Anda di halaman 1dari 4

Konservasi Kelinci dan Wisata Edukasi di Hutan Kampus sebagai

Implementasi MBKM Mahasiswa prodi PLS UNESA


Alvian Pramadani Hestyan 1*, Farah Khosrafi Ummah2, Hanifah Sari Sofyan 3,
Universitas Negeri Surabaya1,2,3,4,5
alvian.20019@mhs.unesa.ac.id 1, farah.19063@mhs.unesa.ac.id2,
hanifah.19037@mhs.unesa.ac.id 3,

Abstrak

Kata Kunci: konservasi, kelinci, edukasi, hutan kampus, MBKM, prodi PLS

Judul enggress
Abstract

PENDAHULUAN menjaga ekologis untuk mempertahankan


sistem kehidupan, melindungi
Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
keanekaragaman hayati, serta menjamin
adalah perguruan tinggi negeri di Surabaya.
kelestarian dan pemanfataan habitat pada
Universitas tersebut dibagi menjadi dua
ekosistemnya (Rachman 2012; Rachmannto
Wilayah, yaitu Ketintang dan Lidah Wetan.
and Aliyah 2018). Konservasi yang digunakan
Secara keseluruhan luasnya mencapai
adalah konservasi satwa kelinci dan wisata
kurang lebih 990.313 m². Wilayah Ketintang
edukasi hutan kampus UNESA.
seluas ± 230.980 m² dan wilayah Lidah
Kelinci tergolong hewan mamalia dari
Wetan ± 759.333 m². Dengan luas tersebut
famili leporidae,yang ditemukan diberbagai
wilayah Lidah Wetan memanfaatkan lahan
bagian bumi. Kelinci pada masa lampau
dengan membuat hutan kampus atau
merupakan hewan liar yang hidup di afrika
dinamakan Lab Merdeka Belajar yang
hingga ke daratan eropa. Kelinci memiliki
diberada di depan Fakultas Ilmu Pendidikan.
potensi yang cukup besar sebagai wisata
Didalam Lab Merdeka Belajar terdapat
edukasi pemanfataan hutan kampus. Dilihat
berbagai satwa yang beragam seperti kelinci,
dari iklim yang ada di Surabaya berkisar
rusa, angsa dan berbagai jenis burung yaitu
suhu 24-32° C kelinci yang digunakan adalah
burung merak, burung elang, burung
kelinci yang berjenis Australia dan lokal
merpati, burung hantu, dan lain sebagainya.
karena tahan panas dan diperkirakan dapat
Hutan kampus tersebut bukan hannya
sepadan dengan iklim di Surabaya. (Wiwin
terdiri dari satwa tetapi juga terdapat
Yulianingsih, 2021)
gazebo-gazebo yang dapat digunakan
Keberadaan satwa kelinci juga sebagai
mahasiwa untuk mengerjakan tugas ataupun
wisata edukasi yang merupakan kegiatan
menikmati suasana hutan kampus karena
untuk rekreasi berupa kegiatan melihat
tempat dipenuhi perpohonan dan taman-
satwa dan aktivitas pendidikan dari
taman bunga yang indah. Pengunjung hutan
bagaimana merawat kelinci dan mengetahui
kampus tidak ramai mahasiwa saja tetapi
pertumbuhan pada kelinci. Dalam program
juga dari kalangan masyarakat sekitar
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
ataupun masyarakat luas yang juga ingin
yang merupakan program yang
menikmati indahnya hutan kampus UNESA.
direncanakan oleh Menteri Pendidikan dan
Konservasi merupakan pelestarian
Kebudayaan yang bertujuan mengarahkan
daya dukung, mutu, fungsi, dan kemampuan
mahasiswa untuk mengendalikan berbagai
yang selaras. Bisa dikatakan juga usaha
keilmuan sebagai bekal menghadapi dunia
merawat dengan kondisi yang sesuai dengan
kerja sehingga siap bersaing dalam dunia
habitatnya. Tujuan konservasi sendiri yaitu
dunia global. (Siti Masithoh1a, 2021)

Copyright © 2021, Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, number (volume), year - page
Hanifah Sari Sofyan, Fitria Nur Hayati, Gita Tri Yuni Rahmawati, Widya Nusantara, Monica
Widyaswari
Implementasi MBKM salah satunya hasil kegiatan sebagai wahana belajar
dengan mengupayakan proses pembelajaran mahasiswa dalam suatu pemberdayaan
perguruan tinggi yang fleksibel, supaya kelinci adalah sebagai berikut :
tercipta budaya belajar yang inovatif, kreatif,
1. Taman Kelinci Berbasis Konvservasi
dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
(Baharuddin, 2021). Sejalan dengan visi Taman kelinci berbasis konservasi memiliki
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yakni dampak positif pada perkembangan kampus
sebagai Perguruan Tinggi yang unggul dalam UNESA sebagai laboratorium belajar dengan
kependidikan kukuh dalam keilmuan, bebas. Dampak positif tentu harus disertai
UNESA berupaya menyelenggarakan dengan kondisi lokal yang terawat dengan
pendidikan dan pembelajaran dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
pemanfaatan teknologi, serta fokus pada wadah belajar bagi mahasiswa dalam praktik
pemberdayaan dan pembudayaan budidaya kelinci.
masyarakat untuk penjaminan dan Sasaran dari kegiatan ini adalah UNESA.
peningkatan mutu dan peningkatan kualitas Taman kelinci berbasis konservasi telah
keberlanjutan. dikembangkan dengan fokus pada prinsip
Perubahan dan inovasi yang dihasilkan pemeliharaan, perlindungan, perawatan dan
tersebut dapat memberikan kontribusi yang tanggung jawab kelinci. Upaya tersebut
maksimal bagi kemajuan sumber daya harus dilakukan untuk menjaga ekosistem
manusia yang berkualitas. Hal ini dilihat dari tanpa menimbulkan masalah lain. Oleh
aspek kesiapan dokumen, dukungan karena itu, pelestarian kelinci mengarah
program terdahulu, kesiapan mahasiswa pada ekosistem yang baik.
menjadi bagian dalam program, perolehan
ketrampilan secara optimal dan selalu Kebersihan taman-pun juga perlu di
relevan. Mahasiswa diharapkan siap perhatikan pada pengelolaan konservasi
menghadapi perubahan sosial, budaya, kelinci. karena nantinya berujung juga pada
dunia kerja dan kemajuan teknologi yang aspek kenyamanan mahasiswa/I yang ingin
berkembang cepat dengan seiring berkunjung ke taman kelinci dalam suatu
kebutuhan zaman. keperluan.
Implementasi MBKM sendiri sangat Pada saat menikmati keindahan taman
efisien dengan prodi Pendidikan Luar kelinci, pengunjung secara langsung
Sekolah yang merupakan prodi pendidikan dapatmengenal jenis satwa kelinci sehingga
yang dibentuk untuk membelajarkan warga dapat menambah pengetahuan dan
belajar supaya mempunyai jenis memberikan kepuasan pengunjung. Edukasi
ketrampilan, pengetahuan, dan pengalaman lainnya juga berkaitan dengan etika dan
yang dilakukan diluar pendidikan formal. budaya bagi pengunjung saat berada di area
Program konservasi kelinci dan wisata konservasi taman kelinci.
edukasi ini dimaksudkan sebagai
implementasi MBKM prodi Pendidikan Luar Pengembangan Taman kelinci berdasarkan
Sekolah yang bertujuan agar perancangan ini konservasi juga tidak dapat dipisahkan peran
dapat mewadai kegiatan berupa melihat beberapa pihak, antara lain: kemitraan,
satwa kelinci yang hidup seperti habitat yaitu dokter hewan. Pada kasus ini Dokter
aslinya selaras dengan pengetahuan hewan memainkan peran penting selama
mengenai satwa kelinci. pelacakan kesehatan hewan (kelinci). Bukan
hanya dokter hewan, partisipasi mahasiswa
METODE juga penting diperlukan untuk
Penelitian ini menggunakan pengembangan konservasi taman kelinci ini,
ingatlah tujuan dari pengembangan daerah
ini juga lembaga pendidikan atau
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran publik.
Berdasarkan hasil program kewirausahaan
mahasiswa yang telah dilakukan, diperoleh

Copyright © 2021, Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Jurnal Pendidikan LuarSekolah, number (volume), year - page
Hanifah Sari Sofyan, Fitria Nur Hayati, Gita Tri Yuni Rahmawati, Widya Nusantara, Monica
Widyaswari
2. Taman Kelinci dan Wisata banyaknya mahasiswa/I yang telah
Edukasi sebagai Implementasi berkunjung pada taman kelinci.
MBKM
Pengembangan taman kelinci ini
menjadi salah satu alternatif tempat
rekreasi dan edukasi bagi SIMPULAN
masyarakat. Selain itu, taman kelinci
diharapkan dapat mengakomodasi Taman kelinci berbasis konservasi memiliki
kegiatan belajar mahasiswa/i. dampak positif pada perkembangan kampus
Pengembangan taman kelinci UNESA sebagai laboratorium belajar dengan
berlandaskan pada prinsip edukatif. bebas. Dampak positif tentu harus disertai
Prinsip edukatif menjadi salah satu dengan kondisi lokal yang terawat dengan
poin penting untuk meningkatkan baik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
pemahaman dan kesadaran kepada wadah belajar bagi mahasiswa dalam praktik
mahasiswa/i pada pengelolaan dan budidaya kelinci.
budidaya kelinci. Peningkatan
pemahaman dan kesadaran akan Pengembangan taman kelinci ini menjadi
pentingnya pengelolaan dan salah satu alternatif tempat rekreasi dan
budidaya kelinci ditempuh melalui edukasi bagi masyarakat. Selain itu, taman
praktik langsung di lapangan oleh kelinci diharapkan dapat mengakomodasi
mahasiswa/i secara langsung. kegiatan belajar mahasiswa/i.
Pengembangan taman kelinci berlandaskan
Wahana rekreasi dan edukasi tidak pada prinsip edukatif.
hanya tercermin pada pemberian
informasi pada pengunjung. Adapun Adapun penunjang edukasi di taman kelinci
penunjang edukasi di taman kelinci tersebut yakni adanya kegiatan pemberian
tersebut yakni adanya kegiatan pakan , cek Kesehatan dan pemberian
pemberian pakan , cek Kesehatan vitamin bersama pengunjung. Hal ini
dan pemberian vitamin bersama dilakukan oleh pengunjung dengan kriteria
pengunjung. Hal ini dilakukan oleh mahasiswa/i dengan tujuan medukung
pengunjung dengan kriteria program MBKM.
mahasiswa/i dengan tujuan Taman kelinci pun dapat bermanfaat untuk
medukung program MBKM. Dengan tempat nongkrong dan diskusi bersama, hal
memberikan berbagai pemahaman ini didukung oleh adanya gazebo di area
kepada khalayak banyaknya sekitar taman kelinci
mahasiswa/i yang menyesuaikan
akan kebutuhan dari mahasiswa itu
sendiri, agar mengetahui secara
langsung dalam pengelolaan suatu DAFTAR PUSTAKA
taman kelinci dan budidaya pada
kelinci tersebut. Kegiatan ini
dilakukan dengan metode belajar
sambil praktik secara langsung.
Selain mahasiswa/i hanya dapat
mempelajari berbagai pengololaan
pada budidaya kelinci. Taman kelinci
dapat bermanfaat untuk tempat
nongkrong dan diskusi bersama, hal
ini didukung oleh adanya gazebo di
area sekitar taman kelinci. Dan

Copyright © 2021,Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, number (volume), year - page
Hanifah Sari Sofyan, Fitria Nur Hayati, Gita Tri Yuni Rahmawati, Widya Nusantara, Monica
Widyaswari
References
(n.d.).
Baharuddin, M. R. (2021). Adaptasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka . jurnal
Studi Guru dan Pembelajaran, 195-205.
Siti Masithoh1a, H. M. (2021). IMPLEMENTASI MBKM (MERDEKA BELAJAR
KAMPUS MERDEKA) MENURUT PERSPEKTIF MAHASISWA AGRIBISNIS.
59-67.
Wiwin Yulianingsih, R. N. (2021). KONSERVASI KELINCI SEBAGAI WAHANA
EDUKASI DAN REKREASI LINGKUNGAN BAGI MASYARAKAT SEKITAR
KAMPUS UNESA. jurnal pengabdian masyarakat, 108-114.

Copyright © 2021, Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah

Anda mungkin juga menyukai