Anda di halaman 1dari 16

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tahu adalah jenis makanan yang memiliki nilai gizi, mangandung


protein dengan bahan dasar kedelai. Provinsi tertinggi dengan konsumsi
kedelai total (tahu, tempe, dan kecap) selama tahun 2015-2019 adalah Provinsi
Jawa Timur, dengan rata-rata sebesar 11,46 kg/kapita/tahun. Hal ini
dikarenakan konsumsi tahu dan tempe di provinsi tersebut cukup tinggi.

Sedangkan rata-rata pertumbuhan tertinggi dari konsumsi kedelai total


terdapat di Provinsi Sulawesi Barat, yaitu sebesar 11,47% dikarenakan
konsumsi tempe di provinsi tersebut terus meningkat selama periode tersebut.
Sementara Provinsi Maluku Utara merupakan provinsi dengan konsumsi
kedelai total terendah pada makanan jadi yaitu sebesar 1,82 kg/kapita/tahun

secara nasional, konsumsi kedelai total yang terdapat pada makanan


jadi seperti tahu, tempe, dan kecap mengalami peningkatan selama tahun
2015-2019, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,72% . ([BKP] Buletin
Konsumsi Pangan. 2020 )

Belakangan ini harga kedelai meningkat pesat sehingga menyebabkan


kelangkaan kedelai di pasaran.   Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin
Limpo menyebut bahwa upaya untuk mendekatkan distribusi kedelai agar
dapat menopang pengrajin tahu tempe yang dalam satu bulan terakhir
mengalami permasalahan kenaikan harga. Kepala Badan Ketahanan Pangan
Agung Hendriadi menegaskan upaya jangka pendek dalam  mendorong
stabilisasi pasokan dan harga dilakukan dengan mekanisme penyaluran
langsung dari importir ke Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu
Indonesia (Gakoptindo) di Pulau Jawa. 

Melanjutkan Gerakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Kedelai yang


telah dilakukan di beberapa wilayah Pulau Jawa sebelumnya, Kepala Pusat
Distribusi dan Cadangan Pangan Risfaheri terus mengawal gerakan stabilitas
kedelai ini serta memastikan bahwa di semua wilayah, harga yang sampai
kepada pengrajin tahu dan tempe adalah Rp 8.500/kg.( ([KEMENTAN]
Kementerian Pertanian . 2021)

Pemanfaatan limbah dari kedelai merupakan alternatif para pengrajin


tahu untuk mendapatkan penghasilan lebih dari memanfaatkan limbah yang
tidak memiliki nilai ekonomis.

Limbah merupakan hasil sisa dari sebuah prose yang tidak dapat
digunakan kembali, apabila limbah ini terlalu banyak di lingkungan maka
akan berdampak pada pencemaran lingkungan dan berdampak pada kesehatan
masyarakat sekitar.
Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas
air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan
kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kondisi ini
daopat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi mahluk hidup
yang bergantung pada sumber daya air, oleh karena itu diperlukan pengelolaan
dan perlindungan air. (Henny . 2021)

Salah satu masalah yang dialami oleh masyarakat di Desa


Bojongsempu adalah limbah cair tahu yang pengelolaanya belum dilakukan
secara baik dan benar, sehingga masih banyak limbah cair hasil pengolahan
tahu yang dibuang sembarangan.(Kojoh, 2020)
Padahal limbah air tahu tersebut haruslah melalui proses pengolah
sebulum pada akhirnya limbah tersebut dibuang untuk mencegah timbulnya
masalah buangan limbah tahu.(Idral, 2019)

1.2 Rumusan masalah

1. Berapakah konsentrasi optimum EM4 yang digunakan sebagai


Bioaktivator dalam proses fermentasi limbah cair tahu?
2. Berapakah suhu dan waktu fermentasi yang optimum?
3. Apakah kandungan dalam POC LICATA mencukupi dalam membantu
proses pertumbuhan kangkung?

1.3 Tujuan Pelaksanaan

1. Bagaimana cara membuat pupuk organik cair?


2. Bagaimana caranya membuat limbah itu menjadi sesuatu yang
berharga?

1.4 Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah mendapatkan metode


optimum proses fermentasi pengolahan limbah cair tahu.untuk digunakan
dalam ruang lingkup perdesaan khususnya desa Bojongsempu dan mengatasi
permasalahan limbah cair tahu yang berdampak pada kesehatan masyarakat
sekitar.
1.5 Manfaat Penelitian

Limbah cair tahu dapat menghasilkan produk berupa “LICATA”


sebagai POC dengan beberapa manfaat dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kami sebagai tim yang mengembangkan pengolahan limbah cair tahu


menjadi barang yang memiliki harga jual ekonomis.
2. Negara Indonesia atau khususnya desa Bojongsempu untuk menjadikan
LICATA sebagai POC yang hemat biaya.
3. Memberikan informasi kepada petani, peternak teknologi fermentasi yang
dapat mengolah limbah cair tahu.
4. Adanya peluang terbuka lahan kerja untuk orang yang dapat membangun
dan mengembangkan usaha “LICATA” sebagai POC.
1.6 Luaran

1. Produk POC LICATA sebagai alternative dalam dunia pertanian yang hemat
biaya.

2. Artikel ilmiah yang dipublikasi pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi


SINTA.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Proses Pembuatan Tahu

Tahu adalah jenis makananan yang memilik nilai gizi, mengandung


protein dengan bahan dasar kacang kedelai. proses pembuatan tahu merupakan
proses yang kontinue. Limbah Tahu

Jumlah pabrik tahu di Indonesia cukuo banyak, yaitu sekitar 84.000 pabrik
berskala kecil dan menengah, serta biasanya pabrik-pabrik tahu ini merupakan
usaha milik keluarga (Sadzali, 2010).

Sementara itu industri tahu yang berada di Indonesia kebanyakan adalah


industri rumahan yang terbilang kecil dan sedang yang masih belum meemenuhi
syarat yang baik. Oleh sebab itu hal ini mempengaruhi proses pembuatan pada
industri rumahan tersebut. Dalam proses pengolahannya, industri tahu rumahan
ini dapat menghasilkan limbah, baik itu limbah yang berbentuk padat berupa
ampas kedelai ataupun limbah yang berbentuk cair. Limbah padat dar ampas
biasanya dimanfaatkan oleh beberapa masyarakat untuk dijadikan pakan ternak
mereka, sedangkan limbah cair dari hasil pengolahannya dibuang ke perairan
sekitar industri tahu rumahan tersebut.
Limbah cair pada proses produksi tahu berasal dari proses perendaman,
pencucian kedelai, pencucian peralatan produksi tahu, penyaringan dan
pengepresa atau pencetakan tahu. Sebagian besar limbah caur yang dihasilkan
oleh industri pembuatan tahu adalah cairan kental yang terpisah dari gumpalan
tahu yang disebut air dadih. Cairan ini mengandung kadar protein yang tinggi dan
dapat segera terurai. Limbah ini sering dibuang secara langsung tanpa pengolahan
terlebih dahulu sehingga menghasilkan bau busuk dan mencemari lingkungan
(Kaswinarni, 2007)
Bahan-bahan organik yang terkandung di dalam limbah cair tahu pada
umumnya sangat tinggi. Senyawa-senyawa organik tersebut dapat berupa protein,
karbohidrat, dan lemak. Senyawa protein memiliki jumlah yang paling besar yaitu
mencapai 40%-60%, karbohidrat 25%-50% dan lemak 10%. Bertambah lama
bahan-bahan organik dalam limbah cair tahu maka volumenya semakin
meningkat. (Auliya. 2020)
Senyawa organik yang berada pada limbah adalah senyawa yang dapat
diuraikan secara sempurna melalui proses biologi baik aerob maupun anaerob,
sedangkan senyawa anorganik pada limbah adalah senyawa yang tidak dapat
diuraikan melalui proses biologi. Limbah cair tahun mengandung bahan organik
berupa protein yang dapat terdegradasi menjadi bahan anorganik. Degradasi
bahan oraganik melalui proses oksidasi secara aerob akan menghasilkan senyawa-
senyawa yang lebih stabil. Dekomposisi bahan organik pada dasarnya melalui dua
tahap yaitu bahan organik diuraikan menjadi bahan anorganik. Bahan anorganik
yang tidak stabil mengalami oksidasi menjadi bahan anorganik yang stabil,
misalnya ammonia mengalami oksidasi menjadi nitrit dan nitrat.(Nurullatifah,
2011)
Dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran bahan organik limbah industri
tahu adalah gangguan terhadap kehidupan biotik, turunnya kualitas air perairan
akibat meningkatnya kandungan bahan organik. Aktivitas organisme dapat
memecah molekul organik yang kompleks menjadi molekul organik yang
sederhana. Bahan anorganik seperti ion fosfat dan nitrat dapat dipakai sebagai
makanan oleh tumbuhan yang melakukan fotosintesis. Selama proses
metabolisme oksigen banyak dikonsumsi, sehingga apabila bahan organik dalam
air sedikit, oksigen yang hilang dari air akan segera ganti oleh oksigen hasil
proses fotosintesis dan oleh aerasi dari udara. Sebaliknya jika konsentrasi beban
organik terlalu tinggi, maka akan tercipta kondisi anaerobik yang menghasilkan
produk dekomposisi berupa amonia, karbondioksida, asam asetat, hidrogen
sulfida, dan metana. Senyawa-senyawa tersebut sangat toksik bagi sebagian besar
hewan air, dan akan menimbulkan gangguan terhadap keindahan (gangguan
estetika) yang berupa rasa tidak nyaman dan menimbulkan bau.
Limbah cair yang dihasilkan mengandung padatan tersuspensi maupun
terlarut, akan mengalami perubahan fisika, kimia, dan hayati yang akan
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan karena menghasilkan zat beracun atau
menciptakan media untuk tumbuhnya kuman penyakit atau kuman lainnya yang
merugikan baik pada produk tahu sendiri ataupun tubuh manusia. Bila dibiarkan,
air limbah akan berubah warnanya menjadii cokelat kehitaman dan berbau busuk.
Bau busuk ini mengakibatkan sakit pernapasan. Apabila air limbah ini merembes
kedalam tanah yang dekat dengan sumur maka air sumur itu tidak dapat
dimanfaatkan lagi. (Kaswinari, 2007)
Pengelolaan limbah dalam industri pembuatan tahu merupakan salah satu
dari contoh teknik pengelolaan limbah seacara waste to product yaitu
menggunakan kembali limbah industri tahu sebagai bahan baku produk baru yang
memiliki nilai tambah.(Anonim, 2010)

BAB 3. METODE RISET

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan selama
jangka waktu 4 (empat) bulan dimulai dari bulan April – Juli 2022 di
Laboratorium Kimia Universitas Nusa Bangsa, Bogor.
3.1.1 Bahan
 Limbah tahu
 EM4
 Moluse
 Air kelapa

3.1.2 Alat
 Jerigen
 Selang kecil
 Polybang
 Lem
 Gayung
 Bibit
 Botol semprot

Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair

1. Menyiapkan limbah cair tahu yang sudah didinginkan menggunakan


ember/jerigen sebanyak 5 liter, EM4 150 ml/ 3 sendok makan (sdm), dan
gula pasir 5-7 sdm, air kelapa 2 liter dan air secukupnya.
2. Bahan yang sudah disiapkan dicampur dan difermentasi selama 14 hari.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

Besaran
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana
Dana (Rp)

Belmawa 509.000,00

1 Bahan habis pakai Perguruan Tinggi -

Instansi Lain -

Belmawa  800.000,00

2 Sewa dan jasa Perguruan Tinggi In Kind

Instansi Lain -

Belmawa  1.050.000,00

3 Transportasi lokal Perguruan Tinggi -

Instansi Lain -

Belmawa  970.000,00

4 Lain-lain Perguruan Tinggi In Kind

Instansi Lain -

Jumlah 3.329.000,00

(Tiga juta tiga ratus dua puluh Sembilan ribu rupiah) 

Belmawa  3.329.000,00

Perguruan Tinggi In Kind


Rekap Sumber Dana
Instansi Lain -

Jumlah   3.329.000,00
4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Format Jadwal Kegiatan

Bulan
No Jenis Kegiatan Penanggungjawab
1 2 3 4

1 Rapat perancangan Sylvia Eka Putri Nugraha (Ketua)


dan persiapan
metode
pelaksanaan serta
pembagian tugas

2 Persiapan Barang Sigit Hidayatullah (Anggota)


yang dibutuhkan

3 Preparasi dan Dion Mardinata dan Syifa Aulia


Fermentasi Limbah Herdityas (Anggota)
cair tahu

4 Persiapan media Dimas Azel Pratama (Anggota)


tanam kangkung

5 Pemilihan mediasi Sigit Hidayatullah (Anggota)


tanaman

6 Pemberian POC Dimas Azel Pratama (Anggota)


LICATA kepada
bibit kangkung

7 Uji kandungan Sylvia Eka Putri Nugraha (Ketua)


nutrisi pada POC

8 Evaluasi Semua Tim

9 Perhitungan hasil Dion Mardinata dan Syifa Aulia


Observasi Herdityas (Anggota)

10 Penyusunan Semua Tim


Laporan Kemajuan

11 Puyusunan Artikel Semua Tim


Ilmiah untuk
Publikasi

12 Penyusunan Semua Tim


Laporan Akhir
DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2010. Penerapan prinsip waste to product dalam pengolahan limbah


pabrik tahu. https://onlinebuku.com. Diakses pada tanggal 21 Maret 2022.

Anwar, Auliya. 2020. Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan


Menggunakan Biofilter. Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi
Teknil Lingkungan. Universitas Islam Negeri AR-RANIRY

Herlambang, A. 2005. Penghilangan Bau Secara Biologi Dengan Biofilter


Sintetik. JAI. Vol.1, No, 1. Kelompok Teknologi Pengolaan Air Bersih
Dan Limbah Cair, Pusat Pengkajian Dan Penerapan Teknologi
Lingkungan, BPPT.

Husin, A. 2003. Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Biji Kelor
(Moringa oleifera) Sebagai Koagulan. Laporan penelitian Dosen Muda
Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara.

Kaswinarni, F. 2007. Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat dan Cair Industri
Tahu. (Tesis). Semarang: Program Study Magister Ilmu Lingkungan
Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Nurtiyani, E.(2000). Mikroalga Chlorella Sp Dapat Menormalkan Limbah


Tahu.Lembaga Penelitian dan Pengembangan UI, Jurusan Biologi
Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Indonesia, Depok

Nurullatifah.2011. Limbah Organik, Anorganik, dan B3. http://limbah-


organikanorganik-dan-b3. Diakses pada tanggal 20 Maret 2022

Purwadi, T. Dkk. 2007-2008, Studi Peningkatan Produktivitas Usaha dan


Penanganan Limbah Tahu Industri tahu di Kabupaten Tegal. Laporan
Akhir Kegiatan. BAPEDA Tegal.

Sadzali, I. 2010. Potensi limbah tahu sebagai biogas. Jurnal UI untuk Bangsa Seri
Kesehatan, Sains, dan Teknologi, 1(2), hal. 62–69.

Sugiharto. 1994. Dasar-Dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Penerbit


Universitas Indonesia.
Buletin Konsumsi Vol 11 No 1 2020

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Pelaksana, Anggota, dan Dosen Pendamping


1.1. Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 NamaLengkap Dion Mardinata

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Kimia

4 NIM 41204720119018

5 Tempat dan Tanggal Lahir Painan, 26 Juni 2000

6 Email dionmardinata25@gmail.com

7 No. Telp/Hp 082268772306

B. Riwayat Pendidikan
SMK Kuliah

Nama Institusi SMK SMTI Padang Universitas Nusa Bangsa

Jurusan Kimia Industri Kimia

Tahun Masuk-Lulus 2015 – 2018 2019-Sekarang

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau


Institusi Lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Sertifikat BNSP LSP-P1 2018
2 TOEIC LIA Padang 2018
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-PM.

Bogor, 23 Maret 2022

Pengusul,

Dion Mardinata

NIM. 41204720119018
\

1.2. Biodata Anggota 1


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap  Sigit Hidayatullah

2 Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Program Studi Kimia

4 NIM 41204720119084

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 26 September 2000

6 E-mail sigithidayatullah026@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 089673801300

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat


Kegiatan

1 Ikatan Muslim
Ketua 2021. Universitas Nusa Bangsa
(IKLIM)

2 PHP2D Anggota 2021. Universitas Nusa Bangsa

3 BEM MIPA Anggota 2022. Universitas Nusa Bangsa

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM–PM.

Bogor, 23 Maret 2022

Anggota Tim

Sigit Hidayatullah

NIM. 41204720119084
1.3. Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap  Sylvia Eka Putri Nugraha

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Kimia

4 NIM 41204720120059

5 Tempat dan Tanggal Lahir Tegal, 26 Februari 2001

6 E-mail sylviaeka94@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 0887155149

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat


Kegiatan

1 PMK Bendahara 2021. Universitas Nusa bangsa

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM–PM

Bogor, 23 Maret 2022

Anggota Tim
Sylvia Eka Putri Nugraha

NIM. 41204720120059

1.4. Biodata Anggota 3


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap  Syifa Aulia Herdityas

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Kimia

4 NIM 41204720119086

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 17 April 2000

6 E-mail syifaauliaherdityas.sah@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 089663112750

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat


Kegiatan

1 BEM MIPA Bendahara 2021. Universitas Nusa Bangsa

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM–PM.

Bogor, 23 Maret 2022

Anggota Tim

Syifa Aulia Herdityas

NIM. 41204720119086
Bogor, 23 Maret 2022

Dosen Pendamping,

Srikandi, S. Si., M. Si
NIDN. 0416086601

Anda mungkin juga menyukai