Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KATA KALIMAT
DAN
KATA EFEKTIF
Di susun oleh :
Muhammad yusuf
Putri rahayu
DOSEN PEMBIMBING :
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu. Kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Siti Zulaikhah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
a. Kesepadanan struktur
b. Kesamaan bentuk
Jika dalam suatu kalimat adanya satu bentuk frasa atau kata
yang sama dengan bagian kalimat sebelumnya berarti hal kalimat
tersebut merupakan kalimat efektif. Ciri ini yang paling mudah
terdeteksi karena memang dalam memahami kalimat efektif ciri
paralel atau kesamaan bentuk inilah yang paling utama
diperhatikan.
Contoh :
• Betul = Benar
• Pantas = Layak
• Tewas = Meninggal atau wafat
a. Kalimat Argumentasi
c. Kalimat formal
1. Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan)
dan struktur bahasa yang dipakai. Ciri-ciri kesepadanan ini
meliputi :
a. Kalimat tersebut memiliki subjek dan predikat dengan
jelas. Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan
dengan menghindarkan penggunaan kata di, dalam, bagi,
untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan
sebagainya.
Contoh:
2. Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam kalimat itu. Artinya, jika bentuk pertama menggunakan
nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga menggunakan
nomina. Begitu pun dengan verba.
Contoh:
3. Ketegasan
Ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakukan
menonjol pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide
yang perlu ditonjolkan. Ada beberapa cara untuk membentuk
penekanan dalam kalimat, yaitu:
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat.
Contoh:
Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan
negaranya. Penekanannya : harapan Presiden.
b. Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah,
telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar (salah). Bukan
seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah,
telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar (benar).
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan
mereka.
4. Kehematan
Kehematan adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau
bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti
harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan
kalimat. Ada beberapa kriteria penghematan, yaitu:
a. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan
pengulangan subjek
Contoh:
Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu (tidak
hemat).
Karena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu (hemat).
b. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan
pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Contoh :
Contoh:
5. Kecermatan
Kecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsir ganda
dan tepat dalam pilihan kata.
Contoh :
6. Kepaduan
Yang dimaksud kepaduan di sini ialah kepaduan pernyataan dalam
suatu kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak
terpecahpecah.
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara
berpikir yang tidak simetris. Karena itu, hindari kalimat yang
panjang dan bertele-tele.
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen +verbal
secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif
persona.
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti
dari pada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek
penderita.
Contoh:
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2.Saran
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar dapat mengetahui dan
memahami materi yang telah kami sampaikan Sehingga pada suatu
saat kelak dapat berguna bagi kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
2. https://thegorbalsla.com/contoh-kalimatefektif/
#Pengertian_Kalimat_Efektif