Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KATA KALIMAT
DAN
KATA EFEKTIF

Di susun oleh :
Muhammad yusuf

Putri rahayu

DOSEN PEMBIMBING :

IRHAM, S. Pd., M/Pd


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil’aalamiin. Segala puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari kami memenuhi makalah ini


adalah untuk menambah wawasan tentang Kalimat Efektif bagi para
pembaca dan juga bagi para penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Febriani.M.Com


selaku Guru Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang


telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikam makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu. Kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kebumen, 10 Oktober 2019

Siti Zulaikhah

Tri Yuliana Yanti

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Manfaat Penulisan

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kalimat Efektif


2.1 Fungsi Kalimat Efektif
2.2 Penggunaan Kalimat Efektif
2.3 Ciri Ciri Kalimat Efektif
2.4 Jenis Kalimat Efektif
2.5 Unsur Unsur Kalimat Efektif

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menulis merupakan salah satu kegiatan yang cukup positif


dan banyak menuai manfaat di dalamnya. Selain meningkatkan
kecerdasan otak, menulis juga menjadi salah satu cara untuk
menuangkan pikiran, gagasan, bahkan sebuah karya.

Bahkan ada pula yang berpendapat bahwa cara agar


seseorang tidak dilupakan adalah dengan menulis. Meskipun Anda
sudah meninggal dunia namun tulisan Anda tetap hidup sepanjang
masa. Dari banyaknya tulisan yang ada, baik dalam media cetak
maupun media online memiliki karakteristik masing-masing dari
penulisnya.

Ternyata, hal ini juga dipengaruhi dengan pengetahuan


yang dimiliki dari penulisnya tersebut termasuk pengetahuan
tentang kaidah penulisan yang benar. Salah satunya adalah
mengetahui tentang bagaimana pengertian dan contoh kalimat
efektif dan tidak efektif.

Dengan mengetahui secara jelas bagaimana penulisan


kalimat efektif dan tidak efektif, maka tulisan yang kita hasilkan
tidak berbelit-belit atau membingungkan pembaca.

1.2. Tujuan Penulisan

1. Memahami Pengertian Kalimat Efektif


2. Mengetahui Materi Kalimat Efektif

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kalimat Efektif

Kalimat Efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-


kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus
dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan
yang disempurnakan;serta cara memilih kata (diksi) yang tepat
dalam kalimat. kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut
jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Menurut JS Badudu kalimat efektif adalah kalimat yang baik


karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si pembaca (si
penulis dalam bahasa tulis) dapat diterami dan dipahami oleh
pendengar (pembaca dalam bahasa tulis) sama benar dengan apa
yang dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur atau si penulis.

Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika


memiliki beberapa syarat sebagai berikut:

• Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.


• Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud
sang penulis.

• Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau


pendengarnya dengan tepat.

2.2 Fungsi Kalimat Efektif

Fungsi utama kalimat ini adalah untuk memudahkan


pembaca atau pendengar dalam memahami kalimat yang
diucapkan oleh penulis yang ada dalam kalimat. Selain itu kalimat
ini juga digunakan untuk memperindah bacaan sebuah kalimat
sehingga kalimatnya bisa terdengar nyaman ketika dibaca oleh
peserta.
2.3. Penggunaan Kalimat Efektif

• Untuk menyampaikan argumentasi atau ide


• Berpidato di depan umum

• Untuk berorasi Berbicara dengan orang penting 


Menyampaikan pendapat di depan umum.

2.4. Ciri Ciri Kalimat Efektif

a. Kesepadanan struktur

Jika dalam suatu kalimat Anda menemukan struktur kalimat


dimana subjek dan predikat sudah jelas dan Anda memahami
kalimat tersebut dengan mudah, berarti kalimat tersebut
merupakan salah satu kalimat efektif.

Contoh : “Kepada para peserta lomba menulis dipersilakan untuk


mempersiapkan diri”

pada kata tersebut tidak megandung subjek karena setelah kata


‘kepada‘ selalu ada kata keterangan. Akan tetapi pada kata
tersebut setelah kata ’kepada’ justru yang adanya subjek bukan
keterangan. Jadi yang kalimat yang tepat adalah “Para peserta
lomba menulis dipersilakan untuk mempersiapkan diri”. Kata
‘kepada’ sebaiknya dihilangkan supaya kalimat tersebut lebih
efektif.

b. Kesamaan bentuk

Jika dalam suatu kalimat adanya satu bentuk frasa atau kata
yang sama dengan bagian kalimat sebelumnya berarti hal kalimat
tersebut merupakan kalimat efektif. Ciri ini yang paling mudah
terdeteksi karena memang dalam memahami kalimat efektif ciri
paralel atau kesamaan bentuk inilah yang paling utama
diperhatikan.

Contoh: “ketika membuat adonan kue, hal pertama yang dilakukan


adalah pencampuran bahan, mengaduk, dan membentuk menjadi sebuah
kue”

Ketika kata kerja (pencampuran, mengaduk, dan


membentuk) tersebut tidak paralel karena ketiga kalimat tersebut
memiliki imbuhan yang berbeda. Agar kalimat tersebut menjadi
kalimat efektif haruslah menyamakan ketiga imbuhan tersebut,
misalnya menyamakan menggunakan imbuhan me- akan menjadi
“mencampur, mengaduk, dan membentuk” atau imbuhan pe-an
akan menjadi “pencampuran, pengadukan, dan pembentukan”

c. Adanya Ketegasan makna

Dalam kalimat efektif biasanya ditandai dengan penegasan


makna yang berfungsi untuk memberikan penekanan pada
kalimat.

Contoh: “Disana jangan duduk !”seharusnya“Jangan duduk disana !”

d. Adanya Kehematan kata

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ciri


kalimat efektif yakni tidak terdapatnya kata berulang pada suatu
kalimat. Kalimat efektif di cirikan dengan tidak adanya
pengulangan subjek.

Contoh: “Para siswa-siswa mengenakan seragam yang rapi”.


Kata tersebut dianggap boros karena menggunakan kalimat
pengulangan dimana kata ‘para’ sudah mewakili subjek lebih dari
satu. Seharusnya “Para siswa mengenakan seragam yang rapi” atau
“Siswa-siswa mengenakan seragam yang rapi”

e. Penggunaan kata yang santun

Kalimat efektif ditandai pula pada penggunaan kalimat


yang cenderung santun. Seperti misalnya memilih kalimat dengan
bentuk sinonim yang paling tepat.

Contoh :

• Betul = Benar
• Pantas = Layak
• Tewas = Meninggal atau wafat

f. Terdapatnya makna kalimat yang padu

Kepaduan makna kaliamat merupakan ciri sebuah kalimat


dapat di kategorikan sebagai kalimat efektif. Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya bahwa kalimat yang padu akan mampu
memberikan pemahaman kepada para pembaca atau para
pendengar.

Contoh : “Saya sampai sudah di rumah” seharusnya menjadi “Saya


sudah sampai di rumah”

g. Mengandung kalimat yang logis

Jika dalam membaca atau mendengarkan sebuah kalimat


kemudian Anda tidak menemukan sebuah kalimat yang tidak
masuk akal. Artinya Anda memahami seluruh makna dan maksud
kalimat tersebut, maka kalimat tersebut merupakan kalimat
efektif.
Contoh: “Ina membelikan permen adiknya” seharusnya “Ina
membelikan permen untuk adiknya”

2.5. Jenis Kalimat Efektif

a. Kalimat Argumentasi

Jenis kalimat efektif yang utama adalah kalimat argumentasi,


karena dalam menyampaikan sebuah argumentasi anda harus
menggunakan kalimat efektif. Supaya apa yang disampaikan bisa
diterima oleh pembaca dengan benar dan sesuai dengan maksud
penulis. Kalimat argumen harus efektif karena jika tidak efektif
maka argumen tersebut bisa saja memiliki makna lain.

b. Kalimat Penyampaian Ide atau Gagasan

Maka dalam penulisannya harus menggunakan kalimat


efektif. Supaya apa yang disampaikan oleh penulis bisa Agar
suatu ide atau gagasan bisa dipahami oleh pendengar atau
pembacanya. diterima dengan baik oleh pembaca.

c. Kalimat formal

Dalam membuat kalimat formal tentunya harus


menggunakan kalimat efektif. Tidak terlepas dari kalimat yang
akan dibuat yakni kalimat formal dimana penggunaan dan tata
bahasa haruslah formal atau resmi pula. oleh sebab itu, tata bahasa
atau kaidah bahasa yang benar dalam membuat kalimat formal
adalah menggunakan kaidah kalimat efektif.

2.6. Unsur Unsur Kalimat Efektif


Sebuah kalimat dinyatakan efektif bila mengandung beberapa ciri
khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna,
kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan,dan kelogisan
bahasa.

1. Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan)
dan struktur bahasa yang dipakai. Ciri-ciri kesepadanan ini
meliputi :
a. Kalimat tersebut memiliki subjek dan predikat dengan
jelas. Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan
dengan menghindarkan penggunaan kata di, dalam, bagi,
untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan
sebagainya.
Contoh:

• Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar


uang kuliah (salah).

• Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang


kuliah (benar).
b. Tidak terdapat subjek ganda Contoh :

• Soal itu saya kurang jelas (salah)


• Soal itu bagi saya kurang jelas (benar).

c. Kata penghubung intra kalimat tidak dipakai pada kalimat


tunggal.
Contoh :

• Kami datang agak terlambat. Sehingga tidak dapat mengikuti


acara pertama (salah)

• Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak mengikuti


acara pertama (benar)
d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang Contoh :
• Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu (salah)
• Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu (benar)

2. Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam kalimat itu. Artinya, jika bentuk pertama menggunakan
nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga menggunakan
nomina. Begitu pun dengan verba.
Contoh:

• Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes (salah).


• Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes (benar).

3. Ketegasan
Ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakukan
menonjol pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide
yang perlu ditonjolkan. Ada beberapa cara untuk membentuk
penekanan dalam kalimat, yaitu:
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat.
Contoh:
Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan
negaranya. Penekanannya : harapan Presiden.
b. Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah,
telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar (salah). Bukan
seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah,
telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar (benar).
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan
mereka.

d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.


Contoh :
d. Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan mujur.

e. Menggunakan partikel penekanan (penegasan) Contoh :

d. Saudaralah yang harus bertanggung jawab.

4. Kehematan
Kehematan adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau
bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti
harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan
kalimat. Ada beberapa kriteria penghematan, yaitu:
a. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan
pengulangan subjek
Contoh:
Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu (tidak
hemat).
Karena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu (hemat).
b. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan
pemakaian superordinat pada hiponimi kata.

Contoh :

Ia memakai baju warna merah (tidak hemat).


Ia memakai baju merah (hemat).

c. Penghematan kata dapat dilakukan dengan cara menghindarkan


kesinoniman dalam satu kalimat.
Contoh :

 Sejak dari pagi dia bermenung (tidak hemat)


 Sejak pagi dia bermenung (hemat).
d. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menjamakkan katakata
yang berbentuk jamak

Contoh:

• Para tamu-tamu datang dari Jakarta kemarin (tidak


hemat)

• Para tamu datang dari Jakarta kemarin (hemat).

5. Kecermatan
Kecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsir ganda
dan tepat dalam pilihan kata.

Contoh :

• Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima


hadiah (salah).

• Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah


(benar).

6. Kepaduan
Yang dimaksud kepaduan di sini ialah kepaduan pernyataan dalam
suatu kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak
terpecahpecah.
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara
berpikir yang tidak simetris. Karena itu, hindari kalimat yang
panjang dan bertele-tele.
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen +verbal
secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif
persona.
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti
dari pada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek
penderita.

Contoh:

d. Makalah ini membahas tentang desain interior pada rumah adat


(tidak padu)
e. Makalah ini membahas desain interior pada rumah adat (padu).

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kalimat Efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan


kaidahkaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus
dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan
yang disempurnakan;serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam
kalimat. kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan
mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Kalimat efektif biasanya digunakan untuk menyampaikan sebuah


gagasan, ide, atau argumentasi mengenai sesuatu sehingga ide, gagasan,
atau argumen tersebut tersampaikan dengan jelas kepada pendengar atau
pembaca yang dituju. Oleh sebab itu, penyampaian kalimat diusahakan
seefektif mungkin supaya semua orang mudah memahami dan mengerti
maksud ucapan atau tulisan kita.

Sebuah kalimat dinyatakan efektif bila mengandung beberapa ciri khas,


yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna,
kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan,dan kelogisan
bahasa.

3.2.Saran
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar dapat mengetahui dan
memahami materi yang telah kami sampaikan Sehingga pada suatu
saat kelak dapat berguna bagi kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku “Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi”, E. Zainal


Arifin dan S. Amran Tasai

2. https://thegorbalsla.com/contoh-kalimatefektif/
#Pengertian_Kalimat_Efektif

Anda mungkin juga menyukai