Anda di halaman 1dari 15

Protein

Struktur Kovalen dan Fungsi


Biologi
1. Ameiyana Sylvia
2. Ira Octova Lorenza
Pengertian
Protein merupakan Makromolekul yang
tersusun dari bahan dasar asam amino
yang berfungsi sebagai katalisator yaitu
sebagai pengangkut dan penyimpan
molekul lain seperti oksigen.
Struktur Protein
protein disusun oleh asam amino yang
berbeda secara kimiawinya, maka suatu
protein akan terangkai melalui ikatan peptida
dan bahkan terkadang dihubungkan oleh
ikatan sulfida. Selanjutnya protein bisa
mengalami pelipatan-pelipatan membentuk
struktur yang bermacam-macam. Adapun
struktur protein meliputi struktur primer,
struktur sekunder, struktur tersier, dan
struktur kuartener.
STRUKTUR
PRIMER
STRUKTUR TERSIER
Struktur ini merupakan konformasi tiga
dimensi yang mengacu pada hubungan
spasial antar struktur sekunder. Struktur
ini distabilkan oleh empat macam ikatan,
yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan
kovalen, dan ikatan hidrofobik. Dalam
struktur ini, ikatan hidrofobik sangat
penting bagi protein.
PENGGOLONGAN PROTEIN

1. Berdasarkan struktur molekulnya.


2. Berdasarkan komposisi kimia.
3. Berdasarkan bentuk dan sifat fisik.
4. Berdasarkan fungsi biologis.
5. Berdasarkan daya Larutnya
Berdasarkan Strukturnya
Berdasarkan Komposisi kimia
A. Protein Sederhana Protein yang
A. Struktur primer. hanya tersusun dari asam-asam amino.
B. Struktur sekunder. Contoh : Enzim Ribunoklease.
B. Protein yang selain tersusun dari
C. Struktur tersier.
asam-asam amino juga terdapat gugus
kimia lain. Contoh : Lipoprotein,
Glikoprotein, dan Ikatan Peptida
Berdasarkan Bentuk dan Sifat Fisik

A. PROTEIN GLOBULAR
MERUPAKAN RANTAI POLIPEPTIDA YANG BERLIPAT DENGAN RAPAT SEHINGGA
MENJADI BENTUK BULAT ATAU GLOBULAR YANG KOMPAK DAN MEMILIKI
FUNGSI GERAK. DAPAT BERUPA ENZIM, PROTEIN DALAM DARAH,ANTIBODI,
HORMON, KOMPONEN MEMBRAN, DAN RIBOSOM.
B. PROTEIN SERABUT
MERUPAKAN SUSUNAN RANTAI POLIPEPTIDA YANG MEMANJANG DAN
DIHUBUNGKAN SATU DENGAN LAIN OLEH BEBERAPA IKATAN SILANG HINGGA
MERUPAKAN BENTUK SERAT ATAU SERABUT YANG STABIL DAN
MEMBERIKAN PESAN STRUKTURAL ATAU PELINDUNG. MISALNYA FIBROIN
PADA SUTERA DAN KERATIN PADA RAMBUT DAN BULU DOMBA.
BERDASARKAN FUNGSI
BIOLOGIS
A. Enzim Protein yang berfungsi sebagai biokatalis.
Contohnya : Ribonuklease dan tripsin.
B. Protein Transport Protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau
ion spesifik.
Contohnya : Hemoglobin Mioglobin, Serum dan Albumin.
C. Protein Nutrien dan Penyimpan Protein yang berfungsi sebagai cadangan
makanan.
Contohnya : Gliadin/gandum, Ovalbumin/telur, Kasein/susu, Feritin/jaringan
hewan.
Protein dapat Dipisahkan
dan dapat Dimurnikan
Untuk melakukan analisis in vitro, protein harus dimurnikan dari komponen seluler lainnya.
Proses ini biasanya dimulai dengan lisis sel, ketika membran sel terganggu dan isi internalnya
dilepaskan ke dalam larutan yang dikenal sebagai lisat mentah. Berbagai jenis kromatografi
kemudian digunakan untuk mengisolasi protein yang diinginkan berdasarkan sifat-sifat seperti
berat molekul, muatan bersih, dan afinitas pengikatan. Tingkat pemurnian dapat dipantau
dengan menggunakan berbagai jenis elektroforesis gel jika berat molekul dan titik isoelektrik
protein yang diinginkan diketahui, dengan spektroskopi jika protein memiliki fitur spektroskopi
yang dapat dibedakan, atau dengan uji enzim jika protein memiliki aktivitas enzimatik. Di sini,
sebuah «penanda» yang terdiri dari urutan asam amino tertentu, biasanya serangkaian
residu histidin , dilampirkan ke salah satu ujung protein.
Deret Asam Amino rantai Polipeptida
dapat ditentukan
metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa
enzim protease yang mengiris ikatan selang asam amino tertentu, menjadi fragmen
peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan pertolongan kertas
kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957,
Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi
protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
yang dibangun sekunder protein adalah yang dibangun tiga dimensi lokal dari beragam
rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen

Insulin Merupakan protein pertama yang ditentukan deretnya


Banyak protein terlibat dalam proses pensinyalan sel dan transduksi sinyal. Beberapa protein,
seperti insulin, merupakan protein ekstraseluler yang mengirimkan sinyal dari sel tempat mereka
disintesis ke sel lain di jaringan yang jauh. Jenis lainnya adalah protein membran yang bertindak
sebagai reseptor yang fungsi utamanya adalah mengikat molekul pemberi sinyal dan menginduksi
respons biokimia di dalam sel. Antibodi dapat disekresikan ke dalam lingkungan ekstraseluler atau
berlabuh di membran sel B khusus yang dikenal sebagai sel plasma. Ketika enzim dibatasi dalam
afinitas pengikatan terhadap substratnya oleh kebutuhannya untuk melakukan reaksi, antibodi tidak
memiliki batasan seperti itu. Afinitas pengikatan antibodi ke targetnya sangat tinggi.
Contoh protein pengikat ligan adalah hemoglobin, yang mengangkut oksigen dari paru-paru ke organ
dan jaringan lain di semua vertebrata dan memiliki homolog serupa di setiap kerajaan biologis.
Lektin adalah protein pengikat gula yang sangat spesifik untuk bagian gula mereka. Lektin biasanya
berperan dalam fenomena pengenalan biologis yang melibatkan sel dan protein. Reseptor dan hormon
adalah protein pengikat yang sangat spesifik.
Protein Homolog dari berbagai Spesies
Mengandung deret Homolog

Protein homolog dari berbagai spesies biasanya mempunyai rantai


polipeptida yang identik atau hamper identik panjangnya. Banyak posisi
di dalam deret asam amino dari protein homolog yang ditempati oleh
asam amino yang sama pada semua spesies, dan karenanya di sebut
residu tetap. Kesimpulan yang serupa diperoleh dari hasil penelitian
spesifisitas antibody terhadap antigen dari spesies homolog. Protein
Globular Dalam protein globular, rantai polipeptida berlipat menjadi
suatu bentuk globular yang kompak.
Protein Mengalami Peerubahan Struktur
yang disebut Denaturasi
Protein yang mengalami proses denaturasi dapat menunjukkan
berbagai karakteristik, salah satunya adalah memiliki bentuk yang
cacat karena ikatan hidrogen di dalamnya rusak.
Kondisi ini menyebabkan protein tersebut mengalami perubahan.
Denaturasi protein juga dapat mengubah bentuk atau mengurai
bagian struktur protein yang sebelumnya tersembunyi, menjadi terbuka
dan membentuk ikatan dengan molekul protein lain.
Thank You!
Do you have any questions for me before we go?

Anda mungkin juga menyukai