KONSOLIDASI
Sasaran Belajar :
Memahami teori konsolidasi, dan aplikasinya di lapangan.
Sasaran Pembelajaran :
1. Memahami definisi konsoidasi dan dapat Mengillustrasikan proses
konsoildasi
2. Menentukan/menghitung parameter-parameter yang berkaitan dengan
proses konsolidasi.
3. Memberikan gambaran tentang aplikasi konsolidasi di lapangan.
I. PENDAHULUAN
Tahap II :konsolidasi primer, periode selama tekanan air pori secara lambat
laun dipindahkan ke dalam tegangan efektif sebagai akibat dari
keluarnya air dari pori – pori tanah.
Tahap III : konsolidasi sekunder, terjadi setelah tekanan air pori hilang
seluruhnya, Pemampatan atau penurunan yang terjadi disini
Pada umumnya konsolidasi ini akan berlangsung dalam satu jurusan
saja, yaitu jurusan vertical karena lapisan yang terkena tambahan beban itu tidak
dapat bergerak dalam jurusan mendatar (ditahan oleh tanah sekelilingnya).
Di lapisan yang terdiri dari pasir akan segera terjadi penurunan yang
hampir menyeluruh dalam waktu singkat setelah bekerjanya beban/tekanan.
Penurunan disini umumnya kecil. Dalam lapisan yang terdiri dari butiran halus
(lempung), maka penurunan akan sangat besar dan biasanya makan waktu yang
lama, oleh karena itu penelitian konsolidasi umumnya terhadap lapisan tanah
berbutir halus.
Besarnya penurunan tergantung pada kecenderungan sifat tanah dapat
dirembes dan ditekan atau tergantung pada koefisien rembesan dan koefisien
konsolidasi.
II. TEORI KONSOLIDASI
Menurut teori konsolidasi terzaghi, konsolidasi seluruhnya terdiri dari dua bagian
yaitu :
1. Konsolidasi pertama (primary consolidation)
Konsolidasi ini terjadi karena adanya air yang mengalir ke luar dan berarti
adanya perubahan tegangan efektif.
2. Konsolidasi kedua ( secondary consolidation)
Konsolidasi berjalan terus setelah konsolidasi pertama selesai. Konsolidasi
kedua berlangsung dalam waktu yang lama dan nilainya kecil. Konsolidasi
ini terjadi karena adanya peyesuaian diri satu sama lain didalam tanah.
k ∂Ue
Vz=
γw ∂ z ¿
¿
Syarat kontuinitas :
∂ Vz dV
[ ] dx. dy. dz =
∂Z dt
k ∂2 ue dV
dx . dy. dz = … … … … … …( A)
γw ∂ z 2 dt
Kecepatan perubahan volume dapat pula dinyatakan dalam koefisien
pemampatan volume
mv :
dv ∂σ
=mv dx . dy .dz
dt ∂t
1
∂σ❑
= - mv dx . dy . dz ………(B)
∂t
Persamaan di atas menggambarkan bahwa penambatan tegangan total secara
perlahan-lahan ditransfer kepada struktur (skeleton) tanah, sehingga penambatan
tegangan efektif setimpal dengan pengurangan tekanan air pori lebih.
Persamaan A dan B dikombinasikan akan menghasilkan :
∂Ue k ∂2 ue
mv : ∂t = γω 2
∂z
∂Ue k ∂2 ue
=
∂t mv . γω ∂ z 2
Persamaan di atas dapat pula dituliskan seperti berikut ini :
∂Ue ∂ue
=Cv 2
∂t ∂z
k
¿
jadi Cv mv . γω ¿
¿
Dimana : Cv = koefisien konsolidasi
k = koefisien permeabilitas
mv = koefisien perubahan volume
γω=
Solusi persamaan konsolidasi :
∎ Asumsi ;
- Penambahan tegangan total dianggap penerapannya begitu cepat, sehingga
akan dilimpahkan sepenuhnya kepada air pori, jadi :
ui = ∆ σ
Oleh karena itu persyaratan awal :
ui = ∆ σ
untuk posisi pada lapisan yang ditinjau: 0 ≤ Z ≤ 2d dan waktu awal
penerapan tambatan tegangan (∆ σ 1) = 0
- Batas atas dan bawahan lapisan lempung dianggap terdrainase secara
bebas (free draining). Oleh karena itu permeabilitas tanah dekat setiap
batas-batas tersebut sangat tinggi dibandingkan dengan bagian-bagian
lainnya di dalam lapisan tersebut. Jadi persyaratan bagian batas yang
terdrainase bebas pada setiap saat setelah penerapan ∆ σ
ue = 0 untuk Z = 0 dan Z = 2d saat t > 0
∎ Solusi
Perkembangan konsolidasi dapat digunakan dalam bentuk seri kurva ue
terhadap Z untuk nilai yang berbeda. Kurva ini disebut Isokron
(Isochrones) seperti dilihat pada gambar berikut :
- Lapisan terbuka yaitu : lapisan dimana drainase bebas pada batas atas
dan bawah.
- Lapisan tertutup setengah yaitu : lapisan dimana hanya satu bagian
batas yang terdrainase bebas
Dengan menggunakan Isokron, derajat konsolidasi (U) dapat dihitung dengan
rumus berikut :
2d
∫ ue dz
0
U=1- 2d
∫ ue dz
0
Dimana : d = Panjang jalur drainase yaitu sama dengan tebal lapisan untuk
lapisan setengah tertutup dan sama dengan setengah tebal lapisan
untuk lapisan terbuka
III. Parameter-Parameter Berkaitan Dengan Prakonsolidasi
1. Kurva hubungan void rasio dan tegangan efektif
Metode yang paling sederhana untuk memahami karasteristik konsolidasi
tanah adalah melalui Uji Oudometer dengan penjelasan diagram fase
tanah berikut :
Ho = Ketebalan contoh tanah
saat awal pengujian
eo = Void rasio saat awal
pengujian
eo = wo. GS dimana :
wo = kadar air contoh tanah
saat awal
pengujian
GS = berat jenis tanah
pemampatan
Pemampatan
e e
Pengembangan Pengembangan
σ′ log σ′
versi normal versi logaritma
4. Gambar garis AD yang merupakan garis bagi dari sudut yang berbentuk
oleh 2 garis yang dibuat pada langkah 1,2,3 tadi.
1 e ₀−e ₁ 1 H ₀⃨ −⃨ H ₁
Mv = [
1+ e ₀ σ ₁' ⃨ σ ₀'
] = [
H ₀ σ ₁' ⃨ −⃨ σ ₀ '
]
eo
e1
σ₀′ σ₁′ σ′
√ t 90
diperoleh .
d. Tv untuk derajat konsolidasi U = 90% adalah 0,848. pada keadaan ini
koefisien konsolidasi Cv dinyatakan oleh persamaan :
0 ,848 Ht 2
Cv = t 90
Jika akan menghitung batas konsolidasi primer ( U = 100% ) titik
R 100 pada kurva dapat diperoleh dengan mempertimbangkan menurut
perbandingan kedudukannya.
Seperti dalam penggambaran kurva log – waktu, gambar kurva
akar waktu yang terjaidi memanjang melampaui titik 100% kedalam
daerah konsolidasi sekunder.
Metode akar waktu membutuhkan pembacaan penurunan dalam
periode waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan metode log –
waktu. Tetapi kedudukan garis lurus tidak selalu diperoleh dari
penggambaran metode akar waktu. Dalam hal ini menemui kasus
demikian., metode log – waktu sebaiknya digunakan.
Kecepatan penurunan konsolidasi primer bergantung pada
kecepatan berkurangnya kelebihan tekanan air pori yang timbul akibat
kenaikan tekanan oleh beban bangunan. Kenaikan tegangan efektif
dalam tanah akibat pengurangan volume tanah, dipengaruhi oleh
kecepatan air pori meninggalkan rongga pori lapis lempung yang
tertekan. Kecepatan penurunan struktur sebagai akibat berkurangnya
volume tanah, dipengaruhi oleh kecepatan air pori merembes melewati
lapisan lempung menuju kelapisan tanah berpermebilitas tinggi yang
memungkinkan terjadinya drainasi.
5. Derajat Konsolidasi
Derajat konsolidasi dapat di ilustrasikan berdasarkan kurva berikut:
Derajat konsolidasi dapat dinyatakan 3 cara, yaitu :
1. Dinyatakan dengan void rasio (e) :
e 0−e
uz=
e 0−e 1
σ 11 −σ 01 σ 1−σ 1
1 1
U = σ 1 −σ 0 σ 1 −σ
1 1
Jadi : σ 11 = σ 01 + Ui = σ1 + ue
ui−ue ue
U= i = 1 - ui
u
Dimana : Ui = kelebihan tekanan air pori awal
Ue = kelebihan tekanan air pori yang menjadi
Rangkuman