Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

SISTEM PRODUKSI HEWAN

SUCI SARMIPO
F1D1 21 074

ISDAYANTI
F1D1 21 060

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATE-MATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
BAB.1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hewan adalah salah satu klasifikasi makhluk hidup yang ada di bumi. Ada

banyak jenis hewan yang ada di bumi. Di darat, air, dan udara bahkan ada hewan

yang mampu mengadaptasi tubuhnya untuk bisa hidup dilebih dari satu alam.

Keanekaragaman ini tentu menarik minat untuk mempelajari dan mengetahui

sampai sekecil kecilnya tentang duniahewan. Hewan juga memiliki siklus

kehidupan, dimana ada yang mati dan adayang hidup dan dilahirkan. Hewan juga

bereproduksi untuk menghasilkan keturunanannya dan mempertahankan jenisnya.

Mengetahui bagaimana hewan bisa menghasilkan keturunannya tentu bukanlah

hal mudah. Akan tetapi, hasil atau manfaatnya akan jauh lebih besar dari apa yang

dipelajari. Dengan mengetahui cara hewan bereproduksi, baik alat kelamin,

struktur, zat-zat dan lain sebagainya yang ada dalam tahap reproduksi akan sangat

bermanfaat.

Semua makhluk hidup berusaha meneruskan keturunannya baik dalam kondisi

lingkungan yan normal maupun dalam kondisi yang sulit. Secara khusus

reproduksi mempelajari perkembanganbiakan makhluk hidup dengan segala seluk

beluk perkembangbiakannya. Biologi menggolongkan reproduksi makhluk hidup

atas dua cara yakni reproduksi seksual dan reproduksi aseksual. Reproduksi secara

seksual hamper terjadi pada semua jenis hewan, sedangkan reproduksi secara

aseksual hanya terjadi pada hewan-hewan tertentu, terutama hewan invertebrata.

Manusia dapat menciptakan hasil reproduksi baru dari suatu hewan yang memiliki

1
2

keunggulan dan bisa dijadikan sebagai sesuatu yangberguna bagi kehidupan.

Seperti perkawinan silang dengan tujuan untuk mendapat hasil yang lebih unggul.

Hal ini yang menjadi latar belakang sehingga kiranya dapat diadakan praktikum

mengenai organ reproduksi hewan. Bukan hanya sekedar teori yang kita dapatkan

melainkan kita dapat melakukan pengamatan langsung.


3

B. RumusanMasalah

Rumusan masalah pada praktikum Sistem Reproduksi Hewan adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana bagian-bagian dan struktur organ reproduksi internal dan

eksternal hewan ?

2. Bagaimana morfologi gamet hewan dan prosedur teknis penyediaan serta

pengamatannya?

C. TujuanPraktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Sistem Reproduksi Hewan adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengenal bagian-bagian dan struktur organ reproduksi internal dan

eksternal serta memahamifungsinya.

2. Untuk mempelajari morfologi gamet hewan dan prosedur teknis penyediaan

sertapengamatannya.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh praktikan setelah mengikuti praktikum Sistem

Reproduksi Hewan adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui bagian-bagian dan struktur organ reproduksiinternal dan

eksternal padahewan

2. Dapat mengetahui morfologi gamet hewan dan prosedur teknis penyediaan

serta pengamatannya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Alat Reproduksi Betina

Alat reproduksi betina secara umum terdiri atas sepasang ovarium, saluran

genital yang meliputi tuba dan saluran telur,uteru,vagina. Ovarium pada vertebrata

umumnya sepasang kecuali pada beberapa jenis burng hanya mempunyai satu

ovarium, misalnya pada ayam dan burung merpati. Ovarium pada katak dan pada

ikan besarnya sebanding dengan ukuran tubuh. Ovarium terletak retroperitoneal,

dengan alat penggantung yang disebut mesovarium. Ovarium berfungsi untuk

menghasilkan sel kelamin betina (ovum) dan hormon kelamin yaitu estrogen dan

progesterone (Sugiyanto, 1996).

Alat perkembangbiakan burung jantan terdiri atas sepasang testis, saluran

sperma dan kloaka. Beberapa jenis burung mempunyai semacam penis pada

kloakanya. Alat perkembangbiakan pada burung betina biasanya hanya

berkembang pada bagian kiri, sedangkan bagian kanan tidak berkembang

(Rachmat, 2005).

Morfologi luar kadal jantan dan betina yang belum dewasa sulitdibedakan,

tetapi yang sudah dewasa kadal jantan memiliki sepasang garis-garis putih atau

terang yang jelas di bagian samping punggung, mulai dari belakang mata sampai

depan pangkal ekornya dan biasanya juga memiliki bulatan- bulatan warna putih

atau terang yang dibatasi oleh warna coklat atau gelap yang terdapat di bagian

samping badannya (Biol,2011).

4
5

Pada mayoritas ikan, jantan dan betina merupakan individu yang terpisah,

untuk kemudian mereka harus bertemu atau bersama-sama pada masa kawin

(reproduksi). Reproduksi seksual pada ikan dibedakan menjadi dua macam, yaitu

reproduksi secara internal dan reproduksi secara eksternal. Pada reproduksi

seksual secarainternal,sperma individu jantan membuah isel telur didalam tubuh

individu betina. Sedangkan pada reproduksi secara eksternal. Sperma dilepaskan

keperairan bersamaan atau setelah betina melepaskan atau menempatkan telur-

telurnya (Fahmi,2001).

Kelenjar aksesoris berperan penting pada proses reproduksi. Kelenjar ini

menghasilkan sekreta yang merupakan bagian dari plasma semen, berfungsi

sebagai nutrisi dan media transpor bagi spermatozoa, perlindungan terhadap

berbagai kuman infeksi, pembilas saluran uretra terhadap sisa-sisa urin, dan

berperan terhadap proses netralisasi pH saluran reproduksi jantan dan betina

sebelum dilewati spermatozoa. Pada beberapa hewan laboratorium, seperti tikus

dan mencit, sekreta kelenjar aksesoris ini membentuk sumbat vagina serta

mempengaruhi motilitas spermatozoa dan fertilisasi setelah kopulasi(Kusdiantoro,

2001).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Sistem Reproduksi Hewan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal

25 Maret 2014, pukul 14.00–17.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Zoologi

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Halu Oleo,Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum Sistem Reproduksi Hewan dapat dilihat

pada tabel1.

Tabel 1. Alat dan Kegunaannya pada praktikum Sistem Reproduksi Hewan

No. Alat Kegunaan


1 Alat bedah Untuk membedah objek pengamatan

Untuk menusuk objek agar memudahkan saat


2 Jarum pentul pembedahan

3 Papan seksi Sebagai tempat meletakkan objek pengamatan

Untuk memotret atau mengambil gambar


4 Kamera objek pengamatan sebelum dan sesudah
pembedahan
5 Mikroskop Untuk mengamati sel sperma pada mencit
6 Pipet tetes Untuk mengambi larutan NaCl 0,9 %
7 Cawan petri Sebagai tempat menyimpan sperma
8 Kaca objek Sebagai tempat meletakkan objek
9 Kaca penutup Untuk menutup objek pengamatan
10 Alat tulis Untuk menulis hasil pengamatan

6
7

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum Sistem Reproduksi Hewan dapat dilihat

pada tabel 2.

Tabel 2. Bahan dan Kegunaannya pada praktikum Sistem Reproduksi Hewan

No. Bahan Kegunaan


Mencit (Mus musculus, Merpati Sebagai objek pengamatan
(Columba livia), Ikan Mujair Organ Reproduksi Hewan
1
(Tillapia mosambica), Katak (Rana
sp.), Kadal (Mabouya sp.)
2 Sperma Mencit Sebagai objek pengamatan
Morfologi Gamet
3 NaCl 0,9 % Untuk merendam skrotum dan
testis
4 Kapas Media pembiusan dengan
cloroform
5 Cloroform Sebagai obat bius

C. Prosedur Kerja

a. Organ Reproduksi

1. Pengamatan pada Ikan Mujair (Tillapia mosambica)

a. Mengambil ikan mujair dewasa jantan, kemudian membunuhnya

b. Meletakkan ikan di atas papan seksi dengan posisiterlentang,

c. Menusuk ikan tersebut dengan jarumpentul.

d. Kemudian mengamati organ genetalia eksternalnya, setelah selesai

kemudian membedah untuk mengamati organreproduksi internal.


8

2. Pengamatan pada Mencit (Musmusculus)

a. Mengambil mencit jantan dan betina, kemudian membiusnya dengan

memasukkannya ke dalam toples yang telah berisi chloroform.

b. Meletakkan mencit tersebut di atas papan seksi dengan posisi terlentang.

c. Merentangkan kakinya, kemudian menusuknya dengan jarum pentul.

d. Kemudian mengamati organ genetalia eksternalnya, setelah selesai

kemudian membedah mencit tersebut untuk mengamati organ reproduksi

internalnya.

3. Pengamatan pada Merpati (Columbalivia)

a. Mengambil merpati jantan dan betina, kemudian membiusnya dengan

memasukannya ke dalam toples yang telah berisi chloroform.

b. Meletakkan merpati tersebut di atas papan seksi dengan posisi terlentang.

c. Merentangkan kedua kakinya, kemudian menusuknya dengan

jarumpentul.

d. Kemudian mengamati organ genetalia eksternalnya, setelah selesai

kemudian membedah merpati tersebut untuk mengamati organ reproduksi

internalnya.

4. Pengamatan pada Katak (Ranasp.)

a. Mengambil katak jantan dan betina, kemudian membiusnya dengan

memasukannya ke dalam toples yang telah berisi chloroform.

b. Meletakkan katak tersebut di atas papan seksi dengan posisi terlentang.

c. Merentangkan kakinya, kemudian menusuknya dengan jarum pentul.

d. Kemudian mengamati organ genetalia eksternalnya, setelah selesai


9

kemudian membedah katak tersebut untuk mengamati organ reproduksi

internalnya.

5. Pengamatan pada Kadal (Mabouya sp.)

a. Mengambil kadal jantan dan betina, kemudian membiusnya dengan

memasukannya ke dalam toples yang telah berisi cloroform

b. Meletakkan kadal tersebut di atas papan seksi dengan posisi terlentang.

c. Merentangkan kakinya, kemudian menusuknya dengan jarum pentul.

d. Kemudian mengamati organ genetalia eksternalnya, setelah selesai

kemudian membedah kadal tersebut untuk mengamati organ reproduksi

internalnya.

b. Morfologi Gamet

1. Pengamatan Sperma pada Mencit Jantan (Musmusculus)

a. Mengambil testis mencit, kemudian memaserasi/ mencacah dalam NaCl

0,9%.

b. Kemudian mengambil cairan keruh yang diperoleh (suspensi sperma)

dengan menggunakan pipettetes.

c. Meneteskan suspense sperma tersebut di atas kacaobjek

d. Membuat preparatapusan.

e. Mengamati preparat tersebut di bawahmikroskop.

f. Mengambil gambar hasil pengamatan.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Pengamatan Organ Reproduksi

a. Pengamatan Pada Ikan Mujair (Tillapiamosambica)

Jantan

 Sebelum dibedah

Urogenital

 Setelahdibedah

Vas Deferens

Sinus Urogenitalis

Porus Urogenitalis

Epididimis

10
11

b. Pengamatan Pada Mencit(Musmusculus) Jantan


 Sebelum dibedah

Mulut

Kaki (Podos)

Penis

Ekor (Caudal)
 Sesudahdibedah

Hati (Hepar)

Usus Halus (Intenstinum)

Vas Deferens

Skrotum

Penis

Testis
12

c. Pengamatan pada Merpati(Columbalivia)


Jantan

Testis

Vas deferens

Ureter

Usus (Intestinum)

Kloaka

Betina

Caeca

Uterus

Ovarium Kanan

Kloaka
13

d. Pengamatan pada Kadal (Mabouyasp.)


Jantan

Testis

Ginjal (Ren)

Epididimis

Uretra

Vas deferens

Papila urogenetalia

Kloaka
e. Pengamatan pada Katak (Ranasp.)
Jantan
Aorta

Vena

Testis

Ureter

Lubang kloaka
14

Betina

Paru – paru (Pulmo)

Jantung (Kardio)

Hati (Hepar)

Lambung (Ventrikulus)

Ovarium

Usus besar (Kolon)

Vagina

2. Pengamatan Morfologi Gamet

a. Pengamatan pada Mencit (Mus musculus) di bawahmikroskop

b. Preparat asli Mencit (Musmusculus)

Tubulli seminiferi

Tubulus seminiferus
15

B. Pembahasan

Reproduksi hewan adalah kemampuan hewan untuk menghasilkan keturunan

yang baru guna mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenisnya agar tidak

punah. Proses reproduksi melalui berbagai cara sesuai dengan jenis dan tingkat

perkembangan hewan tersebut. Reproduksihewan dapat dibedakan menjadi dua

macam yaitu secara generative (seksual) dan vegetative (aseksual). Perkembangan

generative umumnya terjadi pada hewan tingkat tinggi atau hewan bertulang

belakang. Perkembangbiakan tersebut melibatkan alat kelamin jantan dan betina.

Perkembangbiakan vegetative adalah perkembanbiakan yang tidak melibatkan gen

dan biasanya terjadi pada hewan tingkat rendah atau avertebrata. Alat reproduksi

pada hewan antara lain testis yang berfungsi sebagai organ yang menghasilkan

sperma, penis berfungsi untuk memasukan sperma ke dalam tubuh betina dan vas

deferens yaitu saluran yang menghubungkan antara testis dan pesnis. Lubang

kelamin betina atau vagina, yaitu tempat masuknya sperma ke dalam tubuh betina.

Indung telur berfungsi memproduksi sel telur dan rahim tempat embrio dan sel

telur yang dibuahi berkembang.

Reproduksi pada vertebrata terbagi menjadi dua, yaitu secara internal

yakni penyatuan sperma dan ovum terjadi dalam tubuh hewan betina. Hal ini

dapat terjadi karena masuknya alat kelamin dan terjadi pada ovipar atau hewan

bertelur (burung atau aves dan ikan atau pisces), hewan ovivipar atau bertelur

melahirkan (reptil) dan hewan vivipara atau hewan melahirkan (mamalia). Secara

eksternal yakni penyatuan spema dan ovum di luar tubuh betina, yakni

berlangsung dalam suatu media cair, misalnya air.


16

Pengamatan organ reproduksi hewan, hewan-hewan uji yang digunakan

tergolong dalam hewan berdarah panas (Homoiterm) dan hewan berdarah dingin

(Poikiloterm). Hewan berdarah panas contohnya adalah merpati(Columbalivia)

danmencit(Musmusculus). Hewan berdarah panas (Homoiterm)suhu tubuhnya

berasal dari produksi panas didalam tubuh, yang merupakan hasil samping dari

metabolisme jaringan. Suhu tubuh hewan ini relatif konstan, tidak terpengaruh

oleh suhu lingkungan disekitarnya. Hal ini karena darah bersih dan darah kotor

pada hewan ini sudah tidak bercampur lagi karena katup pada jantungnya sudah

sempurna. Sedangkan hewan berdarah dingin contohnya ikan mujair (Tillapia

mosambica), Katak (Rana sp.), dan Kadal (Mabouya sp.). Hewan berdarah dingin

(Poikiloterm) sangat bergantung pada suhu di lingkungan luarnya untuk

meningkatkan suhu tubuhnya karena panas yang dihasilkan dari keseluruhan

sistem metabolismenya hanya sedikit. Suhu tubuh hewan ini berubah sesuai

dengan suhu lingkungannya. Hewan ini akan aktif bilasuhu lingkungan panas dan

akan pasif (berdiam di suatu tempat) bila suhu lingkunganrendah.

Organ reproduksi pada pisces atau ikan. Pisces termasuk hewan yang

ovipar, pada umumnya ikan bertelur dan terjadi di luar tubuh induknya. Alat

kelamin jantan terdiri atas sepasang testis berwarna putih. Sperma dialirkan

melalui saluran vasdeferens yang bermuara diuro genital. Lubang urogenital

merupakan lubang yang dipakai untuk keluarnya urine dan sperma. Alat kelamin

betina terdiri dari sepasang ovarium. Ovarium mengahsilkan seltelur. Sel telur

dikeluarkan melewati oviduct dan dialirkan ke lubang urogenital. Dalam sekali

bertelur, ikan mampu menghasilkan ribuan telur yang tidak terlindungi oleh
17

cangkang. Telur yang telah dibuahi kemudian ada yang terapung dan ada juga

yang disimpan dalam rongga mulut ikanmujair.

Reproduksi pada amfibi, yaitu dengan cara fertilisasi eksternal. Organ

reproduksinya meliputi testis, vas deferens, dan kloaka untuk jantan dan betina

yaitu ovarium, oviduct, dan kloaka. Pembuahan terjadi dalam tubuh atau fertilisasi

internal, telur terlindungi oleng cangkang. Kelompok hewan amfibi misalnya

katak adalah hewan ovipar. Katak jantan dan betina tidak memiliki alat kelamin

luar. Pada saat kawin, katak jantan dan betina akan melakukan ampleksus, yaitu

katak jantan akan menekan perutbetina. Kemudian katak betina akan

mengeluarkan ovum dari ovarium kedalam air dan setiap telur yang dikeluarkan

diselimuti oleh selaputtelur.

Organ reproduksi pada burung misalnya merpati (Columba livia)

terdapatorganreproduksiyangbisadikeluarkandarikloaka.Burungjantan dan betina

akan saling menempelkan kloaka ketika kawin. Pada burung jantan, terdapat

saluran dan penis yang menyalurkan sperma dan testis ke ovarium burung betina.

Burung yang telah matang telurnya dan dibuahi akan satu persatu membentuk

cangkang telur, putih telur dan kuningtelur.

Organ reproduksi pada kadal yaitu testis, saluran vas deferens dan penis.

Pada betina jugan terdapat ovum, ovarium. Pada kadal, tiak terdapat alat

reproduksi luar. Saat kawin kadal jantan akan berada diatas kadal betina dan

mengeluarkan penis dari kloaka dan menempelkannya pada kloaka betina. Ada

kadal yang bertelur dan mengeluarkan telurnya diluar, dan ada yang menyimpan

telur dalam tubuhnya yang setelah menetas akan keluar individu baru, Selama
18

dalam cangkang telur, bahkan dari embrio adalah kuning telur itusendiri.

Organ reproduksi pada mamalia yaitu jantan memiliki sepasang testis yang

berfungsi untuk menghasilkan sperma. Sperma dikeluarkan melalui saluran vas

deferens dan untuk memasukan sperma ke dalamtubuh betina digunakan penis.

Pada jantan, tedapat alat kelamin luar dan dalam. Pada betina terdapat sepasang

ovarium yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur atau ovum. Ovarium

dikeluarkan melalui saluran telur dan ke uterus.Jika seltelur ini dibuahi oleh

sperma, akan terbentuk zigot yang akan tumbuh dan berkembang menjadi

embrio.Mencit(Musmusculus)misalnya, mampu mengandung lebihb dari satu

embrio. Saat lahir, embrio yang lepas dari uterus dikeluarkan melalui vagina.

Pengamatan terhadap testis mencit, dapat kita amati bagian- bagiannya

yaitu tubulus seminiferus. Dimana pada bagian tubulus seminiferus tersebut dapat

diamati bagian lumen, sel-sel spermatosit dan sperma. Sperma togenesis

berlangsung didalam testis tepatnya pada dinding tubulus seminiferus. Proses

spermatogenesis berlangsung dari tepi ke bagian dalam (lumen).


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan yang dapat yang ditarik setelah mengikuti praktikum Sistem Reproduksi

Hewan adalah sebagai berikut :

1. Alat kelamin jantan ikan terdiri atas sepasang testis berwarna putih. Sperma

dialirkan melalui saluran vas deferens yang bermuara di urogenital. Lubang

urogenital merupakan lubang yang dipakai untuk keluarnya urine dan sperma.

Pada amfibi Organ reproduksinya meliputi testis, vas deferens, dan kloaka

untuk jantan dan betina yaitu ovarium, oviduct,dankloaka. Pada burung

jantan, terdapa tsaluran dan penis yang menyalurkan sperma dan testis ke

ovarium burung betina. Organ reproduksi pada kadal yaitu testis, saluran vas

deferens dan penis. Pada betina jugan terdapat ovum, ovarium. Pada kadal,

tiak terdapat alat reproduksi luar. Organ reproduksi pada mamalia yaitu jantan

memiliki sepasang testis yang berfungsi untuk menghasilkan sperma. Sperma

dikeluarkan melalui saluran vasdeferens dan untuk memasukanspermake

dalam tubuh betina digunakan penis. Pada betina terdapat sepasang ovarium

yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur atau ovum. Ovarium dikeluarkan

melalui saluran telur dan keuterus.

2. Proses terbentuknya gamet disebut gametogenesis, yang pada jantan disebut

sperma togenesis dan pada betina disebut oogenesis. Morfologi gamet pada

mencit jantan terdapat bagian-bagian seperti, Tubulli seminiferi, Tubulus

seminiferus. Pada tubulus seminiferus inilah berlansung proses sperma

19
20

togenesis.

B. Saran

1. Saran yang dapat diajukan dalam praktikum ini adalah agar mahasiswa Atau

praktikan dapat lebih serius lagidalam mengikuti praktikum dalam halini

lebih teliti dan fokus dalam melakukan pembedahan, sebab organ yang

diamati memiliki ukuran yang kecil dan juga belajar lebih giat lagi agar bisa

lulus respon, sebab dengan respon dapat mengukur sejauh mana pemahaman

mahasiswa atau praktikan terhadap praktikum yang akan dilakukan sehingga

praktikum dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.


DAFTAR PUSTAKA

Fahmi., 2001, Tingkah Laku Reproduksi Pada Ikan, J, Oseana, V (26) : 19

Kusdiantoro, dkk., Morfologi dan Kandungan Karbohidrat Kelenjar

Aksesoris Organ Reproduksi Tikus Jantan pada Umur

Sebelum dan Setelah Pubertas, J, Hayati, V (8) : 91-97

Mumpuni., 2011, Dimorfisme Seksual, Reproduksi dan Mangsa Kadal

Ekor Panjang, J. Biologi Indonesia, V (7) : 121-131.

Racmat, A., 2005. Konsep Dasar Ipa II, Universitas Terbuka,

Jakarta Sugiyanto, J., 1996, Perkembangan Hewan, UGM,

Yogyakarta

21

Anda mungkin juga menyukai