Anda di halaman 1dari 7

Nama Suci Fitri Utami

Kelas / NIM 3F / 1930295

Mata Kuliah Kewarganegaraan

Hari, Tanggal Jum’at, 25 Maret 2022

INTEGRASI NASIONAL

A. PENGERTIAN INTEGRASI NASIONAL

Integrasi Nasional terdiri dari dua unsur kata, yakni “integrasi” dan “nasional”. Integrasi
adalah pembauran atau penyatuan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Nasional bersifat
kebangsaan, berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri. Integrasi Nasional adalah suatu proses
penyatuan atau pembauran berbagai aspeksosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan
pembentukan identitas nasional atau bangsa yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan,
keserasian, dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa (SUHADY
& SINAGA, 2006).

Myron Weiner (1971) memberikan lima definisi mengenai integrasi, yaitu:

a. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam satu wilayah dan proses pembentukan identitas nasional, membangun rasa
kebangsaan dengan cara menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih
sempit.
b. Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional
pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-
kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.
c. Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara pemerintah dengan yang
diperintah. Mendekatkan perbedaanperbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada
kelompok elit dan massa.

Kewarganegaraan| 1
d. Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang
diperlukan dalam memelihara tertib sosial.
e. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima
demi mencapai tujuan bersama

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan yang ada pada
suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.

B. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTEGRASI NASIONAL


 Rasa senasib dan seperjuangan
 Keinginan untuk bersatu
 Rasa cinta tanah air
 Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
 Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,
Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya,
bahasa kesatuan bahasa Indonesia.

C. HAMBATAN, TANTANGAN, ANCAMAN, DAN GANGGUAN INTEGRASI


NASIONAL

Hambatan

 Masyarakat Indonesia yang heterogen,


 Wilayah negara yang begitu luas,
 Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong
keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa,
 Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan,
 Adanya paham “etnosentrisme”,
 Lemahnya nila-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing .

Kewarganegaraan| 2
Tantangan dan Ancaman

 Birokrasi sipil dan militer


 Partai politik
 Sistem pendidikan nasional
 Kemajuan komunikasi dan transportasi

Gangguan

- Geografi - Politik
- Demografi - Ekonomi
- Kekayaan alam - Sosial Budaya
- Ideologi - Pertahanan Keamanan

D. MENGUPAYAKAN TERWUJUDNYA INTEGRASI NASIONAL YANG MANTAP


ADA BEBERAPA STRATEGI

 Strategi Asilmilasi, Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau
lebih menjadi satu kebudayaan yang baru, di mana dengan percampuran tersebut maka
masing-masing unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru
itu tidak tampak lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya.

 Strategi Akulturasi, Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau
lebih sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli
pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut.

 Strategi Pluralis, Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya


perbedaan dalam masyarakat. Ini berarti bahwa dengan strategi pluralis, dalam
mewujudkan integrasi nasional negara memberi kesempatan kepada semua unsur
keragaman dalam negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan perbedaan-perbedaan
lainnya untuk tumbuh dan berkembang, serta hidup berdampingan secara damai.

Kewarganegaraan| 3
E. MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN TANTANGAN
INTEGRASI NASIONAL
 Dinamika integrasi nasional di Indonesia
 Integrasi bangsa
 Integrasi wilayah
 Integrasi elit massa
 Integrasi nilai
 Integrasi tingkah laku (perilaku integratif)
 Tantangan dalam membangun integrasi
 Dimensi horizontal
 Dimensi vertikal

F. PENTINGNYA MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL

 Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan SARA dan
keanekaragaman budaya serta adat istiadat
 Mereaksi penyebaran ideologi asing
 Mereaksi dan mencegah dominasi ekonomi asing
 Mampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi dalam berbagai aspeknya
 Membangun sistem budaya sesuai Pancasila dan UUD 1945
 Menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan pengkajian kritis dan
sosialisasi terhadap identitas nasional.

Kewarganegaraan| 4
STUDI KASUS

TRIKORA: PEMBEBASAN IRIAN BARAT

Sumber: Kompos.com (11 Februari 2020; 12:00)

Sejak terbentuknya kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), masalah Irian
Barat tidak sekalipun lepas dari perhatian Presiden Soekarno. Dikutip situs Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Presiden Soekarno selalu masalah Irian Barat di
selesaikan dengan cara radikal.

Masalah Irian Barat bukan sekedar wilayah yang masih berada di tangan kolonialis, tapi
juga menyangkut harga diri sebuah negara berdaulat. Dikeluarkannya Trikora, menandakan bahwa
Presiden Soekarno meninggalkan usaha diplomasi dengan pihak Belanda. Indonesia siap dengan
segala resiko yang dihadapi. Masalah tersebut dilatarbelakangi jika Belanda tidak mau
membicarakan masalah Irian Barat. Karena jika merujuk pada salah satu keputusan Konferensi
Meja Bundar (KMB), 23 Agustus hingga 2 September 1949. Jika mengenai kedudukan Irian Barat
akan ditentukan selambat-lambatnya satu tahun setelah pengakuan kedaulatan. Tapi kenyataannya
setelah ditunggu-tunggu, Belanda tidak mau membicarakan.

Persiapan untuk merebut Irian Barat, pada 2 Januari 1962, Presiden Soekarno
mengeluarkan keputusan Nomor 1 Tahun 1962 untuk membentuk Komando Mandala Pembebasan
Irian Barat. Indonesia pun minta bantuan Amerika Serikat (AS) untuk menyelesaikan perselisihan
antara Indonesia dan Belanda. Tapi Amerika Serikat menolak .

Kewarganegaraan| 5
Presiden Soekarno pun menggunakan kekuatan persenjataan dengan bantuan dari Uni
Soviet. Ketegangan tersebut menarik perhatian Amerika Serikat. Pada 1962, Amerika Serikat
mulai menekan Belanda untuk menyelesaikan sengketa, ini untuk mengantisipasi timbulnya terjadi
peperangan. Desakan tersebut juga untuk mencegah terseretnya Uni Soviet dan Amerika Serikat
ke dalam suatu konfrontasi langsung di Pasifik. Akhirnya pada 15 Agustus 1962, ditandatangani
Persetujuan New York antara Indonesia dan Belanda.

Setelah dilakukan penandatangan tersebut, akhirnya secara resmi Irian Barat berada
dibawah pengawasan Idnonesia pada 1963. Bagi Presiden Soekarno itu merupakan kemenangan
besar dalam mempertahankan tanah air. Kembalinya Irian Barat ke Indonesia menjadi suatu
peristiwa yang membanggakan karena dengan diplomasi berhasil mengembalikan Irian Barat
tanpa penggunaan persenjataan yang lebih jauh. Walaupun Soekarno pada waktu sudah
mendapatkan bantuan senjata dari Uni Soviet namun tidak dipergunakan sepenuhnya.

TANGGAPAN

Integrasi Nasional adalah usaha mempersatukam perbedaan-perbedaan yang ada dalam


masyarakat agar terciptanya kesatuan bangsa. Indonesia adalah negara yang amat luas terdiri dari
ribuan pulau, yang didalamnya juga terdapat banyak ciri khas tersendiri di setiap daerah seperti
suku, bahasa, agama, budaya, ras, dll yang patut kita syukuri karena ini membuat keunikan bagi
Indonesia dengan semboyannya "Bhinneka Tunggal Ika" .

Akan tetapi tidak sedikit yang membuat orang terpecah karena adanya keberagaman itu,
menganggap dirinya atau kelompok merekalah yang paling tinggi dan benar. Sudah banyak terjadi
kasus integrasi tersebut di Indonesia. Hal ini seharusnya memberi pelajaran kepada kita untuk tetap
menjaga persatuan.

Kewarganegaraan| 6
TUGAS

1. Bagaimana urgensi integrasi nasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesatuan
bangsa?
Jawab:
Dalam mengarungi kehidupannya, sebuah negara-bangsa selalu dihadapkan pada
upaya bagaimana menyatukan keanekaragaman orang-orang yang ada di dalamnya agar
memiliki rasa persatuan, kehendak untuk bersatu dan secara bersama bersedia membangun
kesejahteraan untuk bangsa yang bersangkutan. Oleh karena itu, bagaimana mungkin suatu
negara-bangsa bisa membangun, jika orang-orang yang ada di dalam negara tersebut tidak
mau bersatu, tidak memiliki perasaan sebagai satu kesatuan dan tidak bersedia
meningkatkan diri sebagai satu bangsa.
Suatu negara membutuhkan persatuan untuk bangsanya yang dinakan integrasi
nasional. Dapat dikatakan bahwa sebuah negara-negara yang mampu membangun integrasi
nasionalnya akan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa-bangsa yang ada di
dalamnya. Integrasi nasional merupakan salah satu tolak ukur persatuan dan kesatuan
bangsa.

2. Berikan contoh Integrasi berkebalikan dengan disintegrasi?


Jawab:
 Integrasi adalah pembauran atau penyatuan hingga menjadi kesatuan yang utuh
atau bulat.
Contohnya menolak dan tidak melakukan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)
 Disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu yang menghilangnya keutuhan,
persatuan serta menyebabkan perpecahan.
Contohnya yaitu perpecahan dalam masyarakat

Kewarganegaraan| 7

Anda mungkin juga menyukai