Anda di halaman 1dari 29

PRAKTIKUM : Kimia Organik

MODUL PERCOBAAN : Identifikasi Karbohidrat, Protein dan Lipid

DIBUAT OLEH

REYHAN DWI WAHYU

KELOMPOK :2
ANGGOTA KELOMPOK :
1. Gusniati Saputri
2. Rizky Mahendra Pratama
3. Ifvan Naldi Anas

Nilai Lap Awal


Nilai Lap Akir
Nilai akir

LABORATORIUM PROSES INDUSTRI KIMIA


POLITEKNIK ATI PADANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok :2

Praktikum : Kimia Organik

Modul Percobaan : Sokletasi

Tanggal Praktikum : 22 Juni 2020

Dosen Pembimbing : Dwimaryam Suciati, M.Sc dan Eko Supriadi, M.T

Analis : Faldi Lulrahman, S.T dan Roswita, S.Pd, S.T

No Nama Praktikan Buku Pokok


1 Reyhan Dwi Wahyu 1912013
2 Gusniati Saputri 1912007
3 Rizky Mahendra Pratama 1912009
4 Ifvan Naldi Anas 1912020
5

Catatan Tanggal Paraf Dosen Pembimbing


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karbohidrat merupakan biomolekul yang paling melimpah di bumi. Setiap

tahun, fotosintesis mengubah lebih dari 100 juta metrik ton CO2 dan H2O menjadi

selulosa dan produk tambahan lain.(Nelson dan Cox, 2004).

Protein adalah polimer yang terdiri dari asam amino, dimana setiap residu

asam amino berikatan satu dengan yang lainnya melalui ikatan kovalen. Protein

dapat dipecah (hidrolisis) menjadi asam amino penyusunnya melalui beberapa

cara. Ada 20 macam amino penyusun protein (Nelson dan Cox, 2004).

Lipid meliputi senyawa-senyawa heterogen termasuk lemak dan minyak

yang umum dikenal di dalam makanan, fosfolipida, sterol, dan ikatan lain sejenis

yang terdapat dalam makanan dan tubuh manusia (Almatsier, 2004).

Pada praktikum ini dilakukan beberapa uji kualitatif karbohidrat, protein,

dan lipid. Untuk menguji adanya kandungan gula pada sampel glukosa, amilum,

aquades, fruktosa dan sukrosa menggunakan indikator atau reagen berupa larutan

benedict dan lugol.

Sedangkan untuk uji kualitatif protein pada sampel putih telur

menggunakan uji ninhidrin, uji biuret, pengendapan dan pemanasan dengan

reagen asam asetat, NaOH, dan tanpa reagen. Kemudian pengendapan dengan

etanol yang menggunakan reagen etanol, etanol yang ditambahi aquades.


1.2 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui pengertian, fungsi, sumber, struktur dan gugus karbohidrat.

2. Mengetahui pengertian, fungsi, sumber, struktur dan gugus protein.

3. Mengetahui pengertian, fungsi, sumber, struktur dan gugus lipid.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa yang banyak dijumpai di alam terutama

karena merupakan dari hasil sintesis CO 2 dan H2O dengan pertolongan sinar

matahari dan klorofil. Hasil fotosintesis ini kemudian mengalami polimerisasi

menjadi pati dan senyawa-senyawa bermolekul besar lain yang menjadi cadangan

makanan bagi tanaman. Secara alami terdapat tiga jenis karbohidrat yaitu

monosakarida, oligosakarida dan polisakarida (Elizabeth, 2010).

Ada tiga kelas utama dari karbohdirat yaitu : monosakarida,

oligosakarida, dan polisakarida (Nelson dan Cox, 2004). Monosakarida adalah

karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat sederhana.

Monosakarida dapat diklasifikasikan sebagai triosa, tetrosa, pentosa, heksosa dan

heptosa. Disakarida adalah produk kondensasi dari dua unit monosakarida,

contohnya adalah maltosa dan sukrosa. Oligasakarida adalah produk kondensasi

dari dua sampai sepuluh unit monosakarida, contohnya adalah maltotriosa.

Polisakarida adalah produk kondensasi lebih dari sepuluh unit monosakarida,

contohnya dekstrin dan amilum (Muray et al, 2003).

Fungsi karbohidrat antara lain : menghemat protein selama proses

produksi energi, membantu pembakaran lemak agar lebih efisien dan lebih

sempurna, menjadi sumber energi cepat (glukosa), membantu fungsi normal usus

(serat), sebagai laksatif dan membantu absorpsi kalsium (laktosa) (Dwijayanthi,

2013).
2.2 Protein

Protein berasal dari kata yunani “proteios” yang berarti tempat pertama.

Beberapa protein berperan untuk mempercepat reaksi kimia, sementara yang

lainnya berperan untuk mendukung struktur, transportasi sel, komunikasi sel,

pergerakan sel dan pertahanan dari substansi asing (Campbell dan Reece, 2005).

Protein merupakan biopolimer yang bersifat multifungsi yaitu dapat

sebagai enzim atau biokatalis, sebagai pembawa zat, sebagai bahan penyusun

struktural pada sel maupun jaringan dan organ, serta sebagai antibodi tubuh yang

melindungi organisme terhadap organisme lain yang berasal dari luar tubuh

(Hawab, 2004).

Semua molekul protein mengandung nitrogen gabungan dengan karbon,

hidrogen, dan oksigen. Akan tetapi, beberapa juga mengandung belerang dan

fosfor. Bila protein dididihkan dalam asam atau basa encer dikenal kerja enzim.

Enzim spesifik dalam pencermaan, molekulnya (protein) dihidrolisis menjadi

asam amino. Oleh karena itu, protein serupa dengan pati atau selulosa, dalam arti

molekul mereka terdiri dari banyak molekul sederhana. Molekul sederhana

penyusun protein adalah asam amino (Keenan, 1999).

Protein melaksanakan banyak fungsi dalam tubuh, fungsi utama protein

adalah untuk pertumbuhan, perbaikan, dan perawatan struktur dan jaringan tubuh.

Sel-sel tubuh selalu membuat protein untuk mengganti protein yang dipecah pada

pemakaian normal. Protein berfungsi dalam pembentukan hormon, seperti insulin

dan epinefrin. Protein dapat bekerja sebagai enzim yang membantu beberapa

reaksi kimia tertentu, seperti pencernaan atau sintesis protein. Protein plasma

(seperti albumin) membantu mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit


dengan menarik air dan menyebabkan perubahan dalam tekanan osmotik. Asam

amino mengandung asam dan basa, oleh karena itu asam amino dapat

menetralisasi kelebihan asam dan basa dalam tubuh sehingga dapat

mempertahankan pH normal (Dwijayanti, 2013).

2.3 Lipid

Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam

alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polar seperti

hidrokarbon atau dietil eter. Lipid adalah senyawa yang merupakan ester dari

asam lemak dengan gliserol yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid

tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, aseton, dan

benzen (Salirawati et al, 2007).

Lemak digolongkan berdasarkan kejenuhan ikatan pada asam lemaknya.

Adapun penggolongannya adalah asam lemak jenuh dan tak jenuh. Lemak yang

mengandung asam-asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak memiliki

ikatan rangkap (Salirawati et al, 2007).

Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan

rangkap. Jenis asam lemak ini dapat diidentifikasi dengan reaksi adisi, dimana

ikatan rangkap akan terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh (Salirawati et

al, 2007).

Ada tiga jenis lemak, trigliserida, lemak trans, fosfolipid dan sterol.

a. Trigliserida

Sekitar 95% lemak dalam makanan merupakan trigliserida dan trigliserida

merupakan bentuk lemak utama yang disimpan dalam tubuh. Struktur


dasar trigliserida terdiri atas satu molekul gliserol yang tergabung dengan

tiga rantai asam lemak.

b. Lemak trans

Dihasilkan melalui proses hidrogenasi dan terkandung dalam perenyah

(shortening) sayuran, beberapa margarin, kraker, kue kering, makanan

ringan dan makanan lain yang diolah menggunakan minyak

terhidrogenasi.

c. Fosfolipid

Sekelompok lemak majemuk yang menyerupai trigliserida. Fosfolipid

mengandung satu molekul gliserol tetapi hanya mengandung dua rantau

asam lemak. Secara alamiah terkandung hampir dalam semua makanan.

d. Sterol

Molekul kompleks yang atom-atom karbonnya membentuk empat struktur

siklik yang tergabung dengan berbagai rantai samping. Steroid tidak

mengandung molekul gliserol atau asam lemak. Salah satu contohnya ialah

kolesterol (Dwijayanthi, 2013).

Tingkat kejenuhan (saturasi) asam lemak bergantung pada seberapa

banyak atom hidrogen yang terikat pada keempat tempat ikatan potensial yang

dimiliki oleh setiap atom karbon. Jika keempat-empatnya dipenuhi oleh atom

hidrogen, asam lemak disebut tersaturasi (jenuh). Karena semua atom karbon

mengikat sebanyak mengkin atom hidrogen yang dapat diikat olehnya, tidak

terbentuk ikatan ganda antara atom karbon. Lemak jenuh terkandung di dalam

daging, unggas, produk olahan susu yang kaya lemak dan minyak tropikal, seperti

minyak kelapa dan palem. Sebagian besar lemak jenuh, berasal dari hewan, tetap
berbentuk padat pada suhu ruangan, memiliki titik leleh yang tinggi, lebih kecil

kemungkinannya menjadi tengik (Dwijayanthi, 2013).

Asam lemak tak jenuh (tak tersaturasi) adalah asam lemak yang tidak

seluruhnya dipenuhi oleh atom hidrogen sehingga dapat terbentuk ikatan ganda

diantara atom karbon. Umumnya asam lemak tak jenuh : berasal dari lemak dan

minyak nabati, berbentuk cair atau lembek pada suhu ruangan, memiliki titik leleh

yang lebih rendah daripada asam lemak jenuh dapat menjadi tengik bila terpajan

cahaya dan oksigen dalam waktu lama (Dwijayanthi, 2013).

2.4 Uji Kualitatif

Penelitian adalah suatu penyelidikan atau usaha pengujian yang dilakukan

secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan

menggunakan langkah-langkah tertentu. David H Penny mengatakan bahwa

penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai masalah yang

pemecahnya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta (lan).

Penelitian atau uji kualitatif merupakan metode penelitian yang lebih

difokuskan pada pemahaman fenomena-fenomena sosial dari perspektif partisipan

dengan lebih menitikberatkan pada gambaran yang lengkap daripada merinci

menjadi variabel yang saling terkait. Data yang dihasilkan pada penelitian

kualitatif adalah data yang deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun ucapan

perilaku yang sedang diamati. Tujuannya untuk memperoleh pemahaman tentang

hal yang diamati serta memperoleh teoru baru untuk dijadikan sebagai karya

ilmiah.
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat

Adapun alat yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Gelas piala berfungsi sebagai wadah es.

2. Tabung reaksi berfungsi sebagai reaktor.

3. Rak tabung reaksi berfungsi sebagai wadah untuk meletakkan tabung

reaksi.

4. Penangas air berfungsi untuk menciptakan suhu yang konstan.

5. Batang pengaduk berfungsi untuk menghomogenkan larutan.

6. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume cairan.

7. Timbangan berfungsi untuk mengukur massa sampel.

8. Lampu spiritus berfungsi sebagai sumber panas.

9. Kaki tiga berfungsi sebagai penopang lampu spiritus.

10. Kawat kasa berfungsi sebagai penahan beaker ketika proses pemanasan.

11. Cawan penguap berfungsi sebagai wadah atau tempat penguapan bahan

dari bahan yang tidak mudah menguap.

3.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Larutan karbohidrat 1% (ksiliosa, arabinosa, glukosa, galaktosa, fruktosa,

laktosa, maltosa, sukrosa, pati dan glikogen). Air sebagai pembanding.

2. HCl pekat, NaOH 10%, H2SO4 PA, kertas lakmus, batu es.

3. Reagen Mollish : larutkan 5 g α-naftol dalam 100 mL EtOH.


4. Reagen Benedict : larutkan 173 g natrium sitrat hidrat dan 100 g natrium

karbonat anhidrat dalam 800 mL air, panaskan. Saring. Tambahkan larutan

17,3 g tembaga sulfat dalam 100 mL air. Encerkan campuran larutan

sampai 1 L larutan.

5. Reagen Fenil hidrazin : larutkan 50 g fenil hidrazin hidroklorida = 75 g

natrium asetat trihidrat, larutkan menjadi 500 mL larutan. Larutan rusak

dalam beberapa waktu, buat sebelum digunakan (Fenil hidrazin diduga

karsinogenik, gunakan sarung tangan).

6. Reagen Barfoed : larutkan 66,6 g Cu-asetat dalam 1 L air. Saring. Jika

perlu tambahkan 9 mL. HOAc glasial.

7. Reagen Fehling :

Fehling A : larutkan 36,64 g tembaga (II) sulfat dalam air yang

mengandung beberapa tetes asam sulfat encer. Kemudian encerkan menjadi

500 mL.

Fehling B : larutkan 60 g NaOH dan 173 g garam Rochelle murni (kalium

natrium tartrat) dalam air. Saring jika diperlukan dan encerkan larutan

menjadi 500 mL.

8. Minyak kelapa sebagai sampel.

9. Minyak jagung sebagai sampel.

10. Minyak kelapa sawit sebagai sampel.

11. Minyak kemasan berbagai deterjen sebagai sampel.

12. Detergen (Attack) sebagai pembanding.

13. Alkohol

14. n-Heksana
15. NaOH

16. Br2 dalam CCl4

17. Larutan KMnO4 0,1 M

18. Larutan CaCl2 2M

19. Larutan albumin telur (pisahkan putih dengan merahnya)

20. Larutan NaOH 10%

21. Larutan CuSO4 1%

22. HNO3 pekat

23. Larutan AgNO3

24. Larutan Pb(NO3)2

25. Larutan Hg(NO3)2

26. Larutan Cu(NO3)2

27. Larutan Fe(NO3)2

28. H2SO4

29. Larutan Ninhidrin 1%

3.3 Prosedur Percobaan

Adapun cara kerja yang digunakan adalah sebagai berikut.

a. Karbohidrat

a. Tes yang didasarkan pada pembentukan furfural.

1. Tes Mollish

- Masukkan masing-masing 4 mL larutan karbohidrat 1%

(ksilosa, arabinosa, glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, maltosa,

glikogen dan pati) ke dalam tabung reaksi terpisah. Masukkan


juga 4 mL aquades ke dalam tabung reaksi lain untuk

pembanding.

- Tambahkan 2 tetes reagen Mollish ke dalam setiap tabung

reaksi dan kocok campuran. Tambahkan perlahan-lahan H2SO4

PA (5 mL) melalui dinding tabung reaksi. Lapisan asam akan

terbentuk dibagian bawah tabung. Catat dan laporkan warna

yang terbentuk antara permukaan 2 lapisan pada masing-

masing tabung.

b. Tes berdasarkan sifat pereduksi gula.

2. Tes Benedict

- Masukkan masing-masing 1 mL larutan karbohidrat 1% dalam

tabung reaksi terpisah (seperti percobaan sebelumnya).

Masukkan 1 mL aquades dalam tabung lain sebagai kontrol.

- Tambahkan 5 mL reagen Benedict ke dalam masing-masing

tabung reaksi. Masukkan semua tabung ke dalam penangas air

selama 2-3 menit. Angkat tabung dan catat hasil yang terjadi.

3. Tes Fehling

- Masukkan 1 mL larutan karbohidrat 1% (seperti percobaan

sebelumnya) masing-masing ke dalam tabung reaksi terpisah.

- Ke dalam masing-masing tabung reaksi tambahkan 1 mL

pereaksi Fehling A dan 1 mL Fehling B.

- Kocok dan panaskan selama 2 menit.

- Amati apa yang terjadi.


4. Tes Barfoed

- Masukkan 1 mL larutan karbohidrat 1% (seperti percobaan

sebelumnya) masing-masing ke dalam tabung reaksi terpisah.

- Tambahkan 5 mL reagen Barfoed ke dalam masing-masing

tabung reaksi. Masukkan tabung reaksi ke dalam penangas air

selama 10 menit. Amati kecepatan terbentuknya endapan.

Monosakarida pereduksi akan lebih cepat membentuk endapan

dibanding disakarida pereduksi. Catat hasil pengamatan.

c. Pembentukan Osazon

- Masukkan 0,1 g karbohidrat ke dalam tabung reaksi terpisah

(ksilosa, arabinosa, glukosa, galaktosa, fruktosa, laktosa,

sukrosa, maltosa, glikogen dan pati). Tambahkan 1 mL aquades

ke dalam masing-masing tabung.

- Tambahkan 5 mL reagen fenil hidrazin ke dalam masing-

masing tabung reaksi. Masukkan tabung ini ke dalam penangas

air (selama 30 menit).

- Catat lama waktu terjadinya endapan (adanya awan). Setelah

30 menit dinginkan tabung reaksi dan laporkan bentuk kristal

dari endapan. Monosakarida akan mengendap dengan cepat,

sedangkan disakarida pereduksi tidak akan mengendap dengan

cepat, sedangkan disakarida pereduksi tidak akan mengendap

sampai tabung didinginkan (endapan akan terbentuk setelah

tabung dingin). Disakarida non pereduksi akan terhidrolisis

lebih dulu, kemudian akan membentuk osazon.


d. Tes Iodin untuk Pati

- Masukkan 2 mL masing-masing larutan karbohidrat 1%

(seperti percobaan sebelumnya) dalam tabung reaksi terpisah.

Masukkan juga 2 mL aquades dalam tabung reaksi lain sebagai

kontrol.

- Tambahkan 1 tetes larutan iodin ke dalam setiap tabung reaksi

dan amati hasilnya.

e. Hidrolisis Sukrosa

- Masukkan 5 mL larutan sukrosa 1% ke dalam tabung reaksi.

- Tambahkan 2 tetes asam klorida pekat dan panaskan tabung

dalam penangas air selama 10 menit.

- Dinginkan tabung dan netralkan dengan NaOH 10% sampai

campuran tepat basa (dibutuhkan ± 20 tetes). Tes campuran

dengan reagen Barfoed. Catat hasilnya dan bandingkan dengan

hasil yang diperoleh jika sukrosa tidak dihidrolisis.

f. Reaksi dengan H2SO4

- Masukkan sampel murni ke dalam masing-masing tabung

reaksi.

- Ke dalam masing-masing tabung reaksi tambahkan 2 mL

H2SO4 pekat.

- Amati apa yang terjadi.

b. Protein

1. Denaturasi protein

a. Tes Pembakaran
- Masukkan 1 mL larutan albumin ke dalam cawan penguap dan

bakar sampai hangus. Catat baunya. Belerang dalam unit sistein

dan metionin mempunyai bau yang khas dari pembakaran

protein.

c. Pengendapan dengan logam berat

- Masukkan 1 mL larutan albumin ke dalam tabung reaksi.

Tambahkan satu tetes larutan AgNO3.

- Ulangi percobaan dengan menggunakan garam Pb2+, Hg2+,

Cu2+, Ba2+ dan Fe2+ secara bergantian. Catat pengamatan.

d. Koagulasi Panas

Masukkan larutan albumin ke dalam sebuah tabung reaksi kira-

kira separohnya. Condongkan tabung reaksi dan panaskan

tabung pada suatu tempat kira-kira 2 cm di bawah permukaan

larutan. Amati apa yang terjadi.

2. Reaksi Warna

Pada eksperimen ini digunakan larutan albumin/putih telur.

Pisahkan putih telur dan kuningnya. Satu bagian putih telur

ditambah dengan 10 bagian air, aduk-aduk. Larutan ini

mengandung kira-kira 1% protein.

a. Tes Biuret

- Masukkan 2 mL larutan albumin ke dalam tabung reaksi.

- Tambahkan beberapa tetes NaOH 10% dan 2 tetes larutan

CuSO4.

- Catat warna yang terjadi.


b. Tes xantoprotein

- Masukkan 1 mL larutan albumin ke dalam cawan penguap.

- Panaskan cawan sampai larutan kering.

- Tambahkan 1 tetes larutan HNO3 pekat pada cawan.

Terbentuknya warna kuning terang disebabkan oleh nitrasi

cincin fenolat dalam unit tirosin.

- Tambahkan beberapa tetes NaOH 10%. Amati perubahan

warna menjadi orange. Catat pengamatan.

3. Reagen ninhidrin

- Isilah tabung reaksi dengan larutan albumin dan tambahkan

beberapa tetes reagen ninhidrin.

- Letakkan di atas penangas air selama kira-kira 10 menit.

Perhatikan apa yang terbentuk dan catat pengamatan anda.

c. Lipid

1. Kelarutan dalam air, alkohol dan n-heksana.

- Masukkan sampel lipid ke dalam tabung reaksi yang

berbeda.

- Tambahkan air pada masing-masing tabung reaksi

tersebut, kemudian kocok.

- Amati apa yang terjadi.

- Panaskan di atas penangas. Amati apa yang terjadi.

- Lakukan hal yang sama dengan menggunakan pelarut

alkohol dan heksana.

2. Uji ketidakjenuhan minyak


a. Dengan air brom (Br2/CCl4)

- Masukkan minyak kelapa, jagung, kelapa sawit dan

minyak lainnya masing-masing 1 mL ke dalam tabung

reaksi terpisah (tabung diberi tanda).

- Tambahkan setetes demi setetes Br2 dalam CCl4 amati apa

yang terjadi pada setiap tabung. Catat pengamatan.

- Pada masing-masing tabung, penambahan air brom

dilanjutkan sampai warna air brom tidak hilang lagi.

Hitung jumlah tetesan yang dibutuhkan pada masing-

masing tabung (lakukan satu persatu). Catat hasilnya.

b. Uji dengan KMnO4

- Masukkan minyak kelapa, jagung, kelapa sawit dan

minyak lainnya masing-masing sebanyak 1 mL ke dalam

tabung reaksi terpisah (tabung diberi nomor/tanda).

- Tambahkan tetes demi tetes larutan KMnO4, amati apa

yang terjadi pada setiap tabung. Catat pengamatan.

3. Reaksi Penyabunan

- Dengan hati-hati larutkan 20 gram NaOH dalam 20 mL

air.

- Masukkan larutan NaOH tersebut ke dalam 50 mL

minyak kelapa sambil diaduk. Catatan : dapat

ditambahkan zat warna dan parfum sesuai kesukaan.

- Masukkan ke dalam cetakan.


- Percobaan yang sama dilakukan terhadap minyak sawit

dan minyak-minyak lainnya.

- Bandingkan hasilnya (kekerasan, mutu).

4. Tes terhadap sabun

a. Uji mutu sabun

- Buat larutan sabun minyak kelapa (0,15 gram + 25 mL

air), aduk-aduk sampai homogen.

- Masukkan 10 mL larutan sabun tersebut ke dalam

erlenmeyer 125 mL (tutup dengan karet), kocok kuat-kuat

selama 15 detik. Biarkan larutan selama 30 detik. Amati,

catat tinggi busa/buih.

- Percobaan yang sama dilakukan terhadap sabun-sabun

lainnya dengan berat yang sama.

- Bandingkan hasilnya (tinggi busa).

b. Uji pencucian dengan air sadah

- Masukkan 10 mL larutan sabun minyak kelapa ke dalam

tabung reaksi.

- Tambahkan 4 tetes larutan CaCl2 2M, kocok campuran

selama 15 detik dan biarkan selama 30 detik. Amati, catat

tinggi busa.

- Percobaan yang sama dilakukan terhadap larutan sabun-

sabun lain.

- Buat larutan pembanding detergent (0,15 g + 25 mL air),

aduk pelan-pelan. Ambil 10 mL larutan ini tambahkan 4


tetes larutan CaCl2 2 M, kocok 15 detik, biarkan 30 detik.

Amati, catat tinggi busa.

- Bandingkan hasilnya.
LEMBAR PENUGASAN

Kelompok :2

Praktikum : Kimia Organik

Modul Percobaan : Identifikasi karbohidrat, protein dan lipid

Tanggal Praktikum : 22 Juni 2020

Dosen Pembimbing : Dwimaryam Suciati, M.Sc dan Eko Supriadi, M.T

Analis : Faldi Lulrahman, S.T dan Roswita, S.Pd, S.T

No Nama Praktikan Buku Pokok


1 Reyhan Dwi Wahyu 1912013
2 Gusniati Saputri 1912007
3 Rizky Mahendra Pratama 1212009
4 Ifvan Naldi Anas 1912020
5
Adapun penugasan yang diberikan yaitu adalah sebagai berikut.

1. Pahami dan pelajari video tentang identifikasi karbohidrat, protein dan lipid yang diberikan oleh

dosen pengampu.

2. Catatlah data penting yang ada dalam video tersebut.

3. Buatlah laporan terkait video identifikasi karbohidrat, protein dan lipid tersebut.

LEMBAR DATA PENGAMATAN


Kelompok :2

Praktikum : Kimia Organik

Modul Percobaan : Identifikasi karbohidrat, protein dan lipid.

Tanggal Praktikum : 22 Juni 2020

Dosen Pembimbing : Dwimaryam Suciati, M.Sc dan Eko Supriadi, M.T

Analis : Faldi Lulrahman, S.T dan Roswita, S.Pd, S.T

Adapun data yang diperoleh dari video tersebut adalah sebagai berikut.

No Sampel Warna Akhir yang dihasilkan Kandungan

1 Ekstrak pisang Orange Glukosa

2 Ekstrak Tebu Orange Glukosa

3 Ekstrak Kentang Orange Pati

4 Pati Biru Pati

5 Tes biuret Violet Protein

6 Putih telur Orange Protein

7 Tes Million Pink Protein

8 Lemak Tetesan pink Lemak

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil

Adapun hasil dari percobaan Identifikasi Karbohidrat, Protein dan Lipid

ini adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Hasil Identifikasi Karbohidrat


No Sampel Pereagen Kandungan Perubahan
1. Ekstrak Pisang Benedict Glukosa Biru-Hijau-Orange
2. Ekstrak Pisang Fehling Glukosa Biru-Hijau-Orange

3. Ekstrak Tebu Benedict Glukosa Biru-Hijau-Orange

Adanya cincin
Komponen
4. Molischs Karbohidrat violet di antara
Makanan
dua lapisan

Komponen Hijau tosca-


5. Fehling Karbohidrat
Makanan Endapan orange

Komponen Bening-Endapan
6. Benedict Karbohidrat
Makanan orange

Komponen Bening-Endapan
7. Tollens Karbohidrat
Makanan perak

Tabel 4.2 Hasil Identifikasi Pati


No Sampel Pereagen Kandungan Perubahan

1. Ekstrak Kentang Iodin Pati Biru-Hijau-Orange

Komponen
2. Iodin Pati Endapan putih-Biru
makanan

Tabel 4.2 Hasil Identifikasi Protein


No Sampel Pereagen Kandungan Perubahan
1. Putih Telur CuSO4 Protein Bening-Violet

Larutan
2. Putih Telur Protein Kuning-Orange
ammonia

3. Putih Telur Million Protein Bening-Pink


4. Putih Telur Larutan Protein Endapan biru-
Fe2SO4 Violet

Tabel 4.2 Hasil Identifikasi Lipid


No Sampel Pereagen Kandungan Perubahan

1. Minyak Sudan III Lemak Bening-Tetes Pink

Komponen Kristal Adanya bau


2. Lemak menyengat
makanan KHSO4

4.2 Pembahasan

Pada percobaan ini, praktikan melakukan Identifikasi karbohidrat, protein

dan lipid. Karbohidrat merupakan senyawa yang banyak dijumpai di alam

terutama karena merupakan dari hasil sintesis CO2 dan H2O dengan pertolongan

sinar matahari dan klorofil. Karbohidrat juga merupakan sumber energi bagi

tubuh. Protein merupakan biopolimer yang bersifat multifungsi yaitu dapat

sebagai enzim atau biokatalis, sebagai pembawa zat, sebagai bahan penyusun

struktural pada sel maupun jaringan dan organ, serta sebagai antibodi tubuh yang

melindungi organisme terhadap organisme lain yang berasal dari luar tubuh.

Sedangkan lipid adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan

gliserol yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, aseton, dan benzen. Keberadaan

karbohidrat, protein dan lipid inilah yang diidentifikasi pada berbagai sampel

yang digunakan.

Sampel yang digunakan sangat beragam mulai dari ekstrak pisang,

kentang hingga putih telur. Percobaan ini bersifat kualitatif yang berarti hasil

identifikasi hanya sebatas mengetahui adanya kandungan karbohidrat, protein dan

lipid bukan jumlahnya dalam tiap sampel. Reagen juga digunakan dalam

percobaan ini untuk membentuk reaksi yang diiginkan mulai dari benedict hingga

sudan III.

Percobaan diawali dengan identifikasi karbohidrat pada sampel pisang

menggunakan reagen benedict, setelah dipanaskan di dalam penangas air warna

sampel berubah dari biru ke hijau hingga orange yang mengindikasikan adanya

glukosa pada sampel tersebut. Glukosa merupakan bentuk dari karbohidrat. Untuk

sampel ekstrak tebu dengan reagen yang sama juga diidentifikasi mengandung

glukosa seperti yang terjadi oleh sampel ekstrak pisang. Menggunakan reagen

fehling, sampele ekstrak pisang diidentifikasi dan hasilnya sampel tersebut

mengandung glukosa yang diketahui dari perubahan warna yang terjadi seperti

sampel ekstrak tebu. Suatu komponen makanan juga diuji keberadaan

karbohidratnya menggunakan berbagai reagen seperti reagen molischs, fehling,

benedict dan tollens dan ditemukan kandungan karbohidrat didalamnya yang

dapat diketahui dari adanya cincin violet pada sampel yang menggunakan reagen

molischs, adanya endapan orange pada sampel yang menggunakan reagen fehling

dan benedict dan adanya endapan perak pada sampel yang menggunakan reagen

tollens.
Selain karbohidrat, juga dilakukan identifikasi pati dengan sampel

ekstrak kentang dan suatu komponen makanan. Dengan reagen yang sama yaitu

iodin dapat diketahui kedua sampel mengandung pati yang ditandai dengan

perubahan warna dari biru ke hijau hingga orange pada sampel ekstrak kentang

dan perubahan warna dari endapan putih menjadi biru pada sampel komponen

makanan.

Pada identifikasi protein dengan berbagai reagen yang digunakan

didapatkan hasil bahwa semua sampel yang digunakan mengandung protein.

Sampel tersebut adalah putih telur. Sampel pertama dengan reagen CuSO 4

berubah dari berwarna bening atau transparan ke violet yang mengindikasikan

adanya protein. Sampel kedua dengan reagen larutan ammonia menghasilkan

perubahan warna dari kuning ke orange. Sampel ketiga dengan reagen million

menghasilkan perubahan warna dari bening ke pink. Sampel keempat dengan

reagen Fe2SO4 menghasilkan perubahan dari endapan biru ke warna violet.

Untuk identifikasi lipid dengan 2 sampel yang digunakan yaitu minyak

dan suatu komponen makanan. Minyak dengan reagen sudan III menghasilkan

perubahan dari cairan dengan 2 lapisan berwarna pink dan bening ke tetes-tetes

pink yang mulai menyebar yang mengindikasikan adanya lipid. Komponen

makanan dengan reagen kristal KHSO4 dengan perubahan adanya bau menyengat

yang mengindikasikan adanya lipid.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Karbohidrat merupakan golongan senyawa yang terdiri dari unsure – unsure

C, H dan O serta mempunyai rumus umum C n(H2O)m. karbohidrat dibedakan

jadi tiga sebagai berikut : 1. Monosakarida, 2. Disakarida, 3. Polisakarida.

Dimana fungsi utama karbohidrat adalah Sumber Energi Tubuh dan

Melancarkan Sistem Pencernaan.

2. Protein  adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersusun atas

atom-atom C,H,O dan N. Ada delapan kategori fungsi protein yang terdiri

atas: Membangun jaringan tubuh yang baru, memperbaiki jaringan tubuh,


menghasilkan senyawa esensial, mengatur tekanan osmotic, mengatur

keseimbangan cairan elektrolit dan  asam-basa, menghasilkan pertahanan

tubuh, menghasilkan  mekanisme  transportasi, dan menghasilkan energi.

3. Lipid adalah senyawa biomalekul yang digunakan sebagai sumber energy

dan merupakan komponen structural penyusun membrane serta sebagai

pelindung vitamin dan hormone.lemak tersusun oleh asam lemak jenuh dan

asam lemak tak jenuh.

5. 2 Saran

Adapun saran dari percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

Pada percobaan ini, berhati-hati dalam menggunakan setiap reagen yang

ada. Gunakan APD dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka


Utama : 63-70.

Dwijayanthi, Linda. 2013. Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah. Jakarta. Penerbit
Buku Kedokteran EGC.p.31-35.

H.M. Hawab. 2004. Pengantar Biokimia Edisi Revisi. Bogor : Bayumedia


Publishing.

Keenan Charles W. 1999. Ilmu Kimia Universitas Edisi Keenam. Penerjemah


Aloysius Handyana Pudjatmaka. Jakarta : Erlangga.

Kristiani, Elizabet. 2010. Petunjuk Praktikum Kimia. Salatiga : UKSW.

Muray, Robert K, et al. 2003. Biokimia. Harper ed. 25. Jakarta : EGC.P.236-239.

Nelson DL, Cox. 2004. Lehninger’s principles of biochemistry. 4th ed. U.S.A :
W.H. Freeman

Anda mungkin juga menyukai