BAB I - PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Diharapkan akan timbul kesadaran dari berbagai pihak bahwa benar perlu adanya
kepastian hukum atas keprofesian ini, sehingga :
Meminimalisasi ketidak tahuan masyarakat yang notabene awam atas hukum, hak
dan kewajiban dalam menggunakan jasa arsitek
Terproteksinya pelaku dan pengguna jasa dengan hasil perancangan yang tidak
hanya baik, melainkan benar – benar dapat dipertanggung jawabkan.
Dapat mendukung pembangunan nasional kedepan, meningkatkan kualitas
arsitek Indonesia agar memiliki daya saing global tanpa mengurangi sumber daya
alam dan nilai budaya nusantara.
Terciptanya kesadaran atas perlunya etia dalam berpofesi, disini dikhususkan
dalam bidang eteknikan / perencanaan
b. Definisi Keprofesian
c. Karakteristik Profesi
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu
Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini
dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan
berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka
untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Undang-undang ini dibuat dengan menguraikan tiga hal utama bagi persyaratan
arsitek, yaitu tentang:
pendidikan yang diperoleh
pengalaman praktik, pengembangan keprofesian berkelanjutan
kompetensi profesional (termasuk didalamnya pengertian terhadap kode etik
dan kaidah tata laku profesi).
Melalui kongres internasional Arsitek - UIA di Beijing tahun 1999, telah disepakati
beberapa pedoman kepranataan yang mengatur praktik arsitektur. Pedoman ini
bersifat kesepakatan dan kebijakan (policy) tentang pengaturan praktik arsitektur di
seluruh dunia, tetapi mempunyai keluwesan tertentu, sehingga dapat dikembangkan
oleh masing-masing negara anggota disesuaikan dengan kondisi negara masing-
masing.
Hal-hal yang diatur dalam kesepakatan tersebut antara lain adalah tentang:
Etika dan kaidah tata laku
Arsitek dan praktik arsitektur
Kompetensi dasar arsitek profesional
Pendidikan arsitektur
Akreditasi pendidikan arsitektur
Pemagangan dan praktik kerja
Registrasi dan lisensi praktik
Pengembangan profesional berkelanjutan
Praktek di negara lain
Kekayaan intelektual/copyright
Peran asosiasi profesi arsitek
Melalui berbagai program yang dijalankan oleh organisasi profesi Arsitek di Indonesia,
beberapa kebijakan tersebut sudah dikembangkan dan dijadikan program kegiatan
untuk kepentingan praktik arsitek di Indonesia. Salah satu hal utama yang sudaH
dilaksanakan adalah pembakuan kompetensi dasar Arsitek profesional yang dikaitkan
dengan program sertifikasi nasional.
mena. Dimana sanki – sanksi yang didapat nantinya harus menimbulkan efek jera
agar membudayayakan nilai tertib kepada pengguna jasa dan pemilik keprofesian.
a. Definisi Etika
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung
jawab.
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat
praktis (practical philosophy).
Kamus Besar Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
memberikan rumusan etika dalam tiga arti, yaitu:
Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak).
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.
Etika berarti norma-norma dan asas-asas moral yang diterima oleh kelompok atau
golongan masyarakat tertentu sebagai landasan bertingkah laku yang didasarkan pada
kaidah-kaidah akhlak.
Beberapa manfaat Etika adalah sebagai berikut ,
Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana
yang boleh dirubah.
Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.
b. Definisi Hukum
HUKUM adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan
untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah
terjadinya kekacauan. Berikut ini akan kita mengulas beberapa pendapat mengenai
pemikiran Hukum Menurut Pemikiran Para Ahli
Aristoteles
Sesuatu yang berbeda dari sekedar mengatur dan mengekspresikan bentuk dari
konstitusi dan hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku para hakim dan
putusannya di pengadilan untuk menjatuhkan hukuman terhadap pelanggar.
Hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat
masyarakat tetapi juga hakim.
Karl Max
Suatu pencerminan dari hubungan hukum ekonomis dalam masyarakat pada
suatu tahap perkembangan tertentu.
Dan oleh karena itulah dalam melaksanakan profesi terdapat kaidah-kaidah pokok
berupa etika profesi yaitu sebagai berikut;
Profesi harus dipandang sebagai pelayanan dan oleh karena itu sifat “tanpa
pamrih” menjadi ciri khas dalam mengembangkan profesi.
Pelayanan profesional dalam mendahulukan kepentingan pencari keadilan
mengacu pada nilai-nilai luhur.
Pengembangan profesi harus selalu berorientasi pada masyarakat sebagai
keseluruhan.
Persaingan dalam pelayanan berlangsung secara sehat sehingga dapat menjamin
mutu dan peningkatan mutu pengemban profesi.
Untuk etika berprofesi, IAI melengkapi diri dengan Dewan Kehormatan Profesi:
Sebuah badan yang beranggotakan anggota profesional yang memiliki integrasi
profesi dan menjunjung tinggi Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi
Arsitek.
Dewan ini berfungsi untuk melakukan tinjauan atas kode etik yang sudah ada
untuk kemudian membuat usulan penyempurnaan, memberikan edukasi etika
profesi kepada anggota, dan menjadi badan tempat menyelesaikan permasalah
dan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota IAI.
Dalam menjalankan tugas profesinya arsitek dibatasi dengan etika profesi atas tindak
dan perkataan seorang arsite haruslah dapat dipertanggung jawabkan. Namun hanya
arsitek yang menjadi anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) saja yang terikat dengan
aturan kode etik yang tercurah dalam Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi
Arsitek Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Kode etik ini harus diterapan, jika dilanggar
akan mendapatkan sanksi. Ada 5 kewajiban yang harus dipenuhi oleh arsitek
profesional :
Dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, lkatan Arsitek Indonesia merumuskan
Kode Etik Arsitek sebagai benkut :
Pasal 1
Dalam menunaikan tugas profesional vang dipercayakan kepadanya. seorang Arsitek
bertanggung jawab kepada diri sendiri dan mitra kerja, profesi dan ilmu pengetahuan,
masyarakat dan umat manusia serta bangsa dan negara, sebagai pengabdian
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pasal 2
Dalam menunaikan tugas, seorang Arsitek membaktikan seluruh kemampuan
keterampilan, pengetahuan, dan perasaan yang dimilikinya di dalam proses
pembangunan demi kesejahteraan umat manusia lahir dan batin, dengan tetap
menjaga kemandirian berpikir dan kebebasan bersikap.
Pasal 3
Seorang Arsitek harus menempatkan diri, menata pemikiran dan hasil karyanya,
bukan sebagai tujuan melainkan sarana yang digunakan secara maksimal dalam
mencapai tujuan kemanusiaan dengan berupaya hemat sumber daya serta
menghindari dampak negatif.
Pasal 4
Atas dasar kepercayaan akan keutuhan integritas, keahlian, kejujuran, kearifan dan
rasa sosial yang dilimpahkan kepadanya, maka seorang Arsitek mendahulukan
tanggung jawab dan kewajiban daripada hak dan kepentingan diri sendiri.
Pasal 5
Tanpa mengurangi hak dan kepentingan pemberi tugas, seorang Arsitek berusaha
memahami dan memperjuangkan kepentingan umat manusia dan masyarakat
pemakai, sekalipun pihak ini bukan pemberi imbalan jasa secara langsung.
Pasal 6
Arsitek sebagai budayawan harus berupaya mengangkat nilai-nilai sosial budaya
melalui karyanya dan tidak sematamata menggunakan pendekatan teknis.
Pasal 7
Pada tahap manapun dalam proses pembangunan Arsitek harus menunaikan
tugasnya secara bijak dan konsisten.
3.1 KESIMPULAN
Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi
atau denda dari induk organisasi profesinya. Tanpa etika profesi, apa yang semula
dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi
menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa yang sedikitpun tidak diwarnai
dengan nilai-nilai idealism dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya
lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional
ini. Maka dapat disimpulkan jika profesi keteknikan tanpa etika akan berakibat fatal
bagi banyak orang.
3.2 SARAN
http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=etika%20dan%20hukum
%20keprofesian&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http://
badilag.net/data/ARTIKEL/PENGERTIAN%2520ETIKA%2520DAN%2520PROFESI
%2520HUKUM.pdf&ei=ET4gVJ2RDpPiuQS9y4CYCQ&usg=AFQjCNF8w9TxxgU_p
Q8A1ihAf6Ea4wKy_w&sig2=Hoqj0UvW7PTFYQ5n6Q4p_g&bvm=bv.75775273,d.c2
E
http://enaldibandiesipa2.blogspot.com/2013/05/makalah-etika-dan-tanggung-jawab-
profesi.html
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=masalah%20etika%20%26%20hukum
%20%20profesi
%20arsitek&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBsQFjAA&url=http://
furuhitho.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/31156/2%2BKode%2BEtik
%2BArsitek%2Bdan%2BKaidah%2BTata%2BLaku
%2BProfesi.ppt&ei=jUMgVJWbHMjN8gWXmYDwAQ&usg=AFQjCNHys6awbLf-
tRTr8nIQjtidJaaSuw&sig2=LSaEymOhZkyyJBTo62MGFA&bvm=bv.75775273,d.c2E
http://iai.didiharyadi.com/bukumerah/
http://www.iai.or.id/keprofesian/pkb/
http://www.iai.or.id/artikel/iai-dan-masa-depan-ke-arsitek-an-indonesia
http://mtmdesign.wordpress.com/2008/09/09/arsitektur-dan-peran-arsitek/
http://agungdwie.blog.undip.ac.id/2010/03/11/61/
https://esubijono.wordpress.com/architecture/praktik-arsitek/
https://esubijono.wordpress.com/architecture/undang-undang-arsitek/
https://esubijono.wordpress.com/architecture/pendidikan-arsitektur/
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=hukum%20profesi
%20arsitektur&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBsQFjAA&url=http://
eprints.undip.ac.id/17317/1/
Fanny_Puspita.pdf&ei=I2MgVLKOPJP58AWOvIGIBQ&usg=AFQjCNHLyr5r1gq2nh9
Kbvzf7psXsRyNgA&sig2=7ZH6oI2X0C9BTf4lqUlQ5g&bvm=bv.75775273,d.dGc
http://realistmuhammad.wordpress.com/2013/06/12/tugas-etika-profesi/
http://helena-hapsari.blogspot.com/2011/10/hukum-pranata-arsitektur.html
http://etika-profesi-universitas.blogspot.com/2011/10/etika-profesi-hukum.html
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4c0c5f4616b82/hak-cipta-arsitektur
http://pongset.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_13.html
http://forum.iai.or.id/index.php?topic=85.0
http://profesiarsitek.wordpress.com/