Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Konseling adalah suatu proses yang terjadi dalam hubungan antara orang satu dengan
orang lainnya yaitu seorang konseli yang mengalami masalah yang tak dapat diatasinya
dengan seorang petugas profesional yang telah memperoleh latihan dan pengalaman yaitu
seorang konselor. Konselor disini berguna untuk membantu konseli memecahkan kesulitan
dan masalah yang dihadapinya.

Konseling individual yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan


konseli atau konseli mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan
guru pembimbing dalam rangka pembahasan pengentasan masalah pribadi yang di derita
konseli. Konseling individual adalah proses pemberian bantuan yang di lakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami
sesuatu masalah (konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli.

Konseling individual adalah kunci utama dari semua kegiatan bimbingan dan konseling.
Karena jika seorang konselor dapat menguasai teknik konseling individual dengan baik
berarti ia akan mudah dalam memimpin jalannya proses konseling yang lainnya. Proses
konseling individu memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap penyelesaian masalah
konseli karena pada konseling individu, seorang konselor akan berusaha meningkatkan sikap
konseli dengan cara berinteraksi selama jangka waktu tertentu dengan cara beratatap muka
secara langsung, hal tersebut diharapkan dapat menghasilkan peningkatan-peningkatan pada
diri konseli, baik cara berpikir, perasaan konseli, sikap dan perilaku konseli

Tujuan umum konseling individu adalah membantu konseli menstrukturkan kembali


masalahnya dan menyadari life style serta mengurangi penilaian negatif terhadap dirinya
sendiri serta perasaan-perasaan inferioritasnya. Kemudian membantu dalam mengoreksi
presepsinya terhadap lingkungan, agar konseli bisa mengarahkan tingkah laku serta
mengembangkan kembali minat sosialnya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengetahuan proses konseling individu sehat?
2. Bagaimanakah kerangka teoritik proses konseling individu?
3. Bagaimana tahap tindakan yang dilakukan dalam proses konseling individu?
1.3. Tujuan
1. Memahami proses konseling individu sehat
2. Memahami dan mengetahui kerangka teoritik proses konseling individu
3. Mengetahui tahap akhir konseling individu

REFERENSI :

Hellen. 2005. Bimbingan Dan Konseling. Jakarta : Quantum Teaching

Prayitno, dkk. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta, 1994)

Willis. 2007. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: CV Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai