Nabila Farah Huda - 1 TB - 03.06.21.0201 - Pengendalian Deteriorasi Benih
Nabila Farah Huda - 1 TB - 03.06.21.0201 - Pengendalian Deteriorasi Benih
TUMBUHAN TB 19
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN & PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN
YOGYAKARTA
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN & PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN POLITEKNIK
PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN
Jl. Kusumanegara No. 2 Yogyakarta Telp. (0274) 375528
LAPORAN PRAKTIKUM
I. Identitas
Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan
Acara Praktikum : Praktikum Acara 13 Penanganan Deteriorasi Benih
Tujuan : Mampu Menangani Deteroriasi Benih dengan Baik dan Benar
Tempat : Di rumah (Mojo Wetan, Kebupaten Sragen, Jawa Tengah)
Hari, Tanggal : Jumat, 17 Desember 2021
Nama Mahasiswa : Nabila Farah Huda
Semester : 1 (Satu)
Dosen Pengampu : Asih Farmia, SP, M Agr.Sc
Asisten Dosen : Elea Nur Aziza, SP, M.Sc
PLP : Sumanto, SST
1. Faktor Luar
a. Air
b. Temperatur
c. Oksigen
d. Cahaya
4. Coumarin
5. Auxin
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemunduran Benih di Tempat Penyimpanan
a. Kadar Air Benih Sebelum Disimpan
b. Suhu Tempat Penyimpanan
c. Kelembaban Tempat Penyimpanan
d. Tempat Pengemasan
Penyimpanan, kadar air, dan proses penanganan saat panen dan pascapanen sangat
memungkinkan terjadinya deteriorasi benih secara cepat selama periode perontokan dan
sortasi sehingga pada saat pengemasan benih atau awal penyimpanan benih di gudang,
mutu fisiologis benih kemungkinan sudah turun hingga 80% atau bahkan lebih rendah.
Dengan demikian, waktu antara panen hingga benih siap disimpan di gudang merupakan
hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan mutu fisiologis benih (minimal daya
berkecambah) kedelai lebih dari 95%). Hal ini merupakan modal dasar bagi suksesnya
pengelolaan benih kedelai agar benih tahan disimpan 6 (enam) bulan atau bahkan lebih
dengan daya berkecambah 80% atau lebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih
kedelai dengan kadar air 9%, daya berkecambah pada awal penyimpanan >95% dan
dikemas menggunakan plastik 0,05 mm dapat disimpan hingga 6 (enam) bulan dengan
daya berkecambah >80%.
b. Bahan
1. Referensi deteriorasi
2. Benih jagung, 30 buah
3. Benih kacang 30 buah
4. Kapas
V. Hasil Pengamatan
VII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum penanganan deteriorasi terhadap benih kacang tanah dan
jagung yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa benih dengan perlakuan
dalam suhu ruang dan suhu dingin baik dalam wadah plastic tipis maupun plastic
tebal tidak menunjukkan adanya perubahan signifikan yang terjadi dalam
pengamatan selama 7 hari. Hal tersebut mengindikasikan bahwa penyimpanan benih
yang dilakukan berjalan dengan baik sehingga benih jagung maupun kacang tanah
tidak menunjukan adanya gejala kerusakan atau kemunduran benih. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa pengaruh suhu dan kelembapan dalam penyimpanan benih
dapat mencegah dan mengendalikan kondisi benih dari kerusakan yang mungkin
terjadi. Selain itu, suhu dingin juga memiliki pengaruh yang lebih baik untuk
menjaga dan mempertahankan kondisi benih agar tetap fresh dibandingkan dengan
suhu ruang.
VIII. Daftar Pustaka
Ana, Hejo. 2019. Makalah Mengenai Proses Kemunduran Benih..
http://anahedjo.blogspot.com/2012/05/makalah-kemunduran-benih.html.
Didownload pada tanggal 23 Desember 2021 Pukul 18.18 WIB.
Abdulrahman. Deteriorisasi (Proses Kemunduran Benih).
https://www.slideshare.net/issuchii/kemunduran-benih-materi-analisis-mutu-benih.
Diakses pada tanggal 06 Desember 2021 Pukul 15.00 WIB.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2019. Deteriorasi Benih Tidak Dapat
Dihentikan Tetapi Dapat Dihambat. https://www.litbang.pertanian.go.id/info-
teknologi/2599/. Diakses pada tanggal 06 Desember 2021 Pukul 18.00 WIB.
Didik, Harnowo .2018. Kemunduran Mutu Fisiologis Benih Kedelai dan Upaya
Penghambatnya.http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/infotek/kemunduran-
mutu-fisiologis-benih-kedelai-dan-upaya-penghambatannya/. Didownload pada
tanggal 23 Desember 2021 Pukul 20.00 WIB
Ilham. 2014. http://ruangpertanian.blogspot.com/2014/12/kemunduran-dan-
penyimpanan-benih.html. Didownload pada tanggal 23 Desember 2021 Pukul
21.21 WIB.
Kimball, J. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.
Mugnisjah, W.Q., A. Setiawan, Suwarto, C. Santiwa., 1994. Panduan Praktikum dan
Penelitian Bidang Ilmu dan Teknologi Benih. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.