Anda di halaman 1dari 14

FISIOLOGI

TUMBUHAN TB 19

PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN


“METABOLISME BIJI”

NABILA FARAH HUDA


03.06.21.0201

DOSEN PENGAMPU : Asih Farmia, SP, M Agr.Sc


ASISTEN DOSEN : Elea Nur Aziza, SP, M.Sc
PLP : Sumanto, SST

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN & PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN
YOGYAKARTA
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN & PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN POLITEKNIK
PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN
Jl. Kusumanegara No. 2 Yogyakarta Telp. (0274) 375528

LAPORAN PRAKTIKUM

I. Identitas
Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan
Acara Praktikum : Praktikum Acara 7 Metabolisme Biji
Tujuan : Mampu menerapkan metabolisme biji dengan baik dan benar
Tempat : Di rumah (Mojo Wetan, Kebupaten Sragen, Jawa Tengah)
Hari, Tanggal : Jumat, 5 November 2021
Nama Mahasiswa : Nabila Farah Huda
Semester : 1 (Satu)
Dosen Pengampu : Asih Farmia, SP, M Agr.Sc
Asisten Dosen : Elea Nur Aziza, SP, M.Sc
PLP : Sumanto, SST

II. Dasar Teori


A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkecambahan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang bersifat kuantitatif dan
irreversible yang bersifat permanen atau tetap, sedangkan perkembangan adalah
proses menuju kedewasaan dalam perubahan bentuk. Perkecambahan adalah proses
awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan berbiji. Tumbuhan
berbiji akan mulai aktif dan berkecambah setelah air masuk ke dalam benih atau
yang biasa disebut dengan imbibisi air.

B. Proses Perkecambahan Benih

1. Imbibisi
Imbibisi merupakan proses masuknya air ke dalam benih untuk memicu
dimulainya proses perkecambahan. Masuknya air ini bisa terjadi secara difusi
maupun secara osmosis. Adapun proses osmosis ini terjadi akibat keadaan benih
yang lebih kering dari lingkungannya sehingga air masuk ke dalam benih.

2. Pembentukan Enzim
Air yang masuk akan memicu aktifnya hormon giberelin pada embrio.
Nantinya, hormon tersenbut akan memicu sel-sel di lapisan aleuron
memproduksi enzim amilase. Setelah itu, enzim amilase akan bekerja di
endosperma (cadangan makanan) untuk mengubah pati menjadi gula.
3. Pemanjangan Sel Radikula
Pemanjangan sel radikula diikuti dengan munculnya radikula dan juga
tumbuhnya kulit biji. Kamudian kecambah yang dihasilkan ini akan mengalami
pertumbuhan primer.

C. Jenis Perkecambahan Benih


1. Epigeal
Perkecambahan epigael terjadi ketika hipokotil memanjang yang
mengakibatkan plumula (calon daun) dan kotiledon muncul ke permukaan tanah.
Ketika kotiledon muncul ke permukaan tanah, memungkinkan kotiledon untuk
berfotosintesis sebagai pengganti daun yang belum terbentuk.
2. Hipogeal
Tipe perkecambahan ini ditandai dengan kotiledon biji tidak terangkat
ketika berkecambah. Sebab, pada masa awal pertumbuhan embiro bagian epikotil
tumbuh lebih panjang daripada hipokotil.

D. Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan


1. Faktor Dalam
a. Gen
b. Tingkat kemasakan benih
c. Hormon
d. Ukuran dan kekerasan biji
e. Dormansi

2. Faktor Luar
a. Air
b. Temperature
c. Oksigen
d. Media

III. Alat & Bahan


A. Alat
1. Penggaris
2. Gelas aqua 10 buah
3. Hand sprayer tangan
4. ATK
5. Laptop
6. Handphone
B. Bahan
1. Biji kacang hijau sebanyak 10 buah
2. Air
3. Tanah
4. Tanah halus

IV. Cara Kerja


1. Tanamlah biji kacang hijau pada gelas,
2. Letakkan 3 gelas aqua di tempat gelap (dalam lemari) dan 3 gelas aqua di
tempat terang (luar ruangan),
3. Setelah tumbuh ukurlah masing-masing kecambah tersebut dengan mistar,
4. Lakukan pengu kuran Panjang kecambah setiap hari selama 10 hari,
5. Catat hasil pengamatan dalam table.

V. Hasil Pengamatan

Tanggal Tinggi Kecambah


Pengamatan Reaksi terang Reaksi gelap Keterangan

A1 A2 A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 B5
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
November
2021

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
November
2021
8 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
November
2021

9 0,5 0,3 0,2 0,6 0,9 1,5 1,2 1 0,8 1,3 Rata-rata tinggi kecambah
November reaksi terang 0,5 cm.
2021

Rata-rata tinggi kecambah


reaksi gelap 1,16 cm.

10 1,2 0,8 0,7 1 1,5 2,1 1,9 1,3 1,6 1,5 Rata-rata tinggi kecambah
November reaksi terang 1,04 cm.
2021

Rata-rata tinggi kecambah


reaksi gelap 1,68 cm.
11 4,5 4,8 3 4,2 5 6,9 6 5,1 5 6,5 Rata-rata tinggi kecambah
November reaksi terang 4,3 cm.
2021

Rata-rata tinggi kecambah


reaksi gelap 5,9 cm.

12 6,5 7 5,5 6,5 7,4 11,5 11,4 10 10,5 10,8 Rata-rata tinggi kecambah
November reaksi terang 6,58 cm.
2021

Rata-rata tinggi kecambah


reaksi gelap 10,84 cm.

13 10 10,8 9,9 10,9 11 22 21,5 19,8 19,9 19,7 Rata-rata tinggi kecambah
November reaksi terang 10,52 cm.
2021
Rata-rata tinggi kecambah
reaksi gelap 20,58 cm.

14 10,5 11 10,8 11,3 11,5 22,8 22,5 20,8 20,5 21,5 Rata-rata tinggi kecambah
November reaksi terang 11,02 cm.
2021

Rata-rata tinggi kecambah


reaksi gelap 21,62 cm.

15 11,4 11,5 11 12,5 13 25 25,5 21,2 23,4 24,6 Rata-rata tinggi kecambah
November reaksi terang 11, 88 cm.
2021

Rata-rata tinggi kecambah


reaksi gelap 23,94 cm.
16 12,5 12,8 11,7 13,4 13,5 25,5 26,9 23,2 24,6 24,8 Rata-rata tinggi kecambah
November reaksi terang 12,78 cm.
2021

Rata-rata tinggi kecambah


reaksi gelap 25 cm.

17 13 13,4 13,9 14 14,2 26 27,5 24,2 25,4 25,7 Rata-rata tinggi kecambah
November reaksi terang 13, 7 cm.
2021

Rata-rata tinggi kecambah


reaksi gelap 25,76 cm.
18 13,8 14 14,5 14,8 15 26.8 28 25 26,1 26,9 Rata-rata tinggi kecambah
November reaksi terang 14,42 cm.
2021

Rata-rata tinggi kecambah


reaksi gelap 26,56 cm.

19 14,5 14,8 15,3 15,3 15,9 27,1 28,5 26,1 26,9 27,5 Rata-rata tinggi kecambah
November reaksi terang 15,16 cm.
2021

Rata-rata tinggi kecambah


reaksi gelap 27,22 cm.

VI. Pembahasan

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dalam pertumbuhan tanaman, kacang hijau memerlukan media dan


pertumbuhannya dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya.
Pada praktikum ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan ditimbulkan dari
pemberian intensitas cahaya yang berbeda. Tumbuhan hijau memerlukan cahaya
tidak hanya untuk membuat makanan, tetapi juga untuk pertumbuhan. Salah satu
sumber cahaya di bumi ini adalah matahari. Kekurangan cahaya matahari akan
mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya
tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan
berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna
pucat (tidak hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga
dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel-sel tumbuhan sebaliknya,
tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan-tumbuhan tumbuh
lebih lambat dengan kondisi relatif pendek, daun berkembang, lebih lebar, lebih
hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh. Oleh sebab itu
praktikum ini ingin membuktikan bahwa teori yamg sudah ada itu benar dan dengan
melakukan penelitian biji kacang hijau kita dapat mengetahui besarnya pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan, baik yang berada dalam cahaya terang ataupun gelap.

B. Tujuan

Mempelajari dan mengamati pengaruh intensitas cahaya terhadap


pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.

Bab II . Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, dalam keadaan perlakuan di tempat
terang, kacang hijau menerima cahaya yang sangat kuat. Hal ini menyebabkan
kacang hijau tumbuh lambat, karena sebagian besar hormon auksin dipecah oleh
sinar matahari. Namun, kacang hijau tampak lebih sehat dan subur, batang lebih
tebal, daun terlihat segar dan hijau, dan klorofil cukup. Berdasarkan data hasil
pengamatan pada hari ke-14 tinggi rata-rata kacang hijau hanya 15,16 cm. Dengan
tanaman A5 adalah yang paling tinggi sedangkan A1 adalah yang paling pendek
diantara tanaman kacang hijau yang diberi perlakuan terang. Pertumbuhan tinggi
kacang hijau yang paling signifikan terjadi pada hari ke-8 yakni mencapai tinggi
rata-rata 10,52 cm.
Pada tempat yang gelap, kacang hijau sama sekali tidak terkena sinar
matahari, sehingga hormon auksin dalam kacang sangat aktif dan berfungsi optimal.
Dengan ini, kacang hijau tumbuh sangat cepat, tetapi tidak merata. Akibatnya
batang tumbuh menjadi lebih panjang, tetapi tanamannya sakit, akarnya banyak dan
tebal, tapi tampak tidak sehat dan kurus, serta batangnya menjadi lebih gelap
warnanya. Daunnya pucat dan rendah klorofil, sehingga daun menguning
(menguning). Berdasarkan data hasil pengamatan pada hari ke-14 tinggi rata-rata
kacang hijau di tempat gelap mencapai 27,22 cm. Dengan tanaman B2 adalah yang
paling tinggi sedangkan B3 adalah yang paling pendek diantara tanaman kacang
hijau yang diberi perlakuan gelap. Pertumbuhan tinggi kacang hijau yang paling
signifikan terjadi pada hari ke-8 yakni mencapai tinggi rata-rata 20,58 cm. Tinggi
kacang hijau di tempat gelap mencapai dua kali lipat tinggi kacang hijau di tempat
terang. Hal ini menunjukkan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau.

Bab III. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa


perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor
lain yang mempegaruhinya. Diamati dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang
hijau yang ditempatkan didaerah yang kurang gelap, akan menghasilkan
pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kaca kacang hijau
yang diletakkan ditempat yang terang. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi
tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh
primer. Tetapi, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan
pengaruh cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya berkembang
sempurna, dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih pendek dari
pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang
kurang baik dialami oleh kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya
matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak mengandung klorofil,
dan berwarna kuning. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kekurangan cahaya
menghambat pertumbuhan kacang hijau karena cahaya dapat menguraikan auksin.

B. Saran

Dalam praktikum sebaiknya sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan


perendaman untuk memecah dormansi (Masa berhentinya pertumbuhan akibat
kondisi lingkungan yang tidak sesuai) biji itu sendiri. Memilih biji kacang yang
masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian. Kondisi pencahayaan lebih
dimaksimalkan baik penempatan ditempat terang, maupun penempatan ditempat
gelap. Dan juga dapat dilakukan penimbangan biji sehingga kesalahan pada
percobaan dapat diminimalisirkan

1. Apa yang dimaksud dengan perkecambahan ? Jelaskan!


➢ Perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama
pada tumbuhan berbiji. Tumbuhan berbiji akan mulai aktif dan berkecambah
setelah air masuk ke dalam benih atau yang biasa disebut dengan imbibisi air.

2. Bagaimanakah proses tahapan metabolisme dalam perkecambahan? Jelaskan!


➢ Proses tahapan metabolisme dalam perkecambahan
1) Imbibisi
Imbibisi merupakan proses masuknya air ke dalam benih untuk memicu
dimulainya proses perkecambahan. Masuknya air ini bisa terjadi secara
difusi maupun secara osmosis. Adapun proses osmosis ini terjadi akibat
keadaan benih yang lebih kering dari lingkungannya sehingga air masuk ke
dalam benih.
2) Pembentukan Enzim
Air yang masuk akan memicu aktifnya hormon giberelin pada embrio.
Nantinya, hormon tersenbut akan memicu sel-sel di lapisan aleuron
memproduksi enzim amilase. Setelah itu, enzim amilase akan bekerja di
endosperma (cadangan makanan) untuk mengubah pati menjadi gula.
3) Pemanjangan Sel Radikula
Pemanjangan sel radikula diikuti dengan munculnya radikula dan juga
tumbuhnya kulit biji. Kamudian kecambah yang dihasilkan ini akan
mengalami pertumbuhan primer.

3. Faktor–faktor apasaja yang mempengaruhi proses perkecambahan? Jelaskan!


➢ Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan atarara lai yaitu:
a. Faktor Dalam
1. Gen
Di dalam gen terkandung faktor pada keturunannya dan berfungsi
untuk mengoontrol reaksi kimia di dalam sel.
2. Tingkat kemasakan benih
Benih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologis tercapai
tidak mempunyai viabilitas yang tinggi karena belum mempunyai
cadangan makanan yang cukup untuk metabolisme perkecambahan.
3. Hormon
Hormon merupakan stimultan dalam proses metabolism sehingga
keberadaannya dapat memberikan kemampuan dinding sel yang
bersifat elastis untuk mengembang dan mempermudah imbibisi serta
mempercepat perkecambahan
4. Ukuran dan kekerasan biji
Di dalam biji terdapat cadangan makan yang nantinya akan
dirombak pada tahap metabolism perkecambahan, semakin besar biji
maka metabolism perkecambahan akan berjalan dengan baik
5. Dormansi
Setiap benih tanaman memiliki masa dormansi yang berbeda.
Dormansi ini mempengaruhi dari proses perkecambahan,bila sifat
dormansi benih tergolong lama,maka perkecambahan akan semakin
lambat.begitu pula sebaliknya
b. Faktor luar
1. Air
Berfungsi sebagai pelunak kulit biji, melarutkan cadangan
makanan, sarana transportasi serta bersama hormon mengatur
elurgansi (pemanjangan) dan pengembangan sel.
2. Temperatur
Temperatur optimum adalah temperatur yang paling
menguntungkan bagi berlangungnya perkecambahan benih.
3. Oksigen
Oksigen diperlukan biji untuk proses respirasi. Proses respirasi
meningkatkan pengambilan oksigen dan pelepasan karbon
dioksida, air, dan energi yang berupa panas. Terbatasnya oksigen
akan menghambat perkecambahan benih.
4. Media
Media yang baik untuk perkecambahan benih adalah mempunyai
sifat fisik yang baik, gembur, mempunyai kemampuan menyimpan
air, dan bebas dari pengganggu terutama cendawan.

VII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh gen dan hormon,
sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh cahaya matahari, nutrisi, air dan kelembaban,
suhu dan tanah. Dalam pencobaan ini dapat disimpulkan bahwa cahaya mempengaruhi
proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau. Kacang hijau dapat tumbuh
dengan baik di tempat dengan sinar matahari yang cukup. Di tempat gelap, tanaman kacang
hijau akan bertumbuh dengan cepat karena kerja dari hormon auksin yang bekerja optimum
tanpa sinar matahari tapi tanaman terlihat pucat dan lebih cepat mati daripada perlakuan
lain. Sedangkan tumbuhan dengan perlakuan tempat terang bisa tumbuh dengan cukup
baik, namun pertumbuhannya tidak secepat perlakuan di tempat gelap dikarenakan hormon
auksin yang kecara kerjanya kurang maksimal jika terkena sinar matahari. Tetapi kacang
hijau di tempat terang tampak kokoh, kuat, segar, sehat, dan hijau.

VIII. Daftar Pustaka


Anonim. 2011. Auksin, http://id.Anonim.org/, diakses pada tanggal 14 November
2021 Pukul 20.09 WIB.
Dwidjoseputro, D. 1992. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Didik Harnowo. 2018. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.
https://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/infotek/kemunduran-mutu-
fisiologis-benih-kedelai-dan-upaya-penghambatannya/didownload pada
tanggal 13 November 2021 Pukul 15.45 WIB.
Elisa. 2011. Dormansi dan Perkecambahan Biji. http://elisa.ugm.ac.id/ diakses
pada tanggal 15 November 2021, pukul 20.53 WIB.
Latunra, A.Ilham. 2011. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Makassar:
Jurusan Biologi FMIPA UNHAS.
Salisbury, F.B. dan Ross, C.W.,Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2.
Bandung: ITB Press.
Zhamal. 2011. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.
http://catatanzhamal.blogspot.com/ ,diakses pada tanggal 16 November
2011 Pukul 20.37 WIB.

Disahkan di Yogyakarta, 19 November 2021

Asisten Dosen Praktikan

Elea Nur Aziza, SP., MSc. Nabila Farah Huda

Anda mungkin juga menyukai