Siklus penjualan adalah urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang,
pembuatan faktur (penagihan) dan pencatatan penjualan.
Sejak dulu sampai sekarang penjualan masih tetap berperan paling penting diantara aktivitas
lainnya. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat
diperoleh laba. Banyak faktor selain usaha promosi termasuk segi pelayanan atau pemberian service,
harga yang cocok, juga bagian pimpinan perusahaan dapat mengikuti order penjualan yang masih
luas/terbuka. Maka aktivitas penjualan dapat di kronologiskan sebagai berikut:
1) Penerimaan pesanan
2) Penegasan pesanan
3) Pengiriman barang
4) Pembuatan faktur
Prosedur penjualan adalah urutan-urutan sejak diterimanya pesanan dari pembeli pengiriman
barang, pembuatan faktur (penagihan) dan pencatatan penjualan. Prosedur penjualan melibatkan
beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar penjualan yang terjadi dapat diawasi
dengan baik.
4. Bill Of Lading
1. Prosedur penjualan
3. Memo
4. Purchase Order (PO)
9. Invoice/Faktur
11. Kwitansi
Butik pesona menjual busana pesta maupun busana kantor berdasarkan pesanan pelanggan. Butik
pesona juga memajang beberapa busana hasil karya perancang butik pesona, Lana Anggun. Jadi,
apabila pelanggan tertarik dengan busana yang dipajang dan busana tersebut sesuai dengan ukuran
pelanggan. Maka pelanggan dapat langsung membeli busana tertsebut secara tunai.
Dokumen yang digunakan dalam transaksi penjualan tunai dibutik pesona adalah faktur penjualan
tunai. Faktur penjualan tunai dibuat rangkap 3, lembar pertama untuk konsumen, lembar kedua
untuk jurnal penerimaan kas, dan lembar ketiga untuk arsip dibagian Front Office sebagai bukti
penyerahan barang kekonsumen.
Proses bisnis dalam penjualan tunai pada butik pesona diawali pada saat konsumen memilih baju
yang mereka sukai. Selanjutnya, karyawan Front Office akan mengisi faktur penjualan tunai sebanyak
3 lembar. Berikutnya kasir akan menerima pelunasan, menandatangani faktur sebagai bukti
penerimaan uang, serta membubuhkan cap lunas.
Siklus Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber daya input, seperti
bahan baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi barang jadi atau jasa untuk dijual (Romney,
Steinbart, Cushing, 1997). Siklus konversi berisi transaksi yang benar-benar ada ketika input
diubah menjadi barang atau pelayanan dapat dijual. Proses yang digunakan dalam siklus
konversi adalah bahan, tenaga kerja, dan ongkos eksploitasi.
Jenis Siklus Konversi
Jenis siklus
Siklus konversi tradisional terdiri atas dua jenis, yaitu: sistem produksi dan sistem akuntasi
biaya. Sistem Produksi(production system) melibatkan perncanaan, penjadwalan, dan
pengendalian produk fisikdi sepanjang proses produksi. Sistem Akuntansi Biaya(cost
accounting system) memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi.