Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TUGAS AGAMA ISLAM ABCDTLIS-3

SAINS DAN TEKNOLOGI MENURUT ISLAM

LEMBAR JUDUL

Kelompok 3

Fahrizal Wahyu Imami (081811533099)


Ahmad Nadimas Zulfikar (081911233015)
Muhammad Rafif Wicaksono (081911633044)
Rifqi Hafizh Wildani (081911333065)
Daffa’ Halif Muhammad (081911633047)
M. Syahrul A. (081911633037)
Aqil Akmaludin Makarim (081911633066)
Muhammad Rizal Bagus Prakasa (081911633071)
Dwiki Arjuna Anditya Wirawan (081911233044)
Maulana Absohih (081911333096)

KELAS AGAMA ISLAM ABCDTLIS3


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kelompok kami harturkan kepada Allah SWT yang
senantiasa memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada seuruh
mahluk ciptaannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok kami
dengan materi yang berjudul “Sains dan Teknologi Menurut Islam”. Jawaban
dari tugas ini disusun untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan kelas
agama islam ABCDTLIS-3, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Airlangga.

Kelompok kami menyadari dalam penulisan jawaban tugas ini masih


terdapat banyak kekurangan karenanya kelompok kami meminta maaf dan
menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
penyelesaian tugas ini. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk mengoreksi
dan memperbaiki jawaban tugas dan penulisan ini agar nantinya menjadi lebih
baik dan lebih bermanfaat bagi seluruh pembaca.
DAFTAR ISI

Contents
LEMBAR JUDUL..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I..................................................................................................................................... iv
PENDAHULUAN.................................................................................................................... iv
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... iv
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................v
1.3 Tujuan....................................................................................................................... v
1.4 Manfaat..................................................................................................................... v
BAB II.................................................................................................................................... vi
ISI.......................................................................................................................................... vi
2.1 Pengertian Sains dan Teknologi Menurut Islam.............................................................vi
2.1.1 Dalil Sains dan Teknologi dalam Al-Qur’an...........................................................vi
2.2 Kedudukan Sains dan Teknologi Dalam Penguatan Aqidah Islam...................................vii
2.3 Pandangan Islam Terhadap Sains dan Teknologi..........................................................viii
2.3.1 Ilmu Sains yang Diungkap Dalam Al Quran.........................................................viii
2.3.2 Teknologi yang Diungkap Dalam Al Quran............................................................x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sains berasal dari bahasa inggris science yang berasal dari bahasa latin scientia yang
berarti pengetahuan atau pengertian yang mendalam. Sains adalah ilmu pengetahuan atau
kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang
sistematis melalui inkuiri dengan proses observasi (empiris) secara terus-menerus yang
melibatkan operasi mental, dengan dilandasi sikap ingin tahu, keteguhan hati, ketekunan, dan
dapat diuji kembali kebenarannya untuk mengungkapkan rahasia alam semesta (Mariana dan
Praginda, 2009). Sains juga dapat diartikan sebagai suatu kumpulan ilmu-ilmu yang
sistematis yang berhubungan dengan hal-hal yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat diketahui bahwa sains merupakan suatu proses
yang terbentuk dari hasil interaksi akal dengan panca indera dengan alam lingkungan sekitar.

Islam adalah sebuah agama yang berisi tentang ajaran tauhid atau keesaan kepada
Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan terakhir yang ada
di bumi. Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan berlaku untuk seluruh umat
manusia yang dimana ajarannya membahas tentang seluruh aspek kehidupan manusia itu
sendiri. Secara garis besar, Islam merupakan suatu sistem keyakinan dan tata tertib yang
mengatur semua aspek tentang manusia perihal terkait hubungannya dengan Allah SWT,
sesama manusia, dan alam lingkungan sekitar. Islam juga mempunyai tujuan yaitu untuk
mencari keridhaan Allah SWT, rahmat bagi seluruh alam, kebahagiaan di dunia maupun di
akhirat yang dimana didalamnya berisikan terkait hal-hal yang berhubungan dengan akidah,
syariat, akhlak, dan lain-lain. Islam juga bersumberkan atas kitab suci umat islam yaitu Al-
Qur’an dan juga hadist.

Sains dan Islam keduanya mempunyai hubungan yang sangat berpengaruh pada
manusia. Beberapa diantaranya yaitu Sains memberikan revolusi material/lahir sedangkan
Islam memberikan revolusi spiritual/batin, Sains memberikan warna pada akal dan pikiran
sedangkan Islam memberikan warna pada jiwa dan perasaan. Hal inilah yang membuat tidak
hanya akal yang memberikan pengaruh pada manusia, akan tetapi keyakinan dan
pengetahuan spiritual juga memberikan pengaruh yang besar pada manusia. Oleh karena itu,
sains dan islam keduanya sangatlah penting untuk dipelajari dan dikaji.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sains dan teknologi dalam islam?
2. Bagaimana pandangan islam terhadap sains dan teknologi?
3. Bagaimana kedudukan sains dan teknologi dalam penguatan aqidah islam?

1.3 Tujuan
Tujuan yang dicapai yaitu:
1. Mengetahui pengertian sains dan teknologi dalam islam.
2. Memahami pandangan islam terhadap sains dan teknologi.
3. Memahami kedudukan sains dan teknologi dalam penguatan aqidah islam.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu para pembaca diharapkan dapat memahami
terkait pandangan islam terhadap sains dan teknologi serta dapat mengimplementasikannya.
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Sains dan Teknologi Menurut Islam


Kata sains dan teknologi dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang sukar
untuk dipisahkan satu sama lain. Sains merupakan himpunan pengetahuan manusia mengenai
alam yang didapatkan sebagai konsensus para pakar melalui penarikan kesimpulan secara
rasional tentang hasil-hasil analisis yang kritis terhadap data pengukuran yang didapatkan
melalui penelitian/observasi pada kejadian di alam semesta, sedangkan teknologi merupakan
himpunan pengetahuan manusia mengenai tahap-tahap pemanfaatan alam yang didapatkan
dari pengaplikasian sains dalam kerangka kegiatan yang produktif ekonomis.

Apabila ditilik berdasarkan pandangan Al-Qur’an terkait ilmu sains dan teknologi,
terdapat beberapa prinsip dasar yang menyusun pengertian sains dan teknologi:
1. Prinsip istikhlaf, berkaitan dengan fungsi kekhalifahan manusia, yang mana manusia
adalah makhluk yang bertanggung jawab dalam mengelola alam semesta.
2. Prinsip keseimbangan, yakni terwujudnya keseimbangan adil antara spiritual dan
material.
3. Prinsip taskhir, ditopang oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan metodologinya dan
merupakan faktor kondusif untuk manusia dalam membangun peradaban yang baik.
4. Prinsip keterkaitan antara makhluk dengan Khalik, yaitu keterkaitan sistem
penciptaan dengan Sang Pencipta.

Sehingga, dapat diketahui bahwa ilmu sains dan teknologi adalah kebutuhan dasar
manusia yang Islami selama manusia melakukannya dalam rangka menemukan rahasia alam
dan kehidupan serta mengarahkannya kepada Allah SWT dan kehidupan tersebut dengan
cara-cara yang benar (Fakhry, 2010)

2.1.1 Dalil Sains dan Teknologi dalam Al-Qur’an


Al-Quran tidak hanya mengandung tata cara ibadah dan ketuhanan, namun ada juga
ilmu dan hikmah didalamnya. Ada beberapa fenomena alam sains serta penggunaan suatu
teknologi yang disebutkan dalam Al-Quran. Hal ini membuktikan bahwa Al-Quran bukanlah
karangan tangan manusia, melainkan firman Allah yang kebenarannya tak diragukan.
Contoh dari implementasi sains dan teknologi adalah pada surat Al-Kahfi ayat 96 :

‫طرًا‬ ۟ ‫ال ٱنفُ ُخ‬


ْ ِ‫وا ۖ َحتَّ ٰ ٓى ِإ َذا َج َعلَهۥُ نَارًا قَا َل َءاتُونِ ٓى ُأ ْف ِر ْغ َعلَ ْي ِه ق‬ َ َ‫ص َدفَي ِْن ق‬ َ ‫َءاتُونِى ُزبَ َر ْٱل َح ِدي ِد ۖ َحتَّ ٰ ٓى ِإ َذا َس‬
َّ ‫او ٰى بَ ْينَ ٱل‬
Arti :
Berilah aku potongan-potongan besi.” Hingga ketika (potongan besi) itu telah (terpasang)
sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulqarnain) berkata, “Tiuplah (api itu).”
Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga
(yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).”

Berdasarkan Tafsir Jalalain :


(Berilah aku potongan-potongan besi)" sebesar bata kecil yang akan dijadikan sebagai bahan
bangunan tembok lalu Zulkarnain membangun tembok penghalang itu daripadanya, dan dia
memakai kayu dan batu bara yang dimasukkan di tengah-tengah tembok besi itu.(Sehingga
apabila besi itu telah sama rata dengan kedua puncak gunung itu) maksudnya sisi bagian
puncak kedua bukit itu telah rata dengan bangunan, kemudian dibuatkan nyalah peniup-
peniup dan api sepanjang bangunan tembok itu (berkatalah Zulkarnain, "Tiuplah api itu)" lalu
api itu mereka tiup (Hingga apabila besi itu menjadi) berubah bentuknya menjadi (merah)
bagaikan api (dia pun berkata, "Berilah aku tembaga yang mendidih agar kutuangkan ke atas
besi panas itu)" maksudnya tembaga yang dilebur. Selanjutnya tembaga yang sudah dilebur
itu dituangkan ke atas besi yang merah membara, sehingga masuklah tembaga itu ke dalam
partikel-partikel potongan besi, akhirnya kedua logam itu menyatu.

2.2 Kedudukan Sains dan Teknologi Dalam Penguatan Aqidah Islam


Hubungan antara saintek dengan agama mempunyai pandangan yang berbeda
menurut beberapa pendapat. Beberapa orang mempunyai kepercayaan bahwa sains dan
teknologi tidak dapat dikaitkan dengan agama, namun terdapat kepercayaan lain bahwa
agama dan saintek mempunyai hubungan yang baik. Jika mengacu pada prinsip dasar
pengertian saintek, terdapat 4 prinsip yang dapat dikaitkan dengan agama. Manusia
mempunyai tanggung jawab untuk mengelola alam semesta, maka salah satu cara untuk
mengelola alam semesta yaitu mengetahui rahasia alam dengan ilmu agama. Lalu manusia
juga membutuhkan prinsip spiritual (agama) dan material (sains dan teknologi). Manusia
dapat berusaha untuk mengetahui rahasia alam dengan ilmu agama sebagai prinsip spiritual
dan menggunakan sains dan teknologi sebagai cara untuk mengetahui rahasia alam serta
menyerahkannya kepada Allah SWT.

Peran saintek dalam penguatan aqidah islam tentu berperan penting. Agama Islam
dapat menjadikan aqidah Islam sebagai kerangka berpikir dari ilmu pengetahuan seperti yang
telah dibahas di paragraf sebelumnya. Lalu agama juga berperan dalam menjadikan syariah
Islam sebagai acuan untuk pemanfaatan sains dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Secara karakteristik, umumnya sains memiliki aspek-aspek khusus:

(1) Fokus/subjek permasalahan yang terdefinisi.

(2) Menggunakan metodologi tertentu.

(3) Memiliki teori yang sudah terformulasi.

(4) Akumulasi dari beberapa pengetahuan.

Dari prinsip tersebut, didapatkan definisi “Sebuah ilmu pengetahuan terorganisir


yang muncul dari proses penelitian yang ketat terhadap suatu subjek materi yang telah diuji
dan diselidiki oleh seorang ilmuwan menggunakan metode yang menghasilkan suatu teori.”

Dimulai pada aspek pertama, manusia dapat mengambil suatu fokus yang terdefinisi
tujuannya agar dapat dibuktikan, baik secara sains dan teknologi maupun secara agama. Lalu
sains akan menggunakan metodologi tertentu untuk membuktikan kerangka berpikir tersebut.
Setelah diteliti menggunakan metodologi tersebut, maka didapatkan jawaban dari penelitian
tersebut apakah sesuai kerangka atau tidak.
2.3 Pandangan Islam Terhadap Sains dan Teknologi

2.3.1 Ilmu Sains yang Diungkap Dalam Al Quran

Ilmu dan Al-Quran adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Surat Al-Alaq (Iqra’)
termasuk ayat Al Qur’an pertama yang diturunkan, Wahyu pertama itu juga mengingatkan,
bahwa Allah telah memuliakan/menjunjung tinggi martabat manusia melalui baca. Artinya
dengan proses belajar mengajar itu manusia dapat menguasai ilmu-ilmu pengetahuan dan
dengan ilmu-ilmu pengetahuan ini manusia dapat mengetahui rahasia alam semesta yang
sangat bermanfaat bagi kesejahteraan hidupnya.

Islam merupakan agama yang sangat maju dalam bidang ilmu pengetahuan, jadi Islam
bukanlah sebatas ibadah dan shalat saja tetapi Islam adalah kaffah (menyeluruh). Menurut Ali
Syariati, Al-Quran merupakan firman Allah yang sangat komprehensif, yang menjadi sumber
inspirasi bagi manusia dalam semua lini kehidupan. Hal ini dapat dilihat dari klasifikasi
Alquran yang dibuat olehnya.

Dalam dunia ini, terdapat bukti bahwa adanya fenomena sains yang telah dijelaskan
dalam Al Quran seperti pada fenomena pertemuan dua laut yang airnya tidak menyatu yang
terjadi di selat Giblatar yang menghubungkan Lautan Mediterania dan Samudera Atlantik.
Dalam sains, hal ini terjadi karena air laut dari Samudera Atlantik dan Laut Mediterania
memiliki ciri khas yang berbeda apabila dilihat dari suhu air, kadar garam, dan kerapatannya.
Hal tersebut telah dijelaskan Al Quran dalam surah Ar-Rahman ayat 19-20 yang berbunyi
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya
ada batas yang tidak dilampui masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20). Selanjutnya adalah
fenomena Api di dasar laut yang terbukti pada letusan gunung berapi aktif dalam laut, yaitu
Hunga Tonga Hunga Ha’apai di perairan Pasifik seperti yang dijelaskan dalam Al Quran
surah At-Tur ayat 6 yang berbunyi “Dan laut yang di dalam tanahnya ada api.” (QS. At-
Tur:6). Selain itu, juga terdapat fenomena edarnya garis tata surya seperti yang dijelaskan
dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33, fenomena Big Bang seperti yang dijelaskan dalam
Al Quran surah Al-Anbiya ayat 30, dan fenomena-fenomena lainnya.

Dari fenomena-fenomena yang telah dipaparkan sebelumnya, hal tersebut


menunjukkan bahwa Al Quran bukanlah karangan manusia, melainkan firman Allah yang
kebenarannya tidak lagi untuk diragukan (detikinet, 2021). Menurut Al Quran pun, Sains
hanyalah alat untuk mencapai tujuan akhir. Pemahaman seseorang terhadap alam harus
mampu membawa kesadarannya terhadap Allah Yang Maha Sempurna dan Maha Tak
Terbatas. Dalam sudut pandang inilah menyatakan bahwa Al Quran menampakkan dimensi
spiritual dalam kisah Nabi Ibrahim a.s. di dalam surah Al-An’am ayat 76-79 (Fakhri, 2010).

2.3.2 Teknologi yang Diungkap Dalam Al Quran


Teknologi mempunyai arti keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi merupakan
pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin,material, dan proses yang menolong
manusiamenyelesaikan masalahnya. Sebagai aktifitas manusia, teknologi mulai sebelum sains
dan teknik.
Tidak seorangpun dapat menyangkal bahwa di dalam Al-Qur’an tidak hanya
diletakkan dasar-dasar peraturan hidup manusia dalam hubungannya dengan Tuhan sang
pencipta, dalam interaksinya sesama manusia, dan dalam tindakannya terhadap alam di
sekitarnya, tetapi juga dinyatakan untuk apa manusia diciptakan. Di dalam Al Qur’an
disebutkan juga garis besar tentang kejadian alam semesta, tentang penciptaan makhluk
hidup, termasuk manusia didorong hasrat ingin tahunya, dipacu akalnya untuk menyelidiki
segala apa yang ada di sekelilingnya.
Allah telah menggambarkan tentang teknologi dalam Al-Qur’an, teknologi bagi para
pendahulu kita (para utusan Allah). Hal ini Allah gambarkan untuk kita jadikan bahan
pembelajaran dan motivasi dalam menguasai berbagai cabang ilmu.
Firman Allah yang berkaitan tenang teknologi di antaranya dalam surat al-Anbiya 80-
81 :
“Dan telah Kami ajarkan kepada Daud baju perisai untuk kamu, guna memeliharamu dalam
peperangan, maka tidakkah kamu bersyukur? Dan bagi Sulaiman, angin yang kencang
tiupannya yang menghembus ke negeri yang telah Kami berkati, dan Kami mengetahui
tentang segala sesuatu”.
Di dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa Nabi Daud as diberitahu oleh Allah SWT
tentang pembuatan baju pelindung yang dapat digunakan dalam pertempuran. Dari pelajaran
yang disampaikan Allah kepada Nabi Daud ini dapat kita lihat perkembangan pembuatan
baju besi yang dirancang khusus untuk para prajurit dalam peperangan yang mereka hadapi
baik itu berupa topi besi, rompi anti peluru dan sebagainya, ini merupakan pengembangan
dari teknologi yang telah berabad-abad Allah ajarkan kepada nabi-Nya.
Begitu juga Nabi Sulaiman as, Allah telah menundukkan angin baginya, hingga ia
dapat melawat ke negeri sekitarnya. Dari gambaran yang Allah tunjukkan, kita bisa melihat
perkembangannya saat ini berapa banyak peralatan canggih yang dikembangkan hampir dari
semuannya menggunakan tenaga angin seperti kapal layar, kincir angin dan alat-alat berat
sejenisnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ackgenc, Alparslan. 1996. Islamic science: Towards a definition. International Institute of


Islamic Thought and Civilization. Kuala Lumpur: ISTAC. 35
Detikinet. 20 April 2021. 7 Fenomena Sains yang Dijelaskan dalam Al Quran [Internet].
Diakses 15 Maret 2022. https://inet.detik.com/science/d-5538763/7-fenomena-sains-
yang-dijelaskan-dalam-al-quran/1.
Fakhry, J. (2010). SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM AL-QUR’AN DAN IMPLIKASINYA
DALAM PEMBELAJARAN. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, 15(01), 121-142.
https://doi.org/https://doi.org/10.19109/td.v15i01.70
Learn Quran Tafsir. Al-Kahfi:96. Diakses 14 Maret 2022.
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-18-al-kahfi/ayat-96
Mutia. 2007. Teknologi dalam Al Quran. Banda Aceh. IAIN Ar-Raniry.

Anda mungkin juga menyukai