Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN POST NATAL PADA Ny.

B P3A1 POST SC
H7 DENGAN INFEKSI LUKA OPERASI DI RUANG VK RSUD BAYU
PURWAKARTA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Keperawatan Maternitas

Dosen Pembimbing

Ns. Desty, S.Kep

Di susun oleh

Endah Farida : 2000001010

Ila Ayu Nurmala : 2000001011

Ilham Nugraha : 2000001012

Mutiara Zulfah : 2000001017

Ramadhan Nurzamzam : 2000001021

Sofi Novita Iswara : 2000001027

Windi silvani : 2000001031

Yasinta Oktaviyani : 2000001034

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN RS EFARINA PURWAKARTA

TAHUN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Praktik Klinik keperawatan (PKK) Stase Keperawatan Maternitas


Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan RS Efarina Purwakarta dengan judul:

Asuhan Keperawatan Post Natal Pada Ny. B P3A1 Post SC H7 Dengan Infeksi Luka
Operasi Di Ruang VK RSUD Bayu Purwakarta

Disusun Oleh:

Endah Farida : 2000001010

Ila Ayu Nurmala : 2000001011

Ilham Nugraha : 2000001012

Mutiara Zulfah : 2000001017

Ramadhan Nurzamzam : 2000001021

Sofi Novita Iswara : 2000001027

Windi silvani : 2000001031

Yasinta Oktaviyani : 2000001034

Tingkat : II

Telah dilaksanakan di RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta pada tanggal 28 Februari s.d
13 Maret 2022

Purwakarta, 13 Maret 2022

Menyetujui, Menyetujui

i
Pembimbing Lapangan Ruangan VK Pembimbing Akademik
RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta RS Efarina Purwakarta

, S.Kep., Ners
NIP. Ns., S.Kep
NIDN.

Mengetahui, Mengetahui,
Kepala Instalasi Pendidikan dan Penelitian Ketua Program Studi
RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta D III Keperawatan
Politeknik Negeri Subang

Taopiq Mutaqin, S.Kep., Ners Ns. Wirdan Fauzi R, S.Kep.,M.Kep


NIP. 19791001 200701 1 008 NIDN : 0414068501

KATA PENGANTAR

ii
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah serta karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA PADA Tn. B
DENGAN KEBUTUHAN OKSIGENISASI DI RUANG BOUGENVILLE RSUD BAYU
ASIH PURWAKARTA”. Adapun tujuan makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu
tugas laporan praktek mata kuliah keperawatan dasar .

Makalah ini telah penulis susun dengan semaksimal mungkin dan tidak lepas juga
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
laporan ini. Untuk itu penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah
laporan praktek ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Purwakarta, 26 Januari 2022

DAFTAR ISI

iii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................iii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2

C. Tujuan ................................................................................................. 2

D. Sistematika .......................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi Post Partum SC .................................................................... 3

B. Anatomi Fisiologi Oksigenisasi .......................................................... 3

C. Etiologi Post Partum SC .....................................................................4

D. Klasifikasi Post Partum SC.................................................................. 5

E. Patofisiologi Post Partum SC .............................................................. 5

F. Manifestasi Klinis Post Partum SC...................................................... 6

G. Pemeriksaan Diagnostic Post Partum SC ............................................. 7

H. Penatalaksanaan Post Partum SC .......................................................... 8

I. Komplikasi Post Partum SC................................................................... 8

J. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ......................................................8

1. Pengkajian ........................................................................................8

2. Diagnosa ........................................................................................10

iv
3. Intervensi ........................................................................................10

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian ............................................................................................. 14

B. Analisa Data ...........................................................................................20

C. Diagnosa .................................................................................................21

D. Intervensi ................................................................................................21

E. Implementasi ..........................................................................................22

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengkajian ..............................................................................................25

B. Diagnosa .................................................................................................26

C. Intervensi ................................................................................................27

D. Implementasi ..........................................................................................27

E. Evaluasi ..................................................................................................28

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................29

B. Saran .......................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 30

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan diagnosa keperawatan gangguan oksigenasi, khususnya pada Tn. B di
RSUD BAYU ASIH PURWAKARTA
2. Tujuan khusus
1. Perawat mampu melakukan tahapan pengkajian asuhan keperawatan pada
pasien dengan kasus gangguan oksigenasi di RSUD BAYU ASIH
PURWAKARTA .
2. Perawat mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan
kasus gangguan oksigenasi di RSUD BAYU ASIH PURWAKARTA
3. Perawat mampu menetapkan rencana intervensi pada pasien di RSUD BAYU
ASIH PURWAKARTA
4. Perawat mampu melaksanakan implementasi keperawatan pada pasien di
RSUD BAYU ASIH PURWAKARTA
5. Perawat mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan gangguan
oksigenasi di RSUD BAYU ASIH PURWAKARTA

D. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Makalah ini disusun secara sistematika penulisan yang
terdiri dari empat bab yaitu :
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan
sistematika penulisan.

1
BAB II: Tinjauan Teori
BAB III : Tinjauan Kasus
BAB IV : Pembahasan
BAB IV :Penutup (meliputi Kesimpulan dan Saran)
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI

B. Anatomi dan Fisiologi

C. Etiologi
D. Klasifikasi

E. Patofisiologi

- Nyeri - Deformitas
- Infeksi - Kerusakan
- Cemas tulang dan
- Alergi neuromuscular
- Penrunan dinding dada
- Kelelahan oot
energi/kele - kerusakan
lahan muskulokeletal
Penumpukan
mukus Hiperventilasi

Hiverpentilasi Takipneu
Obstruksi
jalan nafas Bradipneu

Penumpukan
ekspansi paru

BERSIHAN JALAN
NAFAS TIDAK POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
EFEKTIF Perubahan
volume sekuncup,
preload dan after
3 load serta
kontraktivitas
Terganggunya
difusi pertukaran
Gangguan pertukaran Gas O2 dan CO2 di
Alveolus

F. Manifestasi Klinis

G. Pemeriksaan Diagnostik

H. Penatalaksanaan

I. Komplikasi

J. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian
Mendapatkan identitas pasien meliputi nama, umur, jenis, kelamin,
pendidikan, pekerjaan, alamat, no reg, dan diagnose medis
a. anamnesa
1) Keluhan utama :
2) Riwayat penyakit sekarang :
3) Riwayat penyakit dahulu :
b. Riwayat penyakit keluarga :
c. Pemeriksaan Fisik
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengtahui ada atau
tidaknya kelainan didalam tubuh, dan penilaian untuk menentukan
diagnosekeperawatan.
pemeriksaan fisik terdiri dari Inspeksi,Palpasi,Perkusi dan Auskultasi.
1) Mata (Xantilasma) lesi, lipid kuning dikelopak mata, konjungtiva
anemis, sianosis.
2) Mulut dan bibir (membrane mukosa sensori,bernapas dengan mulut
)
3) Telinga, kaji bentuk, kebersihan, sekret, fungsi dan adanya nyeri
4) Hidung, kaji fungsi,ada tidaknya polip,sekret dan nyeri
5) Vena dileher (Kaji adanya pembesaran tyroid,tonsil, gerakan leher
dan nyeri telan)
6) Dada dan Thoraks
- Inspeksi Dada diinspeksi terutama mengenai postur, bentuk,
dan kesimetrisan ekspansi serta keadaan kulit. Inspeksi pada
dada bisa dikerjakan pada saat bergerak aray pada saat diam.
Amati juga pergerakan pernapasan klien. Sedangkan untuk
mengamati adanya kelainan tulang punggung baik kifosis,
skoliosis, maupun lordosis, akan lebih mudah dilakukan pada
saat bergerak dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
frekuensi (eupnea, bradipnea, dan takipnea), sifat (pernapasan
dada, diafragma, stoke, kussmaul, dll).
- Palpasi dilakukan untuk mengkaji kesimetrisan pergerakan
dada, mengobservasi abnormalitas, mengidentifikassi keadaan

kulit, dan mengetahui taktil fermitus. Kaji abnormalitas saat


inspeksi seperti: masa, lesi, dan bengkak. Kaji juga kelembutan
kulit, terutama jika klien mengeluh nyeri. Taktil fremitus
(getaran pada dinding dada yang dihasilkan ketika berbicara).
- Perkusi langsung Perkusi langsung, yakni pemeriksaan
memukul thoraks klien dengan bagian palmar jaritengan
keempatujung jari tangannya. Perkusi Tak Langsung Perkusi
taklangsung, yakni pemeriksa menempelkan suatu objek padat
yang disebut pleksimeter pada dada klien, lalu sebuah objek
lain yang disebut pleskor untuk memukul pleksimeter tadi,
sehingga menimbulkan suara. Suara perkusi pada klien
tuberkulosis paru biasanya hipersonor yaitu bergaung lebih
rendah dibandingkan dengan resonan dan timbul pada bagian
paru yang berisi udara.
- Auskultasi Biasanya pada penderita tuberkulosis paru
didapatkan bunyi napas tambahan (ronkhi) pada sisi yang sakit.
Penting bagi perawat untuk mendemonstrasikan daerah mana
didapatkan adanya ronkhi (Andarmoyo, 2012)
d. Analisa data
Merupakan metode yang dilakukan perawat untuk megkaitkan data
klien serta menghubungkan data tersebut dengan kinsep teori dan prinsip
yang relevan.
2. Diagnosa keperawatan
a.
b.
c.
3. Intervensi keperawatan

No Diagnosa
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi (SLKI)
(SDKI) (SLKI)

1. Bersihan jalan 01001 Bersihan jalan 01006 Latihan batuk


nafas tidak nafas efektif
efektif (0149) Definisi : Definisi :
Definisi : Kemampuan Melatih pasien tidak
Ketidakmampuan membersihkan secret memiliki kemampuan
membersihkan atau obstruksi jalan batuk secara efektif untuk
secret atau nafas untuk membersihkan laring,
obstraksi jalan mempertahankan trakea, dan bronkiolus dari
nafas tetap paten jalan nafas tetap secret atau benda asing
paten . jalan nafas intervensi yang
Setelah dilakukan … di berikan :
x… jam bersihan 1. Identifikasi
jalan nafas dapat kemampuan batuk
membaik. Dengan 2. Monitor adanya
kriteria hasil retensi spuntum
1. Batuk efektif 3. Monitor tanda dan
dari skala infeksi saluran nafas
1(menurun) Teurapeutik
yang akan di 1. Atur posisi semi
tingkatkan fowler atau fowler
menjadi skala 4 2. Pasang perlak dan
(cukup bengkok di
meningkat) pangkuan pasien
2. Produksi 3. Buang secret pada
sputum dari tempat spuntum
skala 1 Edukasi :
(meningkat) 1. Menjelaskan tujuan
yang akan di dan prosedur batuk
tingkatkan efektif
menjadi skala 4 2. Anjurkan Tarik
(cukup nafas dalam melalui
menurun) hidung selama 4
3. Wheezing dari detik ditahan selama
skala 1 2 detik, kemudian
(memburuk) keluarkan dari
yang akan mulut, dengan bibir
ditingkatkan mecucu (dibulatkan)
menjadi skala selama 8 detik
4(cukup 3. Anjurkan ulangi
membaik) Tarik nafas dalam
4. Frekuensi nafas hingga 3 kali
ari skala 4. Anjurkan batuk
1(memburuk) dengan kuat
yang akan di langgsung setelah
tingkatkan Tarik nafas dalam
menjadi sklla yang ke 3
4(cukup Kolaborasi
membaik) 1. Kolaborasi
pemberian mukolitik
atau espektoran jika
perlu.
2 Ganguan Pertukaran gas 01026 Terapi oksigen
pertukaran gas (L.01003) Definisi :
(0003) Definisi : Memberikan tambahan
Definisi : Oksigenisasi dana tau oksigen untuk mencegah
Kelebihan atau eliminasi dan mengatasi kondisi
kekurangan karbondioksida pada kekurangan oksigen
oksigen dan atau membrane alveolus intervensi yang diberikan :
karbondioksida kapiler dalam batas Observasi :
pada membrane normal. Setelah 1. Monitor kecepatan
alveolus-kapiler dilakukan tindakan aliran oksigen
keperawtan selama … 2. Monitor posisi alat
X… jam pertukaran terapi oksigen
gas dapat membaik. 3. Monitor efektifitas
Dengan kriteria hasil terapi oksigen
1. Pola napas dari (mis,oksimetri
skala 1 analisa gas darah)
(memburuk) jika perlu
yang akan di 4. Monitor kemampuan
tingkatkan melepas oksigen
menjadi skala 4 saat makan
(cukup 5. Monitor integritas
membaik) mukosa hidung
2. Dispnea dari akibat pemasangan
skala 1 oksigen
(meningkat) Terapeutik
yang akan di 1. Bersihan secret pada
turunkan mulut, hidung dan
menjadi skala 4 trakea jika perlu
(cukup 2. Perthankan
menurun) kepatenan jalan
3. Bunyi napas napas
tambahan dari 3. Berikan oksigen
skala 1 tambahan jika perlu
(meningkatkan) 4. Gunakan perangkat
yang akan oksigen yang sesuai
diturunkan dengan tingkat
menjadi skla 4 mobilisasi pasien
(cukup Edukasi :
menurun) 1. Ajarkan pasien dan
4. Takikardia dari keluarga cara
skla 1 menggunakan
(memburuk) oksigen di rumah
yang akan Kolaborasi :
ditingkatka 1. Kolaborasi
menjadi skala 4 penentuan dosis
(membaik) oksigen
2. Kolaborasi
pengunaan oksigen
saat aktivitas dan
tidur
Itoleransi Toleransi aktivitas Managemen energy
aktivitas (L.05047) (1.05178)
3 (D.0056) Definisi : Definisi :
Definisi : Kemampuan dalam Mengidentifiasi dan
Ketidak cukupan mengunah gaya hidup mengelola penggunaan
energy untuk atau perilaku energy untuk mengatasi
melakukan Dengan kriteria hasil: atau mencegah kelelahan
aktivitas sehari 1. Penerimaan dan mengoptimalkan
hari terhadap proses pemulihan.
perubhan status Tindakan observasi :
kesehatan dari 1. Monitor kelelahan
skala 1 fisik dan emosional
(menurun) 2. Monitor pola dan
menjadi skla 5 jam tidur
(meningkat) 3. Monitor lokasi dan
2. Kemampuan ketidaknyamanan
peningkat selama melakukan
kesehatan dari aktvitas
skala 1 Teurapeutik :
(menurun) 1. Sediakan ingkungan
menjadi skala 5 nyaman dan rendah
(meningkat) stimulus
3. Pencapaian (missal,cahaya,suara
pengendalian kunjungan )
kesehatan dari 2. Berikan aktivitas
skala 1 distraksi yang
(menurun) menenangkan
menjadi skala 5 Edukasi :
(meningkat) 1. Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
2. Anjurkan
menghubungi
perawat jika tanda
dan gejala kelelahan
tidak berkurang
BAB III
TINJAUAN KASUS
Studi Kasus :

Tgl MRS : 18-01-2022 Ruangan : Bougenville

Jam MRS : 13-28 .WIB Tgl.pengkajian : 19-01-2022

No. Register : 23.34.766 Jam pengkajian : 15.30 WIB

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. B
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 51 Tahun
Agama : Islam
Status Kawin : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan Terakhir : Smp
Alamat : Sindang Kasih Purwakarta
No.Rm : 00.31.55.81
Diagnosa Medis : Tb Paru

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Cucun N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 47 Tahun
Agama : Islam

12
Status Kawin : Menikah
Pendidikan Terakhir : Sd
Pekerjaan : IRT
Alamat : Sindang Kasih Purwakarta

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
b. Riwayat penyakit sekarang
c. Riwayat Obsterti yang lalu

No Tahun Kelahiran
Abortus, Jenis Umur Anak
Proterm Aterm, Penolong Tindakan kelamin
Mati
1 1997 9 bulan Paraji L 25 Tahun
2 2001 9 bulan Paraji L 21 Tahun
3 2001 Abortus Bidan Kuret - -
4 2012 9 bulan Bidan SC L 10 Tahun
5 2012 Abortus Rs. Dian Kuret - -

d. Riwayat Kehamilan
UPHT :
Kehamilan Ke :
HPL :
Keluhan-keluhan
Trimester I :
Trimester II :
Trimester III :
e. Riwayat Persalinan Sekrang
1) Tempat Melahirkan :
2) Jenis Persalinan
3) Ditolong Oleh
4) Komplikasi dalam persalinan
Partus lama :.....Jam/menit
Plasenta :
Perineum :
5) Perdarahan :
6) Lama Persalinan
Kala I :
Kala II :
Kala III :
7) Ketuban pecah :
8) Keadaan bayi : Bayi Lahir tanggal .... jam... BB...Nilai APGAR...

f. Riwayat penyakit sistemik yang pernah di derita


g. Riwayat penyakit keluarga
h. Riwayat menstruasi
Haid pertama : 14 tahun
Siklus :
Banyaknya : Normal
Dismenorhe : Ada
Lamanya : 7 hari
Sifat darah : Cair
Keputihan : Ada
i. Kontrasepsi yang pernah digunakan :
j. Riwayat Sosial
Kehamilan saat ini : direncanakan
Status perkawinan :
Kawin I : Umur
Kawin II : Umur
3. KEADAAN POST PARTUM
a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda vital
1) TD :
2) N :
3) RR :
4) S :
5) SPO2 :
c. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
2) Mata
3) Telinga
4) Hidung
5) Mulut
6) Leher
7) Dada
8) Payudara
9) Abdomen
10) Genetalia
11) Ekstremits
d. Pola Eliminasi
BAK pertama setelah melahirkan
e. Kemampuan perawatan sendiri
Pasien belum bisa merawat dirinya sendiri setelah melahirkan
f. Pola sehari-hari

N Pola sehari-hari Sebelum hamil Setelah hamil


o
1 Pola Nutrisi
Makan
Frekuensi
Jenis makanan
Pantangan
Keluhan
2 Eliminasi
BAK
BAB
3 Pola istirahat dan tidur
4 personal hygiene
5 Pola aktivitas

4. DATA PENUNJANG
a. Laboratorium

PARAMETER HASIL SATUAN NILAI REMAKS METODE


RUJUKAN
HEMATOLOGI
1. Hemoglobin
2. Hematokrit
3. Leukosit
4. Eritrosit
5. Trombosit
6. MCV
7. MCH
8. MCHC
9. Hitung Jenis
- Basofil
-Eosinofil
-Batang
-Segmen
- Limfosit
- Monosit
KIMIA
10. Gula darah
sewaktu
11. Ureum
12. Creatinin
13. Natrium
14. Kalium
15. Cloridina

b. Terapi yang diberikan

No Nama obat Dosis Cara Manfaat


Pemberian
1. 3x1 P.O
2. 2x1 I.V
3. 3x1 I.V
4. 2x1 I.V

A. ASUHAN KEPERAWATAN
1. ANALISA DATA

Data/Symptom Etiologi/Penyebab Problem


DS: Infeksi Bersihan Jalan Nafas tidak
Pasien mengatakan efektif

DO: Penumpukan mukus


Pasien tampak terpasang
oksigen Obstruksi jalan nafas

TTV
TD : mmHg
Bersihan jalan nafas tidak
N : x/menit
efektif
RR : x/menit
S:30C
SPO2 :98 %
DS:

DO:

TTV
TD : mmHg
N : x/menit
RR : x/menit
S:30C
SPO2 :98 %

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Infeksi
b. sni
3. INERVENSI

Dignosa keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


(SDKI) (SLKI) (SIKI)

4. IMPLEMEBTASI & EVALUASI

Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi


BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menguraikan beberapa hal mengenai Asuhan


Keperawatan Pada Tn.B dengan Gangguan Sistem Pernapasan Tb paru Di Ruang
Rawat Inap Bugenville yang telah dilaksanakan pada tanggal 18 januari 2022
pembahasan ini dilakukan dengan cara membandingkan antara teori dengan pelaksaan
yang ada, selama proses asuhan keperawatan dijalankan. Untuk itu, penulis mencoba
menobservasi persamaan atau kesenjangan yang muncul antara teori, dengan
kenyataan dilapangan sesuai dengan tahap proses keperawatan yaitu, pengkajian,
diagnosis keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan
evaluasi keperawatan.

A. Pengkajian
Tahap pengkajian merupakan tahap awal dan merupakan landasan dalam
melaksanakan proses keperawatan, yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi
tentang masalah pasien agar dapat memberi arah dalam pembuatan sebuah intervensi
keperawatan. Selama pengumpulan data, penulis tidak menemukan adanya kendala
maupun kesulitan yang berarti karena pasien dan keluarga pasien dapat bekerja sama
dan mau memberi informasi tentang keadaan kesehatan pasien yang dibutuhkan
penulis.
Adapun kesenjangan penulis temukan dalam tahap pengkajian antara tinjauan teoritis
dan tinjauan kasus:
1. Di dalam teori disebutkan manifestasi klinis Tb Paru adalah Tanda dan gejala
bersihan jalan napas tidak efektif adalah batuk tidak efektif, tidak mampu batuk,
sputum berlebihan, mengi, wheezing, dan / ronki kering, mekonium di jalan
nafas ( pada neonates ), gelisah, sianosis, bunyi nafas menurun, frekuensi nafas
berubah dan pola nafas berubah, Adanya pco2 meningkatkan/menurun, PO2
menurun, takikardia, pH arteri meningkatk/menurun, bunyi nafas tambahan,
sianosis, diaphoresis, gelisah, napas kuping hidung, sekolah nafas abnormal
( cepat/lambat, reguler/ireguler, dalam/dangkal), warna kulit abnormal ( mis,
pucat, kebiruan) dan kesadaran menurun menjadi sandal dan gejala pertukaran
gas
2. Di dalam teori di sebutkan bahwa keluhan lain yang di timbulkan berupa:
a. Demam
b. Berkeringat pada malam hari
c. Kehilangan nafsu makan
d. Kehilangan berat badan
e. Lelah
3. Di dalam teori terdapat komplikasi berupa sumbatan jalan nafas, gangguan
pernafasan kesadaran hipoksia cemas dan gelisah
Faktor pendukung : terdapat data yang lengkap untuk merumuskan pengkajian
serta keterbukaannya informasi dari pasien.
Faktor penghambat : keterbatasan waktu yang kurang, sehingga informasi bisa
lebih tepat dan akurat.

B. Diagnosa Keperawatan
Setelah dilakukan pengkajian di dapatkan data kemudian di analisa data dan di
identifikasi menjadi data fokus untuk menunjukan timbulnya diagnosa yang terdapat
dalam tinjauan teori :
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel sel tubuh.
Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 ke dalam sistem
( kimia atau fisika). Oksigen is a si merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau
yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Akan tetapi penambahan co2
yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup
bermakna terhadap aktivitas sel ( Mubarak, 2007).
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa oksigen asasi adalah pemenuhan akan
kebutuhan oksigen ( O2). Kebutuhan fisiologis oksigenisasi merupakan kebutuhan
dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk
mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel.
Tujuan terapi oksigen adalah memberikan transport oksigen yang adekuat dalam
darah sambil menurunkan upaya bernapas dan mengurangi stres pada miocardium.
Tujuan terapi oksigenisasi :
1) Mengembalikan PO2 al pada batas normal
2) Mengoreksi kondisi hippo kesya dan oksigenisasi dapat diberikan secara adekuat
3) Mengembalikan frekuensi pernapasan
Sedangkan di dalam tinjauan kasus diagnosa yang muncul adalah Bersihan jalan
nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan d.d pasien mengeluh sesak.
Faktor pendukung : terdapat data data yang menunjang untuk merumuskan diagnosa
keperawatan faktor penghambat nya yaitu : Kurangnya pengetahuan penulis dalam
merumuskan diagnosa keperawatan.

C. Intervensi Keperawatan
Dalam tahap intervensi (perencanaan) keperawatan pada Tn.B dengan Tb paru
yang dirumuskan dengan menetapkan tujuan, kriteria hasil, dan intervensi
keperawatan sedangkan kriteria hasil ditetapkan sebagai standar untuk mengukur
keberhasilan yang ada didalam setiap diagnosa keperawatan yang ditetapkan bersifat
operasional dan di sesuaikan dengan situasi, kondisi, kebutuhan pasien dan fasilitas
yang tersedia dirumah sakit serta di sesuaikan dengan teori yang telah disampaikan
tinjauan teori. Pada diagnosa pertama ada perbedaan teoritas, pada tinjauan teori
diagnosa pertama yaitu : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
sekresi yang tertahan dengan pasien mengeluh sesak. Sedangkan pada tujuan kasus
yaitu :
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan dengan
pasien mengeluh sesak.
Faktor pendukung yaitu : lengkapnya data data pengkajian dan catat keperawatan
memudahkan penulis dalam membuat perencanaan sesuai dengan masalah pasien dan
kondisi pasien juga keluarga

D. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus
kesehatan yang baik menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Pada diagnosa
pertama yaitu : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang
tertahan dengan pasien mengeluh sesak.

E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan
perbandingan sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan
atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan pada diagnosa yang muncul
dapat terselesaikan yaitu : pada diagnosa ini bersihan jalan nafas tidak efektid
berhubungan dengan sekresi tertahan dengan pasien mengeluh sesak.
Faktor pendukungnya yaitu : komperatifnya pasien, keluarga dan kerjasama dengan
perawat ruangan dengan penulis sehingga tercapainya target yang dibutuhkan penulis
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel sel tubuh.
Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 ke dalam sistem
( kimia atau fisika). Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang
sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Akan tetapi penambahan co2 yang
melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna
terhadap aktivitas sel ( Mubarak, 2007).
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa oksigen asasi adalah pemenuhan
akan kebutuhan oksigen ( O2). Kebutuhan fisiologis oksigenisasi merupakan
kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh,
untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel.

B. SARAN
1. Bagi institusi pendidikan
Sebaiknya pendidikan keperawatan lebih meningkatkan penerapan dan
pengajaran asuhan keperawatan kepada mahasiswa, meningkatkan ilmu
pengetahuan dan memberikan keterampilan yang lebih kepadamahasiswa dan
menambah referensi tentang pemenuhan kebutuhan oksigen.
2. Bagi perawat
Memberi masukan dan sumbangan bagi perkembangan ilmu keperawatan dan
profesi keperawatan yang profesional sehingga bisa meningkatkan asuhan
keperawatan yang diberikan.
3. Bagi pasien
Dengan adanya bimbingan yang dilakukan oleh perawat selama proses
pemberian asuhan keperawatan, diharapkan klien mandiri dalam mencegah,
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan bagi diri dan keluarga sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal.

23
4. Bagi penulis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagi penulis
tentang kebutuhan dasar oksigenasi, sehingga penulis dapat memberikan asuhan
keperawatan yang lebih baik lagi terhadap masalah kebutuhan oksigenasi.
DAFTAR PUSTAKA

Bruneer dan sudrajat 2016 keperawatan medical bedah bruner dan sudrajat edisi 12 jakarta :
ECG
Mubarak , 2007 promosi kesehatan sebuah pengamatan proses belajar mengajar dan
pendidikan. Jakarta : graha ilmu
Tim pokja SDKI DPP PPNI (2017 ) standar diagnosa keperawatan indonesia: Definisi dan
indikator diagnostik jakarta: dewan pengurus PPNI
Tim pokja SIKI DPP PPNI (2018).Standar intervensi keperawatan indonesia:Definisi dan
tindakan keperawatan,edisi 1. Jakarta :DPP PPNI.
Wartonah,Tarwanto,(2010) kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan. Jakarta:
salmba medik

25
26

Anda mungkin juga menyukai