OLEH:
ZULKARNAIN
20210950200012
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama awal dibawa ke RS
Sesak Napas
Resume: Ny W masuk rumah sakit dibawah oleh anaknya pada tanggal 06
Oktober 2021, Karena mengeluh sesak napas, nyeri pada daerah payudara
sebelah kiri dialami 1 hari sebelum masuk rumah sakit, leher pasien bengkak,
sakit gigi, gusi bengkat, hasil pemeriksaan pada IGD TD: 150/91 S : 36 0C, N :
84 x/menit, pernafasan 20 x/menit, GDS: 285. GCS : 14 E5 M4, V5, RR:
28x/mt, SpO 90%.
5) Sosial budaya
Klien beragama islam, suku jawa, pekerjaan klien sebagai Ibu Rumaha tangga.
Sebelum sakit klien sering berinteraksi dengan tetangga dan lingungan
sekitarnya.
6) Psikosial
Pasien dapat berkomunikasi dengan perawat maupun orang lain sangat baik dan lancer
serta menjawab pertanyaan yang diajukan oleh perawat. Pasien mengatakan penyakit
yang ia alami ini adalah cobaan dari tuhan dan pasien ikhlas menjalaninya. Orang yang
paling dekat dengan pasien adalah anakya. Ekspresi pasien terhadap penyakitnya tidak
ada gangguan. Pasien mengatakan interaksi dengan orang lain baik dan tidak ada
masalah. Reaksi dan interaksi pasien tampak kooperatif dan tidak ada gangguan konsep
diri.
8) Sistem keluarga
Klien sudah menikah suami klien seorang Ibu rumah tangga, memiliki 4 orang
anak, System pendukung dan orang terdekat dengan klien adalah anak-anak
klien dan keluarga.
9) Pola hidup
Sebelum sakit klien memiliki kebiasaan makanan rujak dan manisan, klien
mengkonsumsi semua jenis makanan, klien tidak memperhatikan pola
makan/diit pasien DM, klien tidak ada pantangan makan, jarang berolahraga.
10) Sumber-sumber
Saat ini orang terdekat dengan klien adalah anak klien, klien di temani oleh
anaknya, Biaya pengobatan menggunakan BPJS.
FORMAT PENGKAJIAN DENGAN PENDEKATAN MODEL KEPERAWATAN
MENURUT DOROTHEA OREM
SISTEM
THERAPEUTI
SELF CARE AGENCY MASALAH PELAYANAN
C SELF CARE
KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DEMAND ABILITIES LIMITATION
MENURUT OREM
Keseimbangan Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik £ Bersihan jalan nafas tidak Wholly Compensantory
pemasukan udara efektif System
atau oksigenasi Inspeksi : Inspeksi : £ Gangguan penyapihan Klien memerlukan
ventilator bantuan perawat sedang
£ GCS : 15 £ GCS : £ Gangguan pertukaran gas dalam kategori parsial
E: 4 M: 6 V:5 E:.....M:.....V:..... £ Gangguan ventilasi spontan care,
Hasil : 15 £ Pola napas tidak efektif - Klien dengan
£ Kesadaran £ Penurunan kesadaran £ Risiko aspirasi penggunaan alat
- composmentis (Apatis / Somnolen / Delirium / bantu pernafasan
£ Penurunan curah jantung
Hasil : composmentis sopor / koma) terpasang Nasal
£ Risiko penurunan curah
Canul
jantung
£ Risiko perfusi miokard tidak Partially Compensatory
£ Pernapasan spontan / efektif System
£ Pernafasan spontan
£ Penurunan perfusi jaringan Klien memerlukan
tracheostomy / RM
perifer bantuan perawat
£ Irama teratur
£ simple mask / NRM (…………… £ Risiko perfusi serebral tidak sebagian, diantaranya :
liter/menit) efektif - Klien dengan
£ Nyeri Akut pemberian oksigen
£ Pernapasan tidak spontan / £ Gangguan integritas kulit (nasal canul, simple
ventilator. (modus ……………) £ Gangguan sirkulasi spontan mask)
£ Pola napas tidak teratur : £ Perfusi perifer tidak efektif - Pemberian Tambahan
Dispnue / Bradipneu / Takipnue / £ Risiko gangguan sirkulasi air minum melalui
Orthopnue / Biots / Kusmaul / spontan oral untuk menambah
£ RR : 12-22 x/mnt chynestokes / Paroxysmal £ Risiko perdarahan pasokan cairan dan
Hasil : 18 x/m nocturnal dispnea £ Risiko perfusi oksigen dalam tubuh
gastrointestinal tidak efektif
£ Pernapasan : £ Risiko perfusi perifer tidak Supportif dan Edukatif
(dada / perut) £ RR : 26 x/menit efektif Klien memerlukan
£ Saturasi Oksigen : 90% £ Risiko perfusi renal tidak pendidikan kesehatan,
efektif diantaranya:
£ Mampu mengeluarkan £ Pernapasan £ Risiko perfusi serebal tidak - Management
sputum □ Penggunaan otot bantu efektif respiratory
£ Bentuk dada napas £ Gangguan irama jantung
(ratio AP / PA 1 : 2) □ Cuping hidung £ Ketidak stabilan kadar
Hasil : 1:2 □ Retraksi dinding dada glukosa darah
£ Ketidak mampuan mengeluarkan £ Risiko ketidak seimbangan
£ Gangguan tulang belakang : sputum gula darah
(-) £ Bentuk dada Abnormal £ Risiko syok
(Barel chest / Funnel chest /
Pigeon chest)
£ Clubbing finger : ( - )
£ Gangguan tulang belakang : ( + )
£ Tidak ada nyeri (kifosis / scoliosis / lordosis)
£ Clubbing finger ( + )
£ Nyeri :
P : Nyeri pada daerah dada
Q: Hilang timbul
R : Drasakan pada daerah
Payudara sebelah kiri
S : Skal Nyeri 5 Sedang
T : Ketika beraktifitas
Palpasi
£ Ekspansi dada (simetris) £ Tools . . . . . . . . (form Terlampir)
£ Nadi
60 – 100 x/menit
Hasil : Nadi radial : 95x/menit
£ Irama □ Bradikardi Takikardi
Regular
- Irama : Reguler
Ireguler
- Intensitas : Kuat
£ Suhu Lemah
36 – 37 0C
Hasil : 36.90C £ suhu : 36,0C
Perkusi
£ Hasil perkusi
(resonans,Dullness,tympany) Perkusi
£ Hasil perkusi
Auskultasi (Hypersonor/flatness/pekak)
£ Bunyi napas
(vesikuler, bronchial,
bronkovesikuler) Auskultasi
£ Bunyi napas tidak normal
(*Ronchi / Wheezing / Crekles /
Rales / Stridor / Fricson rub)
Bunyi jantung
S1 :
S2 :
Murmur :
Pemeriksaan penunjang £ Lokasi/lobus : ...........
Tes Kulit :
£ Uji Mantoux : ( - )
£ Uji Skin Prick (uji tusuk) (-) Pemeriksaan penunjang
Tes Kulit :
£ EKG £ Uji Mantoux :
Kesan : irama sinus /normal ( )
£ Uji Skin Prick (uji tusuk) :
£ Ultrasonografi ( )
Kesan :
£ EKG
Kesan : Jantung Normal
£ Angiografi Koroner
£ Ultrasonografi
Kesan : -
Kesan : tidak ada pemeriksaan
ultrasonografi
£ Angiografi Koroner
£ Pencitraan Nuclaer Imaging Kesan : Tidak Tampak Jelas
Kesan : Dalam Batas Infiltrat maupun Nodul di
Normal kedua lapang paru,
£ Rongten Thoraks
Kesan : Dalam Batas Norma £ Pencitraan Nuclaer Imaging
Kesan : tidak ada pemeriksaan
Nuclaer Imaging
- ( Kiri tangan)
- (Kiri kaki)
Pemeriksaan Laboratorium
£ Biomaker Jantung
Kesan :
£ Gangguan Sirkulasi Perifer
1. Kardiovaskuler
Sianosis:
£ Ya
£ Tidak
2. Neurologi
Baal:
£ Ya
£ Tidak
Kebas:
£ Ya
£ Tidak
3. Perkemihan
Retensi Urin:
£ Ya
£ Tidak
4. Endokrin
Lokasi luka:
Kedalaman luka:
Etiologi luka:
£ Bedah
£ Trauma
£ Tekanan
£ Lainnya
Eksudat:
£ Tidak ada
£ ada
Tipe Eksudat:
£ Serouse
£ Hemoserosa
£ Darah
£ Pus
Bau
Laboratorium £ Tidak
AGD £ Sedikit
£ PH : mmHg £ Sangat
£ PCO2 : mmHg
£ PaO2 : mmHg Laboratorium
£ HCO3 : mmol/L AGD
£ PH :
£ SaO2 : %
£ PCO2 :
£ HBA1C :
£ PaO2 :
£ Hemoglobin £ HCO3 :
£ Wanita : 12 – 16 gr/dl £ SaO2 :
£ Pria : 14 – 18 gr/dl £ HBA1C
Hasil : 11.9 gr/dl Kesan : HBA1C
£ Hematokrit £ Hemoglobin
£ Wanita : 37 – 43 % £ Wanita : 13,0 gr/dl
£ Pria : 40 – 48 % £ Pria : gr/dl
Hasil :36 % £ Hematokrit
£ Wanita : 36,6 %
Dimmer : 1140 £ Pria : %
Albumin : -
SGOT : 19 U/L
SGPT : 17 U/L
£ GDS
Tanggal 0-12-2021 : 117
mg/dl
£ GDS
£ Glukosa Hasil: 302 mg/dl
Gula 2 Jam PP : -mg/dl
Gula Puasa :- mg/dl
Gula darah 2 bulan £ Glukosa HBA1C
terakhir : - mg/dl Hasil: 9,7% (tinggi)
£ Glukosa Tara-rata 3 bln terakhir
£ Sputum : 218 mg/dl
£ BTA : + / -
Hasil : tidak ada
pemeriksaan BTA £ Sputum
£ BTA : + / -
£ BTA : gen expert £ BTA : gen expert
Hasil : tidak ada
pemeriksaan Kesan : . . . . . . . . . . . . . .
Pemeriksaan penunjang lainnya
£ Spirometri : tidak ada
£ Bronskoskopi : tidak ada
£ Biopsi paru : tidak ada
£ Biopsi : tidak ada
Riwayat kesehatan
£ Riwayat penyakit dahulu
Merokok : Ya Tidak
Konsumsi alkohol : Ya Tidak
Batuk produktif : Ya Tidak
Jika ya,
jumlah sputum : banyak / sedikit
Konsistensi sputum : kental / encer
Warna sputum : putih / hijau / darah
£ pH urin : 4,6 – 8
£ Keton urine
£ berat jenis urin : 1,003-1,030 Hasil: -
Hasil : . . . . . . .
£ Berat jenis urin
Hasil : 1.025
Pemenuhan Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik £ Berat badan lebih/kurang £ Wholly
kebutuhan nutrisi inspeksi inspeksi £ Deficit nutrisi Compensantory
£ Napsu makan : normal Nafsu makan £ Diare System
Anoreksia £ Kesiapan peningkatan Klien memerlukan
£ Porsi makan : dihabiskan polifagia nutrisi bantuan perawat
£ Risiko disfungsi motilitas sepenuhnya,
Porsi makan : gastrointestinal diantara nya:
£ Kesiapan peningkatan - Mengikti diet
nutrisi sesuai penyedian
£ Frekuensi makan : 3 x/ Habis Tidak (1/2 porsi) £ Obesitas dari Rumah Sakit
hari 5 Sendok £ Risiko berat badan lebih
£ Partially
Hasil: 3 x/hari Frekuensi Makan / hari : Compensatory
£ Risiko deficit nutrisi
£ 1 2 3 4 System
£ > 4x Klien memerlukan
£ Diet Rendah serat bantuan perawat
sebagian,
£ Diet rendah kalium
diantaranya :
£ Diet rendah Karbohidrat
- Klien mengalami
£ Penampilan umum kelemahan
Rambut tampak : kering, rontok, sehingga
(rambut, postur tubuh, berat
badan, tinggi badan) merah, distribus tidak merata. pemenuhan
Hasil: rambut tampak uban, nutrisi klien di
postur tubuh lemah 88 kg tidak ada penurunan brat bantu keluarga
badan yang berarti atau perawat
berat badan, 53 kg dengan cara di
£ Indeks masa tubuh (18,5 – Tinggi Badan, 152 cm suap
24,9) IMT : 22,9 £ Supportif dan
Hasil : Kategori : Edukatif
£ Konjungtiva tidak anemis Underweight Klien memerlukan
Healthy pendidikan
£ Lingkar lengan atas Overweight kesehatan,
□ Laki-laki : 29,3 cm Obese diantaranya:
□ Perempuan : 28,5 cm - Pengaturan jenis
Hasil : - cm Konjungtiva anemis diet di konsumsi
- Pengajarkan pola
£ Tidak ada keluhan mual £ Lingkar lengan Atas: - cm diet yang benar
muntah sesuai kondisi
£ Mual Muntah, Frekuensi : Kesehatan.
________
Keluhan sejak : Baru Hari ini
£ Tidak ada gangguan __
mengunyah, menelan, (*hari/minggu/bln) yg lalu
motilitas, proses penyerapan £ Jenis muntah : Proyektil
Un Proyektil
£ Penyebab mual/muntah :
________________
£ Gangguan mengunyah
Karena : Gigi geligi tidak
lengkap
Lain-lain sakit pada
darah gigi dan Gusi
£ Gangguan proses menelan, karena
:
Stomatitis
Faringitis
Disfagia
Kandidiasis oral
Kandidiasis esophagus
Lain-lain_____________
£ Batu empedu
Hasil inspeksi
£ Poliphagia
Auskultasi £ Dysphagia
£ Bising usus ( 9 – 12 x/mt)
Hasil : 10 x/mt Auskultasi
£ Bising usus 10 x/mnt
Palpasi
£ Nyeri abdomen
P:-
Q:-
R:-
S:-
Palpasi T:-
£ Tidak ada nyeri tekan pada
semua kuadran abdomen Hasil palpasi
£ Hepatomegaly : tidak terjadi
£ Tidak ada pembesaran organ hepatomegali
£ Splenomegali a; atidak terjadi
Hepar splenimegali
□ wanita : 7,5 cm
□ pria : 10,5 cm Perkusi
Hasil : - cm £ Hypertimpany
£ Pekak
limpa £ Dulness
12 cm, 7cm tinggi, 4cm tebal
dan beratnya sekitar 150 gram
Hasil : tidak ada masalah
perkusi
£ Suara timpani pada semua
kuadran abdomen (usus
besar, usus kecil)
Hasil : . . . . . . . . . . . .
£ Suara pekak pada kuadran
kanan atas (hati)
Hasil : . . . . . . . . . . . .
Pemeriksaan penunjang
£ USG abdomen
Kesan: dalam batas normal Pemeriksaan penunjang
£ USG abdomen
£ Rontgen Kesan: tidak ada pemeriksaan
Kesan: dalam batas normal USG
£ Rontgen
Kesan: Tidak ada Pemeriksaan
Laboratorium rontgen
£ Albumin (2.0 mg / dl)
£ SGOT : 3-45 u/L laboratorium
£ SGPT : 0-35 u/L £ Ureum : 18 mg/dl
£ Kreatinin : 0.4 mg/dl
£ SGOT : 38 : u/L
£ SGPT : 10 u/L
Pemenuhan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik £ Gangguan eliminasi urine Wholly
kebutuhan Inspeksi Inspeksi £ Inkontenensia fekal Compensantory
eliminasi £ Inkontenensia urin berlanjut System :
Eliminasi urin Eliminasi urin £ Inkontenensia urin berlebih Klien memerlukan
£ BAK spontan (Dysuria / Polyuria / Inkontenensia £ Inkontenensia urin bantuan perawat
£ Frekuensi (4 – 5 x/hr) urin / Hematuria / Anuria / Nocturia fungsional sepenuhnya, diantara
Hasil : 3 ) £ Inkontenensia urin reflex nya:
£ Menggunakan cateter urine Kesan : - Dalam keadaan
£ Inkontenensia urin stress
Jumlah : 1300 konstipasi klien
£ IWL: 168 cc £ Inkontenensia urin urgensi
Hasil : Langsung BAK di membutuhkan terapi
£ Kesiapan peningkatan suposutoria
Tolilet,
eliminasi urin - Dalam keadaan
£ Warna : kuning jernih
£ Konstipasi Retensi urin klien
Hasil : kuning jernih
£ Retensi urin membutuhkan terapi
Eliminasi fekal Eliminasi fekal £ Risiko inkontinensia urin antidiuretik ataupun
£ BAB spontan (Konstipasi / Diare / Melena) urgensi penggunaan kateter
£ Frekuensi BAB 1-2 X/ hari £ Risiko konstipasi Partially
Kesan : BAB 2x/Minggu Compensatory
£ Konsistensi lunak System :
£ BAB mandiri ke kamar Palpasi - Membutuhkan
mandi £ Nyeri bantuan untuk BAB/
P : Tidak ada nyeri BAK (ditempat
Palpasi Q : Tidak ada nyeri tidur/kamar mandi)
£ Tidak ada nyeri R : Tidak ada nyeri Supportif dan
Pemeriksaan abdomen S : Tidak ada nyeri Edukatif :
Hasil : tidak terdapat nyeri T : Tidak ada nyeri - Menganjurkan latihan
pada setiap kuadran abdomen, £ Tools . . . . . . . . (form rentang gerak pasif/
tidak teraba masa Terlampir) aktif
£ Distensi - Menganjurkan
Pemeriksaan lain pemberian kompres
Bowel hangat pada area VU
Penggunaan Alat Bantu:
pampers
Bladder
Penggunaan alat bantu :
Cateter Kondom cateter,
£ Mata sayu
£ Lingkaran hitam sekitar kelopak
mata
£ Ct scan
Kesan: tidak ada pemeriksaan Ct
scan
£ MRI
Kesan: Tidak ada pemeriksaan
MRI
Interaksi , isolasi £ Pasien mampu berinteraksi £ Ketidakmampuan berinteraksi £ Ganguan identitas diri Wholly
Sosial dan dengan pasien lain dengan yang baik dengan orang lain £ Ganguan interaksi sosial Compensantory
spiritual baik Hasil : - £ Harga diri rendah System :
£ Gangguan Komunikasi - Membutuhkan
£ Pasien mampu berinteraksi £ Ketidakmampuan berbicara verbal bantuan sepenuhnya
dengan keluarga maupun Hasil : Sakit gigi dan gusi untuk
perawat dengan baik £ Ketidaksesuaian budaya mengekspresikan
£ Pasien mampu £ Ketidak mampuan kontak mata keadaan yang
memodifikasi teknik £ Disfonia (suara serak) dialmai/dirasaakan
komunikasi yang dapt £ Kepercayaan terkait perawatan Partially
dimengerti Compensatory System:
negatif :
£ Kepercayaan terkait - Membutuhkan
perawatan positif bantuan sebagian
£ Tidak Partisipasi Rutin Dalam
£ Berpartisipasi Rutin Dalam dalam tindakan
Komunitas Agama komunikasi dua arah
Komunitas Agama £ Persepsi terkait sakit negatif : yang baik antara
£ Persepsi terkait sakit £ Patisipasi dalam pemenuhan pasien dengan
positif kebutuhan spriritual perawat,keluarga
serta petugas
kesehatan lainnya
Supportif dan
Edukatif :
- Menganjurkan
pasien
mengungkapkan
perubahan gaya
hidup
Pencegahan £ Tidak merokok £ Merokok £ Kelelahan Wholly
terhadap Resiko Hasil : Tidak Merokok £ Resiko cedera Compensantory
yang √ £ Resiko jatuh System :
Mengancam Jiwa £ Tidak mengkonsumsi £ Pengguna alcohol £ Resiko Infeksi - Penggunaan alat
alcohol Hasil : Tidak mengkonsumsi £ Resiko Bunuh Diri bantu (kursi roda)
Alkohor - Membutuhkan terapi
pengobatan (analgesic,
£ Memperbaiki ventilasi £ Memonitor kualitas udara/ sedative, narkotik)
√ udara ventilasi yang buruk Partially
Hasil : - Compensatory
System :
£ Mengerti etika batuk dan £ Tidak mengerti etika batuk - Penggunaan alat bantu
bersin dan bersin. (tongkat, kruk,
Hasil : - walker)
- Penggunaan tempat
£ Tidak adanya deformitas £ Kekuatan otot menurun yang tenang,
£ Tidak terjadi injury Hasil : klien mengatakan tidak pembatasan
£ Mengunakan alat bantu kuat beraktifitas terlalu lama pengunjung
dalam beraktifitas Supportif dan
Hasil : aktifitas dinatu oleh £ Kekuatan sendi menurun Edukatif :
keluarga Hasil : nyeri pada sedi dan kaki - Menganjurkan
£ Vaksinasi latihan rentang
Hasil : Klien Sudah di vaksin £ Hipoksia jaringan gerak sendi secara
lengkap Hasil : . . . . . . . . . . . . aktif maupun pasif
- Menjelaskan
£ Manajemen stress yang Baik £ Perubahan fungsi psikomotor pentingnya
£ Mekanisme koping adequate Hasil : - kebutuhan istirahat
dalam proses
£ Ketidaknormalan profil darah penyembuhan
Hasil : - penyakit
£ Gangguan keseimbangan - Mengajurkan klien
£ Menggunakan alat bantu untuk mengotrol
berjalan pikiran yang
Hasil : - mempengaruhi
kondisi kesehatan
£ TT, Hepatitis, TBC,
£ Stress
£ Depresi
£ Neuropati:
Peningkatan £ Pasien mematuhi instruksi £ Tidak mampu £ Defisit perawatan diri Wholly
Fungsi dan perawat mandi/mengenakan pakaian £ Harga Diri Rendah Compensantory
Perkembangan £ Pasien mampu /makan/ ke toilet £√ Defisit pengetahuan System :
Hidup dalam mempertahankan £ Minat melakuakan perawatan pasien dan keluarga - Membutuhkan
Kelompok Sosial keinginannya untuk diri kurang terhadap penyakit bantuan sepenuhnya
sembuh £ Keterbatasan pergerakan dalam menyelesaikan
£ Keluarga terlibat dalam Hasil : aktifitas klien dibantu perawatan diri
pemulihan keluarga Partially
£ Pasien Patuh terhadap saran Compensatory
yang diberikan keluarga System:
£ Pengetahuan pasien dan keluarga - Membutuhkan
dalam mengetahui penyakit bantuan sebagian
kurang. dalam perawatan diri
Supportif dan
Edukatif :
- Menganjurkan dan
menjelaskan
pentingnya kebutuhan
perawatan diri
- Melibatkan keluarga
dalamproses
pemulihan
£ Makan
£ Mandi
£ BAK dan BAB
£ Mobilisasi
Pencegahan/ Mekanisme ego terhadap kesehatan £ Wholly Compensantory £ Gangguan fungsi
menanggulangi akibat Kompensasi / Penyangkalan (denial) / Pemindahan (displacement) System peran
kondisi manusia / Disosiasi / Identifikasi (identification) / Intelektualisasi £ Partially Compensatory
(intelectualization) / Introjeksi (Introjection) / Isolasi / Proyeksi / System
Rasionalisasi / Reaksi formasi / Regresi / Represi / Pemisahan £ Supportif dan Edukatif
(splitting) / Sublimasi / Supresi / Undoing / Fiksasi / Menarik
Diri / Mengelak / Fantasi / Simbolisasi/ Konversi
- Kondisi rumah £ Wholly Compensantory £ Gangguan Rasa
Situasi kehidupan yang £ Bersih / Kotor System Nyaman
dapat merugikan £ Pencahayaan : baik / buruk £ Partially Compensatory
perkembangan manusia System
£ Ventilasi : baik / buruk
- √Lingkungan £ Supportif dan Edukatif
£ Aman / tidak aman
£ Bising
£ Polusi
£ Limbah RT
£ Selokan
£ Penampungan air bersih
Kesadaran terhadap proses untuk mengembalikan fungsi dan mempertahankan £ Wholly Compensantory £ Manajemen
kemungkinan kondisi kesehatan System Kesehatan Tidak
permasalahan yang muncul - tujuan dan manfaat pengobatan £ Partially Compensatory Efektif
berhubungan dengan £ pasien memahami tentang pengobatan System
pengobatan £ pasien tidak memahami tentang pengobatan £ Supportif dan Edukatif
menyesuaiakan diri terhadap aktivitas sehari-hari sehubungan £ Wholly Compensantory £ Koping Tidak Efektif
Penyesuaian diri terhadap dengan status kesehatannya System
£ Mampu £ Partially Compensatory £ Kesiapan
perubahan status kesehatan
dan regimen pengobatan £ Belum mampu System Peningkatan Konsep
£ Supportif dan Edukatif Diri
Napas Tidak
Efektif
2. Data subjektif Sel Beta D.0077 Partially
- Klien Mengatakan Pangkreas Nyeri Akut Compensatory System
Nyeri daerah dada Rusak Klien memerlukan
- Nyeri pada gigi, bantuan perawat
↓ sebagian, diantaranya :
gusi dan rahang
Produksi - Klien memerlukan
- Klien mengatakan insulin
nyeri hilang saat bantuan dalam
menurun meningkatkan
rileks
- Klien mengatakan ↓ manajemen nyeri
nyeri seperti Tekanan dalam pengendalian
tertusuk Kapiler paru nyeri.
- Nyeri hilang meningkat
timbul ↓
Tekanan
Data objektif hidrostatik
- Tampak meringis
- Klien tampak ↓
memgang area Transudasi
yang sakit
- Skala Nyeri 5
(Sedang). Penumpukan
- TD: 115/77 mmHg, Cairan dalam
- N : 113 x/menit rongga pleura
Sesak Napas
Nyeri dada
Nyeri
3. Data Subjektif : Kerusakan D.0038 Partially
- Klien mengatakan Pangkreas Ketidak Compensatory System
DM di alami sejak Stabilan kadar Klien memerlukan
3 tahun. Glukosa Darah bantuan perawat
- Klien Mengatakan Produksi sebagian, diantaranya :
lemas insulin - gula darah klien
- Klien meningkat tinggi
mengkonsumsi
obat metformin Supporting dan
500 gr Retensi insulin Edukatif
- berikan klien
Data Objektif : Pendidikan
- GDS: 285. Insulin tidak Kesehatan tentang
- Ureum : 18 dapat bekerja
mg/dl proses perawatan
maksimal
- Kreatinin : 0.4 pada pasien DM
membantu
mg/dl tubuh
- SGOT : 38 : menyerap
u/L glukosa
- SGPT : 10 u/L
- HBA1C 9,7%
Sel Beta
Pangkreas
menurun
↓
Produksi
insulin
menurun
↓
Glukosa Tidak
dapat masuk ke
sel
↓
Kadar gula
darah
meningkat
↓
Hiperglikemia
↓
Resiko
Ketidaktsabila
n gula darah
3. Data Subjektif : Sel Beta D. 00519. Partially
- Klien mengatakan Pangkreas Defisit Nutrisi Compensatory System
DM di alami sejak Rusak Klien memerlukan
3 tahun. bantuan perawat
↓ sebagian, diantaranya :
- Klien Mengatakan Produksi
lemas - Klien dibantu
insulin
- Klien perawat dan
menurun
mengkonsumsi keluarga dalam
obat metformin ↓ memeuhi
500 gr Tekanan kebutuhannya
Kapiler paru
Data Objektif : meningkat Supporting dan
- GDS: 285. Edukatif
- Ureum : 18 ↓
- Berikan klien
mg/dl Tekanan
hidrostatik Pendidikan
- Kreatinin : 0.4 Kesehatan tentang
mg/dl ↓
- SGOT : 38 : perlu memperhatikan
Transudasi
u/L status nutrisi dalam
- SGPT : 10 u/L sesuai kondisi
- HBA1C 9,7% Penumpukan kesehatan.
Cairan dalam
rongga pleura
Sesak Napas
Nyeri
Nafsu makan
menurun
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi
Nursing Care Plan (Rencana Tindakan Keperawatan)
Diagnosis Rencana Keperawatan
Keperawatan
No Pengkajian ( SDKI) Standar Luaran
therapeutic self care demand (Diagnostic Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
Keperawatan Indonesia
Operations) (Plan of Care)
(Prescriptive Operations)
1. Unicersal self care requisites D.0005: Pola Napas Pola Napas (L.01004) Menejemen Jalan Napas (I. 01011)
Data subjektif Tidak efektif
- Klien mengatakan Sesak Defenisi : Inspirasi/ekpirasi
Observasi
Napas Defenisi : yang memberikan ventilasi 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Sesak Ketika beraktifitas Inspirasi/ekpirasi yang adekuat
2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, weezing, ronkhi kering)
- Sesak Ketika saat nyeri tidak memberikan Terapeutik
dada ventilasi adekuat
Setelah dilakukan tindakan 3. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika
- Pola napas klien cepat keperawatan 3 x 24 jam curiga trauma cervical)
Penyebabnya:
- Klien mengataan sesak Hambatan upaya napas diharapkan skala nyeri 4. Posisikan semi-Fowler atau Fowler sesuai kenyamnan
membaik Ketika daam karena sesak dan nyeri menurun dan teratasi dengan 5. Berikan minum hangat
posisi setengah berbaring serta kelemahan pada kriteria hasil : 6. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Data objektif otot maupun - Dispneu menurun dengan 7. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
- Sesak diraskan Ketika penurunan energi menunjukkan pola napas 8. Berikan oksigen, sesuai anjuran
beraktifitas normal Edukasi
- Pasien tampak - Penggunaan otot bantu 9. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
menggunakan pernapasan napas menurun 10. Ajarkan teknik batuk efektif sesuai kondisi
cuping hidung - Frekuensi napas teratur Kolaborasi
- Terpasang O2 nasal canul 3 dan membaik
11. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
Liter
- Pernapasan : 26 x/menit
- SpO2 95%.
- IVFD NaCl 0,9%
2. Unicersal self care requisites D.0077: Nyeri Akut Tingkat Nyeri Menurun Manajemen Nyeri (I. 08238)
(L.08066) Observasi
Data subjektif Defenisi : Pengalaman Defenisi : Sensasi nyeri dapat 1. Kaji Lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Klien Mengatakan Nyeri sensorik atau dipesepsikan dan 2. Identifikasi skala nyeri
daerah dada emosional yang Menurun dalam batas 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
berkaitan dengan normal. 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Nyeri pada gigi, gusi dan
kerusakan jaringan Setelah dilakukan tindakan 5. Monitor terapi komplementer yang sudah diberikan
rahang keperawatan 3 x 24 jam 6. Monitor efek samping penggunaan analgetik
- Klien mengatakan nyeri aktual atau fungsional,
diharapkan skala nyeri Terapeutik
hilang saat rileks dengan onset
menurun dan teratasi dengan 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
- Klien mengatakan nyeri mendadak atau lambat
kriteria hasil : akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
dan berintensitas
seperti tertusuk - Skala Nyeri 0 terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
ringan hingga berat - Klien tidak lagi meringis 2. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
- Nyeri hilang timbul
yang berlangsung - Dapat beraktifitas dengan kebisingan)
kurang dari 3 bulan. normal. 3. Fasilitasi istirahat dan tidur
Data objektif
Luka Mengering Edukasi
- Tampak meringis
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Klien tampak memgang 2. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
area yang sakit 3. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Skala Nyeri 5 (Sedang). 4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- TD: 115/77 mmHg,
- N : 113 x/menit
-
3. Unicersal self care requisites D.0038 L. 03022 Kestabilan kadar I.03115 Manajemen Hiperglikemia
Ketidak Stabilan kadar gula darah Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola kadar gula darah di atas normal
Data Subjektif : Glukosa Darah Definisi : Kadar gula darah Manajemen Hiperglikemia
- Klien mengatakan DM di berada pada rentang normal Observasi :
alami sejak 3 tahun. Definisi : variasi 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
kadar gula darah Setelah dilakukan tindakan 2. Monitor kadar glukosa darah
- Klien Mengatakan lemas
naik/turun dari keperawatan 3 x 24 jam 3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
- Klien mengkonsumsi obat rentang normal diharapkan ketidakstabilan 4. Monitor intake dan output cairan
metformin 500 gr kadar gula darah membaik 5. Monitor keton urin, kadar aalisa gas darah, elektrolit tekanan osmotik dan frekuensi
dengan kriteria hasil : nadi
Data Objektif : 1. Kadar Gula Darah Dalam 6. Terapeutik
- GDS: 302. (06.00) Batas Normal
- GDS: 270. (12.00) 2. Denyut nadi perifer 7. Berikan asuhan cairan oral
- GDS: 248. (18.00) meningkat 8. Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia teta pada atau memburuk
- Ureum : 18 mg/dl 3. Tekanan arteri rata-rata
- Kreatinin : 0.4 mg/dl membaik Kolaborasi :
4. ABI dalam Batas normal 1. Kolaborasi pemberian insulin
- SGOT : 38 : u/L
- SGPT : 10 u/L 2. Kolaborasi pemberian cairan intra vena
3. Kolaborasi pemberian kalium jika perlu
- HBA1C 9,7%
3 Unicersal self care requisites D. 00519. Status nutrisi membaik (L. Manajemen nutrisi (i. 03119)
Defisit Nutrisi 03030)
Data subjektif Observasi
- Klien mengatakan lemah Definisi : Asupan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi status nutrisi
- Klien mengatakan nafsu nutrisi tidak cukup keprawatan 3 x 24 status 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
makan menurun untuk memenuhi nutrisi membaik dengan
3. Identifikasi makanan yang disukai
- Klien mengatkan Sakit gigi, kebutuhan kreteria hasil
1. Pasien mengatakan tidak
4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
Gusu dan Rahang, metabolisme 5. Monitor asupan makanan
- Klien mengatakan sulit lemas
2. Pasien mengatakan tidak 6. Monitor berat badan
mengunyah dan menelan
mual 7. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Data objektif
- Tampak lemas dan mual 3. Pasien Mengatakan
- Porsimakan tidak dibaiskan
mengatakan nafsu makan Terapeutik
membaik 1. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
- TB: 152 Cm
4. Tidak terjadi penurunan 2. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- BB: 53Kg berat badan
- IMT: 22,9 kg. 3. Berikan makan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
4. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
5. Berikan suplemen makanan, jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
2. Ajarkan diet yang diprogramkan sesuai kondisi penyakit
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik),
jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan, jika perlu
CATATAN PERKEMBANGAN
- Mengkaji Kaji Lokasi, karakteristik, durasi, - Mengkaji Kaji Lokasi, karakteristik, durasi, - Mengkaji Kaji Lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri kualitas, intensitas nyeri
- Mengukur skala nyeri - Mengukur skala nyeri - Mengukur skala nyeri
- Menilai respon nyeri non verbal - Mengeidentifikasi faktor yang memperberat dan
- Mengeidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Terapeutik
memperingan nyeri - Menanyakan terapi komplementer yang sudah
- Menanyakan terapi komplementer yang sudah diberikan - Memeberikan teknik nonfarmakologis untuk
diberikan engurangi rasa nyeri (terapi music dan, kompres
- Memantau efek samping penggunaan analgetik Terapeutik hangat/dingin serta mengajak bercerita)
- Memberikan kesempatan untuk istirahat dan tidur
Terapeutik - Memeberikan teknik nonfarmakologis untuk
engurangi rasa nyeri (terapi music dan, kompres Edukasi
- Memeberikan teknik nonfarmakologis untuk engurangi hangat/dingin serta mengajak bercerita)
rasa nyeri (terapi music dan, kompres hangat/dingin - Memberikan kesempatan untuk istirahat dan tidur - Menjelakan pemicu penyebab, periode, dan pemicu
serta mengajak bercerita) nyeri
- Mengatur lingkungan yang memperberat rasa nyeri Edukasi - Memberitahukan kepada pasien untuk memonitor
( Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) nyeri secara mandiri sesuai yang di edukasi.
- Memberikan kesempatan untuk istirahat dan tidur - Menjelakan pemicu penyebab, periode, dan pemicu
nyeri Kolaborasi
Edukasi - Memberitahukan kepada pasien untuk memonitor Berkolaborasi dalam pemberian dosis dan jenis analgesik,
nyeri secara mandiri sesuai yang di edukasi. sesuai indikasi
- Menjelakan pemicu penyebab, periode, dan pemicu - Menyarankan untuk menggunakan analgetik secara
nyeri tepat
- Memberitahukan kepada pasien untuk memonitor nyeri
secara mandiri sesuai yang di edukasi. Kolaborasi
- Menyarankan untuk menggunakan analgetik secara - Berkolaborasi dalam pemberian dosis dan jenis analgesik,
tepat sesuai indikasi
- Mengarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Berkolaborasi dalam pemberian dosis dan jenis analgesik,
sesuai indikasi
Evaluasi jam 13.30 Evaluasi jam 13.30 Evaluasi jam 13.30
Data subjektif Data subjektif Data subjektif
- Klien Mengatakan Nyeri daerah dada - Klien Mengatakan Nyeri daerah dada - Klien Mengatakan Nyeri daerah dada erkurang
- Nyeri pada gigi, gusi dan rahang - Nyeri pada gusi dan rahang berkurang - Nyeri pada gusi dan rahang berkurang
- Klien mengatakan nyeri hilang saat rileks - Nyeri hilang timbul - Nyeri hilang timbul
- Klien mengatakan nyeri seperti tertusuk
- Nyeri hilang timbul Data objektif Data objektif
- Tampak tampak tenang - Skala Nyeri 2 (Sedang).
Data objektif - Skala Nyeri 4 (Sedang). - TD: 110/70 mmHg,
- Tampak meringis - TD: 111/77 mmHg, N : 86 x/menit
- Klien tampak memgang area yang sakit N : 91 x/menit
- Skala Nyeri 5 (Sedang).
- TD: 115/77 mmHg,
- N : 113 x/menit
Analis: Analisa : Analisa :
Nyeri Berkurang Nyeri Berkurang Nyeri tidak dipersepsikan lagi
- Memberikan obat lantus 1 x 16 unit - Memberikan obat lantus 1 x 16 unit - Memberikan obat lantus 1 x 16 unit
Terapeutik Terapeutik
6. Memberikan asuhan cairan oral 6. Memberikan asuhan cairan oral
Kolaborasi : Kolaborasi :
7. Memberikan obat novoravid 3 x 16 unit (SC) 7. Memberikan obat novoravid 3 x 10 unit
8. Memberikan obat lantus 1 x 16 unit (SC)
8. Memberikan obat lantus 1 x 16 unit
HARI KE-3 14 Oktober 2021 HARI KE-3 18 Oktober 2021 HARI KE-3 18 Oktober 2021
Intervensi : Intervensi : Intervensi :
I. 02078 Perawatan sirkulasi I. 02078 Perawatan sirkulasi I. 02078 Perawatan sirkulasi
Implementasi : Implementasi : Implementasi :
- Memeriksa sirkulasi perifer (mis nadi perifer, - Memeriksa sirkulasi perifer (mis nadi perifer, - Memeriksa sirkulasi perifer (mis nadi perifer,
edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle
brachial index) brachial index) brachial index)
- Mengidentifikasi factor resiko gangguan sirkulasi - Memonitor panas, kemerahan, nyeri dan - Memonitor panas, kemerahan, nyeri dan bengkak
(mis diabetes, perokok, kadar kolesterol tinggi) bengkak pada ektremitas. pada ektremitas.
- Memonitor panas, kemerahan, nyeri dan bengkak
pada ektremitas
Evaluasi jam 14 Evaluasi jam 14 Evaluasi jam 14
Data Subjektif : Data Subjektif : Data Subjektif :
- Klien mengatakan DM di alami sejak 3 tahun. - Klien memiliki Riwayat penyakit DM sejak 3 tahun - Klien memiliki Riwayat penyakit DM sejak 3 tahun
- Klien Mengatakan lemas yang lalu yang lalu
- Klien mengkonsumsi obat metformin 500 gr - Klien mengatakan kadanga kaki baal dan - Klien mengatakan kadanga kaki baal dan kesemutan
kesemutan
Data Objektif : Data Objektif :
- GDS: 285. Data Objektif :
- Ureum : 18 mg/dl - CRT < 2 detik
- Kreatinin : 0.4 mg/dl - CRT < 2 detik - Akral hangat
- SGOT : 38 : u/L - Akral hangat - GDS : 293
- SGPT : 10 u/L - GDS : 293 - Konjungtiva tidak anemis (+)
- HBA1C 9,7% - Konjungtiva tidak anemis (+) - Sianosis pada ujung jari tidak ada
- Sianosis pada ujung jari tidak ada Klien mendapatkan obat mecobalamin
Klien mendapatkan obat mecobalamin
Analisa : Analisa : Analisa :
Resiko perfusi perifer tidak efektif menurun sebagain Resiko perfusi perifer tidak efektif menurun Resiko perfusi perifer tidak efektif menurun sebagain
sebagain
Planing Planing Planing
Lanjutkan Intervensi : Lanjutkan Intervensi : Lanjutkan Intervensi :
Implementasi : Implementasi : Implementasi :
- Periksa sirkulasi perifer (mis nadi perifer, edema, - Periksa sirkulasi perifer (mis nadi perifer, - Dihentikan klien rencana pulang
pengisian kapiler, warna, suhu, ankle brachial index) edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle
- Monitor panas, kemerahan, nyeri dan bengkak pada brachial index)
ektremitas. - Monitor panas, kemerahan, nyeri dan bengkak
pada ektremitas.
Terapeutik Terapeutik
- Menyesuaikan makanan secara menarik dan suhu - Memberikan makan tinggi serat untuk
yang sesuai mencegah konstipasi
- Memberikan makan tinggi serat untuk mencegah - Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
konstipasi protein
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein Edukasi
Edukasi - Mengajarkan diet yang diprogramkan sesuai
- Mengajurkan posisi duduk, jika mampu kondisi penyakit
- Mengajarkan diet yang diprogramkan sesuai kondisi Kolaborasi
penyakit - Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
Kolaborasi jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan,
- Berkolaboasi dalam pemberian medikasi sebelum jika perlu
makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika perlu
Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika
perlu
DISCHARGE PLANNING
A. Jadwal Kontrol
Waktu : -
Tempat : Poli Penyakit dalam
PEMBAHASAN
DM merupakan penyakit metabolik yang terjadi oleh interaksi berbagai faktor: genetik, imunologik, lingkungan dan gaya hidup.
Diabetesmellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa darah
akibat penurunan sekresi insulin progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin.13 Pernyataan ini selaras dengan IDF (2017) yang menyatakan
bahwa diabetes mellitus merupakan kondisi kronis yang terjadi saat meningkatnya kadar glukosa dalam darah karena tubuh tidak mampu
memproduksi banyak hormon insulin atau kurangnya efektifitas fungsi insulin.14 Menurut American Diabetes Association (ADA) diabetes
sangatlah kompleks dan penyakit kronik yang perlu perawatan medis secara berlanjut dengan strategi pengontrolan indeks glikemik
berdasarkan multifaktor resiko..
Apabila terjadi gangguan pada insulin, seseorang berisiko tinggi mengalami diabetes. Diabetes dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti:
Kurangnya produksi insulin oleh pankreas
Gangguan respons tubuh terhadap insulin
Adanya pengaruh hormon lain yang menghambat kinerja insulin
Apabila kondisi ini diabaikan dan kadar gula darah dibiarkan tinggi tanpa dikendalikan, diabetes bisa melahirkan berbagai komplikasi
membahayakan.
1. Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah gangguan autoimun yang menyebabkan kerusakan sel-sel yang memproduksi hormon insulin di dalam pankreas.
Akibatnya, tubuh kekurangan insulin. Kurangnya produksi insulin dapat meningkatkan kadar glukosa darah.
Biasanya gejala penyakit gula ini lebih sering terdeteksi pada usia yang lebih muda, terutama pada masa kanak-kanak atau remaja.
2. Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah tipe penyakit gula yang paling banyak terjadi. Kondisi lebih sering terjadi pada orang dewasa, terutama yang berumur
di atas 30 tahun
Efusi Pleura
Efusi pleura adalah penumpukan cairan di rongga pleura, yaitu rongga di antara lapisan pleura yang membungkus paru-paru dengan lapisan
pleura yang menempel pada dinding dalam rongga dada. Kondisi ini umumnya merupakan komplikasi dari penyakit lain.
Pada kondisi normal, terdapat sekitar 10 ml cairan di rongga pleura yang berfungsi sebagai pelumas untuk membantu melancarkan pergerakan
paru ketika bernapas. Namun, pada efusi pleura, jumlah cairan tersebut berlebihan dan menumpuk. Hal ini bisa mengakibatkan gangguan
pernapasan.