Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti di lapangan,

maka peneliti dapat mengambil kesimpulan tentang Upaya Guru Dalam

Menerapkan Kedisiplinan Peserta Didik Di MTs. Sapa Kecamatan Tenga

Kabupaten Minahasa Selatan:

1. Kedisiplinan peserta didik di MTs Sapa Kecamatan Tenga Kabupaten

Minahasa Selatan berlangsung kondusif dan teratur. Namun ada beberapa

anak saja yang masih tidak disiplin dalam madrasah Hal ini berdasarkan

hasil pengamatan peneliti ketika mengamati proses kegiatan belajar

mengajar di Kelas VIII dan mendengar pernyataan secara langsung dari

kepala madrasah dan wali kelasnya. Beberapa anak masih belum terbiasa

hidup disiplin yakni datang tidak tepat waktu dengan alasan

bahwasannya anak tersebut telat bangun, kemudian ada anak yang tidak

membuat pekerjaan rumah dengan alasan lupa dan tidak mengerti apa

yang di ajarkan oleh guru.

2. Upaya guru MTs Sapa Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan

dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik melalui penegakan

peraturan yaitu guru menegakkan peraturan saat peserta didik di dalam

kelas, peraturan tata tertib di luar kelas, peraturan tata tertib waktu

belajar, peraturan tata tertib waktu sholat zuhur, dan peraturan tata tertib

berpakaian. Pemberikan hukuman diberikan kepada peserta didik yang

74
75

tidak disiplin, dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyadarkan

prilaku peserta didik yang berbuat salah agar selanjutnya tidak

melakukan kesalahan lagi. Adapun bentuk hukuman yang diberikan oleh

guru disesuaikan dengan tingkat kesalahan yang diperbuat. Bentuk

hukaman berupa teguran secara lisan, sanksi dalam bentuk tindakan,

pemanggilan orang tua/wali murid

3. Faktor lingkungan peserta didik. Untuk membentuk karakter peserta

didik agar memiliki kebiasaan disiplin, memerlukan kerjasama semua

pihak baik madrasah maupun keluarga, terlebih peserta didik banyak

menghabiskan waktu di lingkungan keluarga sehingga perlu adanya

kerjasama antara madrasah (Kepala Madrasah, Guru, serta elemen-

elemen lainya dalam keluarga). Jadi upaya untuk memberikan pendidikan

nilai (termasuk kedisiplinan) tidak hanya dibebankan kepada madrasah

namun butuh juga andil dari orangtua.Faktor lingkungan peserta didik

MTs Sapa Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan yang kurang

baik terkadang menjadi hambatan bagi Guru-guru di madrasah dalam

upaya meningkatkan kedisiplinan seperti lingkungn keluarga, lingkungan

madrasah (pertemanan), lingkungan masyarakat. Faktor lingkungan

keluarga berpengaruh bagi peserta didik karena keluarga mempunyai

pengaruh besar dalam pembentukan karakter peserta didik, mungkin

dalam kebiasaan tingkah laku, pola berfikir dan sebagainya.


76

B. Saran-saran

Berdasarkan realita dan teori yang ada, penulis memberikan kontribusi,

pemikiran atau saran sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan

kelangsungan Upaya Guru Dalam Menerapkan Kedisiplinan Peserta Didik Di

MTs. Sapa Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan, adapun saran-saran

dari peneliti yaitu:

1. Dalam upaya meningkatkan kedisiplinan peserta didik, sebaiknya dengan

penegakan peraturan, pemberian hukuman, pemberian penghargaan

(reward) dan konsistensi guru dalam mendisiplinkan peserta didik.

2. Kepada Kepala madrasah agar membuat program- program madrasah yang

dapat meningkatkan kedisiplinan peserta didik.

3. Kepada guru diharapkan menjadi teladan bagi peserta didik, upaya dalam

mendisiplinkan peserta didik terus ditingkatkan,serta kerja sama dengan

dengan guru, orang tua peserta didik terus ditingkatkan dan diperluas agar

dapat memperlancar upaya dalam mendisiplinkan peserta didik.

4. Kepada peserta didik diharapkan menanamkan sikap disiplin dalam

kehidupan sehari-hari.

5. Kepada orang tua peserta didik diharapkan untuk selalu mengontrol

tingkah laku anak saat berada di rumah maupun di luar rumah. Serta

menjalin komunikasi yang baik dengan para guru untuk mengetahui

perkembangan anak saat anak berada di madrasah.

Anda mungkin juga menyukai