Kelompok :
1. Akbar Budi Prasetyo
2. Viona Yunita Sari
3. Anggun Virda Pratiwi
Pengertian Leukimia
Leukemia merupakan penyakit akibat terjadinya proliferasi (pertumbuhan sel imatur) sel leukosit
yang abnormal dan ganas, serta sering disertai adanya leukosit dengan jumlah yang
berlebihan, yang dapat menyebabkan terjadinya anemia trombisitopenia.
Leukemia merupakan kelompok kelainan yang ditandai dengan akumulasi leukosit ganas di
sumsum tulang dan darah tepi. Sel abnormal tersebut menyebabkan gejala:
1. Kegagalan sumsum tulang (mis. Anemia, neutropenia, trombositopenia)
2. Infiltrasi terhadap organ-organ (mis. Hati, limpa, kelenjer limfe, meningen, otak, kulit atau
testis).
Klasifikasi Leukimia
Leukemia dibagi menjadi beberapa klasifikasi, yaitu :
1. Leukemia Mielositik Akut (LMA)
LMA disebut juga leukemia mielogenus akut atau leukemia granulositik akut (LGA) yang dikarakteristikkan oleh produksi
berlebihan dari mieloblast. LMA sering terjadi pada semua usia, tetapi jarang terjadi pada anak-anak.
2. Leukemia Limfostik Akut (LLA)
LLA sering menyerang pada masa anak-anak dengan persentase 75% - 80%. LLA menginfiltrasi sumsum tulang oleh sel
limfoblastik yang menyebabkan anemia, memar (trombositopeni), dan infeksi (neutropenia). Limfoblas biasanya di temukan
dalam darah tepi dan selaluada di sumsum tulang, hal ini mengakibatkan terjadinya limfedenopati, splenomegali, dan
hepatomegali 70% anak dengan leukemia limfatik akut ini bisa disembuhkan.
3. Leukemia Limfositik Kronis (LLK)
LLK terjadi pada manula dengan limfadenopati generalisata dan peningkatan jumlah leukosit disertai limfositosis, Perjalanan
penyakit biasanya jinak dan indikasi pengobatan adalah hanya jika timbul gejala.
4. Leukemia Mielositik Kronis (LMK)
LMK sering juga disebut leukemia granulositik kronik (LGK), gambaran menonjol adalah :
Adanya kromosom Philadelphia pada sel-sel darah. Ini adalah kromosom abnormal yang ditemukan pada sel-sel sumsum
tulang.
Krisis blast fase yang dikarakteristikkan oleh poroliferasi tiba- tiba dari jumlah besar mieloblast.
ETIOLOGI LEUKIMIA
01
Faktor genetik :
02 03
Obat – obatan
04
virus tertentu Faktor herediter, Kelainan
Tingkat radiasi imunosupresif, obat –
menyebabkan misalnya pada kromosom,
terjadinya perubahan yang sangat tinggi obat karsinogenik
kembar monozigot. misalnya pada
struktur gen (T cell seperti
down
leukemia lymphoma diethylstilbestrol.
syndrome.
virus/HTLV).
MANIFESTASI KLINIS
1. Rasa tidak sehat
2. Demam
3. Pucat
4. Kurang nafsu makan
5. Berat badan menurun
6. Malaise
7. Kelelahan
8. Nyeri tulang dan sendi
9. Epistaksis dan cenderung terjadi perdarahan
10. Rentan terhadap infeksi, serta sakit kepala.
11. Tanda klinis yang ditemukan ialah kenaikan suhu tubuh, ekimosis atau petekie, splenomegali,
hepatomegali, limfadenopati, dan anemia, dan letargi.
PATOFISIOLOGI
LEUKIMIA
Leukemia disebabkan akibat dari adanya mutasi pada DNA somatik. Mutasi tersebut disebabkan oleh
terjadinya aktivasi onkogen atau deaktivasi gen tumor supresor dan terganggunya pengaturan program kematian sel
(apoptosis). Mutasi tersebut bisa terjadi secara spontan atau karena pengaruh radiasi atau pemaparan substansi
karsinogen dan erat hubungannya dengan faktor genetik. Beberapa penderita disebabkan oleh pengaruh radiasi ion,
pemaparan bahan kimia misalnya benzen dan agen kemoterapi alkyl untuk pengobatan malignan sebelumnya,
karakteristik kelahiran anak, kondisi reproduktif orang tua, pengaruh kondisi lingkungan, faktor immunologi tubuh
seseorang dan kebiasaan perilaku yang tidak sehat seperti merokok. Beberapa faktor tersebut selanjutnya
mempengaruhi tubuh untuk melakukan mutasi DNA somatik. Virus juga ada hubungannya dengan leukemia, paada
hewan uji coba mencit dan hewan uji coba lainnya dengan infeksi retrovirus ada hubungannya dengan kejadian
leukemia. Retrovirus yang teridentifikasi adalah Human T-lymphotropic virus atau HTLV-1 yang selanjutnya diketahui
sebagai penyebab T-cell Leukemia. Penderita leukemia diduga mempunyai gen tunggal atau gen multipel penyebab
leukemia, jenis leukemia bisa sama atau juga bisa jenis leukemia yang lain. Pada kelainan genetik tersebut individu
mempunyai kromosom defek atau kelainan genetik tertentu yang mempunyai risiko lebih besar terhadap leukemia.
Misalnya, seseorang dengan gejala down’s syndrome mempunyai risiko tinggi terhadap kejadian leukemia.
Pemeriksaan Penunjang Leukimia
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Meliputi nama lengkap, tempat tinggal, jenis kelamin, tanggal lahir, umur, tempat lahir, asal suku bangsa, nama
orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua. Biasanya leukemia banyak diderita oleh anak yang berusia 2
sampai 5 tahun, diamana penderita laki – laki lebih banyak dibandingkan penderita perempuan.
b. Keluhan utama
1. Riwayat Kesehatan sekarang
Biasanya orang tua anak mengeluhkan anak demam, nafas sesak, anak tampak bernafas cepat, terdapat petekie
pada tubuh anak, anak tampak letih. Anak meneguluh nyeri pada ekstremitas, berkeringat pada malam hari,
penurunan selera makan, sakit kepala dan perasaan tidak enak badan.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan dahulu juga mencakup riwayat kesehatan keluarga yaitu keluarga juga mengalami leukemia.
3. Riwayat kehamilan dan kelahiran
Riwayat kesehatan ibu saat hamil adanya pemaparan sinar- X saat hamil muda, riwayat keluarga dengan Sindrom
down karena kelainan kromosom salah satu penyebab terjadinya leukemia.
4. Riwayat pertumbuhan
Biasanya anak cenderung mengalami keterlambatan pertumbuhan karena keletihan, nyeri pada ekstremitas, anak
mudah terserang infeksi.
5. Riwayat psikososial dan perkembangan
Kelainan juga dapat membuat anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan, hal ini
disebabkan karena aktivitas bermain.
c. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
-Kesadaran composmentis sampai koma
-Tekanan darah hipotensi
-Nadi takikardi
-Suhu tubuh tinggi
-Pernapasan takipnea sesak napas
2. Kepala-leher
Pada umumnya tidak ada kelainan pada kepala, kadang ditemukan pembesaran Kelenjer getah bening.
3. Mata
Biasanya pada pasien dengan leukemia konjungtiva anemis, perdarahan retina.
4. Hidung
Biasanya pada hidung terjadi epistaksis.
5. Mulut
Biasanya pada wajah klien leukemiasering terjadi perdarahan pada gusi
6. Thorax
Nyeri tekan pada tulang dada, terdapat efusi pleura.
7. Abdomen
Biasanya pasien mengalami hepatomegali, spenomegali, limfadenopati, nyeri abdomen
8. Kulit
Biasanya pada klien leukemia terdapat petekie pada tubuh akibat perdarahan.
9. Ekstremitas
Biasanya pada ekstremitas terasa nyeri terutama pada persendian apabila digerakkan.
Diagnosa
Keperawatan
Intervensi :
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas.
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.
3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan.
4. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
5. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali.
Intervensi Keperawatan
2. Resiko Infeksi berhubungan dengan Pertahanan Sekunder Inadekuat (penurunan Hb).
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi 3x 24 jam, diharapkan Defisit Perawatn Diri pasien teratasi dengan Kriteria Hasil :
1. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi.
2. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi.
3. Jumlah leukosit dalam batas normal.
4. Menunjukkan perilaku hidup sehat.
5. Status imun, gastrointestinal, genitouria dalam batas normal.
Intervensi :
Intervensi :