LP Stemi Anteroseptal
LP Stemi Anteroseptal
Oleh :
NIM. 21089142062
2022
A. Konsep Dasar Penyakit
1. Definisi Penyakit
jantung yang menyebabkan sel otot jantung mati. Aliran darah di pembuluh
sekitarnya yang sama sekali tidak mendapat aliran darah atau alirannya
(SKA) yang terdiri atas angina pektoris tak stabil, IMA tanpa elevasi ST, dan
IMA dengan elevasi ST. Infark miokard akut dengan elevasi ST (STEMI)
terjadi jika aliran darah koroner menurun secara mendadak akibat oklusi
arteri koroner terjadi secara cepat pada lokasi injuri vaskuler, dimana injuri
anamnesis nyeri dada yang khas dan gambaran EKG adanya elevasi ST >2
(Sudoyo, 2010).
2. Epidemiologi
Faktor risiko biologis infark miokard yang tidak dapat diubah yaitu
kadar serum lipid, hipertensi, merokok, gangguan toleransi glukosa, dan diet
penyakit lainnya. Infark miokard akut (IMA) merupakan salah satu penyakit
Jantung Koroner. Saat ini, prevalensi STEMI meningkat dari 25% ke 40%
3. Etiologi
antara lain aktivitas fisik yang berlebihan, stress emosional, dan penyakit
dalam lainnya. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan
menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu faktor resiko yang tidak dapat dirubah
1) Usia
2) Jenis kelamin
dengan pria.
3) Riwayat keluarga
arteri koronaria dan peningkatan resiko ini akan lebih cepat terjadi
substansial
4. Patofisiologi
mendadak setelah oklusi thrombus pada plak aterosklerotik yang sudah ada
kolateral sepanjang waktu. STEMI terjadi jika trombus arteri koroner terjadi
secara cepat pada lokasi injuri vascular. Pada sebagian besar kasus, infark
terjadi jika plak anterosklerosis mengalami fisur, rupture atau ulserasi dan
mengalami rupture jika mempunyai vibrous cap yang tipis dan intinya kaya
lipid.
terjadi pada subendokardium dan bila berlanjut terus rata-rata dalam 4 jam
Pathway
Jantung Koroner
Nekrosis
Seluler hipoksia
Metabolisme anaerob
Kelemahan
Intoleransi aktifitas
5. Klasifikasi
dalam dua kategori, yaitu ST elevation infark miocard (STEMI) dan non
dari arteri koroner yang menyebabkan area infark yang lebih luas meliputi
6. Manifestasi Klinis
a) Nyeri
berat dan seperti diremas, seperti ditusuk, atau seperti terbakar. Nyeri
et al., 2007).
b) Temuan Fisik
selama satu jam pertama STEMI, sekitar 25% pasien dengan infark
untuk dipalpasi. Tanda fisik dari disfungsi ventrikel lain antara adanya
paradoxical splitting dari S2. Selain itu juga sering terjadi penurunan
7. Pemeriksaan Fisik
diagnosis banding. Regurgitasi katup mitral akut, suara jantung tiga (S3),
katup mitral akut, hipotensi, diaphoresis, ronkhi basah halus atau edema paru
8. Pemeriksaan Diagnostik
tertentu
a. Echocardiography
b. High resolution
c. Angiografi
jam setelah onset nyeri dan menetap selama 3-7 hari. Hitung sel darah
putih seringkali mencapai 12.000-15.000/L. Kecepatan sedimentasi
9. Tindakan Penanganan
medis
tindakan resusitasi
4) Terapi REPERFUSI
b. Aktivitas
awal infark dapat meningkatkan ukuran infark. Oleh karena itu, pasien
dengan STEMI harus tetap berada pada tempat tidur selama 12 jam
mereka ke sisi tempat tidur dan duduk di kursi dalam 24 jam pertama.
tekanan kapiler paru. Jika tidak terdapat hipotensi dan komplikasi lain,
ditingkatkan secara bertahap pada hari kedua atau ketiga. Pada hari
ketiga, pasien harus sudah dapat berjalan 185 m minimal tiga kali sehari
c. Diet
pasien hanya diberikan air peroral atau tidak diberikan apapun pada 4-12
d. Bowel
e. Farmakoterapi
1) Nitrogliserin
darah koroner yang terkena infark atau pembuluh darah kolateral. Jika
edema paru. Terapi nitrat harus dihindarkan pada pasien dengan tensi
sistolik
2) Morfin
4) Beta-adrenoreceptor blocker
5) Terapi Reperfusi
10. Komplikasi
a. Disfungsi ventrikel
dan ketebalan baik pada segmen yang infark maupun non infark. Proses
ini dinamakan remodeling ventricular. Secara akut, hal ini terjadi karena
tingkat gagal pompa dan mortalitas, baik pada awal (10 hari infark) dan
d. Syok kardiogenik
yang massif, biasanya mengenai lebih dari 40% ventrikel kiri. Timbul
e. Rupture jantung
menekan
f. Perikarditis
1. Pengkajian Keperawatan
No RM
klien pada masa lalu yang masih relevan. Catat adanya efek samping yang
terjadi di masa lalu. Tanyakan alergi obat dan reaksi alergi apa yang
timbul
d. Riwayat keluarga
Menanyakan penyakit yang pernah dialami oleh keluarga serta bila ada
Penyakit jantung iskemik pada orang tua yang timbulnya pada usia muda
keturunannya.
e. Aktifitas
f. Sirkulasi
Tanda:
- Nadi: dapat normal, penuh atau tidak kuat atau lemah / kuat
complain ventrikel.
papilar
atau bibir
g. Integritas ego
Gejala:
h. Eliminasi
Gejala: mual, kehilangan nafsu makan, bersendawa, nyeri ulu hati atau
rasa terbakar
j. Neurosensori
Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau
istrahat)
Gejala:
lansia
m. Pernafasan
pernafasan kronis.
sianosis.
jantung
1 Penurunanan curah Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda tanda vital 1. Untuk mengobservasi
jantung berhubungan keperawatan selama .....x24 jam dan kesadaran pasien kerja jantung dan denyut
dengan perubahan diharapkan penurunan curah 2. Atur periode latihan dan nadi px
frekuensi jantung jantung dapat teratasi istirahat untuk menghindari 2. Untuk mengurangi
2 Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji nyeri secara 1. Membantu dalam
dengan iskemia jaringan keperawatan selama ....x24 jam komprehensip menentukan status
sekunder terhadap oklusi diharapkan nyeri dapat berkurang 2. Berikan istirahat fisik nyeri pasien dan
mengurangi konsumsi
oksigen jantung
berhubungan dengan keperawatan selama ....x24 jam sebelum dan sesudah aktivitas pasien yang tidak
oksigen Kriteria Hasil: aktivitas pada dasar nyeri 2. Menrunkan kerja muikard,
aktivitas berlebih
4. Meminimalisir terjadinya
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujan yang
spesifik. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujan
5. Evaluasi
Jakarta: Erlangga.
8.Jakarta : EGC.
12 Februari 2015