Anda di halaman 1dari 12

MEMBUAT GELAS DARI BATOK KELAPA

LAPORAN

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Oleh:
1. Dinda Miftahul Zanah
2. Muhrizal Fikri
3. Rahma Aulia
4. Resha Nabila

Kelas X IPS 3

SMAN 1 CIAWIGEBANG
Kuningan
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah
memberikan rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan kerajinan dari batok kelapa di SMA negeri 1 ciawigebang tahun 2022 ini
dengan lancar. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Ciawigebang, 13 Februari 2022


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ ii
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3
A. Perancangan Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal............... 3
1. Pencarian Ide Produk........................................................................ 3
2. Membuat Gambar atau Sketsa.......................................................... 4
3. Memilih Ide Terbaik......................................................................... 4
4. Prototyping atau Membuat Studi Model........................................... 4
5. Perencanaan Produksi....................................................................... 5
B. Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal..................... 6
C. Kemasan Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal.................... 7
D. Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek
Budaya Lokal......................................................................................... 7
E. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal. 8
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 9
A. Kesimpulan............................................................................................. 9
B. Saran....................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelapa merupakan buah serbaguna yang mudah didapat. buah kelapa
yang sudah dimakan dagingnya biasanya tempurung kelapanya akan dibuang
begitu saja. Buah kelapa pun banyak diminati oleh orang-orang, akibatnya
banyak tempurung kelapa menjadi seperti limbah.
Bagi kebanyakan orang, tempurung kelapa mungkin tidak berguna.
Padahal sebenarnya tempurung kelapa justru sangat berguna untuk dijadikan
kerajinan, untuk buah tangan degan berbagai macam bentuk. Akhirnya
banyak orang-orang kreatif yang mendaur ulang limbah-limbah kelapa
menjadi suatu barang yang bermanfaat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi objek budaya
lokal?
2. Bagaimana perancangan kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal?
3. Bagaimana produksi kerajinan dengan inspirasi objek benda lokal?
4. Bagaimana kemasan kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal?
5. Bagaimana penghitungan biaya produksi kerajinan dengan inspirasi objek
budaya lokal?
6. Bagaimana pemasaran langsung kerajinan dengan inspirasi objek budaya
lokal?

1
C. Tujuan
Tujuan kami membuat kerajinan ini adalah:
1. Untuk mengetahui perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek
Budaya Lokal.
2. Untuk mengetahui perancangan Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya
Lokal.
3. Untuk mengetahui produksi kerajinan dengan inspirasi objek benda lokal.
4. Untuk mengetahui kemasan kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal.
5. Untuk mengetahui penghitungan biaya produksi kerajinan dengan inspirasi
objek budaya lokal.
6. Untuk mengetahui pemasaran langsung kerajinan dengan inspirasi objek
budaya lokal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal


Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia,
material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang
dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6M, yakni man
(manusia), money (uang), material (bahan), machine (peralatan), method (cara
kerja), dan market (pasar). Wirausaha kerajinan dengan inspirasi objek budaya
lokal dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku (material),
keterampilan produksi (man&machine) dan budaya lokal yang ada di daerah
setempat.
Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya akan menawarkan karya-
karya kerajinan inovatif kepada pasaran. Pasar sasaran (market) dari produk
kerajinan ini adalah orang-orang yang menghargai dan mencintai kebudayaan
tradisional. Kemampuan mengatur keuangan (money) dalam kegiatan usaha
akan menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha.
1. Pencarian Ide Produk
Setelah kami membuat beberapa sketsa/ studi model ada salah satu
yang terpilih yaitu kami memutuskan untuk membuat kerajinan dengan
inspirasi objek budaya lokal yang berbahan dasar batok kelapa yang
nantinya akan kami olah menjadi sebuah gelas atau bisa disebut dengan
wadah tradisional.
Selain bahan bahan nya yang mudah di jumpai di sekitar tempat
tinggal kami juga cara pembuatannya bisa dibilang cukup mudah sehingga
kami dapat memastikan kalau kerajinan ini lah yang akan kami pilih untuk
dibuat. Objek budaya lokal apa yang akan menjadi inspirasi?
a. Produk kerajinan apa yang akan dibuat?
b. Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut?
c. Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai?
d. Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan?

3
e. Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan?
f. Bagaimana proses pembuatan produk tersebut?
g. Alat apa yang dibutuhkan?
2. Membuat Gambar atau Sketsa

3. Pilih Ide Terbaik


Setelah kami membuat beberapa sketsa/ studi model ada salah satu yang
terpilih yaitu kami memutuskan untuk membuat kerajinan dengan inspirasi
objek budaya lokal yang berbahan dasar batok kelapa yang nantinya akan
kami olah menjadi sebuah gelas atau bisa disebut dengan wadah
tradisional. Selain bahan bahan nya yang mudah di jumpai di sekitar
tempat tinggal kami juga cara pembuatannya bisa dibilang cukup mudah
sehingga kami dapat memastikan kalau kerajinan ini lah yang akan kami
pilih untuk dibuat.
4. Prototyping atau Membuat Studi Model

4
5. Perencanaan Produksi
Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi
atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkah-langkah
kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat
dilakukan dengan mudah dan terencana.
a. Persiapkan Perlengkapan
Agar dalam proses pembuatan produk kerajinan berjalan
lancar,persiapkan semua peralatan terlebih dahulu.
1) Gergaji besi
2) Bor
3) Amplas
4) Lem kayu
5) Cat vernis
6) Bahan tambahan lainnya
b. Langkah-Langkah Pembuatan
Langkah-Langkah nya yaitu :
1) Pilih tempurung kelapa yang benar-benar tua dan kering.
2) Bersihkan Batok Kelapa terlebih dahulu .
3) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
4) Bersihkan serat halus pada permukaan tempurung kelapa
menggunakan amplas kasar.
5) Kemudian potong tempurung kelapa sesuai pola menggunakan
gergaji besi.
6) Agar terlihat mengkilat cat permukan batok menggunakan vernis.
7) Tempelkan salah satu bagian tempurung kelapa di bagian dudukan.
8) Gelas siap digunakan.

5
B. Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal
Proses produksi kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal
berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat, yaitubahan
baku,teknik produksi, dansumber daya manusia.Tahapan produksi secara
umum terbagi atas pembahanan, pembentukan dan perakitan, sertafinishing.
1. Tahap Pembahanan
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap
dibentuk. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses
pembentukan.
2. Tahap Pembentukan dan Perakitan
Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk
dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kayu
dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Kayu, bambu, dan rotan
lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan
bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan
pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan,
seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu.
Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat
menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat
menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara
pengetokan.
3. Tahap Finishing
Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut
dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan
danatau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya
penghalusan permukaan kayu dengan ampelas atau menghilangkan lem
yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa
pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet
dan lebih menarik.
Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang
memperhatikan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja). Upaya menjaga

6
kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses
produksi yang digunakan pada proses produksi. Proses pembahanan dan
pembentukan material solid sering kali menghasilkan sisa potongan atau
debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Maka, dibutuhkan alat
keselamatan kerja berupa kaca mata melindung dan masker anti debu.
Proses pembahanan dan finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang
dapat berbahaya bagi kulit dan pernafasan, pekerja harus menggunakan
sarung tangan dan masker dengan filter untuk bahan kimia.

C. Kemasan Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal


Kemasan untuk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari
kerusakan serta memberikan kemudahan membawa dari tempat produksi
hingga sampai ke konsumen. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya
tarik, dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Fungsi kemasan
didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grafis yang tepat.
Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung pada
produk yang akan dikemas. Produk yang mudah rusak harus menggunakan
kemasan yang memiliki material berstruktur.
Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas atau brand dari
produk tersebut. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material
kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grafis.
Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis
maupun memperkuat identitas atau brand.

D. Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya


Lokal
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk
terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya yang termasuk ke dalam
overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang
dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar
minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum,

7
lem dan bahan-bahan lainnya dapat dimasukkan ke dalam biaya overhead.
Metode penghitungan biaya produksi adalah seperti pada tabel berikut ini.

Biaya bahan baku Rp. 12.000


Biaya tenaga produksi Rp. 8.000
Biaya overhead Rp. 4.000 +
Biaya Produksi Rp. 24.000

E. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal


Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan
langsung kepada konsumen tanpa melalui toko. Penjualan langsung
merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap
pembeli. Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat
(single level marketing) atau multitingkat (multi level marketing).
Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk
menjual produk secara langsung. Wirausahawan langsung memasarkan dan
menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga.
Pemasaran produk kerajinan dapat dilakukan dengan cara pemesanan.
Konsumen dapat melihat langsung produk ataupun melalui gambar dari
produk kerajinan, dan kemudian memesannya.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pohon kelapa memiliki banyak manfaat. salah satu bagian tanaman
kelapa yang dapat dimanfaatkan adalah batoknya. batok atau tempurung
kelapa dapat dibuat menjadi berbagai macam kerajinan yang multifungsi,
contohnya adalah gelas dan mangkok. Selain ramah lingkungan bahannya
mudah didapat, gelas dan mangkok juga memiliki nilai estetika yang tinggi.
Dalam proses pembuatan ini diperlukan konsentrasi, kehati-hatian,
keterampilan kreatif dan juga kesabaran agar hasil produk maksimal sehingga
hasilnya menarik.

B. Saran
Sebaiknya dalam menggunakan alat-alat pertukangan seperti bor dan
gergaji harus berhati-hati agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Untuk
menghasilkan produk yang memiliki nilai estetika tinggi harus memiliki
kreativitas yang tinggi juga.

Anda mungkin juga menyukai