Anda di halaman 1dari 15

WAWANCARA KERJA DAN RESUME

Dosen pengampu : Indah Oktari Wijayanti, S.E, M.Si

Nama Kelompok :

1. Desti Erma Sari (C1C020061)


2. Sandi Muhammad Akbar (C1C020064)
3. Aziza Chinhayu (C1C020091)
4. Sefnia Merry Yanti Tampubolon (C1C020102)
5. Nadia Pratiwi (C1C020142)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB 1

PEMBAHASAN

A.Persiapan Menulis Resume

Dalam dunia bisnis resume sering juga disebut CV (Curiculum vitae) atau daftar
riwayat hidup.Secara umum resume adalah suatu daftar dokumen yang beroisi kulifikasi
dan jalur karir sang pelamar yang disusun secara teratur,rapi,dan menarik perhatian
pembaca.

Dalam menulis ada 3 tahap yang harus dilakukan,yaitu (a) mencari informasi
penting (esensi); (b) merencanakan resume; (c) membuat resume.

1.Mencari Informasi penting

a.Analisis diri

Untuk mempermudah dalam menganilisi diri.Kita dapat menjawab pertanyaan


berikut

-Apalkah saya mempunyai aspirasi yang cukup tinggi?

-Apakah saya berkomunikasi dengan baik?

-Apakah saya orang yang bergantung pada orang lain?

-Apakah saya orang yang energik?

-Apakah saya orang yang percaya diri

-Apakah saya mempunyai kecerdasan kuatitatif yang tinggi?

-Apakah saya mempunyai kecerdasan verbal yang tinggi?

Apakah saya mempunyai kecerdasan dalam pemecahan masalah?

b.Analisis karir

sama seperti analisi diri,kita juga perlu menganalisi karir dengan menggali
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan karir,seperti:

-Kecerdasan mana yang paling bermanfaat bagi saya?


-Apakah ada efek samping yang membahayakan kesehatan?

-Apakah prestasi akademik jadi syarat penjengangan karir?

-Apakah ada imbalan selain bentuk finansial?

-Apakah bidang pekerjaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi?

c.Analisis Pekerjaan

Anda dapat menjawab beberapa contoh pertanyaan berikut,dalam rangka


menganilisis pekerjaan:

-Apa tugas dan tanggung jawab pekerjaan?

-Apakah pribadi saya sesuai dengan pekerjaan saya?

-Apakah latar belakang pendidikan saya sesuai dengan posisi pekerjaan?

-Apaakah pengalaman saya berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab pekerjaan?

2.Perencaan Resume

Dalam merencanakan resume,ada 3 hal diperhatikan yaitu:

a.Tujuan karir

Dalam hal ini kita harus perhatikan yaitu posisi apa yang kita minati atau yang
akan menjadi tujuan karir anda ke depanya.

b.Informasi pribadi

Data pribadi yang tercantum dalam resume adalah nama,tempat dan tanggal
lahir,alamat rumah,jenis kelamin.Anda juga dapat menambahkan data lain yang berkaitan
erat dengan pekerjaan yang akan dipilih.

c.Referensi

Referensi adalah orang yang memberikan surat rekomendasi kepada sang


pelamar,yang berisi berbagai hal tentang hal yang mereka ketahui semasa mengenal sang
pelamar.Orang yang memebrikan referensi dapat menambah kredibilitas pencari
referensi.
3.Pembuatan Resume

Secara umum resume mencakup nama,alamat lengkap,tujuan kerja,kulifikasi


pelamar,informasi pribasi,dan referensi.Pada bagian tujuan kerja,pelamar harus
menyatakan secara jelas tujuan membuat resume tersebut.Dalam memasukan informasi
juga harus memperhatikan apakah informasi tersebut relevan dengan pekerjaan yang akan
dipilih.

Pada bagian referensi carilah orang yang mengetahui dengan baik kemampuan
anda,atau pun prestasi yang pernah anda raih baik semasa kuliah maupun bekerja.

B.Rencana Pengorganisasian

Berdasarkan cara pengoragansasiannya,resume dikelompokkan menjadi 3


yaitu:

1.Resume kronologis,cara pengorganisasian berdasarkan kronologisnya yaitu


pendidikan dan pengalaman sebagai judul isinya.

2.Resume fungsional,adalah resume yang disusun atas dasar fungsi-fungsi dalam


organisasi yang dapat dilakukan dengan baik oleh pelamar.

3.Resume kombinasi,adalah resume kombinasi dari 2 resume yang ada


sebelumnya.Bnetuk resume tersebut memberi keyakinan bahwa pelamar dapat
memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.

Dalam penulisan resume juga harus memperhatikan 4 hal,yaitu:

-Kerapian.

-Sederhana.

-Akurat.

-Kejujuran.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Wawancara Kerja
a. Arti Penting Wawancara Kerja
Wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu
perusahaan dalam menyaring jumlah pelamar yang ada. Seorang calon pelamar
mungkin saja diwawancarai lebih dari satu kali. Hal ini sangat tergantung pada
jumlah pelamar yang akan diseleksi, sementara jumlah tenaga yang dibutuhkan
sangat sedikit.

Selain berlatih menulis resume dan surat lamaran kerja, siapkan diri wawancara
juga termasuk bagian dari usaha Anda untuk meraih pekerjaan. Anda harus benar-
benar mempersiapkan diri sehingga dapat memberikan kesan yang baik dan membuat
pewawancara (interviewer) yakin akan kemampuan Anda.
Berbagai aspek, khususnya kepribadian yang Anda tampilkan baik secara verbal
maupun nonverbal, bahkan pada saat Anda memasuki ruang wawancara akan
memperoleh perhatian dari pewawancara. Aspek-aspek kepribadian (personality
aspects) yang akan dinilai antara lain mencakup:

 penampilan Anda secara fisik


 gerak-gerik dan sopan santun
 nada suara (tone voice)
 rasa percaya diri
 inisiatif
 kebijaksanaan
 daya tanggap dan kerja sama
 ekspresi wajah
 kemampuan berkomunikasi
 sikap terhadap pekerjaan
 selera humor

Dengan memperhatikan berbagai karakter di atas, pewawancara akan dapat


memprediksi apakah Anda termasuk seorang yang dipilih untuk posisi tertentu dalam
suatu perusahaan atau tidak. Wawancara dapat juga melihat apakah Anda mempunyai
peluang untuk sukses atau tidak dengan melihat berbagai persyaratan lisan atau
nonverbal yang Anda tampilkan pada wawancara.

Wawancara pada tahap awal sering disebut juga wawancara pendahuluan. Pada
tahapan ini, wawancara yang dilakukan berdasarkan surat lamaran dan resume yang
telah dibuat oleh pelamar. Hal ini untuk memastikan bahwa pelamar secara
administrasi telah memberikan atau mengisi semua informasi penting dan untuk
menilai kesesuaian antara kualifikasi pelamar dengan jenis jabatan yang akan diisi.

Selama kegiatan wawancara berlangsung, berusahalah untuk memberikan


informasi secara jelas, padat, akurat, dan tidak berbelit-belit. Jawablah semua
pertanyaan yang diberikan secara baik dan janganlah memberikan informasi di luar
yang ditanyakan atau tidak relevan dengan pertanyaan pewawancara.

Setelah wawancara pendahuluan (preliminary interview), wawancara tahap


berikutnya adalah wawancara seleksi (selection interview), yang pada umumnya
memerlukan waktu lebih lama yang lebih lama daripada wawancara pendahuluan.

b. 8 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Wawancara

Wawancara atau interview baik pada saat melamar kerja, mendaftar beasiswa,
atau mendaftar masuk kuliah merupakan tahap yang penting. Namun tahap ini cukup
menegangkan dan tidaklah mudah bagi sebagian besar orang.
Secara garis besar, pada saat wawancara kamu diminta untuk menjelaskan
kemampuan, pengalaman dan kelebihan yang kamu miliki seinformatif mungkin
dalam waktu yang singkat. Kelihatannya memang sederhana, tetapi tetap saja pasti
ada perasaan cemas dan gugup karena kamu tidak tahu dengan siapa kamu akan
diwawancara dan pertanyaan-pertanyaan apa yang nanti akan ditanyakan.
Perasaan gugup pada saat menunggu giliran untuk wawancara hingga merasa tiba-
tiba blank pada saat ditanya dan tidak tahu mau menjawab apa merupakan hal-hal
yang wajar terjadi ketika sedang wawancara.
Namun, perasaan gugup dan deg-degan itu bisa jauh lebih berkurang apabila
sebelumnya kamu telah mempersiapkan matang-matang wawancaramu. Pada artikel
kali ini, kita akan membahas tips dan trik mempersiapkan diri untuk wawancara
sehingga wawancara dapat berjalan dengan baik dan kamu dapat diterima di
perusahaan atau universitas yang kamu tuju.

1. Persiapkan CV, Portfolio, dan dokumen lain yang dapat menonjolkan


kemampuanmu

Apabila wawancara ini diibaratkan sebagai medan perang, maka CV, portfolio
dan dokumen penunjang lainnya adalah amunisi yang harus kamu persiapkan
sebelum berperang. Sekarang ini, membuat CV semenarik dan seinformatif mungkin
akan menjadi nilai plus bagimu. Apalagi kalau kamu melamar untuk pekerjaan atau
jurusan yang berkaitan dengan industri kreatif. Tentu CV-mu akan menjadi hal
pertama yang akan dinilai. Selain dari segi tampilan, CV-mu juga harus
menggambarkan kemampuan dan pengalaman yang kamu miliki sejelas mungkin.
Kemudian, portfolio dan dokumen penunjang lainnya, seperti sertifikat misalnya, juga
tidak boleh lupa untuk dipersiapkan. Dua hal ini yang akan menjadi bukti dan
semakin menguatkan informasi yang telah kamu tulis di CV.

2. Gali informasi tentang posisi atau jurusan hingga perusahaan atau universitas
yang dituju

Ini hal kedua yang paling penting tetapi kadang sering terlupakan oleh banyak
orang. Jangan sampai kamu tiba di tempat wawancara dengan kepala kosong.
Mencari tahu tentang perusahaan dan posisi yang hendak kamu lamar penting sekali
karena pewawancara seringkali bertanya tentang hal tersebut. Jadi, alangkah baiknya
kamu sudah mempersiapkan hal ini terlebih dahulu sehingga ketika pertanyaan
tersebut muncul kamu tahu harus menjawab apa. Pengetahuan mengenai perusahaan
atau universitas yang kamu tuju menunjukkan kalau kamu memang benar-benar
serius dan berminat untuk bekerja atau berkuliah di sana.

3. Datang tepat waktu

Ketepatan waktu saat datang ke wawancara juga memiliki peran penting loh.
Datang tepat waktu akan menunjukkan karakter disiplin dalam diri kamu. Dalam
urusan wawancara, ada baiknya jika kamu datang 15-20 menit sebelum jadwal
wawancaramu. Waktu tersebut dapat kamu pergunakan untuk merapikan penampilan,
menyiapkan CV dan bahan wawancara lain yang memang diperlukan, hingga
menenangkan pikiranmu agar kamu tidak gugup saat wawancara.

4. Berpenampilan rapi dan bersikap sopan

Berpakaian rapi adalah wajib hukumnya ketika kamu menghadiri wawancara.


Biar bagaimanapun, hal pertama yang akan dilihat oleh pewawancara adalah
penampilanmu. Penampilanmu adalah amunisi lain yang dapat menunjang CV dan
portfolio yang sudah kamu persiapkan. Penampilan mungkin memang bukan menjadi
penentu lolos tidaknya kamu melewati tahap wawancara, tetapi penampilanmu akan
memberikan kesan dan memengaruhi penilaian orang lain terhadap kepribadianmu.
Dalam hal berpakaian tentunya kamu juga harus menyesuaikan pakaian yang
kamu kenakan dengan perusahaan atau posisi yang kamu lamar. Jika kamu melamar
di perusahaan perbankan, pakaian formal seperti kemeja, dasi, celana bahan, dan
sepatu pantofel adalah opsi pertama yang harus kamu pertimbangkan. Namun jika
kamu melamar di perusahaan yang bergerak di industri kreatif, kamu bisa
mengenakan pakaian yang lebih casual tetapi tentunya tetap harus rapi dan sopan ya.
Selain penampilan, sikapmu selama proses wawancara mulai dari pada saat
menunggu, saat proses wawancara berlangsung, hingga saat pulang, haruslah baik
dan sopan. Tersenyum dan bersikap ramah kepada siapa saja yang berinteraksi
denganmu di sepanjang waktu kamu berada di perusahaan tersebut tentu akan
memberikan kesan positif.

5. Jangan lupakan body language

Percayalah, gestur tubuh atau body language dapat menjadi sesuatu yang sulit
dikendalikan jika kamu tidak berlatih dan mempersiapkan mentalmu sebaik mungkin
sebelumnya. Menjabat tangan menjadi salah satu gestur tubuh yang harus dijaga.
Tidak terlalu lemas tetapi juga tidak terlalu kencang merupakan cara menjabat tangan
yang tepat. Jangan lupa untuk menatap mata lawan bicaramu pada saat berjabatan
tangan. Menjaga kontak mata dengan pewawancara adalah salah satu gestur tubuh
yang juga perlu diperhatikan. Berusahalah untuk menatap matanya ketika kamu
sedang berbicara atau ketika lawan bicaramu sedang berbicara. Hindari untuk melihat
ke atas pada saat sedang memikirkan jawaban. Hal ini memang perlu dilatih terus
menerus karena terkadang kita refleks dan tidak sadar saat melakukannya.
Kemudian apabila kamu gugup, hindari gerakan mengetuk-ngetukan kaki ke
lantai atau memainkan pulpen. Kamu dapat menyalurkan perasaan gugupmu dengan
menggerakan tanganmu ketika kamu sedang berbicara. Menggerakan tangan dapat
menunjukkan kepercayaan diri dan dapat membantu menyalurkan informasi yang
ingin kamu sampaikan dengan lebih baik.

6. Siapkan jawaban-jawaban yang kira-kira kamu tahu akan ditanyakan

Biasanya pewawancara akan banyak menanyakan pengalaman kerjamu


sebelumnya. Jika kamu belum memiliki pengalaman kerja, ia akan fokus menanyakan
tentang kemampuan yang kamu miliki terkait dengan bidang pekerjaan yang kamu
lamar. Selain itu, pewawancara juga biasanya sering menanyakan rencana masa
depanmu dalam beberapa tahun yang akan datang. Maksud dari pertanyaan ini bukan
mengarah ke rencana masa depan personalmu, tetapi lebih kepada kontribusi apa
yang bisa kamu berikan kepada perusahaan di waktu yang akan datang. Nah,
sebaiknya sebelum wawancara, kamu persiapkan terlebih dahulu jawaban atas
pertanyaan ini sehingga pada saat ditanyakan kamu bisa menjawab dengan percaya
diri dan tidak kebingungan.
Kemudian seringkali pewawancara juga menanyakan alasan mengapa ia harus
menerima kamu. Pada pertanyaan inilah kesempatan bagi kamu untuk menonjolkan
kelebihanmu yang berbeda daripada orang lain. Kamu bisa menonjolkan skill lain
yang kamu miliki yang dapat berguna bagi perusahaan.
Pertanyaan selanjutnya yang juga cukup sering ditanyakan oleh pewawancara
adalah tentang kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki. Pada poin ini sebaiknya
kamu menyebutkan kelebihanmu yang berkaitan dengan posisi pekerjaan yang kamu
lamar. Kemudian pada saat menyebutkan kekurangan, sebaiknya kamu sertakan juga
solusi yang kamu lakukan untuk mengurangi kekurangan kamu tersebut. Misalnya
kamu menyebutkan kamu adalah tipe orang yang pelupa tetapi untuk mengatasinya
kamu selalu membawa notes dan mencatat segala tugas dan keperluan yang perlu
kamu lakukan agar tidak lupa.

7. Siapkan pertanyaan yang ingin kamu ketahui seputar posisi atau pekerjaan yang
ingin kamu lamar

Bertanya seputar pekerjaan atau lingkup kerja perusahaan yang kamu tuju dapat
menunjukkan minat dan ketertarikanmu yang lebih dalam terhadap perusahaan
tersebut. Apabila kamu diberikan kesempatan untuk bertanya, gunakanlah sebaik
mungkin untuk mendapatkan informasi yang kamu inginkan. Apabila memang sudah
tidak ada yang ingin ditanyakan kamu bisa menjawab seperti ini, “Terimakasih,
informasi yang Bapak/Ibu berikan sudah jelas sehingga tidak ada pertanyaan lagi dari
saya.”

8. Berikan aura dan kesan yang positif

CV sudah siap, pakaian sudah rapi, latihan tanya jawab sudah lancar, latihan
gestur tubuh dan kontak mata juga sudah matang, lalu apalagi? Nah, untuk
melengkapi semua persiapan kamu tersebut, ada satu detil kecil yang akan
memengaruhi proses wawancaramu dan membuatmu selangkah lebih dekat menuju
pekerjaan impianmu. Apa itu? Bersikap positif. Memberikan kesan positif dari awal
sampai akhir sangat penting karena akan memengaruhi penilaian seseorang terhadap
kepribadianmu. Bagaimana caranya? Isilah percakapanmu dengan kata-kata yang
positif. Apabila pada pekerjaan sebelumnya kamu merasa tidak nyaman, cobalah
utarakan hal tersebut tanpa perlu menjelekkan perusahaan tempatmu bekerja dulu.

c. Cara Mengenali Pekerjaan Dan Perusahaan.


Sebelum wawancara ada baiknya calon pelamar mencari informasi sebanyak-
banyaknya mengenai bidang pekerjaan yang dimaksud, hal ini agar nantinya pada
saat wawancara berlangsung, calon pelamar telah memiliki gambaran mengenai
bidang pekerjaan tersebut. Informasi tersebut dapat di peroleh dari berbagai sumber
antara lain jurnal, atau media publikasi yang ada di perusahaan. 
Dalam wawancara diperkenankan menanyakan tentang pekerjaan dan perusahaan
kepada pewawancara. Pertanyaan yang diajukan dapat berupa : 

1. Tugas dan jawab pekerjaan 


2. Kebijakan perusahaan dalam hal promosi 
3. Kesempatan berkembang/peningkatan karir 
4. Ketersediaan program pelatihan karyawan 
5. Produk unggulan perusahaan 
6. Pesaing perusahaan 
7. Pangsa pasar produk yang dihasilkan 

d. PERTANYAAN PENTING DALAM WAWANCARA 


Pada proses wawancara akan terjadi interaksi antara pewawancara dengan yang
diwawancarai, pada saat itu tetntunya akan ada beberapa pertanyaan yang akan
diajukan antara lain : 
1. Pekerjaan yang Dilamar, bentuk-bentuk pertanyaan yang sering disampaikan
seperti : 
a. Mengapa anda menginginkan bekerja di perusahaan tersebut ? 
b. Apakah pengalaman kerja Anda telah relevan dengan posisi yang anda lamar saat
ini ? 
c. Mengapa Anda merasa tertarik dengan jabatan dan posisi tertentu yang anda
lamar ? 
d. Jika Anda masih bekerja, mengapa Anda memetuskan untuk beralih pekerjaan ? 
e. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini? dan sebagainya. 

2. Pendidikan dan Pelatihan 


a. Mata kuliah apa yang paling Anda senangi, dan yang paling Anda tidak senangi,
mengapa? 
b. Pembahasan apa saja yang paling menarik Anda dari mata kuliah ? 
c. Apakah pendidikan dan pelatihan yang telah Anda peroleh dapat
membantu pengembangan karir Anda? 
d. Apakan ada keinginan untuk melanjutkan studi anda? dan sebagainya. 

3. Latar Belakang Keluarga 


a. Apa pekerjaan orang tua Anda? 
b. Apakah Pendidikan terakhir orang tua Anda? 
c. Bagaimana pandangan orang tua Anda terhadap pekerjaan yang Anda pilih? dan
sebagainya. 
4. Kepribadian
a. Bagaimana Anda menjelaskan tentang diri anda? 
b. Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan Anda? 
c. Bagaimana Anda menilai orang lain? dan sebagainya. 

5. Penilaian Pribadi 
a. Menurut Anda, faktor-faktor apa sajakah yang mampu mengembangkan karir
Anda? 
b. Faktor apa saja yang Anda rasa menjadi penghambat karir Anda? 
c. Apa yang paling mengesankan, menjengkelkan dan menyebalkan bagi diri Anda? 
d. Pengalaman yang bagaimanakah yang menurut Anda mampu menyenangkan
Anda? dan sebagainya. 

6. Tujuan Karir 
a. Apa yang menjadi tujuan karir Anda? 
b. Bagaimana Anda dapat mencapai tujuan karir Anda? 
c. Posisi apakah kira-kira yang cocok dengan diri Anda? 
d. Mengapa Anda merasa cocok dengan posisi tersebut? dan sebagainya. 

7. Hobi dan lain-lain 


a. Apa yang Anda lakukan pada saat senggang? 
b. Apakah Anda pernah atau sering terlibat dalam kegiata-kegiatan sosial di
masyarakat ? 
c. Jelaskan tetantang hobi Anda? 
d. Jenis olahraga apa saja yang paling Anda gemari? 
e. Apakah anda selalu mengikuti perkembangan berita akhir-akhir ini? 
f. Buku, majalah, surat kabar serta bacaan apa yang paling Anda sukai ? dan
sebagainya. 

e. I. ARUS PROSES WAWANCARA PEKERJAAN 


Proses wawancara kerja merupakan serangkaian kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan penarikan (rekruitmen) tenaga karja.Dimana wawancara
berperan dalam menentukan layak atau tidak seseorang untuk menduduuki suatu
jabatan tertentu. 
Secara umum arus proses wawancara kerja terbagi dalam beberapa tahap, dapat
dijelaskan sebagai berikut : 
1. Pihak perusahaan dan pelamar harus dapat menilai tingkat kebutuhan atau
kepentingan yang ada. Bagi pelamar pentingnya wawancara ini sangat berguna bagi
perkembangan karir dan pekerjaan yang akan diterimanya. Sedang bagi perusahaan
kegiatan ini dimaksudkan sebagai sarana untuk memperoleh orang-orang yang sesuai
dan cocok dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan. 
2. Sebelum pelamar mengajukan lmaran perkejaan sebaiknya perlu dilakukan
penyelidikan terhadap bidang pekerjaan yang akan dilamar. Hal ini dimaksudkan agar
bidang pekerjaan tersebut sesuai dengan latar belakang pendidikan dan, kemampuan
serta keahlian pelamar. penyelidikan pekerjaan dapat dilakukan dengan menyeleksi
setiap lowongan pekerjaan yang ditawarkan dan dibandingkan dengan latar belakang
pelamar. 
3. Tahap selanjutnya adalah membuat lamaran, pada tahap ini dituntut kemahiran
pelamar dalam menyajikan sebuah surat lamaran. Tidak ada pedoman yang baku
terhadap penulisan lamaran ini, hanya yang perlu diperhatikan dalam pembuatanya
haruslah dibuat semenarik mungkin karena surat lamaran tersebut akan menjadi nilai
jual bagi pelamar. Buatlah surat lamaran yang simple, padat, jelas dan tidak berbelit-
belit. Perlu juga melampirkan resume yang berkualitas, yang menggambarkan
capabity pelamar. Buatlah resume mulai dari yang paling umum hingga yang paling
khusus, masukkan pula seluruh kelebihan atau kekuatan dirii, termasuk di dalamnya
pendidikan,pengalaman kerja, pelatihan yang telah diikuti, penghargaan-penghargaan
yang diperoleh serta hal lain yang dapat bersifat “menjual” diri pelamar sehingga
layak untuk dipertimbangkan. 
4. setelah lamaran dibuat dan dikirim, tugas dari perusahaan adalah menyaring atau
menyeleksi lamaran yang diterima. proses penyaringan ini meliputi seleksi
administrasi terhadap lamaran tersebut. Menyangkut didalamnya kesesuaian antara
syarat dalam lowongan kerja dengan berkas-berkas yang dilampirkan. Ini merupakan
syarat minimal yang harus dipenuhi oleh pelamar sebagai tahapan awal dalam
melamar pekerjaan. 
5. Setelah secara administrasi lmaran yang diajukan telah memenuhi syarat, tahp
selanjutnya adalah melakukan wawancara pendahuluan, yang bertujuan mengetahui
profil pelamar secara fisik serta mencari informasi mengenai minat pelamar, keahlian
dan keterampilan pelamar serta hal lain yang menyangkut diri pelamar. 
6. apabila telah dinyatakan berhasil pada wawanvara pendahuluan pelamar akan
memasuki tahap selanjutnya yaitu wawancara lanjutan, Pada tahap ini pewawancara
akan memberikan pertanyan yang sifatnya lebih khusus seputar bidang pekerjaan
yang akan akan ditawarkan. Hal-hal yang sifatnya kompleks akan ditanyakan pada
tahap ini. 
7. setelah dirasakan memenuhi kualifikasi bidang pekerjaan yang dibutuhkan, maka
pada tahap selanjutnya akan dilakukan tindak lanjut (foloow up) terhadap hasil
wawancara pendahuluan dan lanjutan. Bentuk dari follow up tersebut biasanya
diadakan seleksi lanjutan atau tes penentuan yang bertujuan untuk menyaring dan
menemukan sosok orang yang benar-benar sesuai dengan bidang pekerjaan yang
dimaksud, dapat berupa psikotes, tes kesehatan, wawancara penentuan, atau
penentuan akhir dari pihak manajemen perusahaan. Hal ini karena setiap bidang
pekerjaan yang ditawarkan mungkin hanya akan diberikan pad satu orang saja. 
8. Setelah dinyatakan memenuhi standar atau kriteria yang yang ditetapkan dan layak
untuk menempati posisi jabatan tertentu, pihak perusahaan akan menentukan di
bagian mana pelamar yang telah berhasil tersebut akan ditempatkan, disesuaikan
dengan posisi atau jabatan yang dilamarnya. 
9. Pada tahap terakhir setelah menempati posisi jabatan yang sesuai, bagi karyawan
baru perlu adanya pengenalan terhadap seluk beluk perusahaan serta tugas dan
tanggung jawab bidang pekerjaannya dalam suatu orientasi kerja. tujuan dari orientasi
ini agar karyawan yang bersangkutan memiliki bekal yang cukup dalam menjalankan
pekerjaannya. 
f. Ucapan Terima Kasih
Apa yang perlu Anda lakukan setelah wawancara kerja berakhir? Segera setelah
wawancara usai, berikanlah ucapan terima kasih (thank-you letters) kepada para
pewawancara meskipun Anda merasa kemungkinan Anda diterima bekerja di
perusahaan tersebut kecil. Hal ini perlu Anda lakukan untuk menunjukkan
penghargaan Anda atas waktu yang telah mereka sediakan untuk wawancara.
Tulislah surat ucapan terima kasih yang sederhana, singkat, dan jelas. Hindari
sikap menyombongkan diri atau terlalu percaya diri. Akhiri surat Anda dengan suatu
harapan untuk memperoleh keputusan sesegera mungkin.

g. Contoh surat penerimaan kerja

h. Contoh surat penolakan kerja

Anda mungkin juga menyukai