Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua, shalom, om

swastyastu, namo buddhaya, SALAM KEBAJIKAN DAN SALAM SEHAT BUAT KITA SEMUA
Pulau kecil kami yaitu
Pulau Sabu atau juga dikenal sebagai RAI HAWU merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yaitu
letaknya paling selatan kedua setelah Pulau Rote. Pulau ini berada dalam teritory daerah Nusa
Tenggara Timur

Kepulaun Sabu terdiri dari 2 pulau besar yaitu:

 Rai Hawu yang di kenal Pulau Sabu.


 RaiJua pulau kecil sebelah barat Rai Hawu.

Sejarah pulau sabu

Menurut Mone Ama yang paham betul akan sejarah pulau sabu, bahwa nenek moyang
orang sabu berasal dari tanah India yang mereka sebut Hura, Kata Hura diambil dari Kota Surat di
Wilayah Gujarat, India Selatan.

Pulau kami ini terkenal dengan pulau sejuta lontar, pohon lontar adalah pohon kehidupan bagi kami,
kenapa demikian? Karena hampir semua bagian dari pohon lontar kami manfaatkan dalam
kehidupan sehari hari, contohnya: daun; digunakan untuk atap rumah adat, batang; digunakan untuk
tiang rumah, pelepah; digunakan untuk dinding rumah, dan tidak hanya itu, air tuak(nira) biasa kami
konsumsi juga, bisa dikonsumsi langsung, bisa juga diolah menjadi gula sabu atau masyarakat sabu
bilang Donahu, dan masi banyak lagi olahan dari pohon tuak/Nira.

Pasti hampir semua daerah mempunyai kebiasaan atau adat masing masing, kebiasaan atau adat
kami disabu yang sudah terkenal sampai ke beberapa daerah diNTT yaitu, Adat Taji Ayam atau
masyarakat sabu bilang “Pe’iu Manu”.

Pulau sabu memiliki beberapa tempat wisata, yaitu:

1. Pantai Napae

Pantai ini terletak tidak jauh dari Pelabuhan Laut Seba. Jika kamu ke sini, kamu akan disuguhi
keindahan pantai dengan hamparan pasir putih yang membentang luas dan air laut yang masih
jernih yang berwarna hijau tosca.

2. Kampung Adat Namata

Kampung wisata ini berada di wilayah Desa Raloro, Pulau Sabu, yang tidak terlalu jauh dari Kota
Seba. Jika kamu berkunjung ke kampung ini, kamu harus mengenakan baju adat sabu. Tidak hanya
itu, di sini juga terdapat bebatuan megalitik yang punya nama dan fungsinya sendiri-sendiri.

3. Gua Lie Mabala

Letak dari Gua ini adalah di Desa Eimau Kecamatan Sabu Tengah Kabupaten Sabu Raijua, Untuk
kamu bisa masuk ke mulut gua, kamu harus menunggu pemandu atau penjaga gua untuk membuka
pagar kayu. Setelah pagar terbuka, kamu akan langsung melihat mulut gua yang vertikal dan cukup
lebar yang sekelilingnya ada akar-akar, dahan dan daun pohon.
4.KELABA MAJJA

Bukit unik dengan warna-warni yang yang bisa kamu temui di bagian timur Indonesia ini lebih
tepatnya berlokasi di Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua. Lokasinya tidak terlalu jauh
dari Pantai selatan Sabu.

Sama halnya dengan Painted Hills, tempat wisata di Sabu Raijua satu ini juga mempunyai ciri khas.
Dimana bagian tebing mirip seperti deretan tabung bercorak, kalau dilihat sekilas seperti disapu oleh
kuas besar. Kamu bisa melihat ada lapisan berwarna biru, coklat, putih dan merah diantara batu-
batu Kelabba Madja.

Selain bukit warna-warni atau bukit Pelangi, Kelabba Madja juga mempunyai sebuah batu
keseimbangan yang dimaknai sebagai lambang sebuah keluarga; Ayah, Ibu dan Anak. Ketiga batunya
berdiri dengan sangat koko di bagian pucuk tebing.

Bagi masyarakat setempat, keberadaan Kelabba Madja ini dianggap sebagai tanah dewa. Masyarakat
percaya kalau bukit-bukit tersebut adalah tempat bersemayam para dewa Maja dan terdapat batu
khusus yang dipakai sebagai altar pemujaan untuk dewa-dewa. Tak heran bila tiap tahunnya selalu
diadakan ritual penyembelihan hewan guna memohon perlindungan dari dewa Maja.

Karena memiliki nilai yang sangat sakral maka para pengunjung yang datang diminta untuk berhati-
hati dan menjaga sikap. Jangan mengatakan hal kotor atau tak sopan.

Bagaimana peran saya/kita semua sebagai seorang sanitarian di daerah kita ini kedepannya?

Seperti yang kita tau orang sabu atau dohawu memiliki kebiasaan memakan sirih pinang (nyami
kenana) dan ludah merah sisa dari sirih tersebut mereka selalu membuangnya sembarangan, disini
kita sebagai seorang sanitarian harus membantu memberitahukan, bagaimana bahayanya ludah sirih
tersebut bagi kesehatan, dampaknya apa, kita harus memberitahuan kepada masyarakat.

Tidak hanya itu, orang sabu juga sering mengonsumsi air mentah atau langsung dari mata air, kita
sebagai seorang sanitarian juga tidak boleh membiarkan kebiasaan ini, agar sabu terbebas dari
penyakit cacingan kita harus turun sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya mengunsumsi air
mentah, dan sosialisasi cara mengolah air minum yg baik.

Anda mungkin juga menyukai