Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan badani selain rohani. Kebersihan
badani tercermin dengan bagaimana umat muslim selalu bersuci sebelum mereka
melakukan ibadah menghadap Allah SWT. Pada hakikatnya tujuan bersuci adalah agar
umat muslim terhindari dari kotoran atau debu yang menempel di badan sehingga secara
sadar atau tidak sengaja membatalkan rangkaian ibadah kita kepada Allah SWT.

Namun, yang terjadi sekarang adalah, banyak umat muslim hanya tahu saja bahwa bersuci
itu sebatas membasuh badan dengan air tanpa mengamalkan rukun-rukun bersuci lainnya
sesuai syariat Islam. Bersuci atau istilah dalam istilah Islam yaitu “Thaharah” mempunyai
makna yang luas tidak hanya berwudhu saja.

Pengertian thaharah adalah mensucikan diri, pakaian, dan tempat sholat dari hadas dan najis
menurut syariat islam. Bersuci dari hadas dan najis adalah syarat syahnya seorang muslim
dalam mengerjakan ibadah tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut sebenarnya banyak
sekali manfaat yang bisa kita ambil dari fungsi thaharah. Taharah sebagai bukti bahwa
Islam amat mementingkan kebersihan dan kesucian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis bermaksud untuk memaparkan
penjelasan lebih rinci tentang thaharah, menjelaskan bagaimana fungsi thaharah dalam
menjalan ibadah kepada Allah, serta menjelaskan manfaat thaharah yang dapat umat
muslim peroleh. Dengan demikian umat muslim akan lebih tahu makna bersuci dan mulai
mengamalkannya untuk peningkatan kualitas ibadah yang lebih baik.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian thaharah secara bahasa dan istilah?

2. Apa saja syarat wajib melakukan thaharah?

3. Apa saja sarana yang digunakan untuk melakukan thaharah?

4. Apa saja macam-macam bentuk thaharah?

5. Apa pengertian hadas dan najis dan cara mensucikannya?

6. Bagaimana fungsi thaharah dalam kehidupan sehari-hari?

7. Apa manfaat yang diperoleh dari melakukan thaharah?

C. Tujuan

1. ingin mengetahui pengertian thaharah secara bahasa dan istilah

2. ingin mengetahui syarat wajib melakukan thaharah

3. ingin mengetahui sarana yang digunakan untuk melakukan thaharah

4. ingin mengetahui macam-macam bentuk thaharah

5 ingin mengetahui hadas dan najis dan cara mensucikannya

6. ingin mengetahui bagaimana fungsi thaharah dalam kehidupan sehari-hari

7. ingin mengetahui manfaat yang diperoleh dari melakukan thaharah

2
D. Ruang Lingkup

Dalam makalah ini sebagian besar berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan apa itu
thaharah secara lengkap dan dijelaskan secara lebih rinci dan jelas. Mulai dari pengertian,
syarat wajib melakukan thaharah, sarana untuk melakukan thaharah, mengenal macam –
macam bentuk thaharah, kemudian pengertian hadist dan najis dan bagaimana cara
mensucikannya serta penerapan kedua ilmu tersebut dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya itu, dari berbagai sub-judul yang ada, dijelaskan mengenai pembahasan yang
jelas agar mudah dipahami dan sesuai dengan materi yang ada. Dalam makalah ini juga
terdapat firman-firman Allah SWT yang mendukung penjelasan yang ada, dan firman-
firman Allah SWT tersebut juga menjadi pedoman atau landasan dalam penjelasan dalam
makalah ini.

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Thaharah
Taharah menurut bahasa berasal dari kata ‫( طهور‬Thohur), artinya bersuci atau bersih.

Menurut istilah adalah bersuci dari hadas, baik hadas besar maupun hadas kecil dan bersuci
dari najis yang meliputi badan, pakaian, tempat, dan benda-benda yang terbawa di badan.

Taharah merupakan anak kunci dan syarat sah salat. Dalam kesempatan lain Nabi SAW
juga bersabda:

‫ َوتَحْ ِليْل َها التَّ ْس ِليْم‬،‫ َوت َ ْح ِريْم َها الت َّ ْك ِبيْر‬،‫َارة‬ َّ ‫ص َالةِ أَل‬
َ ‫طََ ه‬ َّ ‫مِ ْفت َاح ال‬: ‫قال عليه الصالة والسالم‬

“Nabi Bersabda: Kuncinya shalat adalah suci, penghormatannya adalah takbir dan
perhiasannya adalah salam.”

Hukum taharah ialah WAJIB di atas tiap-tiap mukallaf lelaki dan perempuan. Dalam hal ini
banyak ayat Al qur`an dan hadist Nabi Muhammad saw, menganjurkan agar kita senantiasa
menjaga kebersihan lahir dan batin.

Firman Allah Swt :

‫ط َّه ْرنَ فَأْتوه َّن مِ ْن‬ ْ َ‫يض َوال ت َ ْق َربوه َّن َحتَّى ي‬
َ َ‫طه ْرنَ فَإِذَا ت‬ ِ ِ‫سا َء فِي ْال َمح‬ ِ ِ‫ع ِن ْال َمح‬
َ ِِّ‫يض ق ْل ه َو أَذًى فَا ْعت َِزلوا الن‬ َ َ‫َويَسْأَلونَك‬
)٢٢٢( َ‫ط ِ ِّه ِرين‬ َ َ‫ّللا يحِ ب التَّ َّوابِينَ َويحِ ب ْالمت‬ َّ ‫َحيْث أ َ َم َركم‬
َ َّ ‫ّللا إِ َّن‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan mencintai orang-
orang yang suci lagi bersih”. (QS Al Baqarh:222)

4
3 Selain ayat al qur`an tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda.

)‫النظافة من االيمان (رواه مسلم‬

Artinya : “Kebersihan itu adalah sebagian dari iman.”(HR.Muslim)

2. Syarat wajib Thaharah


Setiap mukmin mempunyai syarat wajib untuk melakukan thaharah. Ada hal-hal yang harus
diperhatikan sebagai syarat sah-nya berthaharah sebelum melakukan perintah Allah SWT.
Syarat wajib tersebut ialah :

1. Islam

2. Berakal

3. Baligh

4. Masuk waktu ( Untuk mendirikan solat fardhu ).

5. Tidak lupa

6. Tidak dipaksa

7. Berhenti darah haid dan nifas

8. Ada air atau debu tanah yang suci.

9. Berdaya melakukannya mengikut kemampuan.

5
3. Sarana Melakukan Thaharah

Firman Allah:

‫سبِيل َحتَّى ت َ ْغتَسِلوا َوإِ ْن ك ْنت ْم‬ َ ‫َارى َحتَّى ت َ ْع َلموا َما ت َقولونَ َوال جنبًا إِال‬
َ ‫عابِ ِري‬ َ ‫صالة َ َوأَ ْنت ْم سك‬ َّ ‫يَا أَي َها الَّذِينَ آ َمنوا ال ت َ ْق َربوا ال‬
‫سحوا ِبوجوهِك ْم‬ َ ‫صعِيدًا‬
َ ‫ط ِيِّبًا فَا ْم‬ َ ِِّ‫سفَر أ َ ْو َجا َء أ َ َحد مِ ْنك ْم مِ نَ ْالغَائِطِ أ َ ْو ال َمسْتم الن‬
َ ‫سا َء فَلَ ْم ت َِجدوا َما ًء فَتَيَ َّمموا‬ َ ‫ضى أ َ ْو‬
َ ‫علَى‬ َ ‫َم ْر‬
‫ورا‬
ً ‫عف ًّوا غَف‬ َ َّ ‫َوأَ ْيدِيك ْم ِإ َّن‬
َ َ‫ّللا َكان‬

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu solat, sedang kamu dalam keadaan mabuk,
sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula menghampiri masjid)
sedang kamu dalam keadaan berjunub), terkecuali sekadar berlalu sahaja, hingga kamu
mandi. Dan jika kamu sakit atau dalam bermusafir atau kembali dari tempat buang air atau
kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka
bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu.
Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. ”

(Surah Al-Nisa’, 4:43)

Berdasarkan firman Allah diatas dapat disimpulkan bahwa sarana yang dapat digunakan
untuk bersuci adalah sebagai berikut :

1. Air dapat digunakan untuk mandi, wudu, dan membersihkan benda-benda yang
terkena najis.

Sedangkan air untuk bersuci sendiri di bagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya,
yaitu :

a. Air suci dan mensucikan

Adalah air yang dapat digunakan untuk bersuci, baik menghilangkan hadas maupun najis,
dan airnya tidak berubah warna maupun zatnya. Misal air hujan, air sungai, air sumur, air
laut, air salju, air embun dan air sumber lain yang keluar dari mata air.

6
b. Air suci tetapi tidak mensucikan

Air ini halal diminum, tetapi tidak dapat mensucikan hadas dan najis.

Yang termasuk air suci tetapi tidak mensucikan adalah:

1) Air yang berubah salah satu sifatnya, seperti: air teh, air kopi, air susu, dsb

2) Air yang kurang dari 2 kollah(jika persegi panjang maka ukurannya adalah1 ¼
hasta/±216 liter)

3) Air buah-buahan, seperti: air kelapa, perasan anggur dsb

c. Air suci tetapi makhruh hukumnya

Yaitu air yang terjemur sinar matahari dalam wadah selain emas dan perak

d. Air mutanajis

Adalah air yang terkena najis. Apabila airnya kurang dari 2 kollah, terkena najis, maka
hukumnya menjadi najis. Akan tetapi jika airnya lebih dari 2 kollah, maka hukumnya tidak
najis dan bisa digunakan untuk bersuci selama tidak berubah warna, bau, maupun rasanya.

2. Tanah, boleh menyucikan jika tidak digunakan untuk sesuatu fardhu dan tidak
bercampur dengan sesuatu.

3. Debu, dapat digunakan untuk tayamum sebagai pengganti wudu atau mandi.

4. Batu bata, tisu atau benda atau benda yang dapat untuk menyerap bisa digunakan
untuk istinjak.

7
4. . Bentuk Thaharah

Taharah terbagi menjadi dua bagian yaitu lahir dan batin. Taharah lahir adalah taharah / suci
dari najis dan hadas yang dapat hilang dicuci dengan air mutlak (suci menyucikan) dengan
wudu, mandi, dan tayamun. Taharah batin adalah membersihkan jiwa dari pengaruh-
pengaruh dosa dan maksiat, seperti dengki, iri, penipu, sombong, ujub, dan ria.

Sedangkan berdasarkan cara melakukan thaharah, ada beberapa macam bentuk yaitu :
wudhu, tayamum, mandi wajib dan istinjak.

A. Wudhu

Wudu menurut bahasa berarti bersih. Menurut istilah syara’ berarti membasuh anggota
badan tertentu dengan air suci yang menyucikan (air mutlak) dengan tujuan menghilangkan
hadas kecil sesuai syarat dan rukunnya. Firman Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 6.

‫سحوا بِرءوسِك ْم َوأ َ ْرجلَك ْم إِلَى ْال َك ْعبَي ِْن‬ ِ ِ‫صالةِ فَا ْغسِلوا وجوهَك ْم َوأ َ ْي ِديَك ْم إِلَى ْال َم َراف‬
َ ‫ق َوا ْم‬ َّ ‫يَا أَي َها الَّذِينَ آ َمنوا إِذَا ق ْمت ْم إِلَى ال‬
‫سا َء فَ َل ْم ت َِجدوا َما ًء‬ َ ِِّ‫سفَر أ َ ْو َجا َء أ َ َحد مِ ْنك ْم مِ نَ ْالغَائِطِ أَ ْو ال َمسْتم الن‬ َ ‫ضى أ َ ْو‬
َ ‫علَى‬ َ ‫ط َّهروا َوإِ ْن ك ْنت ْم َم ْر‬َّ ‫َوإِ ْن ك ْنت ْم جنبًا فَا‬
‫ط ِ ِّه َرك ْم َولِيتِ َّم نِ ْع َمتَه‬َ ‫ع َليْك ْم مِ ْن َح َرج َو َلك ِْن ي ِريد لِي‬ َّ ‫سحوا ِبوجوهِك ْم َوأ َ ْيدِيك ْم مِ ْنه َما ي ِريد‬
َ ‫ّللا ِليَ ْج َع َل‬ َ ‫ام‬ َ ‫صعِيدًا‬
ْ َ‫ط ِِّيبًا ف‬ َ ‫فَتَيَ َّمموا‬
)٦( َ‫علَيْك ْم لَ َعلَّك ْم تَ ْشكرون‬
َ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan solat, maka
basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan basuhlah
kakimu sampai mata kaki.”(QS Al maidah :6)

B. Syarat Wudu :

Wudu seseorang dianggap sah apabila memenuhi syarat sebagai berikut.

a. Beragama Islam

b. Sudah mumayiz

c. Tidak berhadas besar dan kecil

d. memakai air suci lagi mensucikan

8
e. Tidak ada sesuatu yang menghalangi samp[ainya air ke anggota wudu, seperti cat,
getah dsb.

C. Rukun Wudu

Hal-hal yang wajib dikerjakan dalam wudu adalah sebagai berikut.

a. Niat berwudu di dalam hati bersamaan ketika membasuh muka. Lafal niat:

‫نويت الوضوء لرفعالحدث االصغر هلل تعالى‬

Artinya:”Saya berniat wudu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah SWT.”

b. Membasuh seluruh muka

c. Membasuh kedua tangan sampai siku

d. Mengusap atau menyapu sebagian kepala.

e. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki, dan

f. Tertib (berurutan dari pertama sampai terakhir

D. Sunah Wudu

Untuk menambah pahala dan menyempurnakan wudu, perlu diperhatikan hal-hal yang
disunahkan dalam melakukan wudu, antara lain sebagai berikut.

a. Membaca dua kalimah syahadat ketika hendak berwudu

b. Membaca ta’awuz dan basmalah

c. Berkumur-kumur bagi seseorang yang sedang tidak berpuasa

d. Membasuh dan membersihkan lubang hidung

e. Menyapu seluruh kepala

f. Membasuh sela-sela jari tangan dan kaki

9
g. Mendhulukan anggota wudu yang kanan dari yang kiri.

h. Membasuh anggota wudu tiga kali.

i. Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam

j. Membaca do’a sesudah wudu.

E. Do’a sesudah wudu.

ِّ ‫و اشهد‬. ‫اشهد ان ال ٰاله االِّ هللا وحده ال شريك له‬


‫الله ِّم اجعلني من الت ِّ ِّوابين واجعلني‬. ‫ان مح ِّمدا عبده ورسوله‬
‫منالمتط ِّهرين‬

Artinya : “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, yang tida
sekutu bagi-Nya, Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.
Ya Allah jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertobat, dan
jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci.”

F. Hal Yang Membatalkan Wudhu

Wudu seseorang dikatakan batal apabila yang bersangkutan telah melakukan hal-hal seperti
berikut.

a. Keluar sesuatu dari kubul (kemaluan tempat keluarnya air seni) atau dubur(anus),
baik berupa angin maupun cairan(kentut,kencing, tinja, darah, nanah, mazi, mani dan
sebagainya)

Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surah An Nisa’:43.

ِ‫أَ ْو َجا َء أَ َحد مِ ْنك ْم مِ نَ ْالغَائِط‬

Artinya : “atau kembali dari tempat buang air ....” (QS.An-Nisa :43)

b. Bersentuhaan kulit laki-laki dan perempuan tanpa pembatas.

Firman Allah SWT dalam Al Qur’an surah An Nisa :43.

10
َ ِِّ‫أ َ ْو ال َمسْتم الن‬
‫سا َء‬

Artinya : “atau kamu telah menyentuh perempuan.”

c. Menyentuh kubul atau dubur dengan tapak tangan tanpa pembatas.

Sabda Nabi Muhammad SAW.

ِّ ‫عن ا ِّم حبيبه قالت سمعت رسول هللا صلِّى هللا عليه و سلِّم يقول من‬
)‫مس فرجه فليتوضِّاء (رواه ماجه وصصحه احمد‬

Artinya : “Dari Umi Habibah ia berkata saya telah mendengar Rosulullah SAW bersabda
:”Barang siapa menyentuh kemaluannya hendaklah berwudu.”(HR Ibnu Majjah dan
disahkan oleh Ahmad)

d. Tidur dengan nyenyak

e. Hilang akal.

4. Tayamum

Tayamum secara bahasa adalah berwudu dengan debu,(pasir, tanah) yang suci karena tidak
ada air atau adanya halangan memakai air.

Tayamum menurut istilah adalah menyapakan tanah atau debu yang suci ke muka dan
kedua tangan sampai siku dengan memenuhi syarat da rukunnya sebagai pengganti dari
wudu atau mandi wajib karena tidak adanya air atau dilarang menggunakan air disebabkan
sakit.

Firman Allah SWT dalam surat An Nisa ayat 43..

‫س ِبيل َحتَّى ت َ ْغتَسِلوا َو ِإ ْن ك ْنت ْم‬ َ ‫َارى َحتَّى ت َ ْع َلموا َما ت َقولونَ َوال جنبًا ِإال‬
َ ‫عا ِب ِري‬ َ ‫صالة َ َوأَ ْنت ْم سك‬ َّ ‫يَا أَي َها َّالذِينَ آ َمنوا ال ت َ ْق َربوا ال‬
‫سحوا ِبوجوهِك ْم‬ َ ‫صعِيدًا‬
َ ‫ط ِِّيبًا فَا ْم‬ َ ِِّ‫سفَر أ َ ْو َجا َء أ َ َحد مِ ْنك ْم مِ نَ ْالغَائِطِ أ َ ْو ال َمسْتم الن‬
َ ‫سا َء فَلَ ْم ت َِجدوا َما ًء فَتَ َي َّمموا‬ َ ‫ضى أ َ ْو‬
َ ‫علَى‬ َ ‫َم ْر‬
)٤٣( ‫ورا‬
ً ‫عف ًّوا غَف‬ َ َّ ‫َوأَ ْيدِيك ْم إِ َّن‬
َ َ‫ّللا َكان‬

11
Artinya : “Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air
atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka
bertayammumlah kamu dengan tanah yang baik (suci), sapulah mukamu dan tanganmu
sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS An Nisa:43)

Tayammum merupakan pengganti dari berwudu. Apabila seseorang telah melaksanakan


salat dengan tayamum kemudian dia menemukan air, maka tidak wajib mengulang
sekalipun waktu salat masih ada.

Adapun syarat dan rukun, sunah serta hal-hal yang terkait dengan tayamum adalah sebagai
berikut.

G. Syarat Tayamum

Syarat tayamum adalah sebagai berikut :

. Ada sebab yang membolehkan mengganti wudu atau mandi wajib dengan tayamum.

b. Sudah masuk waktu salat

c. Sudah berusaha mencari air tetapi tidak menemukan

d. Menghilangkan najis yang melekat di tubuh

e. Menggunakan tanah atau debu yang suci.

H. Rukun Tayamum

a. Niat

b. Mengusap debu ke muka

c. Mengusap debu ke dua tangan sampai siku

d. Tertib

12
I. Sunah Tayamum

Dalam melaksanakan tayamum, seseorang hendaknya memperhatikan sunah-sunah


tayamum sebagai berikut.

a. Membaca dua kalimah syahadat ketika hendak bertayamum

b. Membaca ta’awuz dan basmalah

c. Menepiskan debu yang ada di telapak tangan

d. Merenggangkan jari-jari tangan

e. Menghadap kiblat

f. Mendahulukan anggota tubuh yang kanan dari yang kiri

g. Membaca do’a (seperti do’a sesudah wudu)

J. Hal yang membatalkan Tayamum

Tayamum seseorang menjadi batal karena sebab berikut :

a. Semua yang membatalkan wudu juga membatalkan tayamum

b. Keadaan seseorang melihat air yang suci yang mensucikan (sebelum salat)

c. Murtad (keluar dari agama Islam)

13
A. Praktik Tayamum

Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui dalam melakukan tayamum. Hal tersebut perlu
diperhatikan karena suatu saat kamu pasti akan melakukannya, seperti ketika kamu dalam
perjalanan, berada di daerah yang tidak ada air, atau sedang sakit yang tidak
memperbolehkan terkena air.

a. Carilah tempat yang mengandung debu/tanah yang suci.

b. Letakkan atau tempelkan kedua tangan pada tempat yang berdebu tersebut disertai niat
dalam hati. Lafal niat tayamum.

4. ِّ ‫نويت التِّي ِّمم الستبا حة ال‬


‫صالة فرضا هلل تعالى‬

Artinya :” Aku niat bertayamum untuk dapat mengerjakan salat fardu karena Allah Ta’ala.”

c. Mengusap kedua tangan sampai siku hingga merata dengan mendahulukan tangan
kanan. Usahakan mencari debu pada tempat yang berbeda.

d. Membaca do’a sesudah tayamum, seperti do’a sesudah wudu.

B. . Mandi Wajib

Mandi wajib disebut juga mandi besar, mandi junub, atau mandi janabat. Mandi wajib
adalah menyiram air ke seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan
disertai niat mandi wajib di dalam hati.

Firman Allah Swt :

. َّ ‫َو ِإ ْن ك ْنت ْم جنبًا فَا‬


)٦( ‫ط َّهروا‬

Artinya : “.......dan jika kamu junub maka mandilah.” (QS Al Maidah)

14
Adapun lafal niatnya adalah sebagai berikut :

6. ‫نويت غسل الجنابة لرفع الحدث الكبر فرضا هلل تعا لى‬

Artinya : “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar karena Allah Ta’ala.’

C. Rukun mandi wajib

Ada beberapa hal yang menjadi rukun dalam melaksanakan mandi wajib, diantaranya
sebagai berikut :

a. Niat mandi wajib

b. Menyiramkan air keseluruh tubuh dengan merata.

c. Membersihkan kotoran yang melekat atau mengganggu sampainya air ke badan.

D. ·Sunah Mandi Wajib

Pada waktu mandi wajib disunahkan melakukan beberapa hal, antara lain :

a. Menghadap kiblat

b. Membaca basmalah

c. Berwudu sebelum mandi

d. Mendahulukan anggota badan yang kanan dari yang kiri, dan

e. Menggosok badan dengan tangan.

· Beberapa Penyebab Diwajibkan Mandi Wajib

Berikut ini adalah hal-hal yang menjadi penyebab diwajibkannya mandi wajib:

15
a. Keluarnya air mani (sperma) dengan syahwat, baik ketika sedang tidur maupun dalam
keadaan terjaga. Akan tetapi, apabila ia bermimpi tidak disertai keluarnya mani, maka ia
tidak wajib mandi.

b. Selesainya haid bagi perempuan.

c. Selesai melahirkan.

d. Selesai nifas, yakni darah yang keluar sesudah melahirkan.

e. Meninggalnya seseorang (jenazah).

E. Praktek Mandi Wajib

Bagi perempuan yang sudah beranjak dewasa (mengalami haid) dan anak laki-laki dewasa
yang sudah mengalami mimpi basah, wajib melakukan mandi waji.

Perhatikanlah beberapa langkah yang harus diketahui dalam melakukan mandi wajib berikut
:

a. Pastikan bahwa kamu benar-benar telah mengalami hadas besar.

b. Lakukan sesuai dengan rukun mandi wajib yang telah kamu pelajari.

c. Sempurnakan dengan sunah-sunah mandi wajib.

3. Istinja’

Pengertian istinja’ Menurut bahasa, istinja’ berarti terlepas atau bebas. Sedangkan menurut
istilah, ialah membersihkan kedua pintu alat kelamin manusia yaitu dubur dan qubul(anus
dan penis) dari kotoran dan cairan (selain mani) yang keluar dari keduanya. Istinja’
hukumnya wajib.

16
a. Hal-hal yang dilarang ketika buang air
- Dilarang menjawab suara adzan

- Dilarang menjawab salam

- Bila bersin hendaknya memuji Allah dalam hati saja, tidak boleh menjawab dengan
suara keras

- Dilarang mengucapkan kalimat-kalimat dzikir

- Dilarang sambil makan, minum dan sebagainya

b. Alat-alat yang digunakan untuk istinja’


- Air

- Batu (jika tidak ada air)

- Kertas atau tissue (jika tidak ada air)

- Daun-daunan yang tidak biasa dimakan (jika tidak ada air)

c. Tata cara istinja’

- Ada air dapat dibersihkan dengan batu atau kertas sampai bersih. Membasuh tempat
keluarnya najis dengan air hingga bersih

- Jika tidak Sekurang-kurangnya dengan 3 buah batu atau 3 sisi sebuah batu. Jika tidak
ada batu dapat digunakan benda-benda lain asal keset atau keras.

17
5. Pengertian hadas dan najis
1) . Hadas

a. Pengertian Hadas

Hadas menurut bahasa artinya berlaku atau terjadi. Menurut istilah, hadas adalah sesuatu
yang terjadi atau berlaku yang mengharuskan bersuci atau membersihkan diri sehingga sah
untuk melaksanakan ibadah. Berkaitan dengan hal ini Nabi Muhammad saw, bersabda :

)‫قال رسول هللا صلِّى هللا عليه و سلِّم ال يقبل هللا صالة احدكم اذا حدث حتِّى يتوضِّاء (متفق عليه‬

Artinya : “Rasulullah saw, telah bersabda : Allah tidak akan menerima salat seseorang dari
kamu jika berhadas sehingga lebih dahulu berwudu.” (HR Mutafaq Alaih)

2. َّ ‫َوإِ ْن ك ْنت ْم جنبًا فَا‬


)٦( ‫ط َّهروا‬

Artinya : “Dan jika kamu junub, maka mandilah kamu.” (QS Al Maidah :6)

Ayat dan hadist diatas menjelaskan bahwa bersuci untuk menghilangkan hadas dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu berwudu dan mandi.

b. Bermacam hadas dan cara mensucikannya

Menurut fiqih, hadas dibagi menjadi dua yaitu :

1) Hadas kecil

Hadas kecil adalah adanya sesuatu yag terjadi dan mengharuskan seseorang berwudu
apabila hendak melaksanakan salat. Contoh hadas kecil adalah sebagai berikut :

- Keluarnya sesuatu dari kubul atau dubur.

- Tidur nyenyak dalam kondisi tidak duduk.

- Menyentuh kubul atau dubur dengan telapak tangan tanpa pembatas.

18
- Hilang akal karena sakit atau mabuk.

- Hadas besar

2) Hadas besar adalah sesuatu yang keluar atau terjadi sehingga mewajibkan mandi besar
atau junub. Contoh-contoh terjadinya hadas besar adalah sebagai berikut :

- Bersetubuh (hubungan suami istri)

- Keluar mani, baik karena mimpi maupun hal lain

- Keluar darah haid

- Nifas

- Meninggal dunia

2. Najis

a. Pengertian Najis

Najis menurut bahasa adalah sesuatu yang kotor. Sedangkan menurut istilah adalah sesuatu
yang dipandang kotor atau menjijikkan yang harus disucikan, karena menjadikan tidak
sahnya melaksanakan suatu ibadah tertentu.

b. Macam-macam Najis dan Cara Mensucikannya

Berdasarkan berat dan ringannya, najis dibagi menjadi tiga macam. Najis tersebut adalah
Mukhafafah, Najis Mutawasitah, dan Najis Muqalazah.

1) Najis Mukhafafah

19
Najis mukhafafah adalah najis ringan. Yang tergolong najis mukhafafah yaitu air kencing
bayi laki-laki yang berumur tidak lebih dua tahun dan belum makan apa-apa kecuali air susu
ibunya.

Cara mensucikan najis mukhafafah cukup dengan mnegusapkan/ memercikkan air pada
benda yang terkena najis.

2) Najis Mutawasitah

Najis mutawasitah adalah najis sedang. Termasuk najis mutawasitah antara lain air kencing,
darah, nanah, tina dan kotoran hewan. Najis mutawasitah terbagi menjadi dua bagian, yaitu
:

- Najis hukmiah adalah najis yang diyakini adanya, tetapi, zat, bau, warna dan rasanya
tidak nyata. Misalnya air kencing yang telah mengering. Cara mensucikannya cukup dengan
mengalirkan air pada benda yang terkena najis tersebut.

- Najis ainiyah adalah najis yang nyata zat, warna, rasa dan baunya. Cara
mensucikannya dengan menyirkan air hingga hilang zat, warna, rasa dan baunya.

3) Najis Mugalazah

Najis mugalazah adalah najis berat, seperti najisnya anjing dan babi. Adapun cara
mensucikannya ialah dengan menyiramkan air suci yang mensucikan air suci yang
mensucikan (air mutlak) atau membasuh benda atau tempat yang terkena najis sampai tujuh
kali. Kali yang pertama dicampur dengan tanah atau debu sehingga hilang zat, warna, rasa,
dan baunya. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad saw :

)‫هن بالتِّراب (رواه مسلم‬ ِّ ‫قال النِّبي صلِّى هللا عليه وسلِّم طهور اناء احدكم اذا ولغ فيه الكلب ان يغسله سبع‬
ِّ ‫مرات اوال‬

Artinya: “Nabi Muhammad saw bersabda: Sucinya tempat (perkakas) salah seorang dari
kamu apabila telah dijilat anjing, hendaklah mensuci benda tersebut sampai tujuh kali,
permulaan tujuh kali harus dengan tanah atau debu.” (HR Muslim)

20
6. Fungsi Thaharah

Dalam kehidupan sehari-hari, thaharah memiliki fungsi yaitu :

1. Membiasakan hidup bersih dan sehat

2. Membiasakan hidup yang selektif

3. Sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT melalui sholat

4. Sebagai sarana untuk menuju surga

5. Menjadikan kita dicintai oleh Allah SWT

7. Manfaat Thaharah

1. Untuk membersihkan badan, pakaian, dan tempat dari hadas dan najis ketika hendak
melaksanakan suatu ibadah.

2. Dengan bersih badan dan pakaiannya, seseorang tampak cerah dan enak dilihat oleh
orang lain karena Allah Swt, juga mencintai kesucian dan kebersihan.

3. Menunjukan seseorang memiliki iman yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari-


harinya karena kebersihan adalah sebagian dari iman.

4. Seseorang yang menjaga kebersihan, baik badan, pakaian, ataupun tempat tidak
mudah terjangkit penyakit.

5. Seseorang yang selalu menjaga kebersihan baik dirinya, rumahnya, maupun


lingkungannya, maka ia menunjukan cara hidup sehat dan disiplin.

21
BAB III

KESIMPULAN

Thaharah memiliki pengertian secara umum yaitu mengangkat penghalang (kotoran) yang
timbul dari hadas dan najis yang meliputi badan, pakaian, tempat, dan benda-benda yang
terbawa di badan. Taharah merupakan anak kunci dan syarat sah salat. Hukum taharah ialah
WAJIB di atas tiap-tiap mukallaf lelaki dan perempuan.

Syarat wajib melakukan thaharah yang paling utama adalah beragama Islam dan sudah akil
baligh. Sarana yang digunakan untuk melakukan thaharah adalah air suci, tanah, debu serta
benda-benda lain yang diperbolehkan. Air digunakan untuk mandi dan berwudhu, debu dan
tanah digunakan untuk bertayamum jika tidak ditemukan air, sedangkan benda lain seperti
batu, kertas, tisur dapat digunakan untuk melakukan istinja’.

Thaharah memiliki fungsi utama yaitu membiasakan hidup bersih dan sehat sebagaimana
yang diperintahkan agama. Thaharah juga merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan
Allah Swt. Manfaat thaharah dalam kehidupan sehari-hari yaitu membersihkan badan,
pakaian, dan tempat dari hadas dan najis ketika hendak melaksanakan suatu ibadah.

22
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Al-Quranul Karim

Ai Qahthani, Dr. Said bin Ali bin Wahb. 2004. Thaharah Nabi, Tuntunan Bersuci Lengkap.
Yogyakarta. Media Hidayah.

Suyono, Slamet Abidin. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung. Pustaka Setia.

Sulaiman, H. 2006. Fiqih Islam. Bandung. PT. Sinar Baru Algensindo

Sumber Internet:

Muthoharoh, Hafiz. 2009. Fungsi Thaharah dalam Kehidupan.


http://alhafizh84.wordpress.com. Diakses pada 10 Maret 2013.\

Thaharah. http://nyemania.blogspot.com. Diakses pada 10 Maret 2013

Topik: Bab 1 : Taharah / Bersuci. http://halaqah.net. Diakses pada 10 Maret 2013

Fadholi, Arif. Ketentuan Thaharah (bersuci). http://ariffadholi.blogspot.com. Diakses pada


10 Maret 2013

23

Anda mungkin juga menyukai