Anda di halaman 1dari 11

Technical Note

Progress Geoteknik
Project: Longsor
Dinding Penahan Tanah untuk Penanganan Karangsembung
Kelongsoran Karangsembung

Prepared by: AP Date: 29 Maret 2022

Approved by: YA Checked by:

Subject: Technical Note Progress Geoteknik Longsor Karangsembung

1 General
Berdasarkan kajian teknis dan geologi, daerah Karangsambung adalah kawasan lempung dengan plastisitas
tinggi sehingga berpotensi memiliki kembang susut yang besar. Lokasi penanganan kelongsoran dinding
penahan tanah ini berada di kecamatan Karangsambung sekitar 20km dari pusat kota Kebumen, Jawa
Tengah.

Figure 1.1 Lokasi Proyek

Ruang lingkup yang tertuang dalam laporan ini meliputi:

1. Interpretasi data eksisting geoteknik


2. Back analisis pergerakan dinding penahan tanah
3. Analisa parameter tanah hasil back analisis
2 Data Geoteknik
2.1 Investigasi Geoteknik
Penyelidikan tanah di lokasi sebelum terjadi kelongsoran telah dilakukan sebanyak 2 titik yaitu BH 1 dan BH
2 dan jg BH-S sebagai hasil penyelidikan terdahulu seperti yang terangkum dalam gambar di bawah ini

Figure 2.2 Titik Penyelidikan Tanah

2.2 Ground Water Level


Berdasarkan hasil penyelidikan tanah borehole SPT muka air tanah sesaat berada pada kedalaman 2m dari
permukaan.

Table 2.1: Ground Water Level


Borehole Ground Water Depth (m) / Elevasi (mLWL)
BH-1 2m / 138 mdpl
BH-2 2m / 138 mdpl

2.3 Profil Lapisan Tanah


Berdasarkan hasil penyelidikan tanah berupa SPT, profil tanah di lokasi proyek didominasi oleh lapisan
lempung teguh untuk 3 sampai 4m kedalaman dengan NSPT 4 hingga 6, lalu disusul lapisan lempung
sangat teguh hingga keras dengan ketebalan berkisar 5 hingga 6m dengan NSPT 16 hingga 26, dan disusul
lapisan lempung keras yang diidentifikasi sebagai clay shale dengan NSPT 34 sampai 60.

Profil lapisan tanah dirangkum dalam gambar dibawah ini


Figure 2.3: Profil Lapisan Tanah

Sumber: laporan penyelidikan tanah LIPI

2.4 Parameter Tanah


Parameter tanah hasil interpretasi dari penyelidikan tanah terangkum dalam table di bawah ini. Parameter
tanah ini adalah parameter tanah awal sebelum longsor, nantinya parameter ini akan diback analisis
berdasarkan deformasi dinding penahan tanah yang terjadi.

Table 2.2: Parameter tanah awal sebelum kelongsoran


γm c' ϕ' Su Eu E' Eoed Eur
Soil Unit NSPT ν
(kN/m3) (kPa) (deg) (kPa) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2)
1.2 4-6 16.5 4 24.0 24 0.3 7200 5760 4608 17280
3.1 24-27 17.5 10 26.0 144 0.3 36000 28800 23040 86400
3.2 60 18.5 30 30.0 300 0.3 60000 48000 38400 144000
3 Analisa dan Hasil
3.1 Deformasi Lateral Dinding Penahan Tanah
Saat terjadi kelongsoran pergerakan dinding penahan tanah yang terjadi antara 1.9m hingga 2.4m, seperti
yang tertuang dalam gambar di bawah ini

Figure 3.4: Layout Gedung A (Area Kelongsoran)

Figure 3.5: Section Kelongsoran (Pergerakan DPT 1.9m)


Figure 3.6: Section Kelongsoran (Pergerakan DPT 2.4)

3.2 Back Analisa DPT


Back analisa dilakukan untuk mendapatkan parameter tanah setelah kelongsoran yang akan digunakan
dalam analisa selanjutnya. Back analisa dilakukan dengan trial error pada parameter tanah untuk
mendapatkan pergerakan dinding penahan tanah yang sesuai dengan bacaan diatas. Untuk menunjang
back analisa digunakan pemodelan dengan elemen hingga menggunakan program Plaxis 2020.

Back analisa dilakukan sebanyak 2 kali, yang pertama untuk kondisi longterm untuk memperoleh parameter
drained dan yang kedua untuk kondisi shorterm untuk memperoleh parameter undrained

Pemodelan Plaxis yang digunakan adalah sebagai berikut


Figure 3.7: Plaxis Model

Untuk model dinding penahan tanah dengan system Corrugated Bored Pile (CBP) dengan menggunakan
diameter 0.6m dan spasi c/c 1m sehingga input parameternya adalah sebagai berikut

Table 3.3: Parameter CBP


Pile Diameter = 0.6 m
Wall thickness = 0.0 m
f'c = 30.0 MPa
poisson ratio = 0.2
Area pluged pile, A = 0.282743 m2
Moment of innertia, I = 0.006362 m4
Modulus of Elasticity, E = 2.57E+07 kN/m2
Modulus of Shear, G = 1.07E+07 kN/m2
Torsional Moment, GJ = 0.00E+00 kN/m2
Spacing (c to c) = 1 m
w = 2.5 kN/m'
EA = 7.28E+06 kN/m'
EI = 1.64E+05 kNm3/m'

Dari hasil back analisis diperoleh pergerakan dinding penahan tanah kondisi longterm (drained parameter)
sebesar 1.98m dan kondisi shorterm (undrained parameter) sebesar 2.5m. Hal ini sesuai dengan
pembacaan pegerakan horizontal DPT pada bab sebelumnya. Deformasi DPT hasil Plaxis tertuang dalam
gambar dibawah ini
Figure 3.8: Pergerakan DPT kondisi longterm

Figure 3.9: Pergerakan DPT kondisi shorterm


3.3 Parameter Tanah hasil Back Analisis
Parameter tanah awal adalah sebagai berikut

Table 3.4: Parameter tanah awal sebelum kelongsoran


γm c' ϕ' Su Eu E' Eoed Eur
Soil Unit NSPT ν
(kN/m3) (kPa) (deg) (kPa) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2)
1.2 4-6 16.0 4 26.0 24 0.3 7200 5760 4608 17280
3.1 24-27 17.5 10 26.0 144 0.3 36000 28800 23040 86400
3.2 60 18.0 30 30.0 300 0.3 60000 48000 38400 144000

Parameter tanah hasil back analisa setelah terjadi kelongsoran adalah sebagai berikut

Table 3.5: Parameter tanah awal hasil back analisa


γm c' ϕ' Su Eu E' Eoed Eur
Soil Unit NSPT ν
(kN/m3) (kPa) (deg) (kPa) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2)
1.2 4-6 16.0 4 26.0 12 0.3 6250 5000 4000 15000
3.1 24-27 17.5 6 26.0 21 0.3 12500 10000 8000 30000
22 +
3.2 60 18.0 10 30.0 0.3 25000 20000 16000 60000
2.6z
4 Kesimpulan
Dari back analisa dapat disimpulkan:

1. Parameter tanah hasil back analisa (setelah kelongsoran) memiliki kekuatan yang jauh lebih kecil
dibandingkan kondisi awal.
2. Hasil back analisa berdasarkan pembacaan deformasi pada kepala DPT, diperlukan pembacaan
inclinometer minimal 1minggu untuk memverifikasi data yang ada
3. Parameter tanah hasil back analisa mutlak diterapkan untuk desain DPT selanjutnya.

Perhitungan dan analisa yang berkaitan dengan desain hanya valid untuk struktur dan material yang
tercantum dalam spesifikasi di dalam laporan ini baik geometri, beban layan, parameter tanah, input
parameter, masa layan, maupun faktor-faktor yang berkaitan dengan proyek ini. Setiap perubahan dari
faktor-faktor yang dijelaskan sebelumnya, akan membawa dampak perubahan factor keamanan dan kondisi
struktur serta kemungkinan untuk redesain.
A. Deformasi Plaxis

Anda mungkin juga menyukai