Anda di halaman 1dari 12

Prawitra Thalib: Implikasi Prinsip Most Favoured Nation 35

IMPLIKASI PRINSIP MOST FAVOURED NATION DALAM UPAYA


PENGHAPUSAN HAMBATAN PEDAGANGAN INTERNASIONAL

Prawitra Thalib, SH.,MH.


Anwar Rachman dan rekan, prawitra_36888@yahoo.com

Abstract
Barriers on international trade is one of the complicated problems, therefore the efforts
to eliminate it still have been doing by the countries around the world. Meanwhile the
discrimination factor in international trade is one of the most important issue that can
hamper trade and economic progress of a country, because discrimination can cause
uneven distribution of goods and services which are aimed to prosper the people of a
country. Therefore, the equal treatment among countries in international trade or as known
as Most Favoured Nation Priciple, is crucial. This principle emphasizes equal treatment in
every country so trading activity will be expected the same in any country. This Principle
can automatically remove the obstacles that might occur in the international trade, by
maximizing the role of the World Trade Organization in the International Trading arena.
Key words: Most Favoured Nation, Discrimination, Trade.

Abstrak
Hambatan dalam perdagangan internasional merupakan salah satu permasalahan yang
komplikatif, oleh karena itu upaya untuk menghapuskan terus diupayakan oleh negara-
negara yang ada di dunia, adapun faktor diskriminasi dalam perdagangan internasional
merupakan salah satu isu terpenting yang dapat menghambat kegiatan perdagangan
dan kemajuan perekonomian suatu negara, karena diskriminasi dapat menyebabkan
tidak meratanya arus perputaran barang dan jasa yang bertujuan memakmurkan
rakyat di suatu negara. Oleh karena itu penting sekali bahwa dalam kegiatan harus
selalu mengedepankan perlakuan yang sama antar negara yang terkait dalam kegiatan
perdagangan tersebut, atau yang lebih dikenal dengan istilah prinsip Most Favoured
Nation. Prinsip ini mengedepankan perlakuan yang sama pada setiap negara yang
melakukan kegiatan perdagangan sehingga diharapkan dengan adanya perlakuan yang
sama tersebut dapat secara otomatis menghilangkan hambatan-hambatan yang terjadi
dalam dunia perdagangan, dengan memaksimalkan peranan World Trade Organization
dalam kancah perdagangan dunia.
Kata Kunci: Most Favoured Nation, Diskriminasi, Perdagangan.
36 Yuridika: Volume 27 No 1, Januari-April 2012

Pendahuluan ditimbulkannya maka sudah pasti setiap


negara menginginkan perdagangan yang
Perdagangan bilateral maupun
fair dan adil, untuk mewujudkan hal ini
merupakan salah satu faktor terpenting
sekaligus mencegah terulangnya dua
dalam kegiatan internasional, betapa tidak
permasalahan yang pernah terjadi pada
hal tersebut dikarenakan suatu negara
tahun 1930an diperlukanlah suatu aturan
tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam
pokok dalam kegiatan perdagangan antar
negerinya secara sepihak tanpa adanya
negara, yang dalam hal ini adalah tidak
bantuan dari pihak lain, oleh karena
adanya diskriminasi bagi setiap negara yang
itu kegiatan perdagangan antar negara
melakukan perdagangan tersebut.
sangatlah diperlukan dengan tujuan supaya
bisa saling menguntungkan antar negara. Pada dasarnya prinsip non diskriminasi
Tidak hanya itu permasalahan dalam bidang tersebut menuntut adanya perlakuan yang
perdagangan juga dapat menyebabkan sama bagi negara-negara internasional yang
konflik internasional yang berkepanjangan, melakukan kegiatan perdagangan sehingga
sejarah telah membuktikan bahwa dua tercipta praktek perdagangan yang fair dan
permasalahan dalam bidang perdagangan adil. Mengenai perlakuan yang sama bagi
yang terjadi pada tahun 1930an diindikasikan setiap negara dikenal dengan prinsip Most
sebagai salah satu faktor pemicu terjadinya Favoured Nation.
perang dunia kedua. Mengenai pelaksanaan prinsip ini
Mengenai permasalahan yang dalam kegiatan perdagangan internasional
pertama adalah kebijakan perdagangan ternyata tidaklah mudah dan harus ada
yang proteksionistis, yang mana pada saat lembaga internasional tertentu yang
itu negara-negara enggan meliberalisasi mengawasi pelaksanaan prinsip Most
kebijakan dagangnya, karena negara-negara Favoured Nation ini. Sehingga dapat
tersebut lebih cenderung untuk bilateralisasi menghilangkan adanya diskriminasi
yaitu membuat perjanjian bilateral dengan dalam perdagangan Internasional dan
suatu negara lain. Sedangkan permasalahan dapat mencegah terulangnya kembali
yang kedua adalah kebijakan tarif yang permasalahan perdagangan yang terjadi
masih cukup tinggi yang mengakibatkan pada tahun 1930an, oleh karena itu penulis
hambatan terhadap perdagangan dunia, merasa tertarik untuk membahas tentang
karena negara-negara tersebut secara tidak kedudukan serta peranan dan fungsi prinsip
langsung telah menghalangi masuknya Most Favoured Nation ini dalam World
produk impor dalam negerinya.1 Trade Organization sebagai organisasi
multilateral dalam perdagangan dunia. apa
Oleh karena pentingnya masalah
karakteristik dari prinsip Most Favoured
perdagangan ini dan dampak yang
Nation dalam World Trade Organization
1
  Baskara T. Wardaya, Indonesia Melawan Amerika dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di
Konflik Perang Dingin (1953-1963), Cetakan Pertama,
Galang Press,Yogyakarta, 2008, h. 11-12 bidang perdagangan internasional?
Prawitra Thalib: Implikasi Prinsip Most Favoured Nation 37

Pembahasan tidaklah semudah yang dibayangkan,


hal tersebut dikarenakan cakupan ruang
Isu mengenai pembentukkan organisasi
lingkup yang luas, keinginan dari masing-
perdagangan dunia sudah mulai dibicarakan
masing negara maupun kepentingan dari
pada saat penandatanganan Piagam Atlantik
setiap negara yang bersangkutan, sehingga
(Atlantic Charter) pada bulan Agustus 1941.
keinginan untuk mewujudkan International
Piagam Atlantik tersebut selain menggaris
Trade Organisation (ITO) tersebut harus
bawahi pentingnya menumbuhkan semangat
melalui beberapa tahapan-tahapan yang
kebebasan dan kemerdekaan, bagi negara-
tidak sedikit dan memakan waktu yang
negara di dunia ketiga juga memiliki tujuan
lama.
untuk menciptakan sistem perdagangan yang
berdasarkan pada prinsip non diskriminasi Mengenai tahapan-tahapan
dan kebebasan tukar menukar barang dan pembentukan organisasi perdagangan dunia
jasa.2 tersebut dapat dilihat dalam pembahasan
berikut:
Tidak hanya itu kehadiran suatu
lembaga perdagangan dunia juga dirasakan 1. Perundingan Tahap Pertama
perlu eksis disamping adanya Bank Dunia a) Usul pembentukkan ITO ini pertama
(World Bank) dan International Monatery kali diusulkan oleh Amerika Serikat
Fund (IMF), Pada mulanya lembaga pada tanggal 6 Desember 1944, usul
yang dimaksud tersebut adalah suatu tersebut pada awal dibentuknya PBB
International Trade Organisation (ITO), disambut baik oleh Economic and
sehingga diharapkan dengan adanya ketiga Social Council (ECOSOC) oleh karena
lembaga ini dapat saling membantu bekerja itu maka dibentuklah suatu komisi
sama demi mencapai praktek perdagangan untuk membahas masalah ini, sidang
dunia yang saling menguntungkan dan tanpa komisi tersebut dilakukan dari tanggal
diskriminasi apapun. 18 Oktober sampai 26 Desember 1945
Mengenai fungsi dan peranan yang dan menghasilkan rancangan Piagam
dapat dilakukan dengan adanya tiga London, namun para anggota peserta
lembaga tersebut adalah Bank Dunia (world pertemuan ini gagal mencapai sepakat
Bank) menangani masalah rekonstruksi untuk mengesahkan piagam tersebut.3
pembangunan dan ekonomi, International b) Pertemuan di Lake Success New York
Monatery Fund (IMF) menangani masalah Amerika Serikat, yang berlangsung
keuangan dan International Trade dari tanggal 20 Januari sampai 25
Organisation (ITO) menangani urusan Febuari 1946, pertemuan ini diikuti
perdagangan internasional. oleh Amerika Serikat, Kanada, Inggris,
3
Dalam realitanya mewujudkan suatu   Lihat, Hata; Perdagangan internasional dalam
system GATT dan WTO-Aspek-aspek Hukum dan Non
International Trade Organisation (ITO) Hukum, Cetakan Pertama, PT Refika Aditama, Bandung,
September 2006, hal 130
2
  Lihat, Ibid, hal 21.
38 Yuridika: Volume 27 No 1, Januari-April 2012

Perancis dan negara-negara Benelux. dan penghapusan hambatan


Komisi ini bertugas untuk merancang perdagangan baik yang berupa
suatu organisasi perdagangan baru. tarif dan yang bukan tarif.
Akan tetapi ternyata pertemuan ini Dan ternyata dalam prakteknya ketiga
hanya membahas hal-hal yang biasa tujuan dasar dari GATT tersebut
c) Perundingan di Jenewa Swiss pada berkembang menjadi :6
tanggal 10 April 1947 sampai 30 (1) Meningkatkan taraf hidup umat
Oktober 1947, di mana mulai dari manusia.
tanggal 10 April sampai 22 Agustus
(2) Meningkatkan kesempatan kerja
panitia komisi membuat rancangan
piagam Internasional Trade (3) Meningkatkan pemanfaatan
Organisation (ITO), perundingan ini kekayaan alam dunia
merupakan perundingan yang penting (4) Meningkatkan produksi dan tukar
karena menghasilkan konsesi timbal menukar barang
balik dibidang tarif (reciprocal tariffs
Sehingga dalam mencapai tujuan-
concession) yang dicantumkan dalam
tujuannya tersebut GATT secara
GeneralAgreement on Tariffs and Trade
langsung maupun tidak langsung juga
(GATT) yang ditandatangani pada
memiliki fungsi-fungsi yang antara
tanggal 30 oktober 1947 dan selain itu
lain adalah:7
berdasarkan persyaratan-persyaratan
protokol tanggal 30 Oktober 1947 (1) Sebagai perangkat ketentuan
tersebut, GATT ditetapkan sebagai aturan multilateral.
suatu kesepakatan umum sementara (2) Sebagai forum negosiasi.
sejak tanggal 1 Januari 1948 hingga
(3) Sebagai forum penyelesaian
dibentuknya suatu Internasional
sengketa dagang.
Trade Organisation (ITO).4
2. Perundingan Tahap 2
d) Sejak awal dibentuknya GATT tersebut
pada tahun 1947, pada dasarnya ada Dalam perkembangannya GATT telah
tiga tujuan utama yang hendak dicapai mengadakan delapan perundingan atau
yang antara lain adalah:5 lebih dikenal dengan istilah putaran (round),
putaran tersebut telah dilakukan dalam
(1) Memperjuangkan terciptanya
kurun waktu yang lama dan dilakukan di
perdagangan internasional yang
berbagai negara serta menghasilkan banyak
bebas dan jujur.
ketentuan-ketentuan baru bagi materi dari
(2) Menstabilkan sistem perdagangan GATT itu sendiri.
(3) Memperjuangkan penurunan 6
  Huala Adolf, Hukum Dagang Internasional
4
  Ibid, h. 14-15 (GATT): Persetujuan Umum Mengenai Tarif dan
5
  Imam Sjahputra, Hak Atas Kekayaan Intelektual Perdagangan, Badan Penerbit Islam, Jakarta, 2005, h. 2.
(Suatu Pengantar), Harvarindo, 2007, h.17 7
  Ibid
Prawitra Thalib: Implikasi Prinsip Most Favoured Nation 39

Mengenai putaran-putaran yang pernah yang merupakan perjanjian yang


dilaksanakan olah GATT antara lain adalah : paling kompleks dan penting diantara
a. Geneva Round (1947) perjanjian-perjanjian multilateral ini.9

b. Annecy Round (1949) Yang membedakan Subsidies Code


c. Torquay Round (1951) dengan Codes sebelumnya adalah dari
segi upaya penyelesaian sengketanya,
d. Geneva Round (1956)
dimana dalam Subsidies Code terdapat
e. Dillon Round (1960-1961)
sebuah komite yang disebut Committee
f. Kennedy Round (1964-1967) on Subsidies and Countervailing
g. Tokyo Round (1973-1979) Measures yang terdiri dari wakil-
h. Uruguay Round (1986-1993) wakil setiap negara penandatangan
Adapun dari putaran-putaran tersebut perjanjian ini, tugas dari komite ini
ada beberapa putaran yang dianggap adalah melakukan konsiliasi dan
penting dan menghasilkan kesepakatan pembentukkan panel. Sedangkan
yang signifikan yang antara lain adalah: proses dari pelaksanaan tugas komite
tersebut adalah, apabila usaha-usaha
a. Kennedy Round (1964-1967)
konsiliasi gagal maka penandatangan
Pada prinsipnya putaran ini perjanjian ini (anggota komite) dapat
mengajak para negara peserta untuk meminta komite untuk membentuk
menandatangani the 1967 Agreement panel. Yang akan menyerahkan
on Implementation on Article VI, yang temuannya kepada komite dan komite
mengatur mengenai larangan praktek akan mempertimbangkan laporan dari
dumping atau yang lebih dikenal panel tersebut. sebagai rekomendasi
dengan istilah Anti Dumping Code. untuk penyelesaian sengketa, namun
yang pada akhirnya perjanjian tahun apabila rekomendasi komite tersebut
1967 ini mulai disepakati berlaku pada tidak dihiraukan maka komite dapat
tanggal 1 Juli 1968.8 membenarkan diambilnya suatu
b. Tokyo Round (1973-1979) tindakan batasan.10
Perjanjian ini mulai berlaku pada c. Uruguay Round (1986-1993)
tanggal 1 Januari 1980, diantara ini merupakan perundingan GATT
perjanjian atau Codes yang dihasilkan yang kedelapan dan perundingan yang
dalam Tokyo Round tersebut, maka paling banyak memakan waktu sejak
Agreement on Interpretation and didirikannya GATT. Uruguay Round
Application on Articles VI, XVI and ini dimulai pada tanggal 20 September
XXIII on the General Agreement on tahun 1986 di Punta Del Este Uruguay.
Tariffs and Trade (GATT), yang biasa
disebut Subsidies Code tersebutlah
9
  Hata, Loc Cit.
8 10
  Ibid,h.39.   Ibid h. 131-132
40 Yuridika: Volume 27 No 1, Januari-April 2012

Tujuan dari perundingan ini adalah: 11 Maroko sekaligus menandai


(1) Melakukan penafsiran baru berakhirnya putaran Uruguay.
terhadap beberapa Pasal GATT Hingga pada akhirnya sebagai
1947. konsekuensi ditandatanganinya
(2) Menambah cakupan GATT dengan Marrakesh Agreement Establishing
perjanjian tentang hasil-hasil The World Trade Organization, para
pertanian, perjanjian tentang tekstil negara peserta menyepakati persetujuan
dan pakaian jadi, perdagangan, pembentukkan organisasi perdagangan
jasa, perjanjian tentang hak milik dunia WTO beserta seluruh lampirannya
intetletual, perjanjian tentang yang mulai diberlakukan pada tanggal
kebijakan penanaman modal yang 1 Januari 1995.
berkaitan dengan perdagangan, Oleh karena itu berdasarkan uraian
kesepakatan baru mengenai diatas dapat disimpulkan bahwa WTO
aturan umum perdagangan dan tidak lain adalah GATT 1947 yang telah
pembentukkan Multilateral Trade mengalami improvisasi dan perkembangan,
Organisation (MTO). oleh karena itu sebagai bentuk improvisasi
(3) Meningkatkan peranan GATT dan dan perkembangan, maka GATT 1994 adalah
memperbaiki sistem perdagangan berupa tambahan-tambahan kesepakatan
multilateral berdasarkan prinsip- maupun perundingan bilateral yang terjadi
prinsip dan ketentuan GATT. antara para negara peserta GATT, sehingga
dapat dikatakan bahwa muatan dari GATT
(4) Meningkatkan ketanggapan sistem
1994 tersebut antara lain adalah :
GATT terhadap perkembangan
situasi perekonomian dunia dan 1. Perjanjian-Perjanjian GATT yang
teknologi tinggi. disahkan pada tanggal 30 Oktober 1947,
yang ditambah atau diamandemen
(5) Mengembangkan suatu
oleh keputusan-keputusan maupun
bentuk kerjasama pada tingkat
hasil dari perundingan-perundingan
internasional untuk mempererat
hingga dibentuknya WTO pada tahun
hubungan antara kebijakan
1994.
perdagangan dan kebijakan
ekonomi lainnya. 2. Perjanjian-Perjanjian yang memuat
kesepakatan tariff, yang di buat
sebagai pelaksanaan dari hasil
sebelum terbentuknya WTO, yaitu
perjanjian dalam putaran Uruguay
perjanjian-perjanjian mengenai aksesi
tersebut maka pada tanggal 15 April
bagi negara-negara yang menjadi
1994 ditandatanganinya Marrakesh
anggota GATT, termasuk juga
Agreement Establishing The World
keputusan mengenai penanggalan
Trade Organization di Marrakesh
11
yang diberikan berdasarkan Pasal
  Imam Sjahputra, Op Cit, h. 18.
Prawitra Thalib: Implikasi Prinsip Most Favoured Nation 41

XXV GATT 1947. mengawasi pelaksanaan komitmen


Selain itu dalam Penjelasan Undang- yang telah dicapai dan memperbaiki
Undang Nomor 7 Tahun 1994 Tentang system perdagangan multilateral
Pengesahan Agreement Establishing The berdasarkan prinsip-prinsip dan
World Trade Organization (Persetujuan ketentuan yang tertuang dalam
Persetujuan Pembentukkan Organisasi GATT.
Perdagangan Dunia ), juga disebutkan d) Peningkatan sistem GATT
mengenai tujuan dari diadakannya supaya lebih tanggap terhadap
pembentukkan organisasi perdagangan perkembangan situasi
dunia ini yang antara lain adalah : perekonomian serta mempererat
1. Tujuan umum, secara umum tujuan hubungan GATT dengan
Putaran Uruguay adalah untuk organisasi-organisasi internasional
menciptakan sistem perdagangan yang terkait khususnya dengna
internasional yang lebih bebas dan prospek perdagangan produk-
adil dengan tetap memperhatikan produk berteknologi tinggi.
kepentingan negara-negara e) Pengembangan bentuk kerjasama
berkembang pada khususnya. pada tingkat nasional maupun
2. Tujuan khusus, yang mana tujuan internasional dalam rangka
umum tersebut dijabarkan lebih lanjut memajukan kebijakan perdagangan
lagi sebagai berikut: dan kebijakan ekonomi lain yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
a) Akses pasar (access to market)
perkembangan perekonomian,
bagi produk-produk ekspor melalui
melalui usaha memperbaikai
upaya penurunan dan penghapusan
sistem moneter internasional.
tarif bea masuk, pembatasan
kuantitatif maupun hambatan- Pada dasarnya Pasal-Pasal dalam
hamabatan perdagangan non tarif ketentuan GATT ini meliputi beberapa
lainnya. prinsip-prinsip pokok dalam melakukan
praktek perdagangan internasional. Dalam
b) Memperluas cakupan produk
hal ini para ahli menafsirkan beberapa
perdagangan internasional
prinsip-prinsip GATT yang masing-masing
termasuk perdagangan dibidang
memiliki karakteristik tersendiri, prinsip-
jasa, mpengaturan mengenai
prinsip tersebut antara lain adalah:12
aspek-aspek dagang dari hak
atas kekayaan intelektual, dan 1. Prinsip perlakuan yang sama bagi
kebijaksanaan investasi yang setiap negara atau Most Favored
berkaitan dengan perdagangan. Nation (MFN)

c) Peningkatan peranan GATT dalam 2. Prinsip National Treatment


12
  Huala Adolf; Op Cit, hal 19-29
42 Yuridika: Volume 27 No 1, Januari-April 2012

3. Prinsip Larangan Restriksi juga menjamin bahwa setiap negara akan


Kuantitatif mendapatkan perlakuan dan kesempatan
4. Prinsip Perlindungan melalui tarif yang sama dalam kegiatan perdagangan
dunia tanpa adanya diskriminasi.
5. Prinsip Transparansi
Indonesia sendiri pernah digugat oleh
6. Prinsip Resiprositas
Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang
7. Perlakuan khusus bagi negara dalam sengketa the auto. Yang mana dalam
berkembang sengketa tersebut Indonesia diklaim telah
Selain itu juga ada yang pemikiran yang memberikan perlakuan diskriminatif yang
sedikit berbeda mengenai prinsip-prinsip merugikan Amerika Serikat, Uni Eropa
GATT ini yang antara lain adalah: 13 dan Jepang, karena Indonesia memberikan
keringanan pajak kepada suatu pemegang
1. Most Favored Nation
merek dari Korea Selatan.14
2. Protection Through Tariifs
Tidak hanya itu prinsip ini pun
3. A Stable Basis For Trade diberlakukan tanpa memandang struktur
4. Promoting Fair Compentition sosial-politik dan ekonomi dari negara
peserta, prinsip ini pun juga memberikan
5. Quantitatives Restriction of Impor
landasan bagi negara maju dan negara
Most Favoured Nation (MFN) yaitu berkembang, negara industri maupun
sebagai prinsip utama dari GeneralAgreement agraris, serta prinsip ini dalam batas-batas
of Tariff and Trade (GATT). Pada intinya tertentu antara sistem bebas dan ekonomi
prinsip ini bertujuan utnuk menghilangkan terpimpin.15
diskriminasi terhadap praktek perdagangan
Akan tetapi sekalipun prinsip Most
internasional dan juga dengan adanya prinsip
Favoured Nation (MFN) ini merupakan
ini maka akan menjamin dan melindungi
prinsip yang utama dan terpenting dalam
hak-hak dari negara-negara berkembang
General Agreement on Tariffs and Trade
dalam mendapatkan keuntungan dari
(GATT), dalam keadaan atau kondisi
kondisi-kondisi perdagangan terbaik
tertentu ketentuan-ketentuan dalam General
yang dinegosiasikan oleh negara-negara
Agreement on Tariffs and Trade (GATT)
berkembang.
juga memperbolehkan dilakukannya
Prinsip ini adalah prinsip utama dan tindakan pengecualian terhadap prinsip
yang paling penting dari GATT, betapa tidak Most Favoured Nation (MFN) ini, mengenai
setiap pendapat para ahli pasti menempatkan pengecualian terhadap prinsip Most
prinsip ini pada urutan pertama dan tidak Favoured Nation (MFN) ini dapat dilihat
hanya itu prinsip ini pun juga menjamin pada uraian dibawah ini:
adanya suatu persaingan yang sehat dalam
1. Keuntungan yang diperoleh karena
setiap kegiatan perdagangan dunia dan 14
  Huala Adolf, Op Cit, h. 32.
13 15
  Imam Sjahputra, Op Cit, h. 17-18.   Hata ; Op Cit, hal 55
Prawitra Thalib: Implikasi Prinsip Most Favoured Nation 43

jarak lalu lintas (frontier traffic Pasal ini mengatur bahwa dapat
advantage), tidak boleh dikenakan dilakukan tindakan darurat atas
terhadap anggota GAAT lainnya impor produk-produk tertentu apabila
(Pasal VI). 16 kehadiran produk impor tersebut telah
2. Perlakuan preferensi di wilayah- mengakibatkan terpukulnya produsen
wilayah tertentu yang sudah ada dalam negeri.
(misalnya kerja sama ekonomi dalam 7. General Exception (Article XX)
British Commonwealth, the French Pada prinsipnya General Exception
Union, dan Banelux Economic Union) atau pengecualian umum ini sama
tetap boleh terus dilaksanakan namun dengan tindakan darurat, akan tetapi
tingkat batas preferensinya tidak boleh sebagaimana yang dicantumkan
dinaikkan. dalam Pasal XX ini, pengecualian
3. Anggota-anggota GAAT yang umum tersebut dilakukan dalam hal
membentuk suatu Customs Union yang berkaitan dengan tindakan yang
atau Free Trade Area yang memenuhi diperlukan untuk:
persyaratan Pasal XXIV GAAT tidak a) Melindungi moral masyarakat.
harus memberikan perlakuan yang
b) Melindungi kehidupan atau
sama kepada negara anggota lain.
kesehatan manusia, hewan atau
4. Restrictions to Safeguards the Balance tanaman.
of Payments (Article XII)
c) Impor atau ekspor emas atau
Tindakan ini merupakan tindakan perak.
pengecualian dari prinsip MFN
d) Perlindungan terhadap hak atas
yang terdapat dalam GATT karena
kekayaan intelektual
dalam Pasal tersebut suatu negara
boleh untuk menerapkan pembatasan e) Produk-produk yang berasal dari
terhadap masuknya produk impor demi hasil kerja para narapidana.
mengamankan neraca pembayarannya, f) Perlindungan kekayaan nasional,
5. Exceptions to the General Rule of kesenian, sejarahatau purbakala.
Non-Discriminations (Article XIV) g) Konservasi kekayaan alam yang
Merupakan suatu pengecualian yang dapat habis.
dapat mengesampingkan prinsip non h) Dalam kaitannya dengan adanya
diskriminasi dalam restriksi suatu kewajiban-kewajiban yang timbul
produk. dari perjanjian komoditi antar
6. Emergency action on Importd of pemerintah dll.
particular Products (Article XIX) i) Pembatasan terhadap produk ekpor
16
  Lihat, Huala Adolf; Op Cit, hal 21 domestik terhadap suatu negara
44 Yuridika: Volume 27 No 1, Januari-April 2012

juga dapat diberlakukan apabila disimpulkan walaupun prinsip MFN ini


terdapat ketidak stabilan harga pada pokoknya mengikat para anggota
komoditi ekspor tersebut dinegara WTO dan wajib untuk ditaati, namun
tujuan ekspornya, pembatasan ini dalam keadaan tertentu suatu negara
dilakukan hanya sampai harga dapat mengesampingkan prinsip MFN ini
produk domestik tersebut stabil (sekalipun prinsip MFN ini merupakan
kembali dan detelah itu tidak lagi prinsip utama dalam GATT), dengan
diberlakukan pembatasan. maksud dan tujuan untuk melindungi rakyat,
j) Dalam hal penyediaan dan melindungi produksi dalam negeri, untuk
pendistribusian produk harus menstabilkan neraca pembayaran, untuk
konsisten terhadap prinsip yang alasan moral maupun untuk mencegah
telah ditetapkan. timbulnya konflik dalam negeri.

8. Security Exception (Article XXI) Penutup


Pasal ini membenarkan suatu negara Bahwa pada mulanya World Trade
untuk mengesampingkan prinsip- Organization (WTO) hanya berupa
prinsip GATT (termasuk prinsip kesepakatan umum dalam hal perdagangan
MFN) dengan alasan keamanan dalam dan tariff yaitu General Agreement on
negerinya, yang dalam Pasal ini alasan Tariffs and Trade (GATT), hingga dalam
mengenai keamanan dalam negeri perkembangannya muncul kebutuhan akan
tersebut memiliki kriteria antara lain adanya suatu organisasi yang mengikat
adalah: anggota-anggota General Agreement
a) Berhubungan dengan kondisi dari on Tariffs and Trade (GATT) dalam
barang tersbut. melaksanakan praktek perdagangan
internasional, maka dari itu lahirlah
b) Berhubungan dengan perdagangan
World Trade Organization (WTO).
senjata, amunisi dan hal-hal lain
Bahwa sekalipun prinsip Most Favoured
yang berhubungan dengan perang
Nation adalah prinsip utama dan pokok
seperti pengadaan barang-barang
dalam menciptakan perdagangan tanpa
untuk membentuk suatu kekuatan
diskriminasi, dalam keadaan maupun dalam
militer ilegal.
kondisi tertentu pengecualian terhadap
c) Pada saat terjadi perang atau dalam prinsip ini diperbolehkan bagi negara-
keadaan darurat. negara anggota World Trade Organization
d) Untuk mencegah pihak-pihak lain (WTO).
untuk mengambil tindakan yang Adapun dalam mengawasi praktek
mengatasnamakan Piagam PBB. perdagangan internasional World Trade
Demikianlah pengecualian dari prinsip- Organization (WTO), harus lebih dapat
prinsip MFN dalam GATT, sehingga dapat bersikap obyektif dalam melindungi
Prawitra Thalib: Implikasi Prinsip Most Favoured Nation 45

negara-negara berkembang, terutama dalam Hata. Perdagangan Internasional Dalam


menerapkan perlakukan khusus bagi negara- Sistem GATT dan WTO-Aspek-aspek
Hukum dan Non Hukum. Cetakan
negara berkembang yang berdampak positif
Pertama. PT Refika Aditama.
bagi negara berkembang tersebut, sehingga Bandung. September. 2006.
jangan sampai praktek perdagangan
Huala Adolf. Hukum Dagang Internasional
internasional ini hanya menguntungkan
(GATT): Persetujuan Umum
negara-negara maju dan mengabaikan Mengenai Tarif dan Perdagangan.
negara-negara berkembang. Oleh sebab Badan Penerbit Islam. Jakarta. 2005.
itu Indonesia dalam melaksanakan praktek
Imam Sjahputra. Hak Atas Kekayaan
perdagangan internasional harus dapat Intelektual (Suatu Pengantar).
lebih banyak membaca peluang pasar Harvarindo. 2007.
untuk melindungi produsen dalam negeri
dnegan cara memanfaatkan pengecualian- Peraturan Perundang-undangan
pengecualian yang diatur dalam ketentuan-
Republik Indonesia Undang-Undang Nomor
ketentuan General Agreement on Tariffs 7 tahun 1994 tentang Pengesahan
And Trade (GATT). Agreement Establishing on World
Trade Organisation (Persetujuan
Daftar Bacaan Pembentukkan Organisasi
Buku-Buku perdagangan Dunia)

Baskara T Wardaya. Indonesia Melawan


Amerika Konflik Perang Dingin
(1953-1963. Cetakan Pertama.
Galang Press.Yogyakarta. 2008.

Direktorat Perdagangan dan Perindustrian


Multilateral. Direktorat Jenderal
Multilateral Ekonomi Keuangan dan
Pembangunan. Departemen Luar
Negeri Republik Indonesia. Sekilas
WTO (World Trade Organization).
Jakarta. 2002.
46 Yuridika: Volume 27 No 1, Januari-April 2012

Anda mungkin juga menyukai