Anda di halaman 1dari 66

Transformator Satu Fasa

PERCOBAAN II
TRANSFORMATOR SATU FASA

2.1 RESISTANSI LILITAN TRANSFORMATOR

A. Tujuan Percobaan
 Menentukan tegangan p rimer transformnjnjnator dan tahanan

dalamnya pada arus primer tertentu.


 Menentukan tegangan sekunder transformator dan tahanan dalamnya pada
arus sekunder tertentu.
 Membandingkan nilai tahanan dalam transformator pada sisi primer dan sisi
sekunder.

B. Dasar Teori
Pengertian Trafo
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah dan
memindahkan energi listrik dari suatu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi
elektromagnet tanpa mengubah frekuensinya. Pada umumnya transformator
terdiri dari sebuah inti yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan
yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Biasanya kumparan terbuat dari
kawat tembaga yang dibelit seputar kaki inti transformator.

Bagian-Bagian Transformator
Transformator terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai fungsi masing-
masing
 Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks yang ditimbulkan oleh
arus listrik yang melalui kumparan.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

 Kumparan Trafo
Kumparan trafo beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu
kumparan. Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder.
Bila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan atau arus bolak-balik
pada kumparan tersebut timbul fluks yang menginduksikan tegangan, bila
pada rangkaian sekunder diberi tegangan maka akan mengalir arus pada
kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus.
 Minyak Trafo
Sebagian besar trafo daya, kumparan dan intinya di rendam dalam minyak
trafo terutama trafo-trafo daya berkapasitas besar karena minyak trafo
mempunyai sifat sebagai media pemindah panas dan sebagai isolasi (daya
tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan
isolasi.
 Bushing
Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah bushing,
yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator yang sekali berfungsi
sebagai penyekat antara konduktor dengan tangki trafo.
 Tangki dan Konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada
(ditempatkan) dalam tangki untuk menampung pemuatan minyak trafo, tangki
dilengkapi dengan konservator. Konservator senantiasa berisi sebagian
minyak penuh dan juga membantu menghindari absorpsi kelembaban dari
atmosfer oleh minyak tangki (Siburian, 2019 : 21-23).

Jenis-Jenis Trafo
Jenis-jenis transformator berdasarkan level tegangan
 Transformator Step-Up
Transformator step-up adalah trafo penaik tegangan dari AC yang rendah
menjadi tegangan yang tinggi.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

 Transformator Step-Down
Transformator step-down adalah trafo penurun tegangan dari tegangan yang
tinggi menjadi tegangan lebih rendah.

Jenis-jenis transformator berdasarkan bahan inti (core) yang digunakan


 Trafi Berinti Udara (Air Core Transformator)
Pada trafo yang berinti udara (Air Core Transformator) antara gulungan
primer dan gulungan sekunder dililitkan pada air berbahan non-magnetik.
 Trafo Berinti Besi (Iron Core Transformator)
Pada trafo berinti besi (Iron Core Transformator) adalah gulungan primer dan
gulungan sekunder dililitkan pada inti besi yang berlapis-lapis yang
dilaminasi.

Jenis-jenis transformator berdasarkan pengaturan lilitannya


 Trafo Otomatis (Auto Transformator)
Auto transformator atau sering disebut trafo otomatis merupakan trafo listrik
yang hanya memiliki satu kumparan dimana antara kumparan primer dan
kumparan sekundernya terhubung secara fisik dan magnetis dalam satu
rangkaian (Siburian, 2019).

Hubungan Resistansi Lilitan dengan Tahanan


Pada transformator, nilai tahanan tiap kumparan dapat untuk sama. Hal ini
dapat terjadi karena panjang lilitan yang terdapat kumparan semakin panjang
karena semakin besar nilai tahanan atau sebaliknya.

Prinsip Kerja Transformator


Transformator terdiri atas 2 buah kumparan yang bersifat induktif. Kedua
kumparan ini terpisah secara elektris namun berhubungan secara magnetis
melalui jalur yang memiliki reluktansi rendah. Apabila kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, maka fluks bolak-balik akan
muncul di dalam inti yang dilaminasi. Karena kumparan tersebut membentuk

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

jaringan tertutup, maka mengalir lah arus primer. Akibatnya adanya fluks di
kumparan primer, maka di kumparan primer terjadi induksi dan terjadi pula
induksi di kumparan sekunder karena mendukung belitan primer dan sekunder.
Untuk penyaluran daya yang sama, penggunaan satu unit transformator 3 fasa
akan lebih ringan, lebih murah dan lebih efisien dibandingkan dengan 3 unit
transformator satu fasa (Franger, 2016).
Pada transformator ideal, tidak ada energi yang diubah menjadi bentuk
energi lain di dalam transformator sehingga daya listrik pada kumparan sekunder
sama dengan daya listrik pada kumparan primer. Pada transformator ideal
perbandingan antara tegangan sebanding dengan perbandingan jumlah lilitan nya.
Dengan demikian dapat dituliskan dengan persamaan berikut :

Dimana :
PP = Daya primer (Watt)
PS = Daya Sekunder (Watt)
VP = Tegangan Primer (Volt)
VS = Tegangan Sekunder (Volt)
IP = Arus primer (Ampere)
IS = Arus sekunder (Ampere)
NP = Jumlah lilitan primer
NS = Jumlah lilitan sekunder
(Qurotaayun, 2015).

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Gambar 2.1 Transformator

Gambar 2.2 Rangkaian Ekivalen Transformator

Keterangan :
Vp = tegangan primer (V)
Vs = tegangan sekunder (V)
Ip = arus primer (A)
Is = arus sekunder (A)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Gambar 2.3 Bagan Transformator


Bagan transformator :
U1 = Tegangan primer
U2 = Tegangan sekunder
I1 = Arus primer
I2 = Arus sekunder

C. Alat dan Bahan


No Kode Nama Alat/Bahan Jumlah
Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006
Transformator Satu Fasa

1 LB 725 71 Eksperimental Transformer 1 buah


2 LB 562 13 Kumparan transformator 1 fase N = 500 2 buah

3 LB 562 14 Kumparan transformator 1 fase N = 250 2 buah


4 - Inti besi transformator 2 buah

5 LB 727 32 Moving Iron Meter 2,5 A 1 buah

6 DL 2169 T15 Voltmeter 1 buah


7 CA 5220 Multimeter 1 buah

8 - Kabel konektor secukupnya -

D. Prosedur Percobaan
1. Membuat rangkaian percobaan seperti pada Gambar (2.1) untuk sisi primer
transformator.
2. Menghubungkan input rangkaian dengan supply L+/L- (DC supply)
3. Mengatur supply pada posisi On
4. Mengatur nilai arus seperti pada Tabel (2.1).
5. Mencatat penunjukkan Voltmeter sesuai dengan nilai arus pada point 4.
6. Mematikan power supply.
7. Membuat rangkaian percobaan seperti pada Gambar (2.2) untuk sisi
sekunder transformator.
8. Mengulangi langkah 2-6
9. Apabila semua data untuk Tabel 2.1. didapatkan matikan supply DC sebelum
rangkaian percobaan dilepaskan.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Gambar 2.3. Rangkaian percobaan pada sisi primer

Gambar 2.4. Rangkaian percobaan pada sisi sekunder


E. Hasil Pengamatan

Tabel 2.1 Hasil pengamatan percobaan parameter trafo


Ammeter Voltmeter Rx(*) Rxm(*)
Winding
(A) (V) (Ω) (Ω)
0,5 1,7 3,4
1 2,5 2,5
500 2,49
1,5 3,1 2,06
2 4,0 2,0
0,5 1,2 2,4
1 1,5 1,5
250 1,49
1,5 1,7 1,13
2 1,9 0,95

(*)
: nilai dari hasil perhitungan

Nilai tertera : R500 = 2,8 Ohm


R250 = 2,0 Ohm

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

F. Analisa Hasil Pengamatan

2.1 Resistansi Lilitan Transformator


 Analisa rangkaian pada sisi primer

Gambar 2.5 Rangkaian Percobaan Pada Sisi Primer

Berdasarkan gambar 2.5 rangkaian di atas dapat dianalisa bahwa


ketika pada sisi primer diberikan tegangan DC sehingga arus akan
mengalir ke lilitan primer yang dililitkan pada inti besi dan akan
menimbulkan fluks yang akan menyebabkan adanya GGM (Gaya Gerak
Magnet). Inti besi yang mengalir ke tegangan yang terukur pada
voltmeter (VS VM) ketika arus yang mengalir semakin besar maka
tegangan yang terukur pada sisi primer akan semakin besar juga dan

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

jika lilitan nya semakin banyak, maka nilai tegangan nya akan semakin
besar juga.

 Analisa rangkaian pada sisi sekunder

Gambar 2.6 Rangkaian Pada Sisi Sekunder

Berdasarkan gambar 2.6 rangkaian diatas dapat diketahui bahwa


pada sisi sekunder transformator diberikan tegangan DC maka akan
menimbulkan fluks yang akan menimbulkan GGL (Gaya Gerak Listrik)
dalam loop tertutup pada sisi sekunder sehingga akan menghasilkan
arus yang terukur pada amperemeter yang terpasang seri dengan lilitan
sekunder dan tegangan pada lilitan sekunder akan terukur pada
voltmeter yang terpasang paralel dengan lilitan sekunder.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

1. Menghitung nilai RX dan RXm pada lilitam trafo 500 dan 250
1. Pada lilitan 500
Diketahui : V1 = 1,7 V I1 = 0,5 A
V2 = 2,5 V I2 = 1 A
V3 = 3,1 V I3 = 1,5 A
V4 = 4,0 V I4 = 2 A
Penyelesaian :

a.

b. Menghitung RXm

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

2. Pada lilitan 250


Diketahui : V1 = 1,2 V I1 = 0,5 A
V2 = 1,5 V I2 = 1 A
V3 = 1,7 V I3 = 1,5 A
V4 = 1,9 V I4 = 2 A
Penyelesaian :

a.

b. Menghitung RXm

2. Menghitung persentase error untuk resistansi lilitan 500 dan 250

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

a. R500 = 2,8

b. R250 = 2,0

Tabel 2.2 Total Pengamatan Percobaan Parameter Trafo


Amperemeter Voltmeter RX (*) RXm (*)
Winding %error
(A) (V) (Ω) (Ω)
0,5 1,7 3,4 17,64
1 2,5 2,5 0,4
500 2,49
1,5 3,1 2,06 20,87
2 4,0 2,0 24,5
0,5 1,2 2,4 16,66
1 1,5 1,5 0,66
250 1,49
1,5 1,7 1,13 31,05
2 1,9 0,95 56,84
Nilai tertera : R500 = 2,8

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

R250 = 2,0

Berdasarkan tabel 2.2 pengamatan percobaan parameter trafo di atas


dapat dianalisa bahwa semakin besar jumlah arus yang diberikan, akan
menyebabkan tegangan juga akan semakin besar nilainya. Hal ini terjadi
karena hubungan tegangan dan arus berbanding lurus sesuai dengan
persamaan . Namun nilai tahanan (R) akan semakin menurun, hal

ini dikarenakan bahwa hubungan antara arus dan tahanan berbanding terbalik

sesuai dengan persamaan .

Berdasarkan tabel di atas juga dapat dianalisa bahwa dari jumlah kedua
lilitan 500 dan 250 %error yang besar terdapat pada lilitan 250 di mana hal ini
dapat disebabkan oleh kurang presisi nya alat ukur yang digunakan atau
human error.
Untuk nilai tahanan 1 nilai R500 lebih besar dibandingkan dengan R250,
hal ini terjadi karena lilitan dari kumparan lebih besar daripada lilitan dan

kumparan sekunder ini sesuai dengan persamaan atau .

Grafik 2.1 Hubungan Arus Terhadap Tegangan (N = 500)

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Berdasarkan grafik 2.1 hubungan arus terhadap tegangan di atas dapat dianalisa
bahwa tegangan berbanding lurus dengan arus. Dimana apabila tegangan semakin
besar maka nilai arus juga akan semakin besar. Hal ini sesuai dengan persamaan

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Grafik 2.2 Hubungan Arus Terhadap Tegangan (N = 250)

Berdasarkan grafik 2.2 hubungan arus terhadap tegangan N = 250 di atas dapat
dianalisa bahwa tegangan (V) berbanding lurus dengan arus (A), dimana apabila
tegangan semakin besar maka nilai arus (A) juga semakin besar. Hal ini sesuai
dengan persamaan .

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

G. Kesimpulan

1. Pada transformator primer dengan jumlah lilitan N = 500 tegangan yang


diperoleh berbanding lurus dengan nilai arus yang digunakan, sedangkan nilai
tahanan yang diperoleh sesuai perhitungan yaitu semakin naik, hal ini sesuai
dengan persamaan .

2. Pada transformator sekunder dengan jumlah lilitan N = 250 tegangan yang


diperoleh berbanding lurus dengan nilai arus yang digunakan, sedangkan nilai
tahanan yang diperoleh sesuai dengan perhitungan yaitu semakin kecil, hal ini
sesuai dengan persamaan .

3. Nilai tahanan transformator pada sisi primer lebih besar dibanding dengan
nilai tahanan transformator pada sisi sekunder. Hal ini disebabkan oleh
jumlah lilitan primer yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lilitan
sekunder.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

H. Tugas Tambahan

1. Apa yang anda ketahui tentang transfromator :


a. 1 X 3 fase
b. 3 X 1 fase
2. Jelaskan fungsi masing-masing bagian pada transfromator tenaga listrik?

Jawab :
1. a.) Trafo 1 3 fase memiliki 1 kumparan primer dan 3 kumparan sekunder di

mana tegangan listrik melewati 1 kumparan dan mengeluarkan 3 tegangan


listrik pada suatu trafo.
b.) Trafo 3 1 fase memiliki 3 kumparan primer dan 1 kumparan sekunder

yang dapat dimasuki 3 tegangan listrik dan mengeluarkan satu tegangan


listrik dalam 1 trafo.
2. a.) Inti/core trafo berfungsi untuk mempermudah jalannya fluks yang
ditimbulkan oleh aliran arus listrik yang melewati kumparan.
b.) Kumparan/coil berfungsi untuk merubah arus listrik menjadi fluks medan
magnet, sedangkan kumparan sekunder berfungsi sebaliknya.
c.) Bushing trafo berfungsi sebagai jembatan penghubung antara trafo dan
jaringan luar, karena trafo berkapasitas besar biasanya direndam dalam
minyak trafo.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

2.2 TRANFORMASI TRANSFORMATOR


A. Tujuan Percobaan
 Menentukan tegangan sekunder pada transformator dengan mengatur
tegangan primer transformator pada tegangan tertentu.
 Mengetahui perbandingan lilitan antara sisi primer dan sisi sekunder dari
transformator

B. Dasar Teori
Transformator terbagi menjadi tiga bagian, yaitu lilitan primer, lilitan
sekunder dan inti besi. Lilitan primer adalah bagian transformator yang
terhubung dengan rangkaian sumber energi (catu daya). Lilitan sekunder adalah
bagian transformator yang terhubung dengan rangkaian bebannya. Inti besi
adalah bagian transformator yang bertujuan untuk mengarahkan keseluruhan
lilitan sekunder.

Gambar 2.7 Transformator

Transformator digunakan untuk mengubah tegangan arus bolak-balik.


Transformator step-up digunakan untuk menaikkan tegangan.

Ciri-ciri : sehingga IP > IS

Transformator step-down digunakan untuk menurunkan tegangan.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Ciri-ciri : sehingga IP < IS

Untuk transformator ideal (efisiensi 100%) berlaku persamaan berikut :

Dengan : VP = Tegangan Primer (Volt)


VS = Tegangan Sekunder (Volt)
IP = Arus primer (Ampere)
IS = Arus sekunder (Ampere)
NP = Kumparan primer
NS = Kumparan sekunder
(Lasmi, 2015)

Penurunan persamaan rasio transformasi :


Persamaan tegangan sumber trafo ideal :

Maka I1 akan lagging 90° terhadap V1

Karena I1 mensuplai N1 yang bersifat induktif murni pada transformator ideal

menginduksi GGL pada N1 :

Tegangan efektif dari e1 : (em1 = N1 f )

Dengan cara serupa :

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Perbandingan tegangan efektif E1 dan E2 -> rasio transformator (perbandingan


perubahan tegangan) trafo :

Pada kondisi ideal trafo (tidak terjadi jatuh tegangan dalam kumparan), maka
nilai V1 = E1 dan V2 = E2, sehingga rasio transformasi trafo menjadi :

(Zuhal, 2000).

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

C. Alat dan Bahan


No Kode Nama Alat/Bahan Jumlah

1 LB 725 71 Eksperimental Transformer 1 buah


2 LB 562 13 Kumparan transformator 1 fase N = 500 2 buah

3 LB 562 14 Kumparan transformator 1 fase N = 250 2 buah


4 - Inti besi transformator 2 buah

5 DL 2169 T15 Voltmeter 2 buah

6 - Kabel konektor secukupnya -

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

D. Prosedur Percobaan
1. Membuat rangkaian percobaan seperti pada Gambar (2.7).
2. Mengatur power supply pada posisi On.
3. Mengatur nilai tegangan primer seperti pada Tabel (2.2).
4. Mencatat hasil penunjukan voltmeter pada sisi sekunder sesuai dengan nilai
tegangan primer pada point 3.
5. Mematikan power supply.
6. Mengulangi langkah 2-5 untuk rangkaian percobaan Gambar (2.8)
(transformator step-up) dan Gambar (2.9) (transformator step-down).
7. Apabila semua data untuk Tabel 2.2. didapatkan matikan supply AC sebelum
rangkaian percobaan dilepaskan.

Gambar 2.8. Transformator kumparan primer dan sekunder sama

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Gambar 2.9. Transformator step-up

Gambar 2.10. Transformator step-down

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

E. Hasil Pengamatan
Tabel 2.3. Hasil pengamatan percobaan transformasi transformator.
Test VP VS
Ax *) A *) Catatan
ke (Volt) (Volt)
1. 80 78,2 1,023
Sisi sekunder dalam
2. 60 59,2 1,013 1,027
hubungan seri
3. 40 38,2 1,047
1. 80 39,8 2,010
2. 60 28,7 2,090 2,064 Step-down
3. 40 19,1 2,094
1. 80 155,4 0,514
2. 60 118,6 0,515 0,510 Step-up
3. 40 77,9 0,513

*) nilai dari hasil perhitungan

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

F. Analisa Hasil Pengamatan


2.2 Tansformasi Transformator
 Analisa rangkaian transformator kumparan primer dan sekunder sama

Gambar 2.11 Rangkaian Transformator Kumparan Primer dan Sekunder

Berdasarkan gambar 2.11 rangkaian diatas merupakan rangkaian


transformator kumparan primer dan sekunder. Pada percobaan
rangkaian diatas menggunakan alat supply voltmeter dan transformator.
Pada rangkaian ini digunakan transformator dengan jumlah lilitan yang
sama yaitu pada sisi primer 500 lilitan dan pada sisi sekunder 500 lilitan
kemudian sisi primer diberi tegangan supply AC dengan tegangan yang
bisa diatur besarnya. Arus besar listrik akan mengalir ke kumparan
primer dan menimbulkan Medan elektromagnetik sehingga dapat
membangkitkan fluks magnetik yang dapat menginduksikan GGL pada
sisi kumparan sekunder, maka tegangan pada sisi sekunder sama dengan
pada sisi primer yaitu jumlah lilitan yang sama antara sisi primer dan
sekunder.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

 Analisa rangkaian transformator step-down

Gambar 2.12 Rangkaian Transformator Step-Down

Gambar 2.12 rangkaian di atas merupakan rangkaian


transformator step-down, transformator step-down digunakan untuk
menurunkan tegangan listrik untuk menghasilkan tegangan yang lebih
kecil.
Berdasarkan rangkaian diatas dapat dianalisa bahwa pada trafo
step-down dimana jumlah lilitan primer lebih banyak daripada lilitan
sekunder (NP > NS). Sumber tegangan yang digerakkan yaitu sumber AC
dengan jumlah lilitan primer sebanyak 500 dan lilitan sekunder 250.
Berdasarkan gambar rangkaian di atas juga dapat dianalisa bahwa
pada voltmeter dihubungkan secara paralel dengan sumber tegangan dan
lilitan primer. Sedangkan voltmeter VS akan dihubungkan secara paralel
dengan lilitan sekunder. Pada rangkaian diatas voltmeter VP digunakan
sebagai parameter penerapan tegangan yang terjadi pada lilitan sekunder

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

jika trafo primer lebih besar daripada lilitan sekunder maka nilai
tegangan pada sisi sekunder setengah dari tegangan pada sisi primer.

 Analisa rangkaian transformator step-up

Gambar 2.13 Rangkaian Transformator Step-Up

Gambar 2.13 rangkaian diatas merupakan rangkaian transformator


step-up. Transformator step-up digunakan untuk menaikkan tegangan
listrik untuk menghasilkan tegangan yang lebih besar.
Berdasarkan rangkaian diatas dapat dianalisa bahwa rangkaian
tersebut merupakan rangkaian step-up di mana tegangan yang
digunakan bersumber dari AC supply. Jumlah lilitan pada kumparan
primer yaitu 250 sedangkan pada kumparan sekunder 500.
Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan kumparan primer
dan dihubungkan secara paralel dengan sumber AC dan lilitan primer.
Sedangkan voltmeter VS dihubungkan secara paralel dengan lilitan
sekunder dan mengukur tegangan sekunder. Jika trafo memiliki jumlah
lilitan primer lebih sedikit dari lilitan sekunder maka tegangan pada
lilitan sekunder akan 2 kali lebih besar dari tegangan pada lilitan primer.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

 Menghitung nilai AX dan A pada transformator sisi sekunder


1. Menentukan nilai AX

2. Menentukan nilai A

 Menghitung nilai AX dan A pada transformator step-down


1. Menentukan nilai AX

2. Menentukan nilai A

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

 Menghitung nilai AX dan A pada transformator step-up


1. Menentukan nilai AX

2. Menentukan nilai A

 Menghitung nilai perbandingan transformator berdasarkan persamaan lilitan


a. Transformator sisi sekunder dan hubungan seri
NP = 500
NS = 500

b. Transformator step-down
NP = 500
NS = 250

c. Transformator step-up
NP = 250
NS = 500

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

 Menghitung nilai tegangan sekunder (VS hitung)


a. Transformator kumparan dan sekunder sama
NP = 500
VP = 80 V
NS = 500

b. Transformator step-down
NP = 500
VP = 80 V
NS = 250

c. Transformator step-up
NP = 250
VP = 80 V
NS = 500

 Menghitung % hasil pengukuran terhadap perbandingan transformator


a. Transformator kumparan primer dan sekunder sama
AX1 = 1,023
A = 1,027

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

b. Transformator step-down
AX1 = 2,010
A = 2,064

c. Transformator step-up
AX1 = 0,514
A = 0,510

 Menghitung persentase error VS


a. Traformator kumparan primer dan sekunder sama
VS hitung = 80 V
VS = 80 V

b. Traformator step-down
VS hitung = 40 V
VS = 80 V

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

c. Traformator step-up
VS hitung = 160 V
VS = 80 V

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Tabel 2.4 Hasil pengamatan percobaan transformasi transformator


VP VS
AX A %error Catatan
(V) (V)
80 78,2 1,023 0,30 Sisi
60 59,2 1,013 1,027 0,13 sekunder dalam
40 38,2 1,047 0,19 hubungan seri
80 39,8 2,010 0,26
60 28,7 2,090 2,064 0,12 Step-down
40 19,1 2,094 0,14
80 155,4 0,514 0,7
60 118,6 0,515 0,510 0,9 Step-up
40 77,9 0,513 0,5

Berdasarkan tabel 2.4 di atas dapat dianalisa bahwa dalam hubungan


seri antara tegangan primer dan sekunder memiliki selisih yang kecil karena
lilitan primer sama banyaknya dengan lilitan sekunder (N P = NS) tegangan
antara keduanya tidak sama persis dikarenakan terdapat rugi daya pada trafo
tersebut.
Pada trafo step-down menggunakan jumlah lilitan primer lebih sedikit
banyak dari sekunder, sehingga nilai tegangan sekunder akan lebih kecil. Jadi
nilai A pada setiap tahun lebih besar dibanding dengan nilai A pada trafo
sekunder hubung seri karena adanya rugi-rugi daya pada trafo saat terjadi
induksi.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Sedangkan pada trafo step-up lilitan primer berbanding terbalik dengan


trafo step-down. Di mana NP < NS, maka hubungan yang diberikan oleh sisi
sekunder lebih besar.
Nilai %error pada trafo sekunder pada hubungan seri semakin besar. Ini
berarti nilai-nilai AX semakin jauh dari nilai A, sedangkan nilai persen error
pada trafo step-down sifatnya fluktuatif. Nilai %error yang didapatkan
bergantung pada nilai AX dan A untuk %error pada trafo step-up juga bernilai
fluktuatif berdasarkan data hasil yang didapat saat praktikum.
Grafik 2.3 Hubungan Tegangan Primer (VP) dan Tegangan Sekunder (VS)

Dari grafik 2.3 hubungan tegangan primer (V P) dan tegangan sekunder (VS) di
atas dapat dianalisa bahwa pada transformator seri (N P = NS) bernilai hampir sama,
yaitu 500 untuk NP dan 500 untuk NS. Namun terdapat selisih dikarenakan adanya
drop dan rugi-rugi tegangan pada transformator.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Grafik 2.4 Hubungan Tegangan Primer (VP) dan Tegangan Sekunder (VS)

Dari grafik 2.4 diatas merupakan hubungan tegangan primer (VP) dan tegangan
sekunder (VS) pada step-down dapat dianalisa bahwa nilai tegangan primer (VP)
berbanding lurus terhadap nilai tegangan sekunder (VS). Pada transformator step-
down dengan jumlah lilitan primer lebih banyak dibanding dengan jumlah lilitan
sekunder (NP > NS), sehingga tegangan sekunder setengah dibandingkan dari sisi

primer dan sesuai dengan persamaan .

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Grafik 2.5 Hubungan Tegangan Primer (VP) dan Tegangan Sekunder (VS)

Dari grafik 2.5 hubungan tegangan primer (VP) dan tegangan sekunder (VS)
pada step-up dapat dianalisa bahwa nilai tegangan primer (VP) berbanding lurus
terhadap nilai tegangan sekunder (VS). Pada transformator step-up dengan jumlah
lilitan primer lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah lilitan sekunder (N P = 250 <
NS =500), sehingga tegangan sisi sekunder 2 kali dibandingkan sisi primer. Hal ini

sesuai dengan persamaan .

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

G. Kesimpulan
1. Saat transformator mempunyai jumlah lilitan primer yang sama dengan
jumlah lilitan sekunder (NP = NS), maka tegangan yang didapatkan memiliki
perbedaan lebih sedikit. Hal ini disebabkan karena adanya jatuh tegangan dan
rugi rugi tegangan pada transformator.
2. Saat transformator mempunyai jumlah lilitan primer yang lebih besar
daripada lilitan sekunder, maka nilai tegangan pada sisi sekunder akan
bernilai setengah dari tegangan sisi primer. Tapi hasilnya akan mendekati
setengah tegangan primer karena pada lilitan transformator dan inti besi
terdapat rugi-rugi daya.
3. Saat transformator mempunyai jumlah lilitan primer yang lebih kecil daripada
lilitan sekunder, maka nilai tegangan pada sisi sekunder akan bernilai dua kali
tegangan pada sisi primer, tetapi pada lilitan transformator dan inti besi
terdapat rugi-rugi daya.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

H. Tugas Tambahan
1. Apabila transformator yang diuji dianggap ideal dan jika diketahui sisi
primer memiliki 350 lilitan dan 50 lilitan pada sisi sekunder, serta diketahui
sisi primer mendapat supply tegangan sebesar 220 V, maka hitung:
a. Besar fluks maksimum yang dihasilkan?
b. Besar tegangan induksi pada sisi sekunder?

Jawab :
1. Diketahui : NP = 350 lilitan
NS = 50 lilitan
VP = 250 V
Ditanya : a. Emaks?
b. Vs?
Penyelesaian :

a.)

b.)

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

2.3 RANGKAIAN EKIVALEN TRANSFORMATOR


A. Tujuan Percobaan
 Mengetahui perubahan arus dan daya nyata yang terjadi pada saat tegangan
input transformator diatur pada posisi tertentu
 Menentukan parameter rangkaian (Rc dan Xm) transformator beban nol
 Mengetahui perubahan tegangan dan daya nyata yang terjadi pada saat arus
pada transformator diatur pada posisi tertentu
 Menentukan parameter rangkaian (Rek; Zek; Xek) transformator hubung
singkat

B. Dasar Teori
Keadaan Transformator Tanpa Beban
Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber
tegangan V1 yang sinusoidal dan kumparan sekundernya merupakan rangkaian
yang tidak terbebani (no load), maka akan mengalir arus primer I 0 yang juga bisa
sinusoidal dan menganggap kumparan V1 reaktif murni. I0 akan tertinggal 90°
dari V1 (induktif).

Gambar 2.14 Transformator Dalam Keadaan Tanpa Beban

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Arus primer I0 dan menimbulkan fluks ( ) yang sefasa dan juga berbentuk

sinusoidal dalam rangkaian magnetik

Fluks yang sinusoidal ini akan menghasilkan tegangan sesaat dalam kumparan
primer yang sama dengan (hukum faraday) :

Dimana : e = Gandengan fluks dalam kumparan primer


= Fluks disini dianggap semua terkurung di dalam inti

N1 = Jumlah lilitan dalam kumparan primer


Dengan mensubstitusikan persamaan () dan () :

Pada kondisi maksimum, e1 maks = N1 , dimana , sehingga harga

efektifnya :

Bila rugi tahanan dan adanya fluksi bocor diabaikan akan terdapat hubungan :

Dimana : E1 = GGL induksi di sisi primer (Volt)


E2 = GGL induksi di sisi sekunder (Volt)
V1 = Tegangan terminal di sisi primer (Volt)
V2 = Tegangan terminal di sisi sekunder (Volt)
N1 = Jumlah belitan di sisi primer
N2 = Jumlah belitan di sisi sekunder
a = Perbandingan transformasi

Rangkaian Ekivalen Transformator

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Fluks yang dihasilkan oleh arus pemagnetan Im tidak seluruhnya merupakan


fluks bersama ( ), sebagian darinya hanya mencakup kumparan primer ( )

atau mencakup kumparan sekunder ( ) saja dalam model rangkaian ekivalen

yang dipakai untuk menganalisis kerja suatu transformator, adanya fluks bocor

dengan mengalami proses transformasi dapat ditunjukkan sebagai reaktansi X1

dan fluks bocor dengan mengalami proses transformasi dapat ditunjukkan

sebagai reaktansi X2 sedang rugi tahanan ditunjukkan sebagai dengan R1 dan R2,
dengan demikian model rangkaian dapat dituliskan seperti gambar berikut ini :

Gambar 2.15 Rangkaian Ekivalen Transformator

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Apabila semua parameter sekunder dinyatakan dalam harga rangkaian

primer, harganya perlu dikaitkan dengan faktor a2, dimana , sekarang

model rangkaian menjadi sebagai terlihat pada gambar berikut :

Gambar 2.16 Penyederhanaa Rangkaian Ekivalen Transformator

maka didapat hasil perhitungan sebagai berikut :

sehingga rangkaian di atas dapat diubah seperti gambar di bawah ini :

Gambar 2.17 Penyederhanaan Rangkaian Ekivalen Transformator (Zuhal, 1991)

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

C. Alat dan Bahan


No Kode Nama Alat/Bahan Jumlah

1 LB 725 71 Eksperimental Transformer 1 buah


2 LB 562 13 Kumparan transformator 1 fase N = 500 2 buah

3 LB 562 14 Kumparan transformator 1 fase N = 250 2 buah


4 - Inti besi transformator 2 buah

5 LB 727 32 Moving Iron Meter 2,5 A 2 buah

6 DL 2169 T15 Voltmeter 1 buah


7 CA 405 Wattmeter 1 buah

8 CA 5220 Multimeter 1 buah


9 - Kabel konektor secukupnya -

D. Prosedur Percobaan
1. Percobaan Transformator Tanpa Beban

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

a. Membuat rangkaian percobaan seperti pada Gambar (2.15).


b. Mengatur posisi supply pada posisi On.
c. Mencatat pembacaan Amperemeter, Wattmeter untuk tegangan input (Vo)
seperti pada Tabel (2.3).
d. Apabila semua data untuk Tabel 2.3. didapatkan matikan supply AC
sebelum rangkaian percobaan dilepaskan.

Gambar 2.18. Transformator tanpa beban

2. Percobaan Transformator Hubung Singkat


a. Membuat rangkaian percobaan seperti pada Gambar (2.16)
b. Mengatur posisi supply pada posisi On.
c. Mencatat pembacaan Voltmeter, Wattmeter untuk penunjukkan arus Isc
seperti pada Tabel (2.4).
d. Apabila semua data untuk Tabel 2.4. didapatkan matikan supply AC
sebelum rangkaian percobaan dilepaskan.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Gambar 2.19. Percobaan transformator hubung singkat

Perhatian !!!
Percobaan tidak boleh dilakukan dalam waktu yang lama.

E. Hasil Pengamatan
Tabel 2.5. Hasil pengamatan percobaan transformator tanpa beban.
VP,NL IP,NL PP,NL Rc(*) Xm(*)
Cos Φ * ( )

(V) (A) (W) (Ω) (Ω)


60 0,35 9 0,42 408,16 190,47
50 0,29 6 0,41 420,52 189,05
40 0,25 4 0,4 400 174,67
30 0,20 2 0,33 454,54 159,57

* nilai dari hasil perhitungan


( )

Tabel 2.6. Hasil pengamatan percobaan transformator hubung-singkat.

IP,SC VP,SC PP,SC Cos ΦSC(*) Req(*) Xeq(*)

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

(A) (V) (W) (Ω) (Ω)


0.50 19,2 1 0,1 4 38,19
0.45 17,1 1 0,12 4,93 37,67
0.40 14,9 1 0,16 6,25 36,72
0.35 13,1 1 0,21 8,88 36,35
0.30 11,1 0 0 0 37
* nilai dari hasil perhitungan
( )

F. Analisa Hasil Pengamatan


2.3 Rangkaian Ekivalen Transformator
Analisa rangkaian

Gambar 2.20 Rangkaian Transformator Tanpa Beban

Berdasarkan gambar 2.20 rangkaian transformator di atas


menggunakan alat AC supply, amperemeter, voltmeter, wattmeter dan
transformator. Pada rangkaian di atas dapat dianalisa bahwa jika kumparan

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

primer diberi tegangan AC maka akan mengatur arus primer (IP) pada sisi
primer yang akan menyebabkan timbulnya Medan elektromagnetik pada
sisi primer sehingga menghasilkan fluks dan akan menghasilkan GGL
(Gaya Gerak Listrik) pada sisi kumparan sekunder sehingga besarnya
tegangan yang dibangkitkan sesuai dengan perbandingan lilitan kedua sisi
primer dan sekunder. Kemudian pada transformator step-up yaitu lilitan
primer (NP = 250) dan lilitan sekunder (NS = 500) lilitan primer lebih kecil
dari pada lilitan sekunder yang akan menyebabkan tegangan pada sisi
sekunder lebih besar daripada sisi primer. Hal ini sesuai dengan persamaan

Pada rangkaian di atas juga dapat dianalisa bahwa pada sisi sekunder
tidak terpasang beban. Jenis transformator yang digunakan adalah
transformator step-up karena besar kumparan primer lebih kecil daripada
kumparan sekunder (NP < NS).

Rangkaian ekivalen transformator hubungan singkat

Gambar 2.21 Rangkaian Ekivalen Transformator Hubungan Singkat

Dari gambar 2.21 rangkaian diatas menggunakan alat AC supply,


amperemeter, voltmeter dan transformator. Pada rangkaian di atas dapat
dianalisa bahwa transformator yang digunakan yaitu transformator step

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

down dengan lilitan primernya NP = 500 dan lilitan sekundernya NS = 250.


Kemudian pada saat primer diberikan tegangan AC, arus akan mengalir
menuju lilitan primer dan akan timbul medan elektromagnetik antara kedua
lilitan primer dan sekunder. Hal ini terjadi karena timbulnya Medan pada
lilitan akan menghasilkan fluks magnetik.
Pada rangkaian transformator di atas juga outputnya dari sisi sekunder
dihubungkan sehingga rangkaian tersebut hanya diukur impedansi ekivalen
yang terdiri dari Ref dan Xeq. Pada kondisi step down yaitu NP > NS dengan
lilitan NP 500 dan NS 250 menyebabkan tegangan pada sisi sekunder lebih

kecil daripada sisi primer. Hal ini sesuai dengan persamaan jadi,

 Menghitung nilai faktor daya RC dan Xm transformator tanpa beban


a. Faktor daya

b. Menghitung nilai RC

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

c. Menghitung nilai Xm

 Menghitung nilai faktor daya Reg dan Xeg pada transformator hubungan
singkat
a. Menghitung faktor daya

b. Menghitung Req

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

c. Menghitung Zeq

d. Menghitung nilai Xeq

Tabel 2.7 Hasil pengamatan transformator tanpa beban


VP, NL IP, NL PP, NL RC(*) Xm(*)
(V) (A) (W) (Ω) (Ω)
60 0,35 9 0,42 408,16 190,47
50 0,29 6 0,41 420,52 189,05
40 0,25 4 0,4 400 174,67
30 0,20 2 0,33 454,58 159,57

Berdasarkan tabel 2.7 pengamatan transformator tanpa beban di atas dapat


dianalisa bahwa nilai tegangan tanpa beban pada bagian primer atur nilainya yang
menurun. Karena nilai tegangan tanpa beban menurun maka nilai arus tanpa

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

beban pun akan menurun, hal ini menunjukkan bahwa nilai tegangan tanpa beban
berbanding lurus dengan nilai arus tanpa beban ini sesuai dengan persamaan

Pada tabel diatas dapat dilihat juga nilai daya tanpa beban menurun seiring
turunnya nilai tegangan dan arus tanpa beban. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
daya tanpa beban berbanding lurus dengan tegangan dan arus tanpa beban, sesuai
dengan persamaan .

Adapun untuk nilai faktor daya tanpa beban ( ) nilainya semakin

menurun sesuai dengan persamaan yang menunjukkan bahwa

nilai berbanding lurus dengan nilai daya.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Tabel 2.8 Hasil percobaan transformator hubung singkat


IP, SC VP, SC P P, S C Req(*) Xeq(*)
(A) (V) (W) SC (Ω) (Ω)
0,50 19,2 1 0,1 4 38,19
0,45 17,1 1 0,12 4,93 37,67
0,40 14,9 1 0,16 6,25 36,72
0,35 13,1 1 0,21 8,88 36,35
0,30 11,1 0 0 0 37

Berdasarkan tabel 2.8 hasil percobaan transformator hubung singkat di atas


dapat dianalisa bahwa nilai arus (short circuit) pada bagian primer diatur
menurun karena nilai arusnya menurun. Nilai tegangan (short circuit) yang
didapatkan juga menurun, hal ini menunjukkan bahwa nilai tegangan (short
circuit) berbanding lurus dengan arus hubung singkat, sesuai dengan persamaan

Pada nilai daya primer (short circuit) nilainya cenderung konstan yaitu 1
walaupun nilai arusnya diubah-ubah. Hal ini dikarenakan trafo dihubungkan
sehingga menyebabkan fluks pada inti trafo dapat dihindari.
Sedangkan untuk nilai faktor daya (short circuit) nilainya cenderung naik
karena nilai arus hubung singkat dan tegangan yang mengecil. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai (short circuit) berbanding terbalik dengan nilai

arus dan tegangan (short circuit) sesuai dengan persamaan .

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

G. Kesimpulan
1. Pada transformator tanpa beban saat diberikan variasi tegangan pada sisi
primer harus daya yang diperoleh akan meningkat atau menurun mengikuti
tegangan. Hal ini menunjukkan bahwa gaya berbanding lurus terhadap
tegangan dan arus sesuai dengan persamaan .

2. Pada transformator tanpa beban saat tegangan yang semakin menurun maka
nilai tahanan lilitan (RC) akan ikut menurun bersama dengan nilai reaktansi
mekanisnya (Xm) dan begitu pula sebaliknya.
3. Pada transformator hubung singkat diberikan variasi arus, tegangan dan daya
yang diperoleh akan meningkat atau menurun mengikuti nilai arus karena
daya berbanding lurus dengan tegangan dan arus, sesuai dengan persamaan

4. Pada transformator hubung singkat nilai tahanan ekivalen (Req) meningkat


saat terjadi penurunan nilai arus, sedangkan reaktansi ekivalen (Xeq) bersifat
fluktuatif. Nilai impedansi ekivalen (Zeq) merupakan resultan dari reaktansi
ekivalen dengan tahanan ekivalen.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

H. Tugas Tambahan
1. Jelaskan rugi-rugi yang ada pada transformator?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan arus Eddy dan bagaimana mengurangi arus
Eddy tersebut!

Jawab :
1. Rugi-Rugi Transformator
a. Rugi tembaga yang disebabkan arus beban mengalir pada kawat tembaga

Karena arus beban berubah-ubah bagi tembaga juga tidak konstan


tergantung beban.
b. Rugi besi terdiri dari
- Rugi histeris, rugi yang disebabkan fluks bolak-balik pada inti besi
yang dinyatakan

Dimana kn = Konstanta
Bmaks = Fluks maksimum (wb)
- Rugi arus eddy adalah rugi yang disebabkan arus pusat pada inti besi
yang dinyatakan

2. Arus Eddy merupakan kerugian pada inti besi yang disebabkan oleh GGL
maksimum yang menimbulkan arus pada inti magnet yang melawan
perubahan fluks magnet membangkitkan GGL hingga dapat berkurang jika
menggunakan inti berlapis-lapis.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2021. ”Modul Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik”. Jurusan Teknik
Elektro Universitas Mataram.

Franger dkk. 2016. ”Perancangan Transformator Satu Fasa dan Tiga Fasa
Menggunakan Perangkat Lunak Komputer”. Riau. Jurusan Teknik Elektro
Universitas Riau.

Lasmi, Ni Ketut. 2015. ”Fisika”. Jakarta. Airlangga.

Qurrotaayun, Ristha. 2015. ”Pemodelan dan Analisa Transformator dengan Beban


Non Linear”. Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh November.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Berdasarkan gambar diatas merupakan gambar transformator distribusi yang


ada di sekitar kita, di mana transformasi distribusi adalah transformator yang
digunakan untuk menaikkan dan menurunkan tegangan utama dari sistem distribusi
listrik untuk tegangan pemanfaatan utama pengguna konsumen. Transformator ini
yang umum digunakan adalah transformator step down.
Pada sistem distribusi listrik yang ada di Indonesia, tegangan yang
dibangkitkan pada perangkat listrik 13,8 kV, naik menjadi 150 kV dan diturunkan
menjadi/melalui trafo distribusi sebesar 20 kV. Adapun bagian-bagian trafo distribusi
sebagai berikut :
1. Inti Trafo
Inti trafo yaitu bagian pada inti besi yang berfungsi untuk mempermudah
jalannya fluks yang ditimbulkan arus listrik melalui kumparan.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

2. Kumparan
Kumparan merupakan lilitan kawat berisolasi mengelilingi inti
transformator, untuk kumparan primer berfungsi untuk mengubah arus listrik
menjadi fluks, sedangkan kumparan sekunder adalah sebaliknya.
3. Minyak Trafo
Minyak trafo ini berfungsi sebagai pendingin dan juga isolator untuk trafo
dengan kapasitor besar.
4. Bushing Trafo
Bushing trafo ini adalah jembatan penghubung antara trafo dengan jaringan
luar. Karena telah kapasitas besar direndam dalam minyak trafo dalam kondisi
tertutup.

Konstruksi transformator distribusi dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu :


a. Bagian utama/aktif
b. Bagian pasif
c. Sistem insulasi
d. Terminal
e. Proteksi gangguan internal
f. Peralatan proteksi
g. Peralatan tambahan untuk penyaluran

Menurut jenisnya trafo distribusi dibedakan menjadi :


a. Jenis overhead
1. Tipe konvensional
2. Tipe CSP (Complety Self Protected)
3. Tipe complety self protecting for secondary
b. Jenis underground
1. Tipe subway
2. Tipe network
- Berisi minyak - Tipe kering tertutup
- Tipe kering berventilasi - Tipe pad mounted

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021 / F1B019006


Transformator Satu Fasa

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021/ F1B019141


Transformator Satu Fasa

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021/ F1B019141


Transformator Satu Fasa

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021/ F1B019141


Transformator Satu Fasa

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021/ F1B019141


Transformator Satu Fasa

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021/ F1B019141


Transformator Satu Fasa

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021/ F1B019141


Transformator Satu Fasa

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2021/ F1B019141

Anda mungkin juga menyukai