Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 5

SEFRURY DURIL
LD. BADRUDDIN
SYAHIRA
ERINA APRILIA. M
NURAISA
TUGAS KELOMPOK
DINAMIKA PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM KONTEKS
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA XIIMIPA2
SMANSAKA
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan kami kesehatan, kesempatan dan kebahagiaan untuk membuat
makalah ini dengan judul Dinamika Persatuan dan Kesatuan Dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tak lupa pula marilah kita sanjungkan shalawat serta salam kepada nabi kita
yang tercinta Muhammad shallallahu alaihi wasallam, yang telah membawa kita
ke alam yang terang benderang dan meninggalkan kegelapan di dunia ini.

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang dikenal sebagai
Nusantara,yang artinya negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari
Sabang sampai Merauke, dan didiami oleh ratusan juta penduduk. NKRI dikenal juga sebagai
negara yang memiliki keragaman budaya, ras, suku, dan agama yang berbeda-beda sehingga
tercermin dalam satu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya “berbeda-beda tetapi tetap
satu juga”. Indonesia mengalami bererapa kali pergantian bentuk negara, mulai dari tanggal 6-
15 Desember 1949, terbentuklah Republik Indonesia Serikat (RIS), kemudian tanggal 27
Desember 1949 belanda mengakui kedaulatan Indonesia berubah menjadi Negara Serikat,
bangsa Indonesia bertekad untuk mengubah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada 17 Agustus 1950. RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia kembali ke bentuk negara
kesatuan. Tujuan NKRI adalah seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu pada
alinea ke 4 yang berbunyi “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan Ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan social”. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi negara yang
berdaulat dan berhak untuk mementukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang
dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. dalam perjalanan
sejarah ada upaya untuk menggantikan bentuk negara, tetapi upaya itu tidak bertahan lama
dan selalu digagalkan oleh rakyat. Hingga saat ini negara kesatuan itu tetap dipertahankan. Kita
sebagai generasi penerus wajib turut serta dalam usaha membela negara. Menjaga sikap dan
perilaku dalam mempertahankan NKRI.

B. Rumusan Masalah

1. Apa arti dari persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia?

2. Sebutkan tujuan dari gerakan gerakan separatis yang pernah terjadi di Indonesia!

3. Apa peran siswa dalam menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia?

C. Tujuan/manfaat

Tujuan atau manfaat dari makalah ini yaitu untuk menambah wawasan kita tentang mata
pelajaran PPKN terkait dinamika persatuan dan kesatuan dalam konteks negara kesatuan
Republik Indonesia. Selain itu untuk mendapatkan motivasi atau mendorong siswa dalam
menjaga keamanan persatuan dan kesatuan dalam konteks negara kesatuan Republik
Indonesia.

BAB 2 PEMBAHASAN

1. Makna persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia adalah bersatunya


berbagai bangsa dengan beragam perbedaan agama, suku, bahasa, maupun
adat istiadat yang mendiami wilayah Indonesia menjadi satu kebulatan utuh
dan serasi. Tanpa adanya rasa persatuan dan kesatuan, bangsa akan terpecah
belah.

2. Tujuan APRA YAITU mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan


memiliki tentara tersendiri pada negara bagian RIS.

Tujuan Pemberontakan G30S/PKI yaitu Menghancurkan Negara Kesatuan


Republik Indonesia (NKRI) dan menjadikannya sebagai negara komunis.

Tujuan Pemberontakan PKI Madiun yaitu menggulingkan pemerintahan yang


sah yakni Republik Indonesia dan mengganti landasan negara.

Tujuan Andi Azis di Makassar Yaitu melakukan pemberontakan karena menolak


masuknya pasukan APRIS. Andi Azis ingin mempertahankan keutuhan Negara
Indonesia Timur.

Tujuan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DU/TII) yaitu mendirikan Negara


Islam Indonesia. Pemberontakan DI/TII merupakan salah satu pemberontakan
tersulit yang pernah dihadapi Indonesia. Sebab, pemberontakan ini menyebar di
berbagai wilayah Indonesia dari Jawa, Sumatra, Sulawesi maupun Kalimantan.

Tujuan Pemberontakan PRRI/Permesta yaitu untuk mendorong pemerintah


supaya memperhatikan pembangunan negeri secara menyeluruh, sebab pada
saat itu pemerintah hanya fokus pada pembangunan yang berada di daerah
Pulau Jawa.

3. Peran siswa dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yaitu :

1. Menghindari sikap dan perilaku yang mencemarkan nama baik sekolah dan
keluarga

2. Menyayangi dan saling menghormati antarteman, guru, dan semua karyawan


sekolah

3. Bergaul dengan sesama teman tanpa saling mengejek suku, agama, ras, dan
golongan
4. Tidak membeda-bedakan perlakukan pada teman karena suku, agama, ras,
dan golongan

5. Mengikuti upacara bendera di sekolah dengan tertib

6. Menjaga kebersihan lingkungan kelas dan sekolah, termasuk tidak mencorat-


coret dinding dan sarana-prasana sekolah

7. Menggunakan bahasa daerah dan bahasa nasional secara baik dan benar di
sekolah, rumah, dan di lingkungan masyarakat

8. Giat belajar, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, dan gemar membaca

9. Mengapresiasi dan menggunakan produk dalam negeri agar perekonomian


dalam negeri dapat maju

10. Menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan

11. Berusaha menghasilkan prestasi yang membanggakan diri sendiri, keluarga,


dan bangsa Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional

12. Meningkatkan kreativitas dan berlatih menciptakan inovasi untuk


memajukan bangsa Indonesia

13. Memperluas pergaulan dengan teman-teman baru dari berbagai daerah

14. Menumbuhkan sikap cinta tanah air di tengah masyarakat dengan belajar
mengetahui dan memelihara kekayaan alam dan budayanya

A. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Konsep Negara Kesatuan (Unitarisme)

Menurut C. F strong dalam bukunya History of modern political constitution (1963:84), Negara
kesatuan adalah bentuk negara di mana wewenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam suatu
badan legislatif nasional. Kekuasaan negara dipegang oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat
dapat menyerahkan sebagian kekuasaan kepada daerah berdasarkan hak otonomi tetapi pada
tahap terakhir kekuasaan tetap berada ditangan pemerintah pusat. Pendapat C. F strong
tersebut dapat dimaknai bahwa negara kesatuan adalah negara bersusunan tunggal yakni
kekuasaan untuk mengatur seluruh daerahnya ada ditangan pemerintah pusat.

Negara kesatuan sering juga disebut sebagai negara unitaris, unity, yaitu negara tunggal satu
negara yang monosentris berpusat 1, terdiri hanya satu negara, satu pemerintahan, satu kepala
negara, satu badan legislatif yang berlaku bagi seluruh wilayah negara. Hakikat negara kesatuan
yang sesungguhnya adalah kedaulatan tidak terbagi-bagi baik keluar maupun kedalam dari
kekuasaan pemerintah pusat tidak dibatasi.

2. Karakteristik Negara kesatuan Republik Indonesia

Pemikiran Soepomo tentang konsep negara integralistik atau paham negara kekeluargaan
menurut banyak pihak sangat berpengaruh dalam perumusan UUD 1945. Soepomo dalam
Sidang BPUPKI, menghendaki bentuk negara kesatuan sejalan dengan paham negara
integralistik yang melihat bangsa sebagai suatu organisme.

Menurut Soepomo, integralistik berarti negara tidak untuk menjamin kepentingan individu.
Bukan pula untuk kepentingan golongan tertentu, tetapi menjamin kepentingan masyarakat
seluruhya sebagai satu kesatuan yang integral. Hal ini antara lain seperti yang dikemukakan
oleh Muhammad Yamin, bahwa kita hanya membutuhkan negara yang bersifat unitarisme dan
wujud negara kita tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Bentuk negara kesatuan tersebut didasarkan pada 5 (lima) alasan berikut.
Pertama adalah unitarisme sudah menjadi cita-cita gerakan kemerdekaan selama masa
perjuangan. Hal ini menggambarkan bagaimana kekuatan unitarisme dalam pergerakan
perjuangan pada saat itu.  Kedua adalah agar tidak memberi kesempatan bagi provinsionalisme
yang mengklasifikasikan daerah mereka lebih superior dan berkuasa dari daerah lain. Ketiga
adalah fakta bahwa tenaga-tenaga terpelajar kebanyakan berada di Jawa sehingga menyulitkan
tenaga di daerah-daerah untuk membentuk negara federal mengingat luasnya Indonesia
sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Keempat adalah wilayah-wilayah di
indonesia yang tidak memiliki potensi dan kekayaan yang sama sehingga semakin menyulitkan
pembentukan negara federal. Kelima, dari sudut geopolitik, dunia internasional akan melihat
Indonesia sebagai negara yang kuat apabila berbentuk sebagai negara kesatuan.

B. PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA INDONESIA DARI MASA KE MASA

1. Persatuan dan kesatuan bangsa pada masa revolusi kemerdekaan (18 Agustus 1945 sampai
dengan 27 Desember 1949).
Pada periode ini, bentuk NKRI adalah kesatuan, dengan bentuk pemerintahan adalah Republik
yang mana presiden berkedudukan sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala
negara. Sistem pemerintahan yang dipakai adalah sistem pemerintahan presidensial.

Dalam periode ini, yang dipakai sebagai pegangan adalah undang-undang dasar 1945. Akan
tetapi dalam pelaksanaannya belum dapat dijalankan secara murni dan konsekuen. Hal ini
dikarenakan bangsa Indonesia baru saja memproklamasikan kemerdekaannya. Pada waktu itu,
semua kekuatan negara difokuskan pada upaya mempertahankan kemerdekaan yang baru saja
diraih dari rongrongan kekuatan asing yang ingin kembali menjajah Indonesia. Adapun
departemen yang dibentuk untuk pertama kalinya di Indonesia terdiri atas 12 departemen.
Provinsi yang baru dibentuk terdiri atas 8 wilayah yang terdiri atas Jawa barat Jawa tengah Jawa
Timur Sumatera, Borneo, Sulawesi Maluku dan Sunda kecil.

Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 dijadikan dalil oleh Belanda untuk Indonesia sebagai
negara diktator karena kekuasaan negara terpusat kepada Presiden. Untuk melawan
propaganda Belanda pada dunia internasional maka pemerintah Republik Indonesia
mengeluarkan 3 buah maklumat.

a. Maklumat wakil Presiden nomor X (baca eks) tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan
kekuasaan luar bisa sebelum masa waktunya berakhir (seharusnya berlaku selama 6 bulan).
Dian, maklumat tersebut memberikan kekuasaan MPR dan DPR yang semula dipegang oleh
Presiden kepada komite Nasional Indonesia pusat titik pada dasarnya, maklumat ini adalah
penyimpangan terhadap ketentuan UUD 1945.

b. Maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945 tentang pembentukan partai politik yang
sebanyak-banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan pada saat itu bahwa
salah satu ciri demokrasi adalah multipartai titik tersebut juga sebagai upaya agar dunia barat
menilai bahwa Indonesia adalah negara yang menganut asas demokrasi.

c. Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945 yang intinya mengubah sistem


pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer titik maklumat tersebut
kembali menyalahi ketentuan UUD NRI 1945 yang menetapkan sistem pemerintahan
presidensial sebagai sistem pemerintah Indonesia.

2. Persatuan dan Kesatuan Bangsa Pada Masa Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949
sampai dengan 17 Agustus 1950)

Federalisme pernah diterapkan di Indonesia pada rentang 27 Desember 1959 sampai dengan
17 Agustus 1950 titik pada masa ini yang dijadikan sebagai pegangan adalah konstitusi Republik
Indonesia serikat tahun 1949. Berdasarkan konstitusi tersebut, bentuk negara kita adalah
serikat atau federasi dengan 15 negara bagian.

Bentuk pemerintahan yang berlaku pada periode ini adalah republik. ciri republik diterapkan
ketika berlangsungnya pemilihan insinyur Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia serikat
dan doktorandus Muhammad Hatta sebagai perdana menteri.

Sistem pemerintahan yang dianut pada periode ini adalah sistem parlementer kabinet semu
dengan karakteristik sebagai berikut : pengangkatan perdana menteri dilakukan oleh Presiden,
kekuasaan perdana menteri masih di campur tangani oleh Presiden, pembentukan kabinet
dilakukan oleh Presiden bukan oleh parlemen, pertanggungjawaban kabinet adalah kepada DPR
parlemen tidak mempunyai hubungan erat dengan pemerintah sehingga DPR tidak punya
pengaruh besar terhadap pemerintah, dan presiden ris mempunyai kedudukan rangkap yaitu
sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.

Pada masa Republik Indonesia serikat terdapat gerakan-gerakan separatis yang terjadi
beberapa wilayah di Indonesia, diantaranya :

a. Gerakan angkatan perang ratu adil atau APRA

b. Pemberontakan Andi Azis di Makassar

c. Gerakan Republik Maluku Selatan atau RMS

3. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Demokrasi Liberal (17 Agustus 1950 sampai
dengan 5 Juli 1959)

Pada periode ini, Indonesia menggunakan undang-undang dasar sementara Republik


Indonesia tahun 1950 (UUDS 1950) yang berlaku mulai tanggal 17 Agustus 1950 titik UUDS 1950
merupakan perubahan dari konstitusi RIS yang diselenggarakan sesuai dengan piagam
persetujuan antara pemerintah RIS dan pemerintah RI pada tanggal 19 Mei 1950. Bentuk
negara Indonesia pada periode ini adalah kesatuan yang kekuasaannya dipegang oleh
pemerintah pusat itu hubungan dengan daerah didasarkan pada asas desentralisasi.

Pada periode ini juga terjadi beberapa gerakan separatis di daerah di antaranya:

a. Gerakan Darul islam/tentara Islam Indonesia (DI/TII)


b. Pemberontakan PRRI/permesta (pemerintah revolusioner republik indonesia/perjuangan
rakyat semesta)

4. Persatuan dan Kesatuan bangsa pada masa orde lama (5 Juli 1959 sampai dengan 11 maret
1966)

Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 telah membawa kepastian di negara Indonesia titik negara
kita kembali menggunakan undang-undang dasar 1945 sebagai konstitusi negara yang
berkedudukan sebagai asas penyelenggaraan negara titik sejak berlakunya kembali undang-
undang dasar 1945 presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.

Pelaksanaan pemerintahan pada periode ini meskipun berdasarkan undang-undang dasar


1945 tetapi kenyataannya banyak terjadi penyimpangan terhadap Pancasila dan undang-
undang dasar 1945. Berikut ini adalah beberapa penyimpangan selama pelaksanaan demokrasi
terpimpin yaitu membubarkan DPR hasil pemilu dan menggantikannya dengan membentuk
DPR gotong royong (DPRGR) yg anggota nya diangkat dan diberhentikan oleh presiden,
membentuk MPR sementara yg anggota nys diangkat dan diberhentikan oleh presiden,
penetapan Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup oleh MPRS, membentuk front Nasional
melalui penetapan presiden nomor 13 tahun 1959 yang anggotanya berasal dari berbagai
organisasi kemasyarakatan dan organisasi sosial politik yang ada di Indonesia, dan terjadinya
pamerasan dalam penghayatan Pancasila.

5. Persatuan dan Kesatuan pada Masa Orde Baru ( 11 maret 1966 sampai dengan 21 mei 1998)

Kepemimpinan Presiden Soekarno dengan demokrasi terpimpinnya, akhirnya jatuh pada


tahun 1966. Jatuhnya Soekarno menandai berakhirnya masa orde lama dan digantikan oleh
kekuatan baru yang dikenal dengan sebutan orde baru yang dipimpin oleh Soeharto. Prioritas
utama yang dilakukan oleh pemerintah Orde baru bertumpu pada pembangunan ekonomi dan
stabilitas nasional yang mantap. Adapun kelebihan dari sistem pemerintahan orde baru yaitu :
perkembangan pendapatan perkapita masyarakat Indonesia yang pada tahun 1968 hanya 70
dolar Amerika serikat dan pada 1996 telah mencapai lebih dari 1000 dolar Amerika serikat,
suksesnya program transmigrasi, suksesnya program keluarga berencana, dan suksesnya
memerangi buta huruf.

Sedangkan kelemahannya yaitu terjadinya praktik monopoli ekonomi, kekuasaan berada di


tangan lembaga eksekutif dan perundang-undangan yang mempunyai fungsi untuk membatasi
kekuasaan presiden kurang memadai sehingga kesempatan ini memberi peluang terjadinya
praktik KKN dalam pemerintahan.

6. Persatuan dan Kesatuan pada Masa Reformasi (periode 21 Mai 1998-sekarang)

Periode ini disebut juga era reformasi titik gejolak politik di era reformasi semakin mendorong
usaha penegakan kedaulatan rakyat dan bertekad untuk wujudkan pemerintahan yang bersih
dari korupsi kolusi dan nepotisme yang menghancurkan kehidupan bangsa dan negara.

Memasuki masa reformasi, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem


pemerintahan yang demokratis. untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang konstitusional atau
pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah konstitusional bercirikan bahwa
konstitusi negara itu berisi:

a. Adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif dan

b. Jaminan atas hak asasi manusia dan hak warga negara.

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pernah diuji kekokohannya dengan


munculnya beberapa gerakan separatis seperti pemberontakan PKI di Madiun
pemberontakan DI TII pemberontakan APRA pemberontakan Andi Azis
pemberontakan Republik Maluku Selatan PRRI permesta dan G30S PKI. Akan
tetapi semua gerakan tersebut tidak berhasil menggoyang persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia yang dibuktikan dengan tetap utuhnya NKRI.

B. Saran
Kami ucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang sudah berpartisipasi
didalam pembuatan makalah ini sehingga bisa diselesaikan tepat pada waktunya.

C. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai