Konsep Dokumnetasi
Konsep Dokumnetasi
1. Berdasarkan fakta.
Informasi tentang perkembangan klien dan perawatannya harus berdasarkan
fakta, pencatatan seharusnya berisikan penjelasan dan informasi yang efektif
tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan yang dicium oleh perawat.
Penjelasan yang objektif harus merupakan hasil observasi langsung dan
pengukuran terhadap perilaku klien yang nyata, informasi yang berdasarkan fakta
akan menghilangkan kesalahan interprestasi.
2. Akurat.
Catatan pendokumentasian harus akurat, oleh sebab itu perlu diperhatikan
hal-hal berikut ini: penggunaan pengukuran, ketepatan penulisan kata-kata, dan
penulisan tanggal/ tanda tangan/ nama jelas.
3. Kelengkapan.
Pencatatan yang lengkap lebih mudah dimengerti, pencatatan yang terlalu
panjang dan berbelit-belit akan membosankan dan banyak menghabiskan waktu
atau sulit untuk dipahami. Dalam penulisan hindari kata-kata yang tidak perlu dan
singkat dengan tidak menghilangkan makna dari tulisan tersebut.
4. Ketepatan waktu.
Semua data, rencana, tindakan ataupun hasil evaluasi harus segera
didokumentasikan oleh perawat, yang bertujuan untuk menghindari kelupaan
atau kesalahan penulisan akibat dari penundaan. Penundaan pendokumentasian
dapat juga menyebabkan kelalaian dan kesalahan.
5. Terorganisasi.
Penulisan dokumentasi harus terorganisir sesuai dengan kronologis atau tahap-
tahap dari proses keperawatan. Penulisan yang tumpang tindih akan
membingungkan dan menghilangkan manfaat dari dokumentasi itu sendiri
sebagai wahana komunikasi antar perawat dengan perawat dan dengan tim
kesehatan lain.
6. Kerahasiaan.
Kerahasiaan adalah menjaga informasi yang ada dalam dokumen klien tidak
dibaca oleh pihak yang tidak berkepentingan dalam pelayanan keperawatan/
3
kesehatan. Informasi yang harus dirahasiakan dari segi hukum adalah informasi
yang didapatkan dari hasil pemeriksaan, observasi, diskusi, tindakan
keperawatan, tindakan medik dan pengobatan.
Keuntungan dari metode POMR adalah memberi penekanan pada masalah yang
dihadapi klien, meningkatkan efesiensi dalam pengumpulan data, memberikan
penekanan pada persepsi klien tentang masalah kesehatannya, mendukung
kesinambungan dan memudahkan bila diperlukan revisi, kontuinitas pelayanan
keperawatan lebih terjamin, efektifitas komunikasi, dan memudahkan dalam
4
membaca informasi sesuai dengan kronologis. Formulir POMR terdiri dari empat
bagian, antara lain: formulir pengkajian/ data dasar, formulir daftar masalah/
diagnosa keperawatan, formulir rencana keperawatan dan intervensi,