KELOMPOK I
NAMA KELOMPOK :
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Pendekatan Promosi
Kesehatan” tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan selain
itu untuk mengetahui dan memahami strategi pendekatan promosi kesehatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menyertai segala usaha kita, amin .
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Green dan kreuter (2005) menyatakan bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi
upaya-upaya pendidikan, kebijakan atau politik, peraturan, dan organisasi untuk mendukung
kegiatan-kegiatan dan kondisi-kondisi hidup yang menguntungkan kesehatan individu, kelompok
atau komunitas.
Sedangkan kementerian/departemen kesehatan republik indonesia merumuskan
pengertian promosi kesehatan sebagai berikut:’’upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, dan
bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh
kebijakan pulik yang berwawasan kesehatan’’.
Promosi kesehatan sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat di indonesia harus
mengambil bagian dalam mewujudkan visi pembangunan kesehatan di indonesia.dalam undang-
undang kesehatan RI no 36 tahun 2009, disebutkan bahwa visi pembangunan kesehatan adalah
‘’meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai sumber investasi sumber daya
mausia yang produktif secara sosialdan ekonomi’’.
Secara klasik, istilah promosi kesehatan sudah sejak lama digunakan dalam bidang
kesehatan untuk merujuk pada upaya-upaya yang bersifat umum yang dilakukan secara individu
ataupun secara publik untuk meningkatkan derajat kesehatan yang prima sehingga individu
maupun komunitas tidak mudah masuk ke dalam keadaan sakit. Istilah promkes seperti ini
ditemukan dalam definisi Kesehatan Masyarakat dari Winslow, sebagai butir pertama dari 5
tingkat pencegahan (Leavell and Clarck, 1957) atau fungsi pertama kedokteran (Sigerist, 1945).
“Health promotion” dalam pengertian ini sejak lama di "Indonesia" kan oleh kalangan akademisi
menjadi “peningkatan derajat kesehatan” atau dilingkungan praktisi kesehatan dikenal sebagai
“upaya promotif”, bukan sebagai “promosi kesehatan”.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Salah satu prinsip dalam strategi Primary Care adalah partisipasi masyarakat. Hal
ini merupakan suatu hal yang sangat mendasar sifatnya, karena salah satu
konsekuensinya adalah sebagian dari tindakan pengobatan atau kesehatan yang semula
merupakan hak “eksklusif” profesi kesehatan yang sekarang dialihkan teknologikan
kepada orang “awam”, dalam hal ini kader kesehatan. Akibatnya timbul tantangan yang
cukup keras, terutama yang berasal dari sebagian kelompok profesional kesehatan.
Tetapi karena jumlah petugas profesional terbatas dibandingkan dengan besarnya
permasalahan kesehatan, maka akhirnya kehadiran kader kesehatan sebagai mitra dalam
upaya pelayanan kesehatan primer “bisa” diterima.
Adanya keengganan untuk mendudukan kader kesehatan sebagai patner dalam
upaya pelayanan kesehatan primer tampaknya merupakan salah satu gejala dari
ketidaksamaan penafsiran tentang arti partisipasi masyarakat. Penafsiran yang berbeda-
beda mengenai arti partisipasi ini berkisar dari penafsiran partisipasi hanya sebagai yang
telah diputuskan (oleh pihak lain) sebelumnya sampai dengan penafsiran yang lebih
utuh dimana partisipasi digambarkan sebagai suatu keterlibatan dalam suatu proses
pengambilan keputusan dengan berbagai konsekuensinya.
Dalam konteks strategi primary care partisipasi masyarakat merupakan hal yang
sangat penting, karena upaya kesehatan primer merupakan suatu kegiatan kontak
pertama dari suatu proses pemecahan masalah kesehatan. Melalui partisipasi masyarakat
maka kesenjangan yang ada antara provider dan consumer dicoba untuk dijembatani
dan didayagunakan serta proses belajar akan berlangsung lebih efektif, sehingga
mempercepat peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri
dalam hal kesehatan, seperti yang menjadi tujuan dari pembangunan kesehatan.
2.2 Strategi Pendidikan Kesehatan Dan Perubahan Perilaku (Herawani, 2001)
Prinsip utama dalam proses pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada
individu, kelompok, keluarga dan masyarakat. Apabila proses pendidikan kesehatan
dilihat sistem proses belajar dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Masukan dalam pendidikan kesehatan
Masukan dalam proses pendidikan kesehatan adalah individu, kelompok, keluarga dan
masyarakat yang akan menjadi sasaran didik. Dalam kegiatan belajar, sasaran didik
subjek belajar dengan perilaku belum sehat. Subjek belajar yang mempengaruhi proses
pendidikan kesehatan adalah kesiapan fisik dan psikologis (motivasi dan minat), latar
belakang pendidikan dan sosial budaya.
b. Proses dalam pendidikan kesehatan
Proses dalam pendidikan kesehatan merupakan mekanisme dan interaksi yang
memungkinkan terjadinya perubahan perilaku subjek belajar. Dalam proses tersebut
diperlukan interaksi antara subjek belajar sebagai pusatnya dan pengajar (petugas
kesehatan) metode pengajaran, alat bantu belajar dan materi belajar.
c. Keluaran dalam pendidikan kesehatan
Keluaran dalam pendidikan kesehatan adalah kemampuan sebagai hasil perubahan
perilaku yaitu perilaku sehat dari sasaran didik.
Perilaku adalah respon seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek dan
memiliki dua macam bentuk respons, yaitu:
a. Bentuk pasif (respons internal) terjadi dalam diri manusia dan tidak dapat diamati
secara langsung oleh orang lain, seperti pikiran, tanggapan, sikap batin dan
pengetahuan.
b. Bentuk aktif (respons eksternal) adalah respon yang secara langsung dapat
diobservasi, seperti menjadi akseptor keluarga berencana.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini kita sebagai pembaca khusnya mahasiswa
keperawatan dapat memahami tentang strategi promosi kesehatan dalam rangka memajukan
kesehatan masyarakat,serta dapat bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta