Kraniotomi merupakan pemotongan cranial tindakan untuk mengetahui isi cranial,
contohnya pada pasien tumor otak, kecelakaan, hidrosefalus. Cidera kepala dapat menyebabkan kematian dan kecacatan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas.
Patofisiologi
Trauma kepala menyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup, perubahan tekanan
vaskuler dan oedema paru. Perubahan otonom pada fungsi ventrikel adalah perubahan gelombang T dan P, distritmia fibrilasi atrium dan ventrikel dan takikardia. Akibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan vaskuler, penurunan tekanan vaskuler akan menyebabkan pembuluh darah arteriol berkontraksi.
Penyebab dari kraniotomi antara lain :
1. Tumor otak 4. Perdarahan dalam tulang
2. Infeksi otak tengkorak 3. Pembengkakan (edema) otak 5. Hematoma atau terdapat bekuan darah
Tanda dan gejala:
1. Sakit Kepala 10. Hematoma
2. Muntah proyektil 11. Bila fraktur temporal, ada cairan 3. Pupil edema serebrospinal yang keluar dari 4. Bradikardia hidung (rhinorrhea) dan otorrhea 5. Hilangnya kesadaran <30 mnt (dari telinga) atau > 30 mnt 6. Bingung dan cemas 7. Iritabel 8. Pucat 9. Pusing Penatalaksanaan;
1. Penanganan dilokasi kejadian
Yang pertama harus dinilai adalah kelancaran jalan napas (airway). Status sirkulasi dengan memeriksa tingkat kesadaran dan denyut nadi (circulation) 2. Penanganan di RS a. Penilaian ulang jalan nafas dan ventilasi (bila perlu ventilator) b. Monitor TTV c. Resusitasi cairan d. Nutrisi; cedera kepala berat menimbulkan respons hipermetabolik dan katabolic, dengan keperluan 50-100% lebih tinggi dari normal. Pemberian makanan enteral melalui pipa nasogastric harus diberikan sesegera mungkin e. Temperatur badan dicek f. CT scan g. Tindakan operatif (kraniotomi), tindakan ini dilakukan berdasarkan pada hasil CT scan dan gejala yang ditunjukkan pasien.
Efek samping setelah menjalani kraniotomi:
Kedua mata akan sedikit bengkak atau lebam pascaoperasi.
Luka bekas operasi yang terus terasa nyeri selama beberapa hari setelah operasi. Rasa gatal pada bekas luka operasi yang menandakan pemulihan luka. Kulit di sekitar luka operasi yang terasa sedikit kebas atau mati rasa selama beberapa bulan. Sakit kepala selama dua minggu. Lebih cepat lelah dibandingkan biasanya.
Diagnosa Keperawatan
1) Pola napas tidak efektif b.d depresi pusat napas di otak
2) Bersihan jalan napas tidak efektif b.d penumpukan sputum 3) Gangguan perfusi jaringan cerebral b.d oedema otak 4) Nyeri akut b.d agen injuri