PENDAMPINGAN INDIVIDU 2
GURU PENGGERAK ANGKATAN 4
KABUPATEN SUMBA TENGAH
Waktu Pelaksanaan : 04 – 11 Maret 2022 atau kurun waktu seminggu sebelum Lokakarya 3
Fokus Pendampingan :
1. Diskusi tindak lanjut penerapan komunitas praktisi di sekolah yang antara lain capaian
kegiatan sesuai dengan harapan dan tujuan, tantangan selama penerapan komunitas praktisi
di sekolah dan upaya mengatasinya, dan hal menarik dan menjadi pembelajaran saat
merintis komunitas praktisi
2. Diskusi proses penerapan disiplin positif di kelas CGP
3. Diskusi refleksi tugas yang akan dibawa pada lokakarya 3
4. Rencana yang akan dilakukan Calon Guru Penggerak terkait praktik dan pembelajaran yang
telah dilakukan mengenai penerapan disiplin positif di kelas dan perintisan komunitas praktisi
5. Meminta Kepala Sekolah, 5 orang rekan guru (rekan sejawat) dan 5 orang siswa untuk
memberikan umpan balik kepada CGP
Memasuki Pendampingan Individu 2 Diklat Calon Guru Penggerak pada bulan Maret ini sesuai surat
Undangan dari Kemendikbudristek melalui P4TK Penjas dan BK yang diperkuat surat tugas dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan SMK Negeri 1 Waibakul. Pengajar Praktik
Kabupaten Sumba Tengah melakukan Pendampingan Individu 2 di sekolah masing-masing CGP berada dengan
tujuan melihat dan berdiskusi sejauhmana tindak lanjut komunitas praktisi disekolah dan penerapan 360 0
serta praktik budaya positif yang dilakukan oleh CGP dikelasnya dan ekosistem sekolah dimana CGP
melaksanakan tugasnya.
B. Hasil Kegiatan
Hasil Pendampingan dapat dilihat dari dua kegiatan antara lain melalui :
1. instrument Pendampingan/ Lembar Umpan Balik, dapat digambarkan sebagai berikut;
A. Yublina Podu Atahiwu, S.Pd ( SMP Negeri 2 Waibakul)
Dari Hasil Analiasis Lembar Umpan Balik Diri Calon Guru Penggerak Dalam hal
Mengembangkan diri dan orang lain rata-rata sudah Menunjukkan praktik pengembangan diri
yang didasari kesadaran dan kemauan pribadi (self-regulated learning) dan Mengembangkan
kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas murid (facilitating, coaching,
mentoring), Berpartisipasi aktif dalam organisasi profesi kepemimpinan sekolah dan
komunitas lain untuk pengembangan karir, Menunjukkan kematangan moral, emosi, dan
spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik. Kemudian Dalam Kepemimpinan Pembelajaran
sudah melakukan Berbagai upaya dan Aksi Nyata dalam Memimpin upaya membangun
lingkungan belajar yang berpusat pada murid, Memimpin perencanaan dan pelaksanaan
proses belajar yang berpusat pada murid, Memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses
belajar yang berpusat pada murid, dan melakukan kolaborasi dengan cara Melibatkan
orangtua sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah. Dalam memimpin manajemen
Sekolah yang diperkecil Calon Guru Penggerak telah berkolaborasi dengan Ekosistem Sekolah
melalui kominutas Praktisi yang telah dirintisnya disekolah yaitu dengan Memimpin upaya
mewujudkan visi sekolah menjadi budaya belajar yang berpihak pada murid dan Memimpin
dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid Memimpin dan mengelola
program sekolah yang berdampak pada murid bersama Kepala sekolah dan ekosistem
sekolah.
Dari Hasil Analiasis Lembar Umpan Balik Kepala Sekolah Dalam hal Mengembangkan
diri dan orang lain Calon Guru Penggerak sudah Menunjukkan praktik pengembangan diri
yang didasari kesadaran dan kemauan pribadi (self-regulated learning) dan Mengembangkan
kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas murid (facilitating, coaching,
mentoring), Berpartisipasi aktif dalam organisasi profesi kepemimpinan sekolah dan
komunitas lain untuk pengembangan karir, Menunjukkan kematangan moral, emosi, dan
spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik. Kemudian Dalam Kepemimpinan Pembelajaran
sudah terlihat Berbagai upaya dan Aksi Nyata dalam Memimpin upaya membangun
lingkungan belajar yang berpusat pada murid, Memimpin perencanaan dan pelaksanaan
proses belajar yang berpusat pada murid, Memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses
belajar yang berpusat pada murid, dan melakukan kolaborasi dengan cara Melibatkan
orangtua sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah. Dalam memimpin manajemen
Sekolah yang diperkecil Calon Guru Penggerak telah terlihat gerakan berkolaborasi dengan
Ekosistem Sekolah melalui kominutas Praktisi yang telah dirintisnya disekolah yaitu dengan
Memimpin upaya mewujudkan visi sekolah menjadi budaya belajar yang berpihak pada murid
dan Memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid Memimpin dan
mengelola program sekolah yang berdampak pada murid bersama Kepala sekolah dan
ekosistem sekolah.
Dari Hasil Analiasis Lembar Umpan Balik Rekan Guru Dalam hal Mengembangkan diri
dan orang lain Calon Guru Penggerak sudah Menunjukkan praktik pengembangan diri yang
didasari kesadaran dan kemauan pribadi (self-regulated learning) dan Mengembangkan
kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas murid (facilitating, coaching,
mentoring), Berpartisipasi aktif dalam organisasi profesi kepemimpinan sekolah dan
komunitas lain untuk pengembangan karir, Menunjukkan kematangan moral, emosi, dan
spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik. Kemudian Dalam Kepemimpinan Pembelajaran
sudah terlihat Berbagai upaya dan Aksi Nyata dalam Memimpin upaya membangun
lingkungan belajar yang berpusat pada murid, Memimpin perencanaan dan pelaksanaan
proses belajar yang berpusat pada murid, Memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses
belajar yang berpusat pada murid, dan melakukan kolaborasi dengan cara Melibatkan
orangtua sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah. Dalam memimpin manajemen
Sekolah yang diperkecil Calon Guru Penggerak telah terlihat gerakan berkolaborasi dengan
Ekosistem Sekolah melalui kominutas Praktisi yang telah dirintisnya disekolah yaitu dengan
Memimpin upaya mewujudkan visi sekolah menjadi budaya belajar yang berpihak pada murid
dan Memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid Memimpin dan
mengelola program sekolah yang berdampak pada murid bersama Kepala sekolah dan
ekosistem sekolah.
Dari Hasil Analiasis Lembar Umpan Balik Siswa Dalam hal Mengembangkan diri dan
orang lain Calon Guru Penggerak sering dan bahkan selalu Menunjukkan praktik
pengembangan diri yang didasari kesadaran dan kemauan pribadi (self-regulated learning) dan
Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas murid (facilitating,
coaching, mentoring), Berpartisipasi aktif dalam organisasi profesi kepemimpinan sekolah dan
komunitas lain untuk pengembangan karir, Menunjukkan kematangan moral, emosi, dan
spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik. Kemudian Dalam Kepemimpinan Pembelajaran
sering melakukan Berbagai upaya dan Aksi Nyata dalam Memimpin upaya membangun
lingkungan belajar yang berpusat pada murid, Memimpin perencanaan dan pelaksanaan
proses belajar yang berpusat pada murid, Memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses
belajar yang berpusat pada murid, dan melakukan kolaborasi dengan cara Melibatkan
orangtua sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah. Dalam memimpin manajemen
Sekolah yang diperkecil Calon Guru Penggerak selalu melakukan gerakan berkolaborasi
dengan Ekosistem Sekolah melalui kominutas Praktisi yang telah dirintisnya disekolah yaitu
dengan Memimpin upaya mewujudkan visi sekolah menjadi budaya belajar yang berpihak
pada murid dan Memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid
Memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid bersama Kepala
sekolah dan ekosistem sekolah.
Dari Hasil Diskusi terkait topic Penerapan 360 0 dan Komunitas Praktisi serta penerapan
Budaya Positif yang dilakukan disekolah para Calon Guru Penggerak telah melakukannya dan
mengiplementasikan dalam proses pembelajaran Para Calon Guru Penggerak telah
mengitegrasikannya dalam pembelajaran. Dalam Hal merintis Komunitas Praktisi para Calon
Guru Penggerak telah mengantongi Surat Keputusan Kepala Sekolah terkait dengan legalitas
dari sebuah komunitas dan diharapkan wadah ini akan terus bergerak dalam mengkawal
terjadinya transformasi pendidikan disekolah masing-masing CGP.
Dalam Pencapaian kegiatan pembelajaran bahkan dalam pendidikan guru penggerak
para Calon Guru Penggerak telah mencapai tujuan yang sesuai dengan harapan, namun juga
terlihat adanya tantangan yang tidak bisa dihindari adalah masalah manajemen waktu dengan
padatnya kegiatan disekolah kemudian juga dengan berbagai tanggungjawab keluarga yang
juga harus sama-sama jalan.
Dalam penerapan Budaya Postif semua CGP sudah menunjuukan keteladanan yang
dapat menjadi sumber inspirasi dan motivator bagi rekan guru dan siswa bahkan ekosistem
sekolah dan lingkungan masyarakat sekitarnya. Para Calon Guru Penggerak dalam Rencana
Aksinya telah melakukan kolaborasi dengan ekosistem sekolah dalam mewujudkan kumunitas
praktisi dan penerapan budaya postif serta kompetensi social emosional. Dalam
Pendampingan kali ini ada hal yang sangat menarik bagi CGP yaitu dimana penerapan
Kompetensi Sosial Emosional meski baru mendapatkan materinya dalam pembelajaran secara
daring namun para CGP telah mengimplementasikan dalam pembelajaran dikelas dengan
sangat menyenangkan.
C. Penutup
Laporan pendampingan ini diharapkan menjadi bahan informasi untuk evaluasi
pelaksanaan Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 4. Informasi yang
didapatkan merupakan bahan tindak lanjut bagi pemangku kebijakan, penyelenggara serta
pihak-pihak lain untuk tercapainya tujuan dari program ini.
DOKUMENTASI KEGIATAN PENDAMPINGAN INDIVIDU 2
(SEMUA SEKOLAH BDR)
4. Torine Rambu Baba Ama, S.Pd.Gr / SMP Kristen Mbarabanja (Rabu, 09 Maret 2022)