Anda di halaman 1dari 17

MANAJAMEN KEUANGAN I

MANAJEMEN KAS

Dosen pengampu : Mira Gustiana Pangestu, SE, MM

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Yulia Dwi Kartika (8080200003)


2. Michael Tanuwijaya (8080200020)
3. Zathia Fadhillah Apriliansyah (8080200043)
4. Ahmad Faizal (8080200046)

Kelas/Semester : 01PM3/3

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS ILMU MANAJEMEN DAN BISNIS

UNIVERSITAS DINAMIKA BANGSA JAMBI

2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan penulis
kemudahan dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Manajemen Kas”. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Mira Gustiana Pangestu, SE, MM selaku dosen pengampu
penulis di mata kuliah Manajemen Keuangan I yang telah mengajarkan,
menjelaskan materi terkait manajemen dan kas itu sendiri, sehingga penulis
sedikit lebih mudah mengerjakan makalah ini.

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen


Keuangan I. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap
lebih jauh agar makalah ini bisa pembaca praktikkan ke depannya.

Bagi kami sebagai penulis dan penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Jambi, 16 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ ii

DAFTAR ISI ................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 5
1.3 Tujuan dan Manfaat ............................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Kas ................................................... 6


2.2 Motif Memegang Kas ............................................................ 7
2.3 Menyusun Anggaran Kas Perusahaan ..................................... 8
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Persediaan Kas ........................... 9
2.5 Mengelola Kas .................................................................... 10
2.6 Menentukan Saldo Kas Optimal ........................................... 12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................ 15


3.2 Saran ................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... xvii

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen kas pada dasarnya adalah serangkaian proses yang
dijalankan sebuah entitas organisasi untuk memperoleh kemanfaatan yang
maksimal dari arus kas (ANAO, 1999). Williams (2004) mendefinisikan
manajemen kas sebagai “... the strategy and associated process for
managing cost-effectively government’s shrot-term cash flows and cash
balances, both within government, and between government and other
sectors”. Pengertian tersebut menekankan pentingnya proses bisnis yang
secara rutin dijalankan dalam manajemen kas di samping hal-hal yang
berkaitan dengan alternatif kebijakan.
Dalam rangka pelaksanaan anggaran, tujuan manajemen kas
setidaknya meliputi pengendalian atas total pengeluaran (aggregate
spending), implementasi anngaran yang efisien, meminimalkan biaya
berkaitan dengan pinjaman, memaksimalkan hasil dari kelebihan kas. Untuk
pelaksanaan anggaran yang efisien, pemerintah harus memastikan bahwa
tagihan dan penerimaan dapat dibayarkan dan diterima tepat waktu. Untuk
dapat melaksanakan pembayaran yang tepat waktu, idealnya terdapat
mekanisme untuk mengetahui arus kas yang dibutuhkan pada saat
pembayaran jatuh tempo (World Bank, 2007).
Dalam Modernizing Cash Management (Lienert, 2009), disebutkan
bahwa manajemen kas yang efektif memerlukan perencanaan arus kas
jangka pendek yang akurat dan tepat waktu. Aktivitas perencanaan dan
proyek kas ini, diantaranya meliputi pertukaran informasi antara
Kementerian Keuangan dengan kementerian teknis di tingkat operasional.
Peran dan tanggung jawab dalam manajemen kas diantaranya
dipengaruhi oleh model sistem perbendaharaan dan mekanisme
pembayaran dalam rangka pelaksanaan anggaran di suatu negara.

4
Sedangkan mekanisme yang ditempuh institusi perbendaharaan untuk
menjamin ketersediaan kas pada saat pembayaran jatuh tempo dipengaruhi
pula oleh struktur rekening pemerintah di mana uang negara ditempatkan.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pimpinan perusahaan perlu
menetapkan target yang harus dicapai dalam suatu periode, beserta
rencana anggaran yang harus disediakan. Target ini disusun dalam bentuk
rencana yang berisi kegiatan yang harus dilakukan. Penyusunan rencana
biasanya dibuat oleh masing-masing fungsi manajemen yang ada dalam
suatu perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud manajemen kas?
b. Mengapa perusahaan memegang kas?
c. Bagaimana cara menyusun anggaran kas perusahaan?
d. Apa saja faktor yang mempengaruhi persediaan kas?
e. Bagaimana manajer keuangan mengelola kas?
f. Bagaimana cara menentukan saldo kas optimal?
1.3 Tujuan dan Manfaat
a. Untuk mengetahui pengertian manajemen kas.
b. Untuk mengetahui apa alasan atau motif perusahaan memegang
kas.
c. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan menyusun anggaran
kas.
d. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
persediaan kas.
e. Untuk mengetahui bagaimana manajer keuangan mengelola kas.
f. Untuk mengetahui cara menentukan saldo kas optimal.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Kas


Kas merupakan uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini
biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari aset. Yang termasuk
kedalam kas adalah seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan dengan
segera seperti uang kertas, uang logam, serta saldo rekening giro di bank.
Pengertian lain tentang kas adalah sebagai berikut :
a. Menurut Munawir (1983:14), kas merupakan uang tunai yang
dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, termasuk
dalam pengertian kas merupakan cek yang diterima dari para
pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro
atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil
kembali (dengan menggunakan cek atau bilyet).
b. Standar Akuntansi Keuangan (2002:85), kas didefinisikan sebagai
alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan.
c. Menurut Gito Sudarmo, I dan Basri (1995:61), kas merupakan
nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos
lain yang ada dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai
alat pembayaran kebutuhan financial, yang mempunyai sifat
paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Kas meliputi: uang tunai (kertas atau logam) baik yang ada ditangan
perusahaan (cash in hand) atau ada di bank (bank), cek, demand deposit,
money order, dan lain-lain.

Manajemen kas adalah proses mengumpulkan dan mengelola arus


kas. Manajemen kas dapat menjadi penting bagi individu maupun
perusahaan. Dalam bisnis ini adalah komponen kunci dari stabilitas

6
keuangan perusahaan. Bagi individu, uang tunai penting untuk stabilitas
keuangan sementara juga biasanya dianggap sebagai bagian dari portofolio
kekayaan total. Tentunya, manajemen kas ini menentukan berapa besarnya
kas minimal yang harus ada dan menentukan berapa kas yang ideal boleh
disimpan sehingga operasi perusahaan tidak terganggu dan kas yang ada
tidak menganggur terlalu lama serta pengendalian/pengawasan terhadap
kas.
Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal, yaitu:

1. Likuiditas, artinya manajemen harus secara sadar menjaga agar


perusahaan selalu memiliki kemampuan membayar atau
membiayai kegiatan operasinya.
2. Earning (penghasilan), artinya bahwa setiap pengeluaran
perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan
hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang
dikeluarkan.
2.2 Motif Memegang Kas
a. Motif transaksi yaitu kas diperuntukkan untuk mendanai
keperluan transaksi. Transaksi perusahaan berawal dari sales,
yang berarti perusahaan mendapatkan kas. Ketika itu,
perusahaan wajib membayar salary pegawai, membeli raw
material, membayar kewajiban dagang. Pengeluaran dan
penerimaan kas perusahaan tidak selalu sinkron sehingga
dibutuhkan sejumlah kas untuk keperluan pengaman, agar tidak
mengganggu kelancaran kegiatan perusahaan.
b. Motif berjaga-jaga yaitu kebutuhan kas dalam rangka untuk
mengatasi fluktuasi keperluan dana atau kebutuhan yang di luar
dugaan. Kebutuhan ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
• Tingkat ketepatan dalam meramalkan aliran kas masuk
dan aliran kas keluar

7
• Kemampuan perusahaan untuk meminjam uang dalam
jangka pendek/mencari tambahan kas secara mendadak
c. Motif spekulasi yaitu kebutuhan kas untuk memperoleh profit
yang lebih besar di luar usaha pokok, dengan membeli surat
berharga. Surat berharga adalah surat yang dapat dijual dengan
cepat tanpa mengalami kerugian.
Terdapat dua alasan penting perusahaan memiliki investasi di
berbagai surat berharga yaitu:
• Sebagai subtitusi kas, yaitu untuk penyangga pada saat
perusahaan mengalami kesulitan uang kas
• Sebagai bentuk investasi sementara untuk tujuan
meningkatkan profitabilitas perusahaan

Apabila perusahaan memiliki saldo kas yang terlalu sedikit,


perusahaan dapat menghadapi kehabisan kas. Hal ini dapat berakibat
perusahaan harus mencari dana jangka pendek, baik berupa pinjaman atau
penjualan surat berharga, yang juga membutuhkan berbagai biaya. Untuk
menentukan saldo kas yang tepat, perusahaan sebaiknya
mempertimbangkan manfaat mengadakan kas dan biaya yang timbul akibat
dari pengadaan kas tersebut.

2.3 Menyusun Anggaran Kas Perusahaan


Salah satu bagian penting dari manajemen kas perusahaan yang
merupakan aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran
kas. Anggaran kas itu sendiri dapat didefinisikan sebagai rencana
penerimaan dan pengeluaran uang tunai perusahaan selama periode waktu
tertentu.
Manajer harus menyiapkan terlebih dahulu daftar kegiatan untuk
menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas
(pengoperasian, pembiayaan dan penginvestasian). Dengan perkataan lain
manajer harus menyiapkan proyeksi yang berkaitan dengan aliran kas

8
masuk (inflow), aliran kas keluar (outflow), dan saldo kas (balance).
Perencanaan kas perlu disiapkan agar keseimbangan antara dana yang
dibutuhkan untuk membiayai operasi perusahaan setiap hari (likuiditas),
dan dana perusahaan yang digunakan untuk investasi dapat terjaga.
Agar tujuan perencanaan tercapai maka perlu ditentukan dua hal,
yaitu:
1. Menentukan sumber-sumber penerimaan kas, misalnya: kas dari
operasi rutin, kas dari utang jangka panjang, investasi dari
pemilik, penjualan aktiva tetap, mengeluarkan obligasi, dll.
2. Menentukan rencana penggunaan kas, misalnya: pembayaran
dividen, pembayaran utang jangka panjang, pembelian aktiva
tetap, membayar gaji karyawan, dll.
Anggaran kas dapat disusun per hari, per minggu, per bulan, dan per
tahun. Kebanyakan anggaran kas disusun per bulan dengan periode dalam
1 tahun anggaran. Mengapa anggaran umumnya dibuat maksimum 1
tahun? Karena semakin lama periode pembuatan anggaran, maka akan
semakin tidak akurat anggaran tersebut, terlebih untuk anggaran kas yang
merupakan bagian dari aktivitas sehari-hari sehingga kemungkinan terjadi
perubahan atau perbedaan pada realisasinya sangat besar.
Adapun tujuan utama penyusunan anggaran kas adalah sebagai
berikut.
1. Mengetahui posisi kas perusahaan setiap periode. Misalnya
berapa posisi kas perusahaan bulan Januari, Februari Maret, dst.
2. Mengidentifikasi apakah perusahaan berada dalam kondisi
kelebihan kas atau kekurangan kas.
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Persediaan Kas
Kas itu memiliki persediaan bersih atau persediaan minimal yang
disebut sebagai “safety cash balance” merupakan jumlah kas minimal dari

9
kas yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi
kewajiban finansialnya sewaktu-waktu.
Faktor yang memenuhi besar kecilnya perusahaan bersih kas:
a. Perimbangan antara aliran kas untuk masuk (inflow cash) dan kas
keluar (outflow cash)
b. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
c. Adanya hubungan yang baik dengan bank

Ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan


jumlah safety cash balance yang tepat adalah:

1. Perusahaan harus dapat memperkirakan kebutuhan kas harian.


Semakin perusahaan dapat memprediksikan kebutuhan kas
hariannya, maka perusahaan akan semakin tepat dalam
memutuskan berapa angka safety cash balance perusahaan,
begitu juga sebaliknya.
2. Perusahaan harus memiliki hubungan baik dengan lembaga
pembiayaan/perbankan. Semakin perusahaan memiliki hubungan
yang baik dengan lembaga pembiayaan/bank, maka semakin
mudah perusahaan menerapkan kebijakan safety cash balance-
nya, begitu juga sebaliknya.

Safety cash balance ditetapkan untuk periode normal dan periode


puncak. Periode puncak adalah periode dimana kebutuhan akan kas
memuncak.
Safety Cash Balance = jumlah hari
yang diinginkan x rata-rata harian
pengeluaran kas

2.5 Mengelola Kas


Manajer keuangan akan melakukan tiga hal ketika mengelola kas:
1. Mempercepat pemasukan kas

10
Mempercepat pemasukan kas bertujuan menaikkan ketersediaan
kas (dari pada kas ditangan perusahaan lain, lebih bagus dipegang
dan di managemen oleh manajer financial).
a. Penjualan cash. Cara ini merupakan cara yang paling dirrect.
Dengan cara sales, tidak ada piutang, manajer financial akan
memperoleh kas, piutang atau disebut kredit hanya akan
menunda pendapatan cash.
b. Potongan cash (cash discount). Diharapkan untuk
mempercepat pelunasan piutang oleh pembeli/customer
perusahaan. Batasan atau syarat kredit kas biasanya ialah
1/10-n/30. Offering semacam itu bisa dilihat sebagai
“Perusahaan offering potongan (discount) sebesar 1% jika
pelanggan bersedia melunasi dalam jangka waktu 10 hari”.
c. Desentralisasi pusat pendapatan pembayaran. Contoh
customer tersebar secara geografis yang berbeda, dan
pelanggan memiliki kebiasaan memanfaatkan pos wesel
sebagai instrumen pembayaran, atau cek privasi pada negara-
negara sudah maju. Central pembayaran ada di kota Jakarta.
2. Memperlambat pengeluaran kas
Ada pembatasan yang harus diperhatikan, yaitu reputasi (credit
standing) perusahaan tidak turun dikarenakan upaya memperlambat
aliran kas keluar.
a. Pembelian secara kredit. Pembelian dengan kredit berarti
supplier mendanai lebih awal pembelian yang dijalankan oleh
perusahaan. Perusahaan dengan demikian memiliki
opportunity untuk menunda mengeluarkan kas. Biasanya
credit sales akan lebih besar dan mahal dikomparasikan
dengan cash sales.

11
b. Memanfaatkan draft. Draft adalah bukti bayar yang harus
disetujui oleh pihak perusahaan dan selanjutnya dibayarkan.
Istilah cash bond kerap dimanfaatkan. Dalam cash bond, jika
ada tagihan datang akan dikonsepkan surat pembayaran,
yang selanjutnya baru dapat diuangkan beberapa hari
selanjutnya.
c. Cek dibayarkan pada hari yang telah ditentukan. Cek dapat
digunakan untuk memperlambat pembayaran uang kas.
Contoh, pembayaran salary pegawai dibayar dalam wujud cek
yang dibayarkan pada hari Jumat. Secara general cek tidak
secara langsung dapat diuangkan, apalagi hari Jumat
merupakan hari pendek.
3. Memelihara saldo kas optimal
Ketika ketersediaan kas semakin meningkat, maka perusahaan
perlu untuk menentukan saldo kas optimal. Ada trade off antara
keuntungan dan risiko ketika memegang kas. Saldo kas yang besar
membuat perusahaan lebih likuid dan aman dari risiko kekurangan
kas yang menyebabkan operasi perusahaan terganggu. Akan tetapi
saldo kas yang besar juga mengakibatkan kurangnya produktivitas
asset perusahaan.
2.6 Menentukan Saldo Kas Optimal
1. Metode Persediaan untuk Cash (Model Baumol)
Baumol (1952) mengidentifikasikan bahwa kebutuhan akan kas
dalam perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan.
Total cost transaksi yang akan direndahkan untuk mendapat
saldo kas maksimal terdiri dari 2 item:
a. Saving cost, yang berwujud cost kesempatan (opportunity
cost) yang timbul sebab perusahaan memegang cash,
bukannya memegang marketable security. Dengan kata lain,

12
opportunity cost ialah pendapatan interest yang tidak bisa
diperoleh karena perusahaan memegang kas. Pendapatan
bunga (yang hilang) tersebut dihitung sebagai interest rate
investasi pada marketable security dikalikan saldo kas rata-
rata.
b. Transaction cost, cost transaksi dihitung dari cost yang wajib
dikeluarkan pada waktu manajer financial menjual marketable
security. Dengan kata lain, transaction cost merupakan cost
yang dikeluarkan untuk mendapat saldo kas tersebut.

Total cost = Biaya simpan + Biaya


Transaksi
𝐶 𝑇
Total cost = (2 )𝑖 + (𝐶) 𝑏

Saldo kas optimal untuk menghitung, bisa didiferensialkan


persamaan di atas (turunan pertama), dan menyamakan hasil
diferensial tersebut dengan nol, sebagai berikut.
σTC −bT i bT i 2bT
= + 2 = 0 atau = 2 → C2 = atau
σC C2 C2 i

2bT 1
C=( )2
i
Dimana
C : saldo kas maksimal
i : tingkat bunga
T : total kebutahn kas dalam satu periode
b : biaya order kas
2. Model Random Cash Flow (Model Miller-Orr)
Miller & Orr (1966) mengasumsikan bahwa aliran kas masuk dan
keluar tidak konstan (berfluktuasi). Miller & Orr menentukan batas
pengendalian atas dan batas pengendalian bawah serta saldo kas

13
yang ditargetkan. Hal ini karena ketidakpastian aliran kas yang cukup
besar sehingga saldo aliran kas bersifat random.
3𝑏𝜎 2 1
𝑧 = ( 𝑖 )3
4
ℎ = 3𝑧
4𝑧
𝐶=
3
Dimana
z : batas bawah
h : batas atas
b : cost transaction (tetap) pembelian/penjualan marketable
𝜎 2 : varians aliran kas bersih harian
i : tingkat bunga harian pada surat berharga
C : rata-rata saldo kas

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kas merupakan uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini
biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari aset. Yang termasuk
kedalam kas adalah seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan dengan
segera seperti uang kertas, uang logam, serta saldo rekening giro di bank.
Kas meliputi: uang tunai (kertas atau logam) baik yang ada ditangan
perusahaan (cash in hand) atau ada di bank (bank), cek, demand deposit,
money order, dan lain-lain.
Alasan perusahaan memegang kas yaitu dengan motif transaksi,
berjaga-jaga, dan motif spekulasi. Adapun cara perusahaan menyusun
anggaran kas, manajer harus menyiapkan terlebih dahulu daftar kegiatan
untuk menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas
(pengoperasian, pembiayaan dan penginvestasian). Dengan perkataan lain
manajer harus menyiapkan proyeksi yang berkaitan dengan aliran kas
masuk (inflow), aliran kas keluar (outflow), dan saldo kas (balance).
Perencanaan kas perlu disiapkan agar keseimbangan antara dana yang
dibutuhkan untuk membiayai operasi perusahaan setiap hari (likuiditas),
dan dana perusahaan yang digunakan untuk investasi dapat terjaga.
Faktor yang memenuhi besar kecilnya perusahaan bersih kas:
Perimbangan antara aliran kas untuk masuk (inflow cash) dan kas keluar
(outflow cash); Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan; dan
Adanya hubungan yang baik dengan bank. 3 hal yang dilakukan manajer
keuangan ketika mengelola kas, yaitu: mempercepat pemasukan kas;
memperlambat pengeluaran kas; dan memelihara saldo kas optimal.

15
3.2 Saran
Suatu perusahaan diperlukan untuk melakukan pengawasan yang
lebih ketat terhadap pengeluaran kas agar penggunaan kas tidak terlalu
besar dibandingkan dengan penerimaan kas terutama dalam kegiatan
operasi dan investasi perusahaan dan juga perlu adanya pengelolaan
manajemen kas yang lebih efektif dan efisien sehingga tidak terjadi kas
menganggur.
Dilihat dari segi makalah yang kami buat dan susun, meskipun kami
menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi
pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki. Hal
ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan kami. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari Ibu Mira sangat kami harapkan sebagai
bahan evaluasi untuk kedepannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, M. (2018). Manajemen Keuangan. Yogyakarta:


Zahir Publishing.
Kariyoto. (2018). Manajemen Keuangan: Konsep dan Implementasi.
Malang: Universitas Brawijaya Press.
Mokhamad Anwar, P. (2019). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
Perusahaan. Jakarta: Prenada Media.
Purnamasari, K., & Djuniardi, D. (2021). DASAR-DASAR MANAJEMEN
KEUANGAN. Malang: CV Literasi Nusantara Abadi.
Setiawan, A., & Muslim, P. M. (2021). Manajemen Kas: Integrasi dan
Interkoneksi Proses Bisnis dengan Satker. Jakarta: Direktorat Sistem
Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian
Keuangan, 2021.
Shatu, Y. P. (2016). Kuasai Detail Akuntansi Perkantoran. Jakarta: Lembar
Langit Indonesia.
https://www.investopedia.com/terms/c/cash-management.asp

http://web-suplemen.ut.ac.id/ekma4210/ekma4210a/isi_materi1_2.htm

http://web-suplemen.ut.ac.id/ekma4210/ekma4210a/isi_materi1_2_1.htm

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://reposit
ory.uhn.ac.id/handle/123456789/2514%3Fshow%3Dfull&ved=2ahUKEwi_
9MvJn_D0AhUqlNgFHaB5AoQQFnoECCsQAQ&usg=AOvVaw03S-5f-
H8r4xqPK3Z-y5nW

https://123dok.com/article/saran-kesimpulan-saran-analisis-manajemen-
putra-sumatera-medan.ky6v8r7q

xvii

Anda mungkin juga menyukai