Anda di halaman 1dari 21

INVESTASI YANG BERISIKO

Teori Portofolio dan Analisis

Dosen Pengampu : Dr. Achmad Fadjar, SE.,M.Si.,Ak.

Oleh:

Ani Suryani (1620203032)

Yoana Meirlin Siki (1620203019)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-

Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah

tentang “Investasi yang Berisiko” ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi

tugas mata kuliah Teori Portofolio dan Analisis.

Penyusunan makalah tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Kami sebagai penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari

bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

kesempurnaan di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan suatu manfaat bagi kami

selaku penyusun makalah dan bagi pembaca pada umumnya serta bisa menjadi

tambahan referensi di bidang ilmu Akuntansi Keuangan.

Bandung, Maret 2022

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
Latar Belakang .................................................................................................... 2
Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
Tujuan .................................................................................................................. 3
Manfaat ................................................................................................................ 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
Pengertian Investasi ............................................................................................. 4
Jenis – Jenis Investasi .......................................................................................... 4
Keunggulan dan Kekurangan Investasi ............................................................... 5
Definisi Risiko Investasi ..................................................................................... 8
Jenis – jenis Risiko Investasi ............................................................................... 8
Resiko Dalam Investasi ..................................................................................... 11
Sumber – Sumber risiko investasi ..................................................................... 12
BAB III ................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA

ii
1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manfaat pasar modal bagi dunia usaha adalah membina iklim keterbukaan

bagi dunia usaha serta memberikan akses kontrol sosial bagi perusahaan

dalam menjalankan usahanya, mendorong pemanfaatan manajemen

profesional dalam pengelolaan perusahaan, wahana untuk melakukan investasi

dalam jangka pendek (likuiditas) mapun jangka panjang (growth) dan

merupakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi perusahaan.

Hadirnya lembaga pasar modal di indonesia menambah deretan alternatif

bagi kalangan masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan berminat untuk

melakukan investasi. Agar harga saham yang tercatat di pasar modal

menunjukkan nilai yang sebenarnya, dibutuhkan suatu kondisi pasar modal

yang efisien.

Akan tetapi risiko akan selalu ada dalam setiap investasi. Dalam memilih

berbagai alternatif keputusan keuangan, ada trade off antara pengembalian

(return) dan risiko (risk). Dalam konteks Investasi Return adalah tingkat

pengembalian yang diiharapkan. Karena investor harus memproyeksikan

berapa besarnya cashflow atau penerimaan yang akan diterima selama usia

investasi.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah:

1. Apa keunggulan dan kekurangan investasi?

2. Bagaimana resiko dalam investasi?

1.3 Tujuan
Berdasarkan apa yang ada pada rumusan masalah, maka tujuan makalah ini

adalah :

1. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan investasi.

2. Untuk mengetahui risiko dalam investasi.

1.4 Manfaat
1. Bagi akademisi

Penelitian ini memberikan pengetahuan mengenai investasi yang berisiko

dalam kehidupan sehari-hari ataupun di dalam bidang pasar modal.

2. Bagi Manajer Investasi

Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang

berhubungan dengan pemilihan portofolio.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Investasi

Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi

diartikan sebagai penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau

proyek untuk tujuan memproleh keuntungan.

Defenisi investasi menurut PSAK adalah suatu aktiva yang

digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of

wealth) melalui distribussi hasil investasi seperti bunga,royalti, dividen

dan uang sewa, untuk apreasiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain

bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui

hubungan perdagangan.

2.2 Jenis – Jenis Investasi


a. Berdasarkan waktu

Menurut Martono dan Harjito (2002) investasi dibedakan menjadi 3

macam yaitu :

- investasi jangka pendek,

- investasi jangka menengah

- investasi jangka panjang.

b. Berdasarkan jenis aktiva

Investasi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

- investasi pada aktiva riil

Contoh : investasi dalam tanah, gedung, mesin dan peralatan

4
- investasi pada aktiva non-riil (aktiva finansial). Investasi pada

aktiva rill misalnya.

Contoh : investasi ke dalam surat-surat berharga.

2.3 Keunggulan dan Kekurangan Investasi

1. Produk Perbankan Tabungan

Digunakan untuk menyimpan dana nasabah. Dapat memberikan banyak

kemudahan, antara lain:

 Likuiditas yang tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank dan

ATM

 Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon,

kartu kredit, dan lain-lain), penukaran uang, dan lain-lain.

 Dijamin pemerintah, sampai tahun 2006.

Kekurangan :

 Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di bawah tingkat inflasi.

 Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta.

2. Rekening koran (cheque/giro)

Dipergunakan secara luas oleh perusahaan dan perorangan, untuk

melakukan transaksi keuangan.

Kemudahan, antara lain:

5
 Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank pencairan

cek.

 Kemudahan bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa

menggunakan uang tunai dan tanpa harus datang ke bank.

 Dijamin oleh pemerintah.

Kekurangan :

 Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah

 Bunga kena pajak 20%.

3. Deposito berjangka

Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka waktu

tertentu.

Kemudahan, antara lain:

 Suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%.

 Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka

waktu

tertentu.

 Dapat dijaminkan: untuk mendapatkan hutang dari bank yang

sama.

 Dijamin oleh pemerintah, rate (%) x (# of Days/365) x Nominal x

0.80, 12% x (31/365) x IDR 1,000,000 x 0.80.

6
Kekurangan :

 Terkena penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo

 Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta.

Kesimpulan:

Dikarenakan sifatnya dan bunga yang diberikan dari suatu produk

perbankan berada di bawah rate inflasi, maka produk perbankan tidak

sesuai untuk dipakai sebagai alat investasi.

Kelebihan :

 Akses yang cepat/likuiditas yang tinggi

 Kemudahan bertransaksi

 Jaminan pemerintah

Secara umum, bank idealnya digunakan sebagai tempat melakukan

transaksi.

Produk perbankan sangat ideal dipergunakan untuk penempatan dana

darurat (emergency fund).

4. Produk investasi Reksa Dana/Unit Trust

Keunggulan :

 Diversifikasi

 Pilihan investasi yang beragam

 Transparansi

 Peraturan yang ketat


7
 Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)

 Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini)

 Minimum investasi yang rendah.

2.4 Definisi Risiko Investasi


Risiko adalah penyimpangan dari return yang di harapkan (expected

return), sedangkan menurut Jones risiko adalah kemungkinan pendapatan

yang diterima (actual return) dalam suatu investasi akan berbeda dengan

pendapatan yang di harapkan (expected return).

Risiko investasi adalah kondisi dimana investor berpotensi mengalami

kerugian dari aktivitas investasi. Dengan kata lain, keuntungan atau imbal

hasil yang diharapkan dari investasi tidak sesuai.

Dalam teori portofolio, risiko dinyatakan sebagai kemungkinan

keuntungan menyimpang dari yang di harapkan. Karenanya resiko

mempunyai dua dimensi, yaitu menyimpang lebih besar atau lebih kecil dari

return yang diharapkan. Karenanya resiko mempunyai dua dimensi, yaitu

menyimpang lebih besar atau lebih kecil dari return yang di harapkan.

Ukuran ini dinyatakan dalam standar deviasi) yang merupakan ukuran untuk

resiko total.

2.5 Jenis – jenis Risiko Investasi


a. Risiko Pasar

Jenis pertama dari risiko investasi adalah risiko pasar, yaitu adanya

fluktuasi atau naik turunnya nilai aset di pasar. Hal itu diakibatkan dari

8
berubahnya sentimen pasar keuangan seperti obligasi dan saham.

Perubahan tersebut biasanya terjadi karena kondisi tertentu, misalnya

perubahan politik, resesi ekonomi, inflasi, kerusuhan, dan lain-lain.

Risiko pasar juga dikenal sebagai risiko sistematik yang tidak dapat

dihindari oleh para investor. Risiko ini juga dapat menyebabkan

investor mengalami penurunan modal investasinya atau capital loss.

Meski demikian, Anda jangan khawatir, penurunan aset investasi

seperti ini bukan termasuk risiko investasi jangka panjang.

b. Risiko Likuiditas

Jenis kedua dari risiko investasi adalah risiko likuiditas. Risiko ini

timbul dari kesulitan tersedianya uang tunai dalam suatu periode

waktu. Hal itu dapat terjadi apabila pihak pengutang tak bisa menjual

asetnya karena pihak lain tidak ada yang berminat membelinya di

pasar.

Misalnya, seseorang dari pihak A tidak dapat membayar utangnya

secara tunai saat jatuh tempo kepada pihak B. Tetapi, pihak A

memiliki aset yang nilainya cukup untuk membayar utang

tersebut.Tetapi, jika tidak ada pihak lain yang bersedia membeli aset

tersebut, maka likuiditasnya tidak bisa dicairkan menjadi uang tunai.

c. Risiko Negara

Jenis ketiga dari risiko investasi adalah risiko negara atau politik.

Risiko ini erat kaitannya dengan aktivitas dan kondisi politik negara.

Hal ini juga berkaitan dengan perubahan perundang-undangan yang

9
berpengaruh terhadap perekonomian negara. Risiko ini bukan tidak

mungkin dapat mempengaruhi kerugian bagi investor dikarenakan

adanya perubahan ketentuan perundang-undangan. Maka dari itu, jika

orang dari luar negeri ingin berinvestasi di negara berbeda, penting

untuk dilakukan adalah melihat situasi politik di negara tersebut.

d. Risiko Suku Bunga

Jenis keempat dari risiko investasi adalah risiko suku bunga.

Peningkatan suku bunga merupakan penyebab dari menurunnya nilai

relatif aset berbunga seperti obligasi atau pinjaman. Meskipun suku

bunga meningkat, hal itu membuat keuntungan investasi dan nilai

obligasi berbunga akan mengalami penurunan, begitu pun sebaliknya.

e. Risiko Inflasi

Jenis kelima dari risiko investasi adalah risiko inflasi atau risiko daya

beli. Risiko investasi saham ini adalah inflasi yang mempengaruhi

daya beli lalu mengakibatkan nilai kas dari investasi saat ini tak akan

memiliki nilai banyak di masa depan. Hal tersebut juga berpotensi

menurunkan daya beli masyarakat karena kenaikan harga rata-rata

diatas harga konsumsi.

Saat seseorang yang berinvestasi dengan memegang uang tunai atau

aset, biasanya risiko inflasi akan terjadi pada hal tersebut. Inflasi akan

menggerus nilai uang atau aset yang mereka punya. Sebagai contoh,

bila seorang investor memiliki dana investasi tunai sebesar Rp20 juta

10
dengan tingkat inflasi 5%, maka per tahunnya dana tersebut akan

berkurang sebanyak Rp1 juta.

f. Risiko Valuta Asing

Jenis keenam dari risiko investasi adalah risiko valuta asing atau risiko

nilai tukar mata uang. Risiko investasi jangka pendek ini erat kaitannya

dengan fluktuasi kurs mata uang suatu negara terhadap kurs mata uang

negara lain. Risiko yang juga sering disebut currency risk ini

disebabkan dari adanya perubahan valuta asing di pasaran dan pada

saat dikonversikan ke mata uang rupiah tidak sesuai dengan harapan.

g. Risiko Reinvestasi

Jenis terakhir dari risiko investasi adalah risiko reinvestasi. Risiko

jenis ini terjadi saat pendapatan dari suatu aset investasi mengharuskan

investor untuk menginvestasikan kembali aset tersebut. Besar

kemungkinan, arus kas investasi akan menghasilkan keuntungan yang

lebih kecil pasca direinvestasikan ke produk investasi baru.

2.6 Resiko Dalam Investasi


Setiap keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu resiko

dalam return. Resiko mempunyai hubungan positif dan linear dengan return

yang di harapkan dari suatu investasi, sehingga semakin besar return yang

di harapkan semakin besar pula resiko yang harus di tanggung oleh seorang

investor. Dalam melakukan keputusan investasi, khususnya pada sekuritas

saham, return yang di peroleh berasal dari dua sumber, yaitu deviden dan

11
capital gain, sedangkan resiko investasi saham tercermin pada variabilitas

pendapatan (return saham) yang di peroleh.

2.7 Sumber – Sumber risiko investasi


a. Berdasarkan analisis tradisional, risiko total dari berbagai aset

keuntungan bersumber dari:

- Interest Rate Risk.

Risiko yang berasal dari variabilitas return akibat perubahan tingkat suku

bunga. Perubahan tingkat suku bunga ini berpengaruh negatif terhadap

harga sukuritas.

- Market Risk.

Risiko yang berasal variabilitas return karena fluktuasi dalam keseluruhan

pasar sehingga berpengaruh pada semua sukuritas.

- Inflation Risk.

Suatu faktor ysng mempengaruhi semua sekuritas adalah purchasing

power risk. Jika suku bunga naik, maka inflasi juga meningkat, karena

lenders membutuhkan tambahan premium inflasi untuk mengganti

kerugian purchasing power.

- Business Risk.

Risiko yang ada karena melakukan bisnis pada industri tertentu.

- Financial Risk.

Risiko yang timbul karena penggunaan leverage finansial oleh

perusahaan.

12
- Liquidity Risk.

Risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder tertentu di mana

sukuritas di perdagangkan. Suatu investasi jika dapat di beli dan di jual

dengan cepat tanpa perubahan harga yang signifikan, maka investasi

tersebut dikatakan liquid, demikian sebaliknya.

- Country risk.

Risiko ini menyangkut politik suatu negara sehingga mengarah

pada political risk.

a. Berdasarkan analisis investasi modern membagi risiko total

menjadi dua bagian yaitu:

- Risiko sistematis (Husnan, 1998)

Risiko sistematis adalah risiko yang di sebabkan oleh faktor-

faktor makro yang memengaruhi semua sekuritas sehingga

tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi, karena sebagian

resiko dapat di hilangkan dengan diversifikasi, yaitu risiko

tidak sistematis (Unique risk), maka ukuran resiko dari suatu

portofolio bukan lagi standar deviasi (risiko total), tetapi hanya

resiko sistematis saja, yaitu risiko yang tidak bisa di hilangkan

dengan di versifikasi.

- Resiko tidak sistematis (Husnan, 1998).

Risiko yang tidak sistematis adalah risiko yang di sebabkan

oleh faktor-faktor pada suatu sekuritas, dan dapat dihilangkan

dengan menghilangkan diversivikasi.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setiap investasi mengandung resiko, semakin tinggi resiko suatu

investasi, maka akan semakin tinggi tingkat keuntungan yang diminta oleh

pemilik modal. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan

kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang

dilakukan. Jika investasi memiliki risiko lebih besar, maka itu berpotensi

memberi penghargaan kepada investor dengan pengembalian yang lebih

besar; jika tidak, investor tidak akan pernah menanggung risiko jika

probabilitas pengembalian yang lebih besar adalah nol. Intinya, saat Anda

berinvestasi apapun itu produknya, risiko akan selalu ada. Maka dari itu,

investor harus bisa memahami manajemen risiko investasi dengan baik.

Sehingga, investasi yang dilakukan akan ‘lolos’ dari risiko investasi serta

mendapatkan imbal hasil maksimal.

14
DAFTAR PUSTAKA

Modern Portfolio Theory and Investment Analysis. Edwin J.Elton, Martin


J.Gruber, Stephen J.Brown, and William N.Goetzman. Eighth Edition. 2014.

https://www.ocbcnisp.com/en/article/2021/12/27/risiko-investasi

Risky Investment , Beth Moore, Printed in the United States of America on acid-

free paper First Edition.2005

15
16
17

Anda mungkin juga menyukai