hidup manusia yang akan dicapai melalui tiga program, yaitu program Indonesia Pintar,
Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1000 HPK di samping
berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga
kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Stunting disebabkan oleh faktor
multidimensi. Bebeapa penyebab stunting adalah pola asuh yang kurang optimal,
kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi serta kurangnya asupan gizi yang
adekuat sebelum dan selama kehamilan. Hal ini didukung oleh fakta bahwa 60% dari
anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI eksklusif dan 2 dari 3 anak usia 6-24 bulan
tidak mendapatkan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) yang optimal.
tingkat nasional, yaitu sebesar dari 37,2% menjadi 30,08% ( riskesdas 2018) untuk
Provinsi Sumatera Utara 42,5% (riskesdas 2013) menjadi 32,3% (riskesdas 2018).
Adapun hasil Riset Riskesdas 2013 di Kabupaten Deli Serdang menunjukkan angka
prevalensi stunting sebesar 37,7% menjadi 25,68% (riskesdas 2018). Kabupaten Deli
Serdang merupakan Kabupaten Lokus Stunting sejak tahun 2020 hingga saat ini.
1
Puskesmas Karang Anyar adalah salah satu puskesmas di Kabupaten Deli Serdang
yang memiliki Desa Lokus Stunting yaitu Desa Emplaseman Kwala Namu. Hal tersebut
tersebut mecakup beberapa hal antara lain: 1. Adanya balita stunting di wilayah kerja 2.
Pendataan balita stunting yang belum valid 3. Penanganan stunting yang belum
inovasi sebagai upaya mencegah dan mengatasi stunting pada balita yaitu “Kebal
Stunting” (Kelas Balita Stunting) yang bertujuan untuk memberikan perhatian lebih
kepada ibu hamil, ibu melahirkan, bayi, balita dan remaja untuk mencegah dan mengatasi
stunting.