Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. A DENGAN PERILAKU KEKERASAN

Disusun oleh

INTAN WAHYU DHAMAYANTI

SN211068

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


Kasus :

Pasien A berusia 32 Tahun dirawat dibangsal Jiwa RSJD X. Saat dikaji ia


mengatakan bahwa dibawa ke RS dikarenakan mengamuk dan dibawa oleh petugas
keamanan. Selama ini ia tinggal dengan keluarga. Ia merupakan seorang ayah. Pasien
A bekerja sebagai buruh angkut, isterinya sebagai asisten rumah tangga. Ia memiliki
seorang anak laki-laki berusia 14 tahun. Mereka tinggal satu rumah.
Pasien A memaparkan ini kali ke 2 ia masuk ke RSJD. Selama ini apabila ia
mengamuk keluarga hanya memanggil Pak RT dan meminta bantuan untuk dirinya
agar dibawa ke RSJD. Pasien sebelumnya pernah mengalami aniaya fisik semasa
kecil. Pasien A dipukul oleh ayahnya menggunakan besi hingga tak sadarkan diri.
Tidak ada anggota keluarga lain yang mengalami kondisi seperti Pasien A.
Pasien A menyatakan bahwa selama di RS dia kesulitan beribadah karena tidak
konsentrasi dengan suara teman-teman yang berada pada satu bangsal. Tapi Pasien
berinteraksi baik dengan teman-teman yang lain.
Pasien A terlihat kucel, karena ia mengatakan mandi 2 kali sehari. Pasien A terkadang
nada suaranya tinggi. Apabila menjelaskan selalu berputar dan baru mencapai inti
pembicaraan. Pasien A terlihat tegang dan mengepalkan tangan. Kondisi pasien saat
ini emnosinya sering berubah.Setiap diajak berbicara tatapan mata selalu tidak focus.

Terapi Medis: ECT


Terapi Farmasi: Obat golongan Benzo 3x250gr
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn.A DENGAN PERILAKU KEKERASAN

Tgl Masuk Rumah Sakit/MRS : 18 Maret 2022

MRS ke : 18 Maret 2022

TANGGAL PENGKAJIAN : 18 Maret 2022/ jam 13.30 WIB

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.A
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Laki- Laki
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh Angkut
II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : NY.S
Hubungan : Istri
III. KELUHAN UTAMA
Tn. A dibawa oleh keluarganya ke RSJ karena mengamuk Saat
dilakukan pengkajian, pasien tampak dengan nada suara tinggi , tegang dan
mengepalkan tangan
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
Masalah keperawatan : perilaku kekerasan
Pasien mengatakan jika pernah dirawat dirawat di RSJ 2x karena
mengamuk
2. Pengobatan sebelumnya
Masalah keperawatan : ketidakpatuhan minum obat
Pasien pernah putus minum obat, dan membuatnya dirawat di RSJ
3. Pengalaman aniaya

Pelaku / usia Korban/usia Saksi/usia

Aniaya fisik
√ 13

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Tn A pernah dianiaya fisik oleh ayahnya semasa kecil pasien dipukul


menggunakan besi hingga tak sadarkan diri
Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Ya √ Tidak
Hubungan Keluarga : Tidak ada
Gejala : Tidak ada
Riwayat pengobatan/perawatan : Tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Tidak ada
Masalah keperawatan : Tidak ada
V. PENGKAJIAN FISIK
1. Tanda Vital
a. TD : 130/100 mmHg
b. RR : 25x/menit
c. N :88x/menit
d. S : 36,8ºc
2. Antropometri
a. TB : 158 cm
b. BB : 60 kg
3. Keluhan fisik : tidak ada
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

X : Meninggal

: Laki- Laki

: Perempuan

: keturunan

: Serumah

: Pasien

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
pasien mengatakan senang memiliki tubuh yang sehat, pasien juga
mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya
b. Identitas
Pasien mengatakan senang terlahir menjadi laki –laki dan seneng
dengan statusnya sebagai kepala keluarga

c. Ideal diri
Pasien mengatakan berharap agar cepat sembuh dan pulang karena
ingin meminta maaf kepada istrinya yang sudag menjadi korban
kemarahannya
d. Harga diri : Tidak ada
Masalah keperawatan : Tidak ada
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : pasien mengatakan istri dan anaknya sangat
berarti baginya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien mengatakan jarang ikut kegiatan di masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan tidak ada
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasein mengatakan ia beragama islam, ia meyakini bahwa penyakinya
adalah cobaan dari Allah SWT
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan dirumah rajin sholat 5 waktu, tapi pada saat ini
(sakit) pasien mengatakan jarang sholat

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
a. Rapi
Pasien tampak Kucel dengan rambut yang jarang disisirPenampilan
pakaian tidak sesuai
Pasien berpakaian sudah benar dan sesuai
b. Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Pasien berpakaian sudah sesuai
2. Pembicaraan

Cepat V Keras Gagap

Apatis Lambat Membisu

Inkoheren Tidak mampu memulai


pembicaraan

Jelaskan : pasien berbicara keras, sering mendominasi pembicaraan dan


emosi labil
3. Aktifitas motorik
V V
Lesu Tegang Gelisah Agistasi

TIK Grimansen Tremor Kompulsif

Jelaskan : pasien tidak memiliki gangguan aktifitas motorik, pasein


tampak tegang dan gelisah saat emosinya berubah
4. Alam perasaan

Sedih Ketakutan Putus asa

Khawatir Gembira berlebihan V Emosi labil

Jelaskan : emosi pasien tidak stabil, mudah marah jika keinginannya tidak
dituruti
5. Afek
V
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : emosi pasien cepat tersulut, sensitive dan mudah tersinggung
Masalah keperawatan : emosi labil
6. Interaksi selama wawancara
V
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : pasien mudah tersinggung saat diajak bicara, sehingga harus


berhati-hati
7. Persepsi

Pendengran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : tidak ada masalah pada persepsi


8. Proses pikir
V
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Flight of idea Blocking Persevasari

Jelaskan : pembicaraan berbelit-belit tetapi sampai pada tujuan


pembicaraan
9. Isi pikir

Obsesi Fobia hipokondria

Depersonalisme Ide yang terkait Pikiran magis

Jelaskan : pasien tidak memiliki gangguan isi pikir


10. Tingkat kesadaran
V
Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi waktu Disorientasi tempat Disorientaasi orang


Jelaskan : pasien tampak bingung dan kurang fokus
11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini

Konfabulasi : pembicaraan tidak sesuai untuk menutupi gangguan daya


ingatnya

Jelaskan : pasien masih ingat dengan kejadian-kejadain masa lalu yang


pernah dialaminya
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
V
Mudah beralih

Tidak mampu konsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : perhatian pasien masih mudah teralihkan


13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : pasien mengatakan ia merasa bersalah karena mengamuk


14. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang Menyalahkan hal diluar dirinya


diderita

Jelaskan : pasien menyadari dirinya sedang sakit dan sedang dalam masa
pengobatan di RSJ
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
V
Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : pasien mampu makan dan minum secara mandiri


2. BAB/BAK
V
Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : pasien mampu BAB/BAK secara mandiri


3. Mandi
V
Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : pasien mampu mandi sendiri


4. Berpakaian dan berhias
V
Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : pasien mampu berpakaian dan menyisir rambut sendiri


5. Istirahat dan tidur
V
Tidur siang selama 30 s.d 60 menit

V Tidur malam lama : jam 21.00 s.d 06.00

V Kegiatan sebelum dan sesudah tidur : sebelum tidur pasien BAK


terlebih dahulu, setelah bangun pasien BAB

6. Penggunaan obat
V
Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : pasien mampu minum obat secara mandiri

7. Pemeliharaan kesehatan
V
Perawatan lanjutan Ya Tidak

Perawatan dukungan V Ya Tidak

Jelaskan : pasien perlu diingatkan agar jangan sampai lupa minum obat
8. Kegiatan didalam rumah

Mempersiapkan makanan V Ya Tidak

Menjaga kerapian rumah V Ya Tidak

Mencuci pakaian Ya Tidak


V
Pengaturan keuangan V Ya Tidak

Jelaskan : pasien dapat makan, menyapu, dan mencuci baju sendiri


9. Kegiatan diluar rumah
V
Belanja Ya Tidak

Transportasi V Ya Tidak

Lain – lain Ya Tidak

Jelaskan : pasien mengatakan bekerja sebagai buruh angkut


Masalah keperawatan : tidak ada

IX. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alkohol


V
Mampu menyelesaikan masalah Relaksasi lambat berlebih

Teknik relokasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar


Olahraga V Mencederai diri
Lainnya Lainnya

Jelaskan : pasien mengalami emosi dan cenderung ingin mencederai diri dan
orang lain
Masalah keperawatan : resiko mencederai diri dan orang lain

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dukungan kelompok
Pasien mengatakan orang disekitar dan keluarganya mendukung untuk
kesembuhannya

2. Masalah dengan lingkungan


Lingkungan pasien mendukung agar ia cepat sembuh supaya tidak
membahayakan orang lain
3. Masalah dengan pendidikan
Pasien tidak memiliki masalah dengan pendidikan
4. Masalah dengan pekerjaan
Pasien memiliki masalah dengan pekerjaannya selagi dia sakit dia tidak
bisa melanjutkan pekerjaanya
5. Masalah dengan ekonomi
Tidak ada
6. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Pasien tidak memiliki masalah dengan pelayanan kesehatan

XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

V Penyakit Faktor V Koping lainnya


jiwa presipitasi

Sistem Penyakit fisik V obat-obatan


pendukung

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : skizofrenia

Terapi medik : ECT


A. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH

1. DS : Perilaku kekerasan
 Keluarga mengatakan pasien dibawa ke
rsj karena marah, mengamuk
DO :
Wajah tampak tegang, bicara keras, emosi
labil, pandangan tajam, tangan mengepal

2 DS : Deficit perawatan diri


 Pasien mengatakan mandi 2x tetapi
tidak bersih
DO :
Pasien tampak kucel saat di bawa ke rumah
sakit

B. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH


1. Resiko Perilaku kekerasan
2. deficit Perawatan Diri
Effect Resiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan

Core Problem PERILAKU KEKERASAN

Causa Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah


XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Deficit perawatan diri

XIV. RENCANA KEPERAWATAN

TGL Diagnosa Tujuan Intervensi


Keperawatan

18 Perilaku Setelah dilakukan SP 1 :


mar kekerasan tindakan  BHSP
22 keperawatan  Identifikasi penyebab
selama 3x marah
pertemuan  Identifikasi tanda dan
diharapkan pasien gejala PK
dapat mengontrol  Identifikasi PK yang
perilaku kekerasan dilakukan
dengan kriteria  Identifikasi cara
hasil : kontrol PK
1. Membina  Latih cara kontrol PK
hubungan dengan fisik (nafas
saling percaya dalam)
2. Pasien dapat  Bimbing pasien
menyebutkan memasukkan dalam
penyebab PK jadwal kegiatan
3. Pasien dapat SP 2 :
menyebutkan  Evaluasi kemampuan
tanda dan pasien mengontrol PK
gejala PK dengan cara fisik 1
4. Pasien dapat  Latih pasien kontrol
menyebutkan PK dengan cara fisik
PK yang
dilakukan 2 (pukul bantal)
5. Pasien dapat  Bimbing pasien
mengidentifika memasukan jadwal
si akibat PK kegiatan harian
6. Pasien SP 3 :
menyebutkan  Evaluasi kemampuan
cara pasien mengontrol PK
mengontrol PK dengan cara fisik 1
7. Pasien mampu dan 2
mempraktekan  Latih kontrol PK
latihan cara dengan cara verbal
mengontrol PK (menolak dengan
dengan nafas baik, meminta dengan
dalam, pukul baik, mengungkapkan
bantal, secara perasaan dengan baik)
verbal, secara  Bimbing pasien
spiritual memasukkan jadwal
kegiatan harian

XV. IMPLEMENTASI

Tgl Dx Implementasi Evaluasi Ttd

18 Perilaku Data : S: pasien ꝭ


Maret kekerasan DS : pasien mengatakan bersedia
22 mengatakan saat dilakukan latihan
dirumah sering Tarik nafas dalam
mengamuk O: pasien belum
DO : mampu melakukan
Wajah tampak tegang, latihan nafas dalam
bicara keras, emosi untuk
labil, pandangan tajam mengendalikan
dan tangan mengepal marahnya,
DX : perilaku A : masalah perilaku
kekerasan kekerasan belum
Tindakan teratasi
keperawatan : P : lanjutkan
SP 1 : intervensi
 Membina  latih nafas
hubungan saling dalam 3x sehari
percaya setiap ada
 mengidentifikasi perasaan ingin
penyebab marah marah/mengam
 mengidentifikasi uk
tanda dan gejala  SP 2 :
PK mengontrol
 mengdentifikasi perilaku
PK yang kekerasan
dilakukan dengan cara
 mengdentifikasi fisik 2 (pukul
cara kontrol PK bantal)
 melatih cara
kontrol PK dengan
fisik (nafas dalam)
 membimbing
pasien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan
RTL : Pertemuan
selnjutnya SP 2 yaitu
mengajarkan cara
mengontrol marah
secara fisik 2 :
memukul bantal

19/3/22 Data : S : Pasien ꝭ


DS : pasien mengatakan masih
mengatakan masih ingat dengan latihan
marah-marah dan nafas dalam dan
mengamuk namun sudah
sudah sedikit mempraktekkan
berkurang karena ketika sedang marah,
melakukan latiahn pasien mengatakan
nafas dalam bersedia diajarkan
DO : wajah tampak cara mengontrol
sudah tidak tegang, marah dengan cara
bicara keras, fisik 2 (memukul
pandangan tajam bantal)
DX : perilaku O : Pasien tampak
kekerasan memperhatikan
Tindkan ketika diajari tehnik
keperawatan : mengontrol marah
SP 2 : dengan pukul bantal,
 mengvaluasi pasien tampak
kemampuan mempraktikkan
pasien mengontrol pukul bantal dengan
PK dengan cara benar
fisik 1 A : masalah perilaku
 melatih pasien kekeraan belum
kontrol PK dengan teratasi
cara fisik 2 (pukul P : Lanjutkan
bantal) intervensi
 membimbing  pukul bantal
pasien memasukan sehari 2x dan saat
jadwal kegiatan ada perasaan
harian marah
RTL :Pertemuan  sp 3 : melatih
selanjutnya yaitu SP 3 mengungkapkan
melatih rasa ,arah secara
mengungkapkan rasa verbal
marah secra verbal

20/03/22 Data : S : Pasien ꝭ


DS : Pasien mengatakan masih
mengatakan marah- ingat dengan latihan
marah berkurang dan 2 teknik dan pasien
tidak mengamuk lagi bersedia diajari cara
DO : wajah tampak mengontrol marah
tidak tegang, suara secara verbal
keras, emosi lebih O : Pasien tampak
labil, tatapan mata memperhatikan saat
sudah tidak perawat menjelaskan
tajam/melotot dan mencontohkan
SP 3 : mengungkapkan
 mengevaluasi marah dengan cara
kemampuan verbal, pasien
pasien mengontrol tampak
mempraktikkan cara
mengontrol marah
secara verbal dengan
baik dan benar
A : Masalah perilaku
kekerasan teratasi
P:Hentikan
intervensi

Link Vidio mengenai Resiko Perilaku Kekerasan :


https://youtu.be/H71x-gKCXOQ

Anda mungkin juga menyukai