Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS HUKUM

REPUBLIK DEMOKRASI MAHASISWA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Sekretariat: BEM FH UB Jalan MT. Haryono No. 169, Malang 65145 Indonesia

TERM OF REFFERENCE (TOR)

Teras Marjinal

Selasa 22 Maret 2022

1. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara hukum yang mana pengakuan ini telah
dicantumkan secara eksplisit dalam konstitusi negara yakni Pasal 1 ayat 3 Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD NRI 1945). Ciri negara hukum
menurut Aristoteles dapat dicirikan menjadi tiga yakni pemerintahan yang berdasarkan
pada konstitusi, adanya pembagian kekuasaan sebagai upaya untuk menghindarkan
kekuasaan berlaku sewenang-wenang, dan pemerintahan dilaksanakan untuk kepentingan
umum yang berarti diakuinya hak-hak individu dan pengaturan hubungan antara
penguasa dengan rakyat.
Pengakuan sebagai sebuah negara hukum dapat ditafsirkan Indonesia bukanlah
negara kekuasaan, negara sosialis, atau nomokrasi. Penegasan ini memiliki konsekuensi
bahwa penyelenggaraan negara dalam mencapai tujuan negara didasarkan pada suatu
norma hukum yang harus ditaati agar tercipta ketertiban rakyat dan hukum itu sendiri.
Oleh sebab itu, Indonesia waji menjunjung tinggi hukum dan hukum tersebut
diselenggarakan dan ditegakkan oleh negara.
Disamping supremasi hukum, Indonesia juga mendeklarasikan disi sebagai
sebuah negara demokrasi dimana secara harfiah dimaknai sebagai kekuasaan rakyat.
Prasyarat negara demokrasi yakni adalah adanya pembatasan dan rotasi kekuasaan.
Pembatasan ini dilakukan dengan menetapkan periodisasi eksekutif yakni dua periode
masa jabatan (Pasal
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS HUKUM

REPUBLIK DEMOKRASI MAHASISWA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Sekretariat: BEM FH UB Jalan MT. Haryono No. 169, Malang 65145 Indonesia

7 UUD NRI 1945) serta siklus rotasi kekuasaan dilaksanakan melalui pemilihan umum-
langsung dengan waktu lima tahun sekali (Pasal 22E UUD NRI 1945).
Berhubungan dengan dua hal tersebut, muncul sebuah wacana yakni penundaan
pemilu 2024 yang kemudian berekskalasi serangkai dengan upaya perpanjangan masa
jabatan presiden menjadi tiga periode. Sumber wacana ini dipicu oleh kalangan elit
politik yang terafiliasi oleh kubu pemerintahan yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
diwakili oleh Muhaimin Iskandar diikuti oleh Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai
Amanat Nasional (PAN). Dalih tersebut beragam, meliputi mengingat kondisi pandemi
corona, anggaran pemilu yang cukup besar dan situasi kondisi ekonomi yang kurang
stabil. Wacana elit politik ini mendapat tentangan oleh masyarakat khususnya akademisi.
Menanggapi bola liar tersebut, respons Presiden Jokowi buka suara dengan menyatakan
sah untuk mengajukan wacana demikian di negara demokrasi, dalam pelaksanaannya
Presiden Jokowi bakal tunduk dan taat pada konstitusi.
Namun, sikap Presiden Jokowi dinilai tidak cukup tegas untuk membendung arus
wacana ini yang membuka peluang pula untuk mengamandemen konstitusi untuk
memuluskan langkah penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan mengingat
konfigurasi politik pemerintahan hari ini didominasi oleh partai koalisi, yang sebelumnya
juga telah mengesahkan beberapa peraturan kontroversial seperti UU Ciptaker, UU
Minerba dan Perpu 1 tahun 2020 (Perpu Covid-19). Sehingga bukan tidak mungkin
upaya untuk melakukan dobrakan terhadap konstitusi untuk melancarkan arus penundaan
pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS HUKUM

REPUBLIK DEMOKRASI MAHASISWA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Sekretariat: BEM FH UB Jalan MT. Haryono No. 169, Malang 65145 Indonesia

Mengingat adanya permasalahan diatas, Kementerian Kajian Aksi dan Strategi


menyelenggarakan sebuah diskusi public bernama Teras Marjinal dengan judul diskusi,
“………….

2. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari adanya kegiatan Teras Marjinal yakni untuk memberikan edukasi
kepada masyarakat mengenai isu nasional khususnya terkait perpanjangan masa jabatan
Presiden, penundaan pemilu 2024 dan amandemen UUD NRI 1945.
3. Cakupan Materi Diskusi

No. Pemateri Poin-Poin Materi


1. - Kemungkinan
amandemen UUD
NRI 1945 untuk
kelima kalinya
- Dampak pasca
amandemen
konstitusi terhadap
kondisi demokrasi
indonesia
2. - Urgensi pengawalan
isu penundaan
pemilu 2024
- Bagaimana
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS HUKUM

REPUBLIK DEMOKRASI MAHASISWA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Sekretariat: BEM FH UB Jalan MT. Haryono No. 169, Malang 65145 Indonesia

pandangan LBH
dalam melihat isu
penundaan pemilu
2024 dan presiden 3
periode
- Kemungkinan
amandemen UUD
NRI 1945 untuk
kelima kalinya
-

4. Rangkaian Acara

No. Waktu Acara Keterangan


1. 18.30-18.45 Persiapan - Cek sound
dan pemateri
2. 18.45-18.55 Pembukaan MC - MC
membuka
diskusi
dengan
mengantarkan
ke judul
diskusi
3. 19.00-19.30 Penyampaian oleh
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS HUKUM

REPUBLIK DEMOKRASI MAHASISWA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Sekretariat: BEM FH UB Jalan MT. Haryono No. 169, Malang 65145 Indonesia

pemateri 1
4. 19.30-20.00 Penyampaian oleh
pemateri 2
5. 20.00-20.45 Diskusi dan tanya
jawab
6. 20.45-21.00 Closing statement
oleh kedua
pemateri
7. 21.00-21.10 Penutupan oleh
MC dan foto
bersama

Anda mungkin juga menyukai