Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AKUNTANSI PERILAKU

“PERTIMBANGAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN”

Dosen Pengampuh : Mensy Otelyo Kastanya, SE., M.Ak

Kelompok 8

Disusun Oleh:

Inneke (202062201034)

Finny Novita (202062201041)

Valentina Philomina Maria (202062201097)

Agustin Benedikta (202062201092)

Rafael Medang Tapun (201962201094)

UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjkan puja dan puji syukur atas rahmat TYE. Karena
tanpa rahmat dan ridho-nya kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Mensy Otelyo Kastanya, SE.,
M.Ak selaku dosen pengampu akuntansi perilaku yang membimbing dan mengajar
kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman kami yang selalu seti membantu dalam hal mengummpulkan
data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan
tentang Pertimbangan dan Pengambilan Keputusan.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen.
Demi tercapainya makalah yag sempurna.

Merauke, 23 Maret 2022

Penyusun

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................4
1.3 Tujuan...........................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................5
2.1 Pengertian....................................................................................................................5
2.2 Pihak Yang Memakai Laporan Keuangan Sebagai Keputusan............................6
2.3 Perkembangan Sejarah Akuntansi Perilaku Riset..................................................7
2.4 Landasan Teori Dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan Dari Pendekatan
Normatif Ke Deskriptif.......................................................................................................7
2.5 Metode Riset Akuntansi Keperilakuan.....................................................................8
2.6 Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan.........................................................10
2.7 Model Keputusan......................................................................................................10
2. 8 Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi........................................................11
BAB III...................................................................................................................................12
PENUTUP............................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi sebagai sistem, akuntansi sebagai suatu ilmu, akuntansi sebagai
suatu mitos, akuntansi sebagai seni pencatatan, semakin lama semakin luas saja
bidang cakupan akuntansi. Asumsi bahwa akuntansi bisa mempengaruhi bidang
apapun mulai terlihat nyata pada perkembangannya di era globalisasi, di era layar
yang kita hadapi sekarang. Akuntansi semakin diperlukan oleh semua sektor dan
semua bidang. Sebuah sunnatullah yang diajarkan oleh Rasulullah S.A.W tentang
pentingnya pengelolaan keuangan dengan mengedepankan prinsip transparansi.
Telah jauh sebelumnya di lukiskan di dalam Surah AlBaqarah ayat 282 tentang
wajibnya mengedepankan transparansi dalam setiap transaksi dan semakin jelas
dengan pencatatan.

Akuntansi mulai menyentuh aspek keperilakuan yaitu pada individu manusia


itu sendiri menjadi tren positif di kalangan praktisi dan akademik di bidang akuntansi.
Dengan hanya melihat, mendengar, mengetahui informasi, bahkan memberi
pendapat terhadap laporan keuangan ternyata tidak dapat dipungkiri, juga
dipengaruhi oleh faktor sosilologis dan psikologis manusia. Bisa saja kondisi
seorang individu sebelum menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan
berubah. Karena menurut penulis sendiri faktor psikologis merupakan salah satu
faktor internal dan mempunyai andil penting ketika opini atau pendapat dikeluarkan
terkait dengan laporan keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Tentang Pengantar Akuntansi Keperilakuan
2. Metode Penelitian Akuntansi Keperilakuan
3. Aspek Keperilakuan pada Akuntansi Pertanggungjawaban
4. Aspek Keperilakuan pada Perencanaan Laba dan Penganggaran
5. Aspek Keperilakuan pada Pengambilan Keputusan dan Para Pengambil
Keputusan

1.3 Tujuan
1. Dapat memahami pengertian akunntansi perilaku
2. Mengetahui metode yang di gunakan dan aspek-aspek yang terkait
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Pengertian Keputusan Menurut James A.F. Stoner, keputusan adalah
pemilihan di antara berbagai alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian,
yaitu:

1. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan;


2. Ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik;
3. Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada
tujuan tersebut.

Kesimpulannya, Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu


hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa
alternatif.

Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik


dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai
suatu cara pemecahan masalah yang terdiri dari beberapa orang untuk mencapai
tujuan bersama didalam organisasi.

Akuntansi Keperilakuan – Tinjauan Umum Akuntansi merupakan suatu


system untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para
pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut
adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk
mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktifitas bisnis dan ekonomi.
Namun, pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-
aspek keperilakuan dari para pengambil keputusan.

Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku


manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh
akuntansi. Akhirnya, akuntansi bukanlah suatu yang statis, tetapi akan selalu
berkembang sepanjang waktu seiring dengan perkembangan linkungan akuntansi,
agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya.

2.2 Pihak Yang Memakai Laporan Keuangan Sebagai Keputusan


Pihak pemakai laporan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu
pemakai internal (internal users) dan pemakai eksternal (external users).
Sebagaimana dibahas sebelumnya, pemakaian laporan keuangan oleh pihak
internal dimaksudkan untk melakukan serangkaian evaluasi kinerja. Sedangkan
pihak eksternal, sama seperti pihak internal, tetapi mereka lebih berfokus pada
jumlah investasi yang mereka lakukan dalam orgnisasi tersebut.

Awal perkembangan riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek


akuntansi manajemen khususnya penganggaran (budgeting), namun domain dalam
hal ini terus berkembang dan bergeser kearah akuntansi keuangan, system
informasi akuntansi, dan audit. Banyaknya volume riset atas akuntansi keperilakuan
dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodic, akan
memberikan manfaat untuk beberapa tujuan berikut ini :

1. Memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang
baru yang ingin diperkenalkan
2. Membantu dalam mengidentifikasikan kesenjangan riset
3. Untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset
melalui subbidang akuntansi. Akuntansi keperilakuan menggunakan
metodologi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi
dengan mengukur dan melaporkan faktor manusia yang mempengaruhi
keputusan bisnis dan hasil mereka.

Akuntasi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun


berdasarkan tekhnik berikut ini, yaitu :
1) Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis
terhadap orang-orang dan kinerja perusahaan
2) Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat
yang relevan terhadap perencanaan strategis
3) Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna
memastikan keberhasilan implementasi kebijakan
perusahaan.

Akuntansi Konvensional Ada banyak definisi dan arti akuntansi yang ditulis
oleh para ahli dan peneliti yang merupakan pakar dibidang akuntansi. Salah satu
diantaranya, Siegel dan Marconi (1989), mendefinisikan akuntansi sebagai suatu
disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu
mengenai masalah keuangan perusahaan dan untuk membantu pemakai internal
dan eksternal dalam proses pengambila keputusan ekonomi Akuntansi sebagai
suatu Sistem Informasi Akuntansi menjadi yang terdepan dan berperan penting
dalam menjalankan ekonomi dan system social kita.

Keputusan-keputusan yang diambil oleh para individu, pemerintah, dan


badan usaha lainnya seringkali ditentukan oleh penggunanya berdasarkan pada
sumber daya yang dimiliki. Akuntansi adalah Sistem Keterlibatan pemakai dalam
pengembangan system informasi adalah merupakan bagian integral dari
kesuksesan suatu system informasi. Keterlibatan pemakai ini seharusnya ada pada
semua tahap yang dinamakan siklus hidup pengembangan system. Tahap tersebut
adalah perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, dan pascaimplementasi.
Akuntansi adalah Informasi Informasi yang digunakan oleh menejemen harus
memiliki karakteristik seperti akurat dan tepat waktu.

Tersedianya informasi secara cepat, relevan, dan lengkap lebih dikarenakan


adanya kebutuhan yang sangat dirasakan oleh masing-masing unit bisnis untuk
mendapatkan posisi keuggulan kompetitif.

2.3 Perkembangan Sejarah Akuntansi Perilaku Riset


Akuntasi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama
yang berhubungan dengan proses informasi akuntasi dan audit. Riset akuntansi
keperilakuan merupakan suatu fenomena baru yang sebetulnya dapat ditelusuri
kembali pada awal tahun 1960-an, walaupun sebetulnya dalam banyak hal riset
tersebut dapat dilakukan lebih awal. Riset akuntansi keperilakuan meliputi masalah
yang berhubungan dengan :

1. Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor


2. Pengaruh dan fungsi akutansi seperti partisipasi dalam penyusunan
anggaran, karakteristik system informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku
baik karyawan, manajer, investor, maupun wajib pajak
3. Pengaruh hasil dari informasi tersebut, seperti informasi akuntansi dan
penggunaan pertimbangan dalam pembuatan keputusan.

2.4 Landasan Teori Dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan Dari Pendekatan


Normatif Ke Deskriptif
Pada awal perkembangannya, desain riset dalam bidang akuntansi
manajemen masih sangat sederhana, yaitu hanya memfokuskan pada masalah-
masalah perhitungan harga pokok produk. Seiring dengan perkembangan teknologi
produksi, permasalahan riset diperluas dengan diangkatnya topik mengenai
penyusunan anggaran, akuntansi pertanggung jawaban, dan masalah harga
transfer.

Dari Pendekatan Universal ke Kontijensi Riset akuntansi keperilakuan pada


awalnya dirancang dengan pendekatan universal (universalistic approach), seperti
riset argyris di tahun 1952, hopwood (1972), dan otley (1978).Tetapi karena
pendekatan ini memiliki banyak kelemahan, maka segera muncul pendekatan lain
yang selanjutnya mendapat perhatian besar dalam bidag riset, yaitu pendekatan
kontijensi (contingency approach).
Berbagai riset yang meggunakan pendekatan kontijensi dilakukan dengan
tujuan megidentifikasikan berbagai variable kentijensi yang memengaruhi
perancangan dan penggunaan sistem pengendalian menejemen. Secara ringkas,
berbagai variable kontijensi yang memengaruhi desain system pengendalian
manajemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ketidakpastian (uncertainty)
2. Teknologi dan saling ketergantungan (technology and interdependence)
3. Industry, perusahaan, dan unit variable
4. Strategi kompetitif (competitive strategy)
5. Faktor-faktor yang dapat di amati (observability factor).

2.5 Metode Riset Akuntansi Keperilakuan


Masalah-masalah etika yang dihadapi riset keperilakuan di antaranya adalah
sebagai berikut:

1. Melakukan riset
Melakukan riset bukanlah hal yang mudah. Butuh tahapan-tahapan
panjang hingga akhirnya terwujudlah suatu hasil riset yang baik. Dan dalam
penyusunannya pun juga tidak sembarangan.
Ada beberapa hal yang wajib untuk diperhatikan. Untuk itulah
mengapa sebelum melakukan riset, terlebih dahulu dimengerti tentang apa
itu etika riset. Ini karena dalam melakukan sebuah riset, banyak pihak yang
terlibat dan etika riset digunakan sebagai pedoman peneliti dalam bertindak
terutama dengan orang lain yang notabene adalah subjek penelitian.
Selain itu, karena riset merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
sebuah siklus keilmuan dimana hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
perkembangan dunia ilmu itu sendiri, tentunya dalam perkembangan
keilmuan tersebut, terdapat sebuah etika yang melandasi seorang peneliti
dalam melakukan riset. Hal ini telah memberikan sebuah penilaian mengenai
pentingnya etika dalam riset yang dapat dijadikan sebuah patokan sehingga
penelitian tersebut benar-benar berada dalam koridor siklus keilmuan.
2. Etika dalam riset
Ketika mendengar kata ‘etika’, yang terlintas dalam pikiran adalah
suatu hal yang berhubungan dengan sopan santun atau adat istiadat. Secara
sederhana, Nicholas Walliman menyatakan bahwa etika adalah aturan yang
diperlukan dalam melakukan riset dan para peneliti diharuskan untuk
mengetahui sekaligus mengerti terlebih dulu tentang etika ini sebelum
melakukan penelitian.
Sementara itu, David B. Resnik berpendapat bahwa etika merupakan
metode, prosedur, atau perspektif dalam memutuskan bagaimana melakukan
dan menganalisis isu atau problema yang kompleks dalam realitas sosial.
3. Etika dalam penelitian
Etika dalam penelitian bukan berbicara pada ranah benar-salah (right
and wrong) tapi lebih pada etis-tidaknya tindakan yang dilakukan peneliti
dalam setiap proses penelitiannya. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam
melakukan penelitian terdapat beberapa tata nilai yang harus dipegang dan
dilaksanakan oleh peneliti, karena dalam penelitian pun terdapat etika
penelitian (etika research). Etika penelitian merupakan hal yang sangat
penting untuk menunjukkan kadar taat asas dalam setiap aspek penelitian
yang dilakukan.
Menurut Resnik, setidaknya terdapat lima alasan mengenai
pentingnya etika penelitian.
1) Etika penting guna menunjang tujuan penelitian itu sendiri,
yaitu demi mencapai pengetahuan dan kesahihan. Hal ini
akan meminimalisir fabrikasi, falsifikasi, dan misrepresentasi
data.
2) Untuk menjamin adanya kegiatan kolaboratif dalam penelitian
baik antar maupun sesama peneliti dalam satu disiplin atau
lembaga tertentu. Ini memberikan pengakuan dan
penghargaan terhadap hasil karya orang lain.
3) Menjamin akuntabilitas terhadap publik, hal ini terutama
penelitian yang dananya bersumber dari pendanaan public,
seperti penelitian yang dilakukan oleh instansi pemerintahan.
Dengan demikian, etika yang ada dapat memberikan guidance
bagi peneliti untuk benar-benar akuntabel dalam
penelitiannya.
4) Dengan adanya etika maka kualitas dan integritas peneliti
sudah terkualifikasi sehingga akan sangat mudah dalam
memperoleh dukungan public, karena public yakin akan
kualitas dan integritas peneliti tersebut.
5) Etika dapat membangun dan memajukan tata nilai moral dan
sosial yang ada, seperti tanggung jawab social, taat hukum,
dan hak asasi manusia.

Dengan demikian maka nilai tersebut akan tertanam di dalam diri peneliti
dalam setiap proses penelitian yang ia lakukan. Dinamika yang diharapkan adalah
lahirnya tanggung jawab moral akademik maupun non-akademik dari dalam diri
peneliti untuk bisa mempertanggungjawabkan apa yang ia tulis.
2.6 Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan
Ada beberapa langkah-langkah dalam mengambil keputusan, sebagai
berikut:

1. Pengenalan dan pendefinisian atas suatu masalah atau suatu peluang.


2. Pencarian atas tindakan alternatif dan kuantifikasi atas konsekuensinya.
3. Pemilihan alternatif yang optimal atau memuaskan.
4. Penerapan dan tindak lanjut. Motif kesadaran ialah segala sesuatu yang
mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu yang masih
berada dalam tingkat kesadaran seseorang.

Terdapat dua faktor penting dari motif kesadaran dalam konteks pengambilan
keputusan, yaitu : (1) Keinginan akan kestabilan atau kepastian(2) Keinginanan
akan kompleksitas dan keragaman.

2.7 Model Keputusan


1. Model keputusan yang diprogram secara sederhana. Model ini ditandai
dengan aturan-aturan prediksi yang tidak kompleks, yang ditetapkan oleh
orang lain yang bukan si pengambil keputusan. Altrnatif yang memuaskan,
ketika pertama kali ditemukan, biasanya langsung dipilih. Alternatif-alternatif
tersebut dinilai berdasarkan kriteria-kriteria yang sederhana dengan risiko
yang minimum, yang penerapannya dilakukan secara individu.
2. Model keputusan yang tidak diprogram secara sederhana. Pada model ini,
apa pun akan terlihat baik pada saat itu bagi si pengambil keputusan yang
langsung memilih alternatif tersebut. Informasi bersumber dari prasangka
melalui keyakinan-keyakinan umum.
3. Model keputusan yang diprogram secara kompleks. Pada model ini
melibatkan perencanaan yang begitu rinci. Masalah dan peluang diantisipasi
dengan skala prioritas yang begitu hati-hati. Alternatif-alternatif yang ada
dievaluasi berdasarkan pertimbangan memaksimalkan manfaat jangka
panjang.
4. Model keputusan yang tidak diprogram diprogram secara kompleks. Model
ini memiliki ciri khas yaitu partisipasi yang terus-menerus dari semua orang
yang terlibat untuk memaksimalkan perolehan informasi dan koordinasi.

2. 8 Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi


Perusahaan Sebagai Unit Pengambilan Keputusan Perusahaan dapat
dianggap unit pengambilan keputusan yang mirip dalam banyak cara untuk individu.
Masalah keputusan yang dihadapi perusahaan sangat banyak dan gejala masalah
dana alternatif yang paling jelas.
Organisasi pembelajaran Ketika pendekatan pencarian tertentu menemukan
solusi yang layak untuk suatu masalah, organisasi kemungkinan besar akan
mengulang pendekatan yang sama dalam memecahkan masalah serupa di masa
mendatang. Ketika sebuah pendekatan khusus gagal, maka akan menghindari
dalam pencarian masa depan yang sama berlaku untuk urutan alternatif yang
dipertimbangkan juga, akan berubah jika organisasi mengalami kegagalan dengan
preferensi tertentu.

Manusia-Para Pengambil Keputusan Organisasi Penting untuk diingat bahwa


manusia, dan bukanya organisasi, yang mengenali, mendefenisikan masalah atau
peluang, yang mencari tindakan alternatif secara optimal dan menerapkanya.
Pengaturan organisasi di mana orang yang digunakan tergantung pada jenis
masalah keputusan atau oppurtinity ditemui. Kekuatan dan Kelemahan Individu
sebagai Kengambilan Keputusan Manusia merupakan makhluk yang rasional karena
memilih kepastian untuk berpikir, memilih, dan belajar. Tetapi rasionalitas manusia
adalah sangat terbatas karena mereka hampir tidak pernah memperoleh informasi
yang penuh dan hanya mampu memproses informasi yang tersedia secara
berurutan. Perilaku rasional dari individu dalam situasi pengambilan keputusan oleh
kerena itu terdiri dari atas pencarian diantara alternatif-alternatif yang terbatas akan
suatu solusi yang masuk akal dalam kondisi dimana konsekuensi dari tindakan
tidaklah pasti.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akuntansi sebagai sistem, akuntansi sebagai suatu ilmu, akuntansi sebagai
suatu mitos, akuntansi sebagai seni pencatatan, semakin lama semakin luas saja
bidang cakupan akuntansi. Asumsi bahwa akuntansi bisa mempengaruhi bidang
apapun mulai terlihat nyata pada perkembangannya di era globalisasi, di era layar
yang kita hadapi sekarang. Akuntansi semakin diperlukan oleh semua sektor dan
semua bidang.

Akuntansi merupakan suatu system untuk menghasilkan informasi keuangan


yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis.
Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan
yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktifitas
bisnis dan ekonomi. Namun, pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga
melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari para pengambil keputusan.

Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku


manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh
akuntansi. Akhirnya, akuntansi bukanlah suatu yang statis, tetapi akan selalu
berkembang sepanjang waktu seiring dengan perkembangan linkungan akuntansi,
agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Masalah-
masalah etika yang dihadapi riset keperilakuan di antaranya adalah sebagai berikut.

Melakukan riset bukanlah hal yang mudah. Butuh tahapan-tahapan panjang


hingga akhirnya terwujudlah suatu hasil riset yang baik. Dan dalam penyusunannya
pun juga tidak sembarangan. Ada beberapa hal yang wajib untuk diperhatikan.
Untuk itulah mengapa sebelum melakukan riset, terlebih dahulu dimengerti tentang
apa itu etika riset. Ini karena dalam melakukan sebuah riset, banyak pihak yang
terlibat dan etika riset digunakan sebagai pedoman peneliti dalam bertindak
terutama dengan orang lain yang notabene adalah subjek penelitian.

Selain itu, karena riset merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah
siklus keilmuan dimana hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan
dunia ilmu itu sendiri, tentunya dalam perkembangan keilmuan tersebut, terdapat
sebuah etika yang melandasi seorang peneliti dalam melakukan riset. Hal ini telah
memberikan sebuah penilaian mengenai pentingnya etika dalam riset yang dapat
dijadikan sebuah patokan sehingga penelitian tersebut benar-benar berada dalam
koridor siklus keilmuan.
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/makalah-pertimbangan-dan-pengambilan-keputusan-siti-pdf-
free.html

Anda mungkin juga menyukai