Anda di halaman 1dari 2

D.

Hasil & Pembahasan


Hasil analisis kinerja karyawan BMI Surabaya
Hasil analisis perspektif proses bisnis internal
Proses bisnis internal dari BMI Surabaya adalah mengenali dan mengelola
proses bisnis tersebut. Cara-cara ini memperbolehkan perusahaan untuk
meraih target yang diharapkan para pemegang saham dan meraih kelebihan
dalam memberikan pelayanan untuk pelanggan. Nantinya, perolehan proses ini
akan menghasilkan nilai untuk pelanggan dan partisipasi yang baik untuk hasil
keuangan dengan tren positif. Berikut ini adalah proses bisnis internal:
 Prosedur Pembaharuan
Prosedur ini akan mengenali kemauan konsumen yang ada, membuat
produk atau jasa yang diinginkan konsumen lalu mengidentifikasi
bentuk pasar baru, konsumen baru membuat produk atau jasa yang
dikehendaki untuk memberikan kenyamanan konsumen baru. Oleh
karenanya, Bank Muamalat menawarkan 3 produk layanan digital
seperti Mobile Banking Muamalat M-DIN, Internet Banking, Cash
Management Solution.
 Prosedur Praktik
Prosedur praktik dari BMI Surabaya mempunyai tolak ukur dalam
pelayanannya kepada para nasabah yang terdiri dari beberapa aspek
yakni satisfaction, loyalty, engagement, serta experience menyeluruh
dengan capaian supaya dapat mengukur tingkat keminatan nasabah
terhadap bank dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hal
tersebut. Di aspek satisfaction (tingkat kepuasan) nasabah, unsur-
unsurnya yakni customer service, teller, security, fisik bank dan ATM.
Lalu pada aspek loyalty unsur-unsur layanannya antara lain retain,
repusrchase, dan recommendation. Selanjutnya di aspek engagement
unsur-unsurnya adalah kepercayaan diri, dilayani dengan adil,
kebanggan, dan passion kepada bank. Dan aspek yang terakhir yakni
aspek customer experience terdapat unsur-unsur efektivitas, kecepatan,
kemudahan dan menyenangkan.
 Layanan
Beberapa layanan yang BMI Surabaya berikan untuk para nasabahnya
yaitu waktu pelayanan yang sesuai dengan ketentuannya (delivery
time), waktu pengajuan kredit yang tidak terlalu lama, dan peningkatan
sarana dan prasarana yang bank berikan.

Pembahasan analisis kinerja karyawan BMI Surabaya


BMI sudah menerapkan Balance Scorecard sebagai alat analisis dalam
mengukur kinerja bank apakah sudah baik atau belum. Dari segi perspektif
keuangan menunjukkan adanya penurunan pada rasio likuiditas yang
menunjukkan jumlah dana tunai yang dimiliki BMI mampu untuk membiayai
kewajiban setiap tahunnya. Sedangkan pada rasio solvabilitas terlihat adanya
peningkatan yang menunjukkan semakin tingginya kewajiban harus
dibayarkan oleh perusahaan. Analisis dengan rasio profit margin terlihat
adanya peningkatan yang berarti bahwa perusahaan memiliki kemampuan
dalam menghasilkan laba. Untuk rasio profitabilitas, dengan menggunakan
dua formulasi menunjukkan peningkatan yang berarti perusahaan mampu
mengelola biaya operasi dengan baik dan keefektifan perusahaan dalam
memakai sumber daya totalnya. Analisis dengan rasio aktivitas juga terlihat
adanya peningkatan, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan
dalam penjualan lebih besar dibandingkan dengan aktiva yang dimiliki.
Pada perspektif proses bisnis internal juga menunjukkan hasil yang
senada, dimana perusahaan benar-benar memperhatikan kepuasan pelanggan
dan karyawan dengan proses inovasi, operasi, dan layanan. Tidak kalah
pentingnya dengan perspektif yang lain, perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan menunjukkan hasil yang positif dan signifikan. Pada tahap
perkembangannya Balanced Scorecard dimanfaatkan untuk setiap tahap sistem
manejemen strategik, sejak tahap perumusan strategi sampai tahap
implementasi dan pemantauan.
Di tahap implementasi, pelaksanaan rencana dipantau dengan konsep
berbasis Balanced Scorecard dalam pengukuran kinerja eksekutif dalam empat
perspektif, yakni: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta
pembelajaran dan pertumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai