Manajemen Kelas
Manajemen Kelas
KELAS
Disusun Oleh:
KATA PENGHANTAR
ِِالرحيم
ِالر ْح َمن ه
َِّللا ه
سم هْ ِب
Alhamdulillah ‘ala kulli hal, Puji dan syukur kami kehadirat Allah yang
Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua,
Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Pendekatan Dalam Manajemen Kelas”
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
studi pada bidang Perkuliahan Manajemen Kelas. Selain itu, Makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang “Pendekatan
Dalam Manajemen Kelas” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kelompok III
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ............................................................................................... 14
B. Saran ......................................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Manajemen Kelas
1. Kepribadian
1
Alwi, Hasan dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
3
2. Kompetensi sosial
3. Kompetensi profesional
4. Kompetensi pedagogik.
2
Djamarah. Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.
3
Djamarah. Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.
4
4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
dan budaya serta sifat-sifat individunya.
1. Harapan adalah persepsi yang dimiliki oleh guru dan siswa mengenai
hubungan mereka satu sama lain. Kepemimpinan paling tepat diartikan
sebagai perilaku yang membantu kelompok bergerak menuju pencapaian
tujuannya.
4
Novan Ardy Wiyani. 2013. Manajemen Kelas: Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas
yang Kondusif. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
5
Tingkat daya tarik tergantung pada sejauh mana hubungan antar pribadi
yang positif telah berkembang. Pengelola kelas yang efektif ialah
seseorang yang membantu mengembangkan hubungan antar pribadi yang
positif antara para naggota kelompok.
6
penting pada hubungan antar pribadi. Pendekatan ini dibangun atas dasar
asumsi bahwa manajemen kelas yang efektif dan pengajaran yang efektif
sangat tergantung pada hubungan yang positif antara guru dan peserta didik.
Guru adalah penentu utama atas hubungan antar dan iklim kelas. Oleh karena
itu, Tugas pokok guru dalam manajemen kelas adalah membangun hubungan
antar pribadi yang positif dan meningkatkan iklim sosio-emosional yang
positif pula.
1. Secara pribadi melibatkan diri dengan siswa dan menerima siswa tetapi
bukan kepada perilakunya yang menyimpang, menunjukkan kesediaan
membantu siswa memecahkan masalah.
5
Rahman, Maman Managemen Kelas. (Muara Bulian:2001)
7
6. Mendorong siswa sewaktu melaksanakan rencananya dan memelihara
keterikatannya dengan rencana tersebut. Demikian itu, Yakinkan siswa
bahwa guru mengetahui kemajuan-kemajuan yang dibuatnya.
6
Rahman, Maman Managemen Kelas. (Muara Bulian:2001)
8
2. Peserta didik tidak belajar berperilaku yang sesuai.
Tugas guru adalah menguasai dan menerapkan empat prinsip dasar belajar.
Prinsip tersebut adalah penguatan positif, hukuman, penghentian, dan
penguatan negatif.
7
Supardi, dkk. 2009. Profesi Keguruan Berkompetensi dan Bersertifikat. Jakarta: Diadit Media.
9
itu terjadi. Perbuatan peserta didik yang hendak dihentikan harus segera
dikenakan hukuman setelah perbuatan itu terjadi. Perilaku yang tidak
dikuatkan dengan segera cenderung akan melemah. Perilaku yang tidak
dikenakan hukuman dengan segera cenderung akan menguat. Jadi, Penentuan
waktu yang tepat untuk menghargai dan menghukum adalah penting.
Penentuan waktu sama pentingnya dengan frekuensi terjadinya perilaku yang
dikuatkan. Penguatan yang terus menerus, yaitu penguatan yang menyusul
setiap terjadi perilaku menyebabkan makin cepatnya seseorang mempelajari
perilaku tersebut. Jika seorang guru menginginkan penguatan perilaku siswa
tertentu, Guru harus menghargai setiap kali perilaku itu terjadi. Penguatan
terus menerus akan sangat efektif pada tahan awal mempelajari suatu perilaku.
Sekali perilaku telah terbentuk akan efektif menguatkannya tanpa tenggang
waktu yang lama.
10
2. Pendorong bersyarat (Pujian, rasa kasih sayang dan sebagainya).8
4) Pendekatan Eklektik
8
Suwardi. 2007. Manajemen Pembelajaran Mencipta Guru Kreatif dan Berkompetensi. Surabaya:
JP Books.
11
aspek terbaik dari berbagai pendekatan manajemen kelas untuk menciptakan
suatu kebulatan atau keseluruhan yang bermakna, yang secara filosofis,
teoritis, dan psikologis yang dinilai benar. Demikian itu, Bagi guru merupakan
sumber pemilihan perilaku pengelolaan tertentu yang sesuai dengan situasi
disebut pendekatan eklektik (Wilford A. Weber, 1986).9 Dua syarat yang perlu
dikuasai oleh guru dalam menerapkan pendekatan eklektik, Yaitu:
9
Carolyn M. Evertson dan Edmund T. Emmer. 2011. Manajemen Kelas untuk Guru Sekolah
Dasar, Terjemahan. Arif Rahman. Jakarta: Kencana.
12
Demikian itu, Tidak ada anjuran dan saran untuk menganut dan
menggantungkan diri pada sattu pendekatan manajemen kelas. Saran dan
anjuran yang perlu dipertimbangkan adalah menggunakan pendekatan analitik
pluralistik.
10
Al-Barry, M. Dahlan. Pius A., Kamus ilmiah Populer (Surabaya: Arkola,1994).
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
• Alwi, Hasan dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
• Djamarah. Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.
• Novan Ardy Wiyani. 2013. Manajemen Kelas: Teori dan Aplikasi untuk
Menciptakan Kelas yang Kondusif. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
15