Anda di halaman 1dari 6

Tugas Individu

Merancang Aktualisasi

Disusun Oleh

NAMA : Witri Ashari, A. Md. Keb

NDH : 016

UNIT KERJA : Pemerintahan Kabupaten Lebong (Puskesmas Semelako)

Coaching : Dra. Ratna Hustati, M. Si

Peserta Latsar CPNS Kabupaten Lebong

Angkatan XX Tahun 2021


A. Isu Instansi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai bidan terampil di Puskesmas Semelako
Kabupaten Lebong. Maka berdasarkan pengamatan selama bertugas di Puskesmas Semelako
ditemukannya beberapa isu, diantaranya yaitu :
1. Belum maksimalnya pelayanan Antenatal Care (ANC) pada kegiatan posyandu di
wilayah kerja Puskesmas Semelako.
2. Kurangnya pemahaman kader dalam hal pemeriksaan sederhana pada posyandu ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Semelako
3. Kurangnya pemahaman ibu hamil tentang pentingnya konsumsi tablet FE di wilayah
kerja Puskesmas Semelako
4. Masih kurangnya kesadaran diri petugas Puskesmas semelako dalam penggunaan alat
pelindung diri.
5. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam penggunaan kartu kis atau bpjs di
puskesmas semelako
6. Kurangnya koordinasi dengan dinas kesehatan sehingga membuat stok obat sering
kosong

B. Deskripsi Isu
1. Belum maksimalnya pelayanan Antenatal Care (ANC) pada kegiatan posyandu di
wilayah kerja Puskesmas Semelako.
Pemeriksaan AntenatalCare merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh bidan
kepada wanita selama hamil salah satunya pemeriksaan kehamilan di posyandu guna
memantau kondisi kesehatan ibu dan janinnya, bidan mempunyai peranan dalam
pemeriksaan antenatalcare secara maksimal, pada faktanya pelayanan pemeriksaan
kehamilan di puskesmas semelako saat posyandu kurang maksimal
2. Kurangnya pemahaman kader dalam hal pemeriksaan sederhana pada posyandu ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Semelako
Dalam pelaksanaan posyandu ibu hamil kader mempunyai peran untuk membantu bidan
melakukan mencatat ibu hamil yang datang, menimbang berat badan ibu hamil, pada
faktanya masih ada ibu hamil yang belum menimbang berat badan disaat mau
melakukan pemeriksaan kehamilan
3. Kurangnya pemahaman ibu hamil tentang pentingnya konsumsi tablet FE di wilayah
kerja Puskesmas Semelako
Pencegahan anemia bisa dilakukan dengan pemberian tablet fe oleh bidan maupun
dokter kandungan kepada ibu hamil. Pada faktanya masih banyak ibu hamil yang tidak
mau mengkonsumsi tablet fe dikarenakan bau obat yang amis.
4. Masih kurangnya kesadaran diri petugas Puskesmas semelako dalam penggunaan alat
pelindung diri.
Pada umumnya alat pelindung diri yang biasanya ada di Puskesmas adalah masker dan
handscoon yang fungsinya adalah untuk mencegah potensi penularan penyakit saat
melakukan kontak fisik secara langsung pada pasien. Pada faktanya, banyak petugas
kesehatan yang mengabaikan betapa pentingnya alat pelindung diri tersebut
5. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam penggunaan kartu kis atau bpjs di puskesmas
semelako

Masih adanya kekahwatiran masyarakat berobat di puskesmas karena takut di punggut


biaya sehingga kurang nya kunjungan masyarakat berobat d pukesmas

6. Kurangnya koordinasi dengan dinas kesehatan sehingga membuat stok obat sering
kosong
Tujuan pasien datang ke puskesmas sebagian besar untuk berobat dan mendapatkan
obat secara gratis, pada faktanya stok obat di puskesmas sering kosong sehingga
perawat,bidan,dokter harus meresepkan obat untuk beli diluar puskesmas.

C. Penetapan Isu
Berdasarkan isu-isu yang telah didapatkan, tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah
menentukan isu yang akan diangkat menggunakan analisis USG. Metode USG merupakan salah
satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring 1-5 dan dengan
berpedoman pada 3 kriteria isu yakni: Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk
segera dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu
untuk segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth adalah seberapa
besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Berikut ini adalah hasil penentuan isu yang diangkat dengan menggunakan analisis USG :

Tabel 1. Tabulasi isu dan analisis USG


Kriteria
No Isu Aktual Skor Prioritas
U S G
Belum maksimalnya pelayanan Antenatal Care
1 (ANC) pada kegiatan posyandu di wilayah kerja 5 5 5 15 I
Puskesmas Semelako
Kurangnya pemahaman ibu hamil tentang
2 pentingnya konsumsi tablet FE di wilayah kerja 4 4 2 10 II
Puskesmas Semelako
Kurangnya pemahaman kader dalam hal
3 pemeriksaan sederhana pada psoyandu ibu hamil di 3 3 2 8 IV
wilayah kerja Puskesmas Semelako
Masih kurangnya kesadaran diri petugas Puskesmas
4 3 3 3 9 III
semelako dalam penggunaan alat pelindung diri.

Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam

5 penggunaan kartu kis atau bpjs di puskesmas 3 2 2 7 V


semelako

Kurangnya koordinasi dengan dinas kesehatan


6 3 3 1 7 VI
sehingga membuat stok obat sering kosong

Tabel 2. Keterangan
Urgency = mendesak Seriousness = kegawatan Growth = Pertumbuhan
5 = Sangat penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat cepat
4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup penting 3 = Cukup gawat 3 = Cukup cepat
2 = Kurang penting 2 = Kurang gawat 2 = Kurang cepat
1 = Tidak penting 1 = Tidak gawat 1 = Tidak cepat

Berdasarkan hasil analisis USG yang telah dilakukan, maka isu yang diangkat dan menjadi
prioritas untuk dilakukan penyelesaian adalah Belum maksimalnya pelayanan Antenatal Care
(ANC) pada kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Semelako Kabupaten Lebong.

D. Argumentasi Terhadap Core Isu Yang Dipilih


Dilihat dari tingkat urgency-nya penting hal ini dikarenakan pelayanan Antenatal Care (ANC)
bertujuan memantau kesehatan ibu dan bayi . Isu tersebut juga berdampak serius (Seriousness)
karena jika pelayanan Antenatal Care (ANC) tidak maksimal maka akan sulit diketahui jika ada
komplikasi pada ibu dan bayi. Kemudian isu akan berkembang (Growth) apabila tidak dilakukan
peningkatan dalam pelayanan ANC maka akan akibat terburuknya yaitu dapat menyumbang
angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Oleh karena itu, pentingnya
pemeriksaan ibu hamil secara maksimal di posyandu puskesmas semelako.

E. Gagasan Pemecahan Isu


1. Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan
a. Mengkonsultasikan dengan mentor untuk meminta persetujuan kegiatan yang akan
dilakukan
b. Berkoordinasi dengan rekan kerja untuk membantu dalam kegiatan yang maksimal
c. Mempersiapkan alat dan bahan pelaksanaan kegiatan

2. Melakukan identifikasi data pasien


a. Menyapa dan menyambut pasien serta melakukan pencatatan pendaftaran pasien
b. Menginformasikan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan yang akan
dijalaninya serta tujuan dilakukan pemeriksaan tersebut dan meminta persetujuan
pasien
c. Meminta identitas pasien dan melakukan anamnesa ( pengkajian data subyektif)
tentang keluhan, riwayat kehamilan, persalinan, nifas, riwayat kesehatan.
3. Melakukan pelayanan Ante Natal Care(ANC)
a. Lakukan pengukuran tinggi badan, berat badan,lila dan pemeriksaan Tanda-tanda
vital (TTV)
b. Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
c. Melakukan pemeriksaan Hb, Hiv,hepatitis,sipilis dan pemberian suntik tetanus (TT)
d. Melakukan senam hamil sederhana pada ibu hamil

4. Memberikan konseling kepada pasien


a. Memberikan konseling/pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah pasien seperti
informasi tentang gizi, persiapan persalinan, asi eksklusif, perawatan payudara,
tanda-tanda bahaya kehamilan, dan tablet fe.
b. Memberikan tablet Fe kepada pasien

5. Tindak Lanjut ( Pemeriksaan berkelanjutan)

a. Atur jadwal kunjungan ulang di buku KIA pasien


b. Hasil pemeriksaan ditulis di buku KIA dan membuat Askeb pasien.

Anda mungkin juga menyukai