Artikel Ilmiah Bhs - Indo Dohot Owen
Artikel Ilmiah Bhs - Indo Dohot Owen
Karya Tulis
Diajukan sebagai salah satu syarat
Menyelesaikan tugas akhir
DISUSUN OLEH
Dohot Owen
KELAS:1D
NIM:6662190094
By:Dohot owen
The aim of this study was to find out the students can always used their rational to
application on his life,in this scientific work will tell you how western philosophy
works,so you knew what western philosopy and cant arise negative thinking about
western philosophy. The approach of this study was qualitative.The subjects of
this study were college students and lecturer.The results showed that was I am in-
terview the studenst pro of the use of western philosophy to the power of thought
of students.but the counter lecturer about that,This indicates that students are very
enthusiastic,but lecturer as if it would not be ready for the changes.
i
ABSTRAK
REDAKSI PEMAHAMAN BARAT TERHADAP MAHASISWA
GUNA MENGGUNAKAN DAYA PIKIR SECARA INTENSIF
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah mahasiswa dapat selalu meng-
gunakan rasional mereka untuk dapat di aplikasikan ke kehidupan mereka sehari
hari,penelitian ini adalah penelitian kualitatif.di dalam penelitian ilmiah ini akan
memberitahu anda bagaimana filsafat barat bekerja dan agar tidak terjadi timbul
kesalah pahaman atau pikiran negatif.subjek dari penelitian kali ini adalah maha-
siswa dan dosen.hasil penilitian berdasarkan wawancara menunjukan mahasiswa
setuju dan ber-antusias apabila pembelajaran filsafat barat digunakan dalam peng-
gunaan daya pikir dalam dunia kampus,namun sebaliknya sang dosen tidak setuju
dan se akan belum siap akan adanya perubahan.
ii
PENDAHULUAN
Belakangan ini saya melihat banyak kejadian dan peraturan peraturan rancu dan
bersifat merampas kebebasan manusia serta Haknya.Ada banyaknya peraturan
rancu dan nyeleneh ini bisa di sebabkan oleh Mindset seseorang yang cenderung
minim pengetahuan dan rasionalitas dan cenderung Kolot dalam
kehidupannya .Karena sebab itu saya penelitian saya mengenai Redaksi Pema-
haman Barat Terhadap Mahasiswa Guna Menggunakan Daya Pikir Secara Inten-
sif.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
iv
METODE PENELITIAN
Dokumentasi
Dokumen merupakan metode berupa pengumpulan data dengan cara Merujuk
pada buku-buku atau literature-literatur yang berkaitan dengan masalah-
masalah penelitian.
v
VI
HASIL PENELITIAN
Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan meliputi hasil dari
wawancara saya dan hasil penelitian kepada narasumber:
Ket:
D:Dosen
S:Saya
M:Mahasiswa
Narasumber 1:
S:”Apakah anda setiap mengambil keputusan berdasarkan rasional atau
perasaan?”
D:”Saya setiap mengambil keputusan selalu menggunakan rasio saya dan akal
saya,sebab menggunakan rasio bersifat masuk akal”
S:”Apakah anda setuju apabila mahasiswa harus memiliki pikiran secara rasional
dan materilis?”
D:”Untuk hal itu saya sendiri setuju apabila mahasiswa harus berpikir secara ra-
sional,namun tidak setuju dengan berpikir materialis,sebab materialis mematikan
perasaan atau kepakaan manusia itu sendiri”
S:”Apakah anda setuju interpretasi pemahaman barat di terapkan dalam dunia ma-
hasiswa dimana berpikir berdasarkan pengetahuan dan logika dan bersifat menge-
sampingkan agama dalam menghadapi masalah.”
D:”Saya rasa saya tidak setuju karna kita adalah manusia dimana akal itu di
berikan oleh tuhan,kita harus beragama untuk menjalankan spritualitas kita seba-
gaimana mestinya”.
Narasumber 2:
S: “Apakah anda setiap mengambil keputusan berdasarkan rasional atau
perasaan?”
VII
M:”Kalau untuk saya sendiri dalam memutuskan sebuah keputusan ini harus ra-
sional ya,dan coba kita berpikir secara logika ga boleh keputusan dilakukan
berdasarkan perasaan”
S: ”Apakah anda setuju apabila mahasiswa harus memiliki pikiran secara rasional
dan materilis?”
M:”Kalau untuk apakah mahasiswa berpikir nasionalis saya sepakat akan hal
itu,tapi kalau untuk bicara materialis saya tidak sepakat karna bentuk condong
pragmatisme”
S: ”Apakah anda setuju interpretasi pemahaman barat di terapkan dalam dunia
mahasiswa dimana berpikir berdasarkan pengetahuan dan logika dan bersifat
mengesampingkan agama dalam menghadapi masalah.”
M:”Sepakat karna satu hal yang harus di tanamkan adalah kebebasan berfikir su-
dah kita dapatkan dari lahir,kontruksi berfikir manusia harus berdasarkan aspek
ilmu pengetahuan,jangan sampai kontruksi berfikir teman-teman yang sudah
dalam ter-reduksi oleh sebuah tindakan tindakan yang mengatasnamakan ini
agama,sangat tidak sepakat apabila mahasiswa berpikir secara konservatif.”
Narasumber 3:
S: “Apakah anda setiap mengambil keputusan berdasarkan rasional atau
perasaan?”
M:”Tergantung dari keputusan yang mau di ambil sebetulnya apakah rasionalis
namun kadang kadang berhubungan dgn humanis perasaan ini,contoh dalam per-
gaulan pembelaan terhadap teman demi kepentingn bersama gua mengende-
pankan perasaan.jadi jawabannya tergantung pada kondisi atau teknis lah”
S:”Apakah anda setuju apabila mahasiswa harus memiliki pikiran secara rasional
dan materilis?”
M:”Untuk berfikir secara materialis mungkin boleh dikedepankan materialis,tp
bukan harus kita menghilangkan pemikiran idealis dan perasaan,atau objek yg di
kepala kita bukan hanya dengan benda tp juga ada manusia yang harus menggu-
nakan dengan perasaan,jadi berpikir materialis juga terlalu berbahaya”
X
S:”Apakah anda setuju interpretasi pemahaman barat di terapkan dalam dunia ma-
hasiswa dimana berpikir berdasarkan pengetahuan dan logika dan bersifat menge-
sampingkan agama dalam menghadapi masalah.”
M:”Oh iya sangat sepakat,karna yang pertama kadang ketika paradigm yang
dibangun kalo di jawab kemudian atas nama agama yg sifatnya dogmatis itu
merupakan kekeliruan jadi seolah olah mengedepankan pengetahuan yang bahkan
ia tidak tahu asalnya,atau ibarat sebuah rumah ia membangun dgn 1 tiang,ini kan
membicarakan tuhan sesuatu yg abstrak yang kita tidak tahu sandaran ini bener
atau engga.”
IX
HASIL ANALISIS
Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan teknik purposive terhadap 3
orang narasumber kunci yang dilakukan di Universitas sultan ageng tirtayasa dan
sekre GMKI.Narasumber yang berhasil diwawancarai secara intensif dengan
nama menggunakan inisial, yaitu MN,JY,HN. Wawancara dengan narasumber
dengan inisial MN dilaksanakan pada hari Rabu 13 November 2019, 13 Novem-
ber 2019; narasumber dengan inisial JY dilaksanakan pada hari Kamis, 14 No-
vember 2019; narasumber dengan inisial HN.Data yang tidak terungkap melalui
wawancara, dilengkapi dengan data hasil observasi langsung secara partisipatif
yang dilakukan rentang waktu pada bulan November sampai dengan Pertengahan
november. Untuk memperkuat substansi data hasil wawancara dan observasi,
maka dilakukanlah penelusuran terhadap 2 dokumen dan arsip yang ada. Semua
data hasil penelitian ini diuraikan berdasarkan fokus pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. “Apakah anda setiap mengambil keputusan berdasarkan rasional atau
perasaan?”
“Kalau untuk saya sendiri dalam memutuskan sebuah keputusan ini harus
rasional ya,dan coba kita berpikir secara logika ga boleh keputusan di-
lakukan berdasarkan perasaan”
X
2. ”Apakah anda setuju apabila mahasiswa harus memiliki pikiran secara ra-
sional dan materilis?”
Dalam kajian ini peneliti ingin mengetahui apakah ideology materialis da-
pat di implementasikan kedalam dunia mahasiswa dan dari ke-3 narasum-
ber dengan inisial MN,JY,HN tidak sepakat akan hal itu dengan men-
gungkapkan pernyataan-pernyataan sebagai berikut:
”Untuk hal itu saya sendiri setuju apabila mahasiswa harus berpikir secara
rasional,namun tidak setuju dengan berpikir materialis,sebab materialis
mematikan perasaan atau kepakaan manusia itu sendiri”
”Kalau untuk apakah mahasiswa berpikir nasionalis saya sepakat akan hal
itu,tapi kalau untuk bicara materialis saya tidak sepakat karna bentuk con-
dong pragmatisme”
Dalam kajian ini peneliti ingin mengetahui apakah ideology Barat dapat di
implementasikan kedalam dunia mahasiswa dimana dalam kebebasan
berpikir harus mengesampingkan dogma agama dan dari ke-3 narasumber
dengan inisial MN,JY,HN ada yang sepakat dan adapun yang tidak akan
hal itu dengan mengungkapkan pernyataan-pernyataan sebagai berikut:
”Saya rasa saya tidak setuju karna kita adalah manusia dimana akal itu di
berikan oleh tuhan,kita harus beragama untuk menjalankan spritualitas kita
sebagaimana mestinya”.
”Sepakat karna satu hal yang harus di tanamkan adalah kebebasan berfikir
sudah kita dapatkan dari lahir,kontruksi berfikir manusia harus
berdasarkan aspek ilmu pengetahuan,jangan sampai kontruksi berfikir te-
man-teman yang sudah dalam ter-reduksi oleh sebuah tindakan tindakan
yang
XI
mengatasnamakan ini agama,sangat tidak sepakat apabila mahasiswa
berpikir secara konservatif.”
”Oh iya sangat sepakat,karna yang pertama kadang ketika paradigm yang
dibangun kalo di jawab kemudian atas nama agama yg sifatnya dogmatis
itu merupakan kekeliruan jadi seolah olah mengedepankan pengetahuan
yang bahkan ia tidak tahu asalnya,atau ibarat sebuah rumah ia membangun
dgn 1 tiang,ini kan membicarakan tuhan sesuatu yg abstrak yang kita tidak
tahu sandaran ini bener atau engga.”
PEMBAHASAN
IDEOLOGI LIBERALISME
Pengertian Liberalisme.Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat,
dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah ni-
lai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada
abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan karakteristik berikut.
Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistemdominasi kompleks
dan kukuh, dan pola hubungan dalam sistem ini bersifatstatis dan sukar
berubah.Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa ReformasiGereja
dan Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abadV-XV). Dise-
but liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (freefrom restraint),
karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan
gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengankehidupan Barat Abad Pertengahan
ketika gereja dan raja mendominasiseluruh segi kehidupan manusia.Secara umum,
liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,dicirikan oleh kebe-
basan berpikir bagi para individu. Paham liberalismemenolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama.Liberalisme menghendaki adanya, per-
tukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (pri-
vate enterprise) yang relatif bebas,dan suatu sistem pemerintahan yang transparan,
XII
dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu pa-
ham liberalismelebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.Dalam
masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistemdemokrasi, hal
ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan
XIII
yang miskin makin miskin.3.Sering muncul monopoli yang merugikan
masyarakat.4.Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan
alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi5.Karena penyelenggaran pers di-
lakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulituntuk mengadakan dan memberikan
kontrol. Sehingga pers sebagai mediakomunikasi dan media masa sangat efektif
menciptakan image dimasyarakatsesuai misi kepentingan mereka Ajaran liberal-
isme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The FoundingFather Amerika
seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin,ataupun Thomas Jeffer-
son.Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalismeAm-
erika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia,Ekuador, Hon-
duras, Kanada, Meksiko, Nikaragua,Panama, Paraguay,Peru,Uruguay dan
Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianutoleh negara Aruba,
Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada,Kosta Rika, Puerto Rico dan
Suriname. Masih banyak lagi negara-negarayang menganut Ideologi Liberalisme
di benua lainnya.
IDEOLOGI SEKULERISME
Sejarah Kemunculan Sekularisme
Perkataan sekular berasal daripada bahasa Latin yang bererti tiada agamaatau
duniawi. Terjemahannya dalam bahasa Arab ialah al-Ilmaniah. Orang Arabyang
beragama Kristian coba mengelirukan umat Islam dengan mendakwakononnya ia
daripada perkataan ilmu. Terjemahan yang sebenar al-Ilmaniah ialahduniawi.
Alasannya ajaran ini didakwa bersumberkan ilmu dunia yang memberikemajuan
kepada manusia.Ideologi ini berasal daripada perbalahan hebat antara pemimpin-
pemimpin kerajaan dengan paderi-paderi gereja. Begitu juga perbalahanantara
sains (ilmu duniawi) dengan paderi-paderi di gereja. Paderi-paderi gere-
jamemegang kuasa dan mementingkan diri sendiri lalu mereka bertarung den-
gan pemerintah dan juga ahli-
bertindak memisahkan agama dengan politik supaya politik “bersih” daripada
pengaruh agama.Ajaran ini diasaskan oleh orang-
orang Yahudi pada RevolusiPerancis 1789.Kemudian ia berkembang ke seluruh
pengaruh gereja dalam pemerintahan dan urusan duniawi dalam kehidupan-
masyarakat.Tokoh-tokoh yang menghidupkan ajaran ini dinamakan ahli falsafa-
hatau ahli fikir seperti Dikart, Spinuza (beragama Yahudi), Rosu dan lain-lain.
Padaumumnya sekularisme telah muncul di Eropa. Lebih khusus dan tepat, sebe-
narnyasekularisme telah bermula di Itali pada abad pertengahan. Abad ini adalah-
merupakan detik yang banyak membawa perubahan terhadap perkemban-
ganEropah di dalam segala aspek, termasuklah perubahan sikap tehadap agama
dankeagamaan masyarakat Eropah itu sendiri
XIV
Kelahiran sekularisme di saat-saat perubahan ke atas pembaharuan semulaini se-
memangnya telahpun diramalkan oleh beberapa orang ahli fikir dan ahlifalsafah
Eropah pada masa itu. Prancis Auguste Comte,salah seorang failasuf-sosiologi
abad pertengahan telah meramalkan bahawa akan terjadinya suatu pertamba-
han ilmu dan keruntuhan agama. Manakala seorang penyair German,Fredrich Ni-
etzsche telah meramalkan melalui tokohnya Zarahustra bahawasetidak-
tidaknya untuk dunia Barat “ Tuhan telah mati “. Pendek kata para failasuf,
penyair-penyair dan pengarpengarang barat telah menyakini akan datangnyasuatu
peristiwa pembebasan dari tuhan dan tanpa ikatan agama sama sekali . Olehkerana
kedatangan suasana ini telah diyakini oleh para cendikiawan barat
padamasa itu, mereka mula merasakan bahawa umat Kristian tidak akan dapat-
melarikan diri dari krisis agama yang akan timbul kesan daripada sekularisme.Se-
bagai langkah awal untuk mengelakkan dari berlakunya masalah yang mencabar-
masyarakat mereka ini,maka terdapat di kalangan mereka telah coba untukmen-
carai jalan bagi menyesuaikan agama Kristian dengan sekularisasi yang akan-
melanda mereka. Akhirnya mereka telah mendakwa bahwa sekularismeseme-
mangnya telah ada dalam kepercayaan kitab Injil dan merupakan salah satudari-
pada ajaran kitab Injil itu sendiri. Failasuf Denmark, Soren Kiergard telah
berkata. “ Kita selalu menjadi orang Kristian” sebagai tindakan penyesuaian
dengan suasana yang akan melanda mereka beliau amat menyokong proseskon-
septualisasi kembali ajaran Kristian dan pendefinisian kembali konsep merekaten-
tang Tuhan.Golongan ini telah berusaha mendapatkan dasar di dalam tafsiran-
tafsiranInjil untuk menyokong dakwaan mereka. Akhirnya mereka telah men-
ganuti satuversi Kristian yang telah disekularkan Jika diteliti secara mendalam,
sebenarnyadetik inilah yang merupakan titik pertama lahirnya sekularisme. Perbu-
atan paracendikiawan Eropah ini jelas menunjukkan sikap mereka sendiri yang
secular.Sebelum arus sekularisasi yang sebenar menimpa mereka , mereka awal-
awal lagi
telah menjadi masyarakat secular. Mereka telah sanggup mengetepikan soal-soal-
maruah agama mereka semata-mata untuk menyesuaikan agama mereka den-
gankeadaan yang akan berlaku sehingga mereka telah menyeleweng dari ajaran
Injilyang mereka sendiri mengagungkannya dan mengikuti ajarannya di masase-
belumnya.Antara penyebab yang menguatkan wujudnya pengaruh sekularisme
adalah:
1.Pergolakan Dan perubahan Di GerejaPergolakan yang terjadi di gereja adalah
merupakan salah satu factor yangamat penting yang telah membawa sekularisme
di Dunia Barat. Sebagaimanayang telah dijelaskan bahawa sekularisme adalah su-
atu fahaman yang menjauhinilai- nilai agama dari segala aspek kehidupan, maka
dengan mengkaji pergolakan yang tejadi di gereja-gereja Kris-
tian di dunia barat, dapatlahdibongkar sebab-sebab yang membawa
XV
kepada timbulnya sekularisme.Sepanjang abad-abad sebelum menjelangnya abad
keenam belas gerejamerupakan satu institusi agama yang amat dihormati di kalan-
gan masyarakatKristian. Segala peraturan yang dikeluarkan oleh pihak Gereja
tetap akandihormati di kalangan masyarakat Kristian. Perundangan gereja berada
di
bawah pengaruh dan kekuasaan Paus dan Majlis Agung. Manakala golongan gerej
a pula dianggap sebagai golongan yang paling mulia di dalam masyarakat.Keadaa
n ini telah berubah sama sekali apabila menjelangnya abad keenam be-
las. Sikap golongan gerejatelah berubah dan penyelewengan-penyelewengantelah
berleluasa dengan ketara sekali sehingga telah menjatuhkan maruahgolongan
gereja di kalangan masyarakat umum Kristian.Dalam suasanakeruntuhan imej
gereja ini, raja, putera-putera, paus, abbot, dan pendeta-pendetaKristian telah mula
mengetepikan soal-soal agama Kristian semata-mata untukmendapatkan
kekayaan.Perkembangan kemajuan binaan telah menarik minatahli-ahli gereja
kepada kehidupan secular. Mereka lebih cenderung menggalakkan perkembangan
pengetahuan-pengetahuan baharu serta membinatugu-tugu uang tersergam indah
dari meninggikan agama Kristian.Tegasnya kemerosotan institusi gereja pada per-
mulaan abad keenam belas iniadalah suatu factor yang penting menyebabkan ke-
lahiran sekularisme di duniaBarat2.
Perkembangan Teknologi dan Pembangunan Masyarakat Pada abad keenam be-
las perkembangan teknologi, khususnya teknologi binaan dan proses pembangu-
nan masyarakat telah berkembang pesat. Perkembanagan ini telahmemberi pen-
garuh yang besar terhadap kelahiran sekularisme di kalanganmasyarakat Kristian
di dunia Barat pada masa itu.Masyarakat barat di waktu itutelah mula berlumba-
lumba mengejar harta kekayaan dan serentak dengan itumereka telah melupakan
nilai-nilai agama Kristiian sedikit demi sedikit.Keadaan ini bukan sahaja mem-
pengaruhi masyarakat awam, malah golongangereja juga turut dipengaruhi dengan
teruk sekali sehingga mereka harusmelupakan tanggungjawab mereka tehadap
agama Kristian.3.
Selain daripada senibina , seni drama juga telah berkembang dalam masa
yangsama. Masyarakat Kristian termasuk para penditanya terus leka menimati ni-
laiestetik yang baru muncul itu tanpa mengambil kira pandangan agama ter-
hadap bentuk-bentuk kesenian yang mereka nikmati itu. Akhirnya mereka telah-
melupakan tangguangjawab mereka terhadap agama. Lorenzo De Medicimeru-
pakan seorang pendita Kristian yang sangat ketara menggemari keseniandrama
dan seni bina.Beliau telah membelanjakan sejumlah besar wang untukmembina
semula Gereja St. Peter di Rom agar lebih menarik. Tindakan inimenimbulkan
banyak tanda Tanya di kalangan masyarakatnya. Beliau terusmembina pejabat-pe-
jabat gereja yang baru kemudiannya menjualkannya dengansewenang-we-
nangnya . Beliau juga mengambil kesempatan untuk mendapatkanwang melalui
XVI
surat kurnia dan cukai-cukai biasa. Maruah agama terus digadaidemi mendap-
atkan kekayaan dan kemuliaan. Ramai Bishop dan Aabot
mengabaikan tugas malah sebahagian dari pendita-pendita Kristian masyursebagai
ahli politik dan pencari wang yang suka menindas dan suka berbelanja
dengan boros. Robert Eargang, pengarang buku “Europe From the RenaissanceTo
Waterloo’ juga ada menyebutkan di dalam buku karangannya itu bahwa
faktor-faktor yang disebutkan tadi adalah diantara faktor-faktor yang telahmem-
beri peluang kebangkitan sekularisme di dunia Barat.4.
Perkembangan Ekonomi Di Zaman PembaharuanPerkembangan ekonomi yang
pesat berikutan proses pembaharuan yang berlaku pada abad pertenga-
han sedikit sebanyak memainkan peranannya yangtersendiri dalam membangk-
itkan sekularisme di dunia barat
Robert Eagang mengatakan di dalam bukunya “Europe From The Renaissanceto
Waterloo” bahawa sikap perekonomian masyarakat eropah yang materialistik
yang diwarisi turun temurun dan sebati dengan kehidupan mereka adalah satufak-
tor yang penting yang menyebabkan lahirnya sekularisme di barat. Sikap initerus
mendapat rangsangan dari kebangkitan ekonomi yang pesat menyebabkan-
masyarakat dunia barat mengenepikan nilai-nilai agama mereka. KedudukanItali
yang strategik di Medeterenian sangat menggalakakn perkembangan perdagangan
antarabangsaSeluruh masyarakat Kristian dari berbagai lapisan termasuklah go-
longanagama Kristian terus hanyut di dalam arus perkembangan sosio-ekonomi
yang pesat tanpa kawalan agama.Kelahiran Ilmu Pengaetahuan Baru Ilmu penge-
tahuan berkembang
dengan pesatnya di dunia barat ketika berlaku pembaharuan “Renaissance”.
Berbagai-bagai bidang ilmu pengetahuan telah dikembangkan sepanjang tempo-
hitu. Kombinasi pengajaran terhadap ilmu-ilmu pengetahuan baharu, resapan-re-
sapan pengajian klasik dan penghargaan terhadap faham berhala purba telah
IDEOLOGI PLURALISME
menggalakkan perkembangan pengetahuan-pengetahuan baharu serta membi-
natugu-tugu uang tersergam indah dari meninggikan agama Kristian.Tegasnya ke-
merosotan institusi gereja pada permulaan abad keenam belas iniadalah suatu fac-
tor yang penting menyebabkan kelahiran sekularisme di duniaBarat2.
Perkembangan Teknologi dan Pembangunan Masyarakat Pada abad keenam be-
las perkembangan teknologi, khususnya teknologi binaan dan proses pembangu-
nan masyarakat telah berkembang pesat. Perkembanagan ini telahmemberi pen-
garuh yang besar terhadap kelahiran sekularisme di kalanganmasyarakat Kristian
di dunia Barat pada masa itu.Masyarakat barat di waktu itutelah mula berlumba-
lumba mengejar harta kekayaan dan serentak dengan itumereka telah melupakan
nilai-nilai agama Kristiian sedikit demi sedikit.Keadaan ini bukan sahaja mem-
pengaruhi masyarakat awam, malah golongangereja juga turut di
XVII
pengaruhi dengan teruk sekali sehingga mereka harusmelupakan tanggungjawab
mereka tehadap agama Kristian.3.
Selain daripada senibina , seni drama juga telah berkembang dalam masa
yangsama. Masyarakat Kristian termasuk para penditanya terus leka menimati ni-
laiestetik yang baru muncul itu tanpa mengambil kira pandangan agama ter-
hadap bentuk-bentuk kesenian yang mereka nikmati itu. Akhirnya mereka telah-
melupakan tangguangjawab mereka terhadap agama. Lorenzo De Medicimeru-
pakan seorang pendita Kristian yang sangat ketara menggemari keseniandrama
dan seni bina.Beliau telah membelanjakan sejumlah besar wang untukmembina
semula Gereja St. Peter di Rom agar lebih menarik. Tindakan inimenimbulkan
banyak tanda Tanya di kalangan masyarakatnya. Beliau terusmembina pejabat-pe-
jabat gereja yang baru kemudiannya menjualkannya dengansewenang-we-
nangnya . Beliau juga mengambil kesempatan untuk mendapatkanwang melalui
surat kurnia dan cukai-cukai biasa. Maruah agama terus digadaidemi mendap-
atkan kekayaan dan kemuliaan. Ramai Bishop dan Aabot
mengabaikan tugas malah sebahagian dari pendita-pendita Kristian masyursebagai
ahli politik dan pencari wang yang suka menindas dan suka berbelanja
dengan boros. Robert Eargang, pengarang buku “Europe From the RenaissanceTo
Waterloo’ juga ada menyebutkan di dalam buku karangannya itu bahwa
faktor-faktor yang disebutkan tadi adalah diantara faktor-faktor yang telahmem-
beri peluang kebangkitan sekularisme di dunia Barat.4.
Perkembangan Ekonomi Di Zaman PembaharuanPerkembangan ekonomi yang
pesat berikutan proses pembaharuan yang berlaku pada abad pertenga-
han sedikit sebanyak memainkan peranannya yangtersendiri dalam membangk-
itkan sekularisme di dunia barat
Robert Eagang mengatakan di dalam bukunya “Europe From The Renaissanceto
Waterloo” bahawa sikap perekonomian masyarakat eropah yang materialistik
yang diwarisi turun temurun dan sebati dengan kehidupan mereka adalah satufak-
tor yang penting yang menyebabkan lahirnya sekularisme di barat. Sikap initerus
mendapat rangsangan dari kebangkitan ekonomi yang pesat menyebabkan-
masyarakat dunia barat mengenepikan nilai-nilai agama mereka. KedudukanItali
yang strategik di Medeterenian sangat menggalakakn perkembangan perdagangan
antarabangsaSeluruh masyarakat Kristian dari berbagai lapisan termasuklah go-
longanagama Kristian terus hanyut di dalam arus perkembangan sosio-ekonomi
yang pesat tanpa kawalan agama.Kelahiran Ilmu Pengaetahuan Baru Ilmu penge-
tahuan berkembang
XVIII
menggalakkan perkembangan pengetahuan-pengetahuan baharu serta membi-
natugu-tugu uang tersergam indah dari meninggikan agama Kristian.Tegasnya ke-
merosotan institusi gereja pada permulaan abad keenam belas iniadalah suatu fac-
tor yang penting menyebabkan kelahiran sekularisme di duniaBarat2.
Perkembangan Teknologi dan Pembangunan Masyarakat Pada abad keenam be-
las perkembangan teknologi, khususnya teknologi binaan dan proses pembangu-
nan masyarakat telah berkembang pesat. Perkembanagan ini telahmemberi pen-
garuh yang besar terhadap kelahiran sekularisme di kalanganmasyarakat Kristian
di dunia Barat pada masa itu.Masyarakat barat di waktu itutelah mula berlumba-
lumba mengejar harta kekayaan dan serentak dengan itumereka telah melupakan
nilai-nilai agama Kristiian sedikit demi sedikit.Keadaan ini bukan sahaja mem-
pengaruhi masyarakat awam, malah golongangereja juga turut dipengaruhi dengan
teruk sekali sehingga mereka harusmelupakan tanggungjawab mereka tehadap
agama Kristian.3.
Selain daripada senibina , seni drama juga telah berkembang dalam masa
yangsama. Masyarakat Kristian termasuk para penditanya terus leka menimati ni-
laiestetik yang baru muncul itu tanpa mengambil kira pandangan agama ter-
hadap bentuk-bentuk kesenian yang mereka nikmati itu. Akhirnya mereka telah-
melupakan tangguangjawab mereka terhadap agama. Lorenzo De Medicimeru-
pakan seorang pendita Kristian yang sangat ketara menggemari keseniandrama
dan seni bina.Beliau telah membelanjakan sejumlah besar wang untukmembina
semula Gereja St. Peter di Rom agar lebih menarik. Tindakan inimenimbulkan
banyak tanda Tanya di kalangan masyarakatnya. Beliau terusmembina pejabat-pe-
jabat gereja yang baru kemudiannya menjualkannya dengansewenang-we-
nangnya . Beliau juga mengambil kesempatan untuk mendapatkanwang melalui
surat kurnia dan cukai-cukai biasa. Maruah agama terus digadaidemi mendap-
atkan kekayaan dan kemuliaan. Ramai Bishop dan Aabot
mengabaikan tugas malah sebahagian dari pendita-pendita Kristian masyursebagai
ahli politik dan pencari wang yang suka menindas dan suka berbelanja
dengan boros. Robert Eargang, pengarang buku “Europe From the RenaissanceTo
Waterloo’ juga ada menyebutkan di dalam buku karangannya itu bahwa
faktor-faktor yang disebutkan tadi adalah diantara faktor-faktor yang telahmem-
beri peluang kebangkitan sekularisme di dunia Barat.4.
Perkembangan Ekonomi Di Zaman PembaharuanPerkembangan ekonomi yang
pesat berikutan proses pembaharuan yang berlaku pada abad pertenga-
han sedikit sebanyak memainkan peranannya yangtersendiri dalam membangk-
itkan sekularisme di dunia barat
Robert Eagang mengatakan di dalam bukunya “Europe From The Renaissanceto
Waterloo” bahawa sikap perekonomian masyarakat eropah yang materialistik
yang diwarisi turun temurun dan sebati dengan kehidupan mereka adalah satufak-
tor yang penting yang menyebabkan lahirnya sekularisme di barat. Sikap in
XIX
iterus mendapat rangsangan dari kebangkitan ekonomi yang pesat menyebabkan-
masyarakat dunia barat mengenepikan nilai-nilai agama mereka. KedudukanItali
yang strategik di Medeterenian sangat menggalakakn perkembangan perdagangan
antarabangsaSeluruh masyarakat Kristian dari berbagai lapisan termasuklah go-
longanagama Kristian terus hanyut di dalam arus perkembangan sosio-ekonomi
yang pesat tanpa kawalan agama.Kelahiran Ilmu Pengaetahuan Baru Ilmu penge-
tahuan berkembang
dengan pesatnya di dunia barat ketika berlaku pembaharuan “Renaissance”.
Berbagai-bagai bidang ilmu pengetahuan telah dikembangkan sepanjang tempo-
hitu. Kombinasi pengajaran terhadap ilmu-ilmu pengetahuan baharu, resapan-re-
sapan pengajian klasik dan penghargaan terhadap faham berhala purba telah
menggalakkan perkembangan pengetahuan-pengetahuan baharu serta membi-
natugu-tugu uang tersergam indah dari meninggikan agama Kristian.Tegasnya ke-
merosotan institusi gereja pada permulaan abad keenam belas iniadalah suatu fac-
tor yang penting menyebabkan kelahiran sekularisme di duniaBarat2.
Perkembangan Teknologi dan Pembangunan Masyarakat Pada abad keenam be-
las perkembangan teknologi, khususnya teknologi binaan dan proses pembangu-
nan masyarakat telah berkembang pesat. Perkembanagan ini telahmemberi pen-
garuh yang besar terhadap kelahiran sekularisme di kalanganmasyarakat Kristian
di dunia Barat pada masa itu.Masyarakat barat di waktu itutelah mula berlumba-
lumba mengejar harta kekayaan dan serentak dengan itumereka telah melupakan
nilai-nilai agama Kristiian sedikit demi sedikit.Keadaan ini bukan sahaja mem-
pengaruhi masyarakat awam, malah golongangereja juga turut dipengaruhi dengan
teruk sekali sehingga mereka harusmelupakan tanggungjawab mereka tehadap
agama Kristian.3.
Selain daripada senibina , seni drama juga telah berkembang dalam masa
yangsama. Masyarakat Kristian termasuk para penditanya terus leka menimati ni-
laiestetik yang baru muncul itu tanpa mengambil kira pandangan agama ter-
hadap bentuk-bentuk kesenian yang mereka nikmati itu. Akhirnya mereka telah-
melupakan tangguangjawab mereka terhadap agama. Lorenzo De Medicimeru-
pakan seorang pendita Kristian yang sangat ketara menggemari keseniandrama
dan seni bina.Beliau telah membelanjakan sejumlah besar wang untukmembina
semula Gereja St. Peter di Rom agar lebih menarik. Tindakan inimenimbulkan
banyak tanda Tanya di kalangan masyarakatnya. Beliau terusmembina pejabat-pe-
jabat gereja yang baru kemudiannya menjualkannya dengansewenang-we-
nangnya . Beliau juga mengambil kesempatan untuk mendapatkanwang melalui
surat kurnia dan cukai-cukai biasa. Maruah agama terus digadaidemi mendap-
atkan kekayaan dan kemuliaan. Ramai Bishop dan Aabot
mengabaikan tugas malah sebahagian dari pendita-pendita Kristian masyur seba-
gai ahli politik dan pencari wang yang suka menindas dan suka berbelanja
dengan boros. Robert Eargang, pengarang buku “Europe From the RenaissanceTo
Waterloo’ juga ada menyebutkan di dalam buku karangannya itu bahwa
XX
faktor-faktor yang disebutkan tadi adalah diantara faktor-faktor yang telahmem-
beri peluang kebangkitan sekularisme di dunia Barat.4.
Perkembangan Ekonomi Di Zaman PembaharuanPerkembangan ekonomi yang
pesat berikutan proses pembaharuan yang berlaku pada abad pertenga-
han sedikit sebanyak memainkan peranannya yangtersendiri dalam membangk-
itkan sekularisme di dunia barat
Robert Eagang mengatakan di dalam bukunya “Europe From The Renaissanceto
Waterloo” bahawa sikap perekonomian masyarakat eropah yang materialistik
yang diwarisi turun temurun dan sebati dengan kehidupan mereka adalah satufak-
tor yang penting yang menyebabkan lahirnya sekularisme di barat. Sikap initerus
mendapat rangsangan dari kebangkitan ekonomi yang pesat menyebabkan-
masyarakat dunia barat mengenepikan nilai-nilai agama mereka. KedudukanItali
yang strategik di Medeterenian sangat menggalakakn perkembangan perdagangan
antarabangsaSeluruh masyarakat Kristian dari berbagai lapisan termasuklah go-
longanagama Kristian terus hanyut di dalam arus perkembangan sosio-ekonomi
yang pesat tanpa kawalan agama.Kelahiran Ilmu Pengaetahuan Baru Ilmu penge-
tahuan berkembang
dengan pesatnya di dunia barat ketika berlaku pembaharuan “Renaissance”.
Berbagai-bagai bidang ilmu pengetahuan telah dikembangkan sepanjang tempo-
hitu.
XXI
KESIMPULAN
Sampai saat ini memang ideology barat agak di deskreditkan oleh
masyarakat karna dianggap menghilangkan nilai kepercayaan atau agama dimana
sudah terdogmatis di kalangan masyarakat timur.Dari hasil penelitian saya yang
mengangkat judul “Redaksi pemahaman barat terhadap mahasiswa guna menggu-
nakan daya pikir secara intensif’’,dimana saya ingin memberantas ke kolotan yang
berada dalam masyarakat dimana masyarakat harus menerima dan menelaah
pengetahuan yang semakin berkembang dan ber-evolusi dari masa ke masa.Saya
menyimpulkan bahwa para mahasiswa sendiri terutama anak anak angkatan mile-
nial sebenarnya suka dan mau menerima apa itu pengetahuan mereka lebih suka
dengan logika dan realitas daripada dogma agama yang kesan sumber penge-
tahuan tidak tau dr mana asalnya.Dilihat dari hasil wawancara saya terhadap 2
mahasiswa dan 1 dosen dimana 2 orang ini berasal dari angkatan millennial dan
dosen merupakan angkatan veteran atau lebih tua dari para mahasiswa.Saya rasa
mahasiswa mau apabila ideology barat ini di terapkan dari cara berpikir mereka
namun para orang tua,dosen dsb,seakan belum siap akan hal itu.
SARAN
Saat ini banyak sekali orang menyalahgunakan ideologi. Banyak ideologi
yang digunakan untuk menghasut masyarakat luas agar mendukungseseorang un-
tuk menjadi pemimpin atau penguasa. Maka dari itu janganlah begitu mudah
menerima sebuah ideologi, namun berpikirlah terlebih dahulu apakah ideologi itu
sesuai dengan keadaan masyarakat saat itu atau tidak.
XXII
DAFTAR PUSTAKA
Budhy Munawar-Rachman,2010,Sekularisme,Liberalisme,Pluralisme
XXIII