Anda di halaman 1dari 3

DISTOSIA BAHU

Oleh :

KELOMPOK 1

DEDEK SAFIT

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

T.A 2021/2022
DISTOSIA BAHU

A. Pengertian
Distosia bahu termasuk dalam kedaruratan obsetri, sehingga dibutuhkan
tindakan segera, serta keterampilan dan kemampuan teknik persalinan yang
tepat untuk menghidari morbiditas dan mortalitas perinatal. Hal ini terjadi
ketika bahu depan terjepit oleh simpisis pubis atau bahu belakang terjepit oleh
sacral promontorium sehingga terjadi kegagalan dalam pengeluaran bahu.
Persalinan kepala umumnya diikuti oleh persalinan bahu dalam waktu 24 detik,
sedangkan jika persalinan bahu lebih dari 60 detik dianggap sebagai distosia
bahu
Persalinan distosia adalah persalinan yang memerlukan bantuan dari luar
karena terjadi penyimpangan dari konsep eutosia 3P
(power,passage,passenger) (manuaba,1998). Menurut rustam mochtar,1998
adalah kesulitan dalam jalannya persalinan. Secar harfiah diartikan sebagai
persalinan sulit yang ditandai dengan kemajuan persalinan yang lambat
(Alfathdry,2002).

B. Faktor Resiko Dostosia Bahu


1. Berat badan bayi <4 kg
2. Ibu menderita diabetes
3. Persalinan berlangsung lama
4. Penggunaan oksitosin dalam induksi persalinan
5. Persalinan pervaginam dibantu - forsep atau ventouse
6. Pernah mengalami distosia bahu sebelumnya

C. Tanda dan Gejala distosia


Tanda dan gejala dystocia umumnya baru akan terlihat saat proses persalinan
terjadi. Pada shoulder dystocia, dokter akan mengidentifikasi kondisi ini saat
melihat sebagian kepala bayi keluar dari jalan lahir, namun bagian tubuh yang lain
tidak dapat keluar dari rahim.
Dokter menyebut gejala dari shoulder dystocia sebagai the turtle sign,
yang berarti tanda kura-kura. Hal ini disebabkan oleh kepala bayi yang sudah
terlihat mulai keluar dari rahim kemudian terlihat akan kembali masuk, layaknya
seekor kura-kura yang mengeluarkan kepala dari cangkangnya lalu
memasukannya kembali.
D. Penyebab Distosia
1. Kondisi Bayi
Kondisi bayi bisa menyebabkan kesulitan persalinan saat ukurannya terlalu
besar. Kelebihan berat dan tinggi badan pada janin disebut juga dengan
istilah makrosomia.Selain ukuran, bayi dalam rahim juga bisa mempersulit
proses persalinan jika berada pada posisi yang salah. Misalnya, posisi
sungsang.

2. Kondisi Tulang Punggul Ibu


Pada ibu hamil yang memiliki ukuran dan bentuk tulang panggul yang terlalu
kecil atau terlalu sempit, ia umumnya akan mengalami kesulitan saat proses
persalinan.Saat kesulitan persalinan disebabkan oleh jalur lahir yang terlalu
sempit dan ukuran bayi yang terlalu besar, kondisi ini dapat mengakibatkan
distosia mekanis.

3. Kemampuan Kontraksi
Pada penyebab dystocia selanjutnya, kemampuan serta kekuatan kontraksi
yang kurang, bisa membuat persalinan menjadi sulit. Pada kondisi ini,
frekuensi kontraksi bisa jadi sudah cukup, tapi intensitas di tiap kontraksinya
masih kurang.

CONTOH KASUS

Asuhan Kebidanan pada Ny. S GII PI A0 Umur 36 Tahun Usia Kehamilan 39 Minggu 1
Hari dengan Persalinan Distosia Bahu di Klinik Sally dengan menggunakan
pendekatan Manajemen 7 Langkah Varney. Metode: Jenis laporan studi kasus
dengan metode deskriptif. Lokasi studi kasus di Klinik Sally pada tanggal 26 Maret -
18 April 2018 Hasil: Dari hasil penyusunan laporan tugas akihi ini mendapat
gambaran dan pengalaman nyata dalam pembuatan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin dengan distosia bahu dan bahu serta tubuh bayi seluruhnya dapat
dilahirkan dengan melakukan Manuver McRobert Kesimpulan: Distosia bahu
merupakan kondisi kegawatdaruratan obstetri pada persalinan per vaginam dimana
bahu janin gagal lahir secar spontan setelah lahirnya kepala. Pada Ny. S bahu telah
dapat dilahirkan dengan melakukan Manuver McRobert

Anda mungkin juga menyukai