ANALISIS SWOT
DISUSUN OLEH :
DANIEL OSCAR CIPUTRA
KELAS X MIPA 3
SMA NEGERI 6 KOTA CIREBON
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................
BAB I PENDAHLUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………...……….......
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….…….....
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis SWOT……………………………………………………….
B. Ruang Lingkup dan Tujuan…………………………………………………………
C. Faktor-Faktor Analisis SWOT………………………………………………………
D. Faktor Lingkungan dalam Analisis SWOT………………………………………
E. Metode survey
F. Langkah-Langkah Penerapan Analisis SWOT……………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Rumusan Masalah
Untuk mencapai suatu kesuksesan tidak begitu mudah tetapi tentunya melalui
proses yang optimal, seperti halnya di dalam mengelola surat kabar pada suatu
bisnis, faktor yang mempengaruhi analisis SWOT, di antaranya faktor internal dan
faktor eksternal. Dari beberapa faktor tersebut, penulis sangat tertarik untuk
mengetahui tentang Analisis SWOT. Masalah tersebut cukup menarik untuk di teliti,
dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis. Sesuai dengan tugas yang
diberikan, maka penulis akan membatasi pada pokok masalah, yaitu “Analisis
SWOT dalam memanajemen surat kabar”.
C. Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan penulisan makalah Analisis SWOT dalam Manajemen surat
kabar ini sebagai berikut :
3. Untuk mengetahi sejauh mana ancaman yang dihadapi oleh suatu lembaga pers
baik ancaman dari lembaga itu sendiri maupun dari luar lembaga
BAB II
PEMBAHASAN
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai
hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam
gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan
(strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada
Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan
data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500. Demikian seperti yang
SerbaSeru.Com kutip dari laman Wikipedia Indonesia.
Sedangkan lingkungan eksternal adalah lebih pada analisa intern lembaga dalam
rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap unit
kerja.Ada dua faktor yang membuat analisa lingkungan menjadi suatu analisa
penting dalam pengembangan sebuah lembaga terutama lembaga pendidikan. Yang
pertama organisasi atau lembaga tidak berdiri sendiri tetapi berinteraksi dengan
bagian-bagian dari lingkungannya dan lingkungan itu sendiri selalu berubah setiap
saat dan yang kedua pengaruh lingkungan yang sangat rumit dan komplek dapat
mempengaruhi kinerja banyak bagian yang berbeda dari sebuah lembaga.
c. Sumber daya manusia, Sumber daya alam, tenaga terampil dalam tingkat
pemberdayaan sumber daya, termasuk komposisi dan kualitas sumber daya
manusianya.
Para pendidik harus berperan sebagai penggagas atau innovator dalam merancang
masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus
dikembangkan harus memastika bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan
tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khususnya
pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan
sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri
tetapi juga lingkungan eksternalnya (Brodhead,1991). Analisis kekuatan, kelemahan,
kesempatan/peluang, dan ancaman atau SWOT (juga di kenal sebagai analisis
TWOS dalam beberapa buku manajemen), menyediakan sebuah kerangka
pemikiran untuk para administrator pendidikan dalam memfokuskan secara lebih
baik pada layanan kebutuhan dalam masyarakat.
Meskipun sebenarnya analisa ini banyak di tujukan untuk penerapan dalam bisnis,
ide penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal yang sama
sekali baru. Sebagai contoh, Gorski (1991) menyatakan pendekatan ini untuk
meningkatkan minat dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga-
lembaga pendidikan. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang
industri sering kali bisa diolah untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, karena
adanya kemiripan yang fundamental dalam tugas-tugas administraitf. SWOT adalah
teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam
merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan pegawai
administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya
akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman.
· setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan
ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan
antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar
Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk
dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan
dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan
perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity)
dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk
melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan
Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi
weakness dan threat.
Ø Kekuatan dan Kelemahan. Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam
institusi yang bisa digunakan untuk menggerakkan institusi ke depan. Suatu
kekuatan / strenghth (distinctive competence) hanya akan menjadi competitive
advantage bagi suatu institusi apabila kekuatan tersebut terkait dengan lingkungan
sekitarnya, misalnya apakah kekuatan itu dibutuhkan atau bisa mempengaruhi
lingkungan di sekitarnya. Jika pada instutusi lain juga terdapat kekuatan yang dan
institusi tersebut memiliki core competence yang sama, maka kekuatan harus diukur
dari bagaimana kekuatan relatif suatu institusi dibandingkan dengan institusi yang
lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua kekuatan yang dimiliki institusi
harus dipaksa untuk dikembangkan karena adakalanya kekuatan itu tidak terlalu
penting jika dilihat dari lingkungan yang lebih luas. Hal-hal yang menjadi opposite
dari kekuatan adalah kelemahan. Sehingga sama dengan kekuatan, tidak semua
kelemahan dari institusi harus dipaksa untuk diperbaiki terutama untuk hal-hal yang
tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar.
· Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan
peluangpencapaiannya juga kecil.
· Moderate : jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namunpeluang
pencapaian kecil atau sebaliknya.
· Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta
peluangtercapaianya besar.
· Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan threat.
Meskipun sifatnya adalah impian, visi harus memenuhi kriteria di antaranya adalah :
Dari visi akan dituangkan cara yang digunakan institusi dalam mencapai visi.
Secara konseptual cara tersebut akan tertuang dalam misi dan secara aplikatif akan
terlihat dalam strategi.
E. Metode Survey
• Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang paling
besar di atas, yang kurang besar di bawah.
• Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling negatif dan
harus dihindari.
• Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar
untuk mengurangi kelemahan atau ancaman.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Analisis SWOT sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi gambaran), yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-
masing. sangat penting perannya dalam meningkatkan mutu pendidikan karena
analisis dan gambaran yang diberikan merupakan tolok ukur dalam
mengembangkan lembaga/satuan pendidikan lebih lanjut.Setelah analisis, perlu
dirumuskan visi,misi, tujuan, dan program kerja yang lebih konkrit. Perkembangan
hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan
terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian
analisis kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan berdasarkan faktor dimuka
yang sebelumnya telah dianalisa:
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2179835-analisa-swot-dalam-
pengembangan-lembaga/#ixzz1mmn52qu6