Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANALISIS SWOT

DISUSUN OLEH :
DANIEL OSCAR CIPUTRA

KELAS X MIPA 3
SMA NEGERI 6 KOTA CIREBON

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“ Analisa SWOT dalam Kewirausahaan”sehingga saya dapat membuat serta


menyelesaikan makalah ini.Ini disusun untuk memenuhi remedial prakarya .Saya
telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada agar

 makalah ini dapat tersusun sesuai harapan. Penulis menyampaikan ucapan terima


kasih kepada Bapak habibie selaku guru mata pelajaran Prakarya.Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan


banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
tiadak sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini. Mudah mudahan makalah ini dapat memberikan
manfaat untuk kita semua dalam kehidupan sehari-hari.

Cirebon, 01 April 2022

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................

BAB I PENDAHLUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………...……….......
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….…….....
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis SWOT……………………………………………………….
B. Ruang Lingkup dan Tujuan…………………………………………………………
C. Faktor-Faktor Analisis SWOT………………………………………………………
D. Faktor Lingkungan dalam Analisis SWOT………………………………………
E. Metode survey
F. Langkah-Langkah Penerapan Analisis SWOT……………………………………

 BAB III PENUTUP


Kesimpulan…………………………………………………………….…..................

 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi


salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat Bantu pembuatan keputusan
dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan kejuruan.

Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survei


internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta
survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan).
Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam
dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan. 

Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah


lembaga pendidikan. Selama dekade terakhir abad ke duapuluh, lembaga-lembaga
ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan
dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Perubahan dari masyarakat industri
ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah
orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas
program baru.

Para administrator atau pengelola sekolah kejuruan harus berperan sebagai


penggagas atau inovator dalam merancang masa depan lembaga yang mereka
kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan untuk memastikan
bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat mendatang khusunya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk
melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja
lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya
(Brodhead, 1991). 

B.     Rumusan Masalah

Untuk mencapai suatu kesuksesan tidak begitu mudah tetapi tentunya melalui
proses yang optimal, seperti halnya di dalam mengelola surat kabar pada suatu
bisnis, faktor yang mempengaruhi analisis SWOT, di antaranya faktor internal dan
faktor eksternal. Dari beberapa faktor tersebut, penulis sangat tertarik untuk
mengetahui tentang Analisis SWOT. Masalah tersebut cukup menarik untuk di teliti,
dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis. Sesuai dengan tugas yang
diberikan, maka penulis akan membatasi pada pokok masalah, yaitu “Analisis
SWOT dalam memanajemen surat kabar”.
C.    Tujuan Penulisan

Maksud dan tujuan penulisan makalah Analisis SWOT dalam Manajemen surat
kabar ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Proses Perencanaan Strategi Mutu.

2. Untuk mengetahui lebih dalam masalah lingkungan eksternal dan internal

3. Untuk mengetahi sejauh mana ancaman yang dihadapi oleh suatu lembaga pers
baik ancaman dari lembaga itu sendiri maupun dari luar lembaga

4.         Untuk mengetahui secara detail tentang Analisis SWOT

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk


mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats).

Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai
hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam
gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan
(strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada
Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan
data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500. Demikian seperti yang
SerbaSeru.Com kutip dari laman Wikipedia Indonesia.

B.     Ruang Lingkup dan Tujuan

Lingkungan organisasi pendidikan selalu berubah dari tahun ke tahun. Yang


dimaksud dengan lingkungan adalah alam fisik, tumbuh-tumbuhan, binatang dan
manusia dengan kebudayaannya. Di antara jenis lingkungan yang paling pesat
berkembang adalah manusia dengan kebudayaannya. Perkembangan jenis
lingkungan inilah terutama yang memberi tantangan bagi para manajer lembaga
pendidikan dalam mengubah struktur organisasi. Perubahan lingkungan pendidikan
indonesia yang menonjol ialah :

1)      perubahan ilmu dan teknologi dunia, 

2)      perkembangan kehidupan dan cara hidup masyarakat, 

3)      penyempurnaan pelaksanaan pendidikan, 

4)      peningkatan pendidikan afeksi untuk mengimbangi perkembangan kognisi


dan, 

5)      pembinaan generasi penerus agar mampu meneruskan pembangunan. 

Para manajer pendidikan harus responsif terhadap perubahan-perubahan itu dan


berusaha menjawab tantangan-tantangan itu dengan cara mengubah atau
menyesuaikan struktur organisasinya, membentuk struktur baru yang cocok untuk
peningkatan pendidikan yang lebih tepat dengan tuntutan zaman.

Demikian tak terkecuali bagi pondok pesantren yang merupakan lembaga


pendidikan Islam tertua di Indonesia juga mempunyai tanggung jawab terhadap
perubahan dan rekayasa sosial. Karena memiliki model pendidikan dan cara belajar
santri, pesantren selayaknya menjadi lembaga tafaqquh fiddin dalam arti luas bukan
hanya dimaknai menjadi lembaga pendidikan fiqih. Dalam kaitannya dengan respon
keilmuan pesantren terhadap dinamika modernitas, terdapat dua hal penting yang
harus diperhatikan. Dimana keduanya merupakan upaya kultural keilmuan
pesantren, sehingga keilmuan pesantren tetap menemukan relevansinya dengan
perkembangan kontemporer. Penentuan arah pengembangan suatu lembaga sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Lingkungan
internal adalah suatu kekuatan yang berada di luar lembaga dimana lembaga tidak
mempunyai pengaruh sama sekali terhadapnya sehingga perubahan-perubahan
yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja lembaga. 

Sedangkan lingkungan eksternal adalah lebih pada analisa intern lembaga dalam
rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap unit
kerja.Ada dua faktor yang membuat analisa lingkungan menjadi suatu analisa
penting dalam pengembangan sebuah lembaga terutama lembaga pendidikan. Yang
pertama organisasi atau lembaga tidak berdiri sendiri tetapi berinteraksi dengan
bagian-bagian dari lingkungannya dan lingkungan itu sendiri selalu berubah setiap
saat dan yang kedua pengaruh lingkungan yang sangat rumit dan komplek dapat
mempengaruhi kinerja banyak bagian yang berbeda dari sebuah lembaga.

Dalam melakukan analisa eksternal, perusahaan menggali dan mengidentifikasikan


semua opportunity (peluang) yang berkembang dan menjadi trend pada saat itu
serta treath (ancaman) dari para pesaing. Sedangkan analisa internal lebih
menfokuskan pada identifikasi strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) dari
perusahaan. Telaah lingkungan internal (PLI) adalah mencermati (scanning)
kekuatan dan kelemahan di lingkungan internal organisasi sendiri yang dapat
dikelola manajemen meliputi antara lain: 

a.       Struktur organisasi termasuk susunan dan penempatan personelnya.

b.      Sistem organisasi dalam mencapai efektifitas organisasi termasuk efektivitas


komunikasi internal.

c.       Sumber daya manusia, Sumber daya alam, tenaga terampil dalam tingkat
pemberdayaan sumber daya, termasuk komposisi dan kualitas sumber daya
manusianya.

d.      Biaya operasional berikut sumber dananya.

e.       Faktor-faktor lain yang menggambarkan dukungan terhadap proses


kinerja/misi organisasi yang sudah ada, maupun yang secara potensial dapat
muncul di lingkungan internal organisasi seperti teknologi yang telah digunakan
sampai saat ini.

Telaah Lingkungan Eksternal (PLE) adalah mencermati (scanning) peluang dan


tantangan yang ada di lingkungan eksternal organisasi sendiri (yang tidak dapat
dikelola manajemen) yang meliputi berbagai faktor yang dapat dikelompokkan dalam
bidang/aspek.

a.         Task Environment, secara langsung berinteraksi dan mempengaruhi


organisasi seperti: Klien, Konsumen, Stakeholder, pesan Pelanggan.

b.         Societal Envirnment, pada umumnya terdiri dari beberapa elemen penting


seperti Ekonomi, Teknologi, Sosial Budaya, Politik.

1)      Economic Environment, merupakan suatu kerawanan bagi kebanyakan


organisasi, dan analisisnya paling sulit dilakukan, karena menyangkut ekonomi
tingkat nasional. Misalnya, masalah keuangan negara, tingkat inflasi, suku bunga,
dan sebagainya.

2)      Technological Environment, merupakan hal yang tidak kalah pentingnya


dibandingkan dengan economic environment. Kemajuan teknologi yang dapat
sangat pesat pada saat ini menuntut organisasi untuk selalu mengikuti perubahan
teknologi ini agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

3)      Social Environment, menjadi yang paling penting dalam kehidupan organisasi


karena menyangkut perilaku sosial dan nilai-nilai budaya (social attitude and values).
Transparasi/keterbukaan merupakan suatu tuntutan baru, terutama terhadap
pemerintahan, sementara kritik masyarakat harus diperhatikan, dan adanya tuntutan
akan peningkatan ”quality of life”yang semakin gencar.

4)      Political Environment, merupakan kebijakan-kebijakan pemerintah yang


berkaitan dengan bidang kegiatan organisasi, misalnya kebijakan perpajakan
moneter, perizinan, yang mempunyai dampak jangka panjang pada efektivitas
organisasi. Hal ini akan terasa pada organisasi yang bidang kegiatannya telah diatur
oleh pemerintah (termasuk administrasi dan organisasi publik sebagai aparat
pemerintah), karena organissasi organisasi ini akan tergantung pada kehidupan
politik pemerintah. Dari analisa lingkungan internal dan eksternal inilah akan
menghasilkan isu-isu strategik dalam suatu organisasi atau lembaga.

Disamping itu dari identifikasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan kendala


tersebut akan diambil langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk kemajuan
dan berkembangnya organisasi atau lembaga.

Hampir semua lembaga maupun pengamat bisnis dalam pendekatannya banyak


menggunakan analisis SWOT. Hal tersebut di lakukan oleh semua lembaga maupun
pengamat bisnis, untuk mengkaji kekuatan dan kelemahannya pada lembaga
tersebut, sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan pencapaian
tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu di tempuh perusahaan agar
supaya lancar didalam operasionalnya.

Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah


lembaga pendidikan. Selama dekade terkhir abad ke dua puluh, lembaga-lembaga
ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan
dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Perubahan masyarakat industri ke
masyarakat informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah
orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas
program baru pendidikan kejuruan yang ditawarkan (Martin, 1989).

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi


salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan
dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan. Proses
penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal
tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei
eksternal atas Opportunities (ancaman) dan Thterats
(peluang/kesempatan) .Pengujian eksternal dan internal yang struktur adalah
sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum
lembaga pendidikan.

Para pendidik harus berperan sebagai penggagas atau innovator dalam merancang
masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus
dikembangkan harus memastika bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan
tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khususnya
pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan
sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri
tetapi juga lingkungan eksternalnya (Brodhead,1991). Analisis kekuatan, kelemahan,
kesempatan/peluang, dan ancaman atau SWOT (juga di kenal sebagai analisis
TWOS dalam beberapa buku manajemen), menyediakan sebuah kerangka
pemikiran untuk para administrator pendidikan dalam memfokuskan secara lebih
baik pada layanan kebutuhan dalam masyarakat.

Meskipun sebenarnya analisa ini banyak di tujukan untuk penerapan dalam bisnis,
ide penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal yang sama
sekali baru. Sebagai contoh, Gorski (1991) menyatakan pendekatan ini untuk
meningkatkan minat dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga-
lembaga pendidikan. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang
industri sering kali bisa diolah untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, karena
adanya kemiripan yang fundamental dalam tugas-tugas administraitf. SWOT adalah
teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam
merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan pegawai
administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya
akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman.

C.    Faktor-Faktor Analisis SWOT

Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

§  Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam


organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis
itu sendiri.

§  Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam


organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis
itu sendiri.

§  Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang


yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi
lingkungan sekitar.
§  Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini
dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

·         setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan
ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan
antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar
Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk
dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan
dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.

Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan
perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity)
dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk
melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan
Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi
weakness dan threat.

D.    Faktor Lingkungan dalam Analisis SWOT

Walaupun terdapat beberapa metode penentuan faktor SWOT, secara umum


terdapat keseragaman bahwa penentuan tersebut akan tergantung dari faktor
lingkungan yang berada di luar institusi. Faktor lingkungan eksternal mendapatkan
prioritas lebih dalam penentuan strategi karena pada umumnya faktor-faktor ini
berada di luar kendali institusi (exogen) sementara faktor internal merupakan faktor-
faktor yang lebih bisa dikendalikan.

Faktor-faktor yang menjadi kekuatan-kelemahan peluang dan ancaman :

Ø  Kekuatan dan Kelemahan. Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam
institusi yang bisa digunakan untuk menggerakkan institusi ke depan. Suatu
kekuatan / strenghth (distinctive competence) hanya akan menjadi competitive
advantage bagi suatu institusi apabila kekuatan tersebut terkait dengan lingkungan
sekitarnya, misalnya apakah kekuatan itu dibutuhkan atau bisa mempengaruhi
lingkungan di sekitarnya. Jika pada instutusi lain juga terdapat kekuatan yang dan
institusi tersebut memiliki core competence yang sama, maka kekuatan harus diukur
dari bagaimana kekuatan relatif suatu institusi dibandingkan dengan institusi yang
lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua kekuatan yang dimiliki institusi
harus dipaksa untuk dikembangkan karena adakalanya kekuatan itu tidak terlalu
penting jika dilihat dari lingkungan yang lebih luas. Hal-hal yang menjadi opposite
dari kekuatan adalah kelemahan. Sehingga sama dengan kekuatan, tidak semua
kelemahan dari institusi harus dipaksa untuk diperbaiki terutama untuk hal-hal yang
tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar.

Ø   Peluang dan Ancaman. Peluang adalah faktor yang di dapatkan


denganmembandingkan analisa internal yang dilakukan di suatu institusi (strenghth
danweakness) dengan analisa internal dari kompetitor lain. Sebagaimana
kekuatanpeluang juga harus diranking berdasarkan success probbility, sehingga
tidak semua peluang harus dicapai dalam target dan strategi institusi. Peluang
dapatdikatagorikan dalam tiga tingkatan :

·         Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan
peluangpencapaiannya juga kecil.

·          Moderate : jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namunpeluang
pencapaian kecil atau sebaliknya.

·         Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta
peluangtercapaianya besar.

Ø  Ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend


perkembangan (persaingan) dan tidak bisa dihindari. Ancaman juga bisa dilihat dari
tingkat keparahan pengaruhnya (serousness) dan kemungkinan terjadinya
(probability of occurance). Sehingga dapat dikatagorikan :

·         Ancaman utama (major threats), adalah ancaman yang


kemungkinanterjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama
ini,diperlukan beberapa contingency planning yang harus dilakukan institusiuntuk
mengantisipasi.

·         Ancaman tidak utama (minor threats), adalah ancaman yang dampaknyakecil


dan kemungkinan terjadinya kecil.

·         Ancaman moderate, berupa kombinasi tingkat keparahan yang tingginamun


kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya.

Sehingga dari kacamata analisa lingkungan eksternal dapat dijelaskan bahwa :

·         Suatu institusi dikatakan memiliki keunggulan jika memiliki majoropportunity


yang besar dan major threats yang kecil.

·         Suatu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high opportunity danthreats


pada saat yang sama.

·          Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan threat.

·         Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity dan


highthreats.

Tujuan penetapan visi antara lain adalah :

(1)    mencerminkan apa yang akan dicapai

(2)    memberikan arah dan fokus strategi yang jelas

(3)    menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategik


(4)    memiliki orientasi terhadap masa depan.

Meskipun sifatnya adalah impian, visi harus memenuhi kriteria di antaranya adalah :

a)       Dapat dibayangkan oleh seluruh anggota organisasi

b)      Mengandung nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi

c)       Memungkinkan untuk dicapai

d)      Terfokus pada efisiensi, efektivitas dan ekonomis

e)       Berwawasan jangka panjang tetapi tidak mengabaikan perkembangan zaman

f)       Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh anggota organisasi.

Dari visi akan dituangkan cara yang digunakan institusi dalam mencapai visi.
Secara konseptual cara tersebut akan tertuang dalam misi dan secara aplikatif akan
terlihat dalam strategi.

E.     Metode Survey

Untuk mendapatkan informasi dari berbagai narasumber melalui analisis SWOT di


atas digunakan metode survey dengan frame sample pihak-pihak (stakeholders)
yang bisa memberikan penilaian aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi
kinerja suatu institusi atau lembaga. Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah sebagai
berikut:

1.      Melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan


gambaran awal dari peta permasalahan yang ada di institusi. FGD harus dilakukan
dengankomprehensif artinya melibatkan seluruh stakeholders sehingga peta
yang terbentuk telah mewakili seluruh kepentingan stakeholders. Karena
sifatnya yang bersumber dari informasi kualitatif pemilihan responden yang
credible sangat mempengaruhi hasil akhir dari analisa SWOT sehingga hendaknya
harus dilakukan dengan beberapa kualifikasi.

2.      Pembuatan kuesioner SWOT berdasarkan informasi yang telah


dikumpulkan dalam FGD. Secara umum kuesioner ini memiliki katagorisasi penilaian
sebagai berkut :

Ø  Penilaian faktor internal dan eksternal. Di sini responden membrikanpreferensi


opini terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dari institusi pada saat ini dan
perkiraan di masa mendatang.

Ø  Penilaian urgensi. Di sini responden diminta untuk menilai tingkat urgensifaktor


tersebut untuk ditangani. Penilaian ini berhubungan dengan skalaprioritas dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan yangtercermin melalui faktor-
faktor yang dinilai.

Faktor inilah yang kemudian terkatagori sebagai kekuatan atau kelemahan (dari


analisa internal) dan peluang atau ancaman (dari analisa eksternal) :

Ø  Setelah kuesioner terisi dan terkumpul semua, penilaian faktor dilakukan


denganmeranking bobot penilaian pada ”penilaian responden” yang memiliki
nilaimaksimal 6 dan minimal 1. Faktor-faktor yang memiliki nilai di atas median(atau
rata-rata dilihat dari persebaran distribusi probabilitasnya) disebut dengan”kekuatan”
pada analisa internal dan ”peluang” pada analisa eskternal.Sebaliknya faktor-faktor
yang memiliki nilai penilaian di bawah median disebutdengan ”kelemahan” pada
analisa internal dan ”ancaman” pada analisaeksternal.

Ø  Membentuk suatu kuadran faktor pembangunan, yaitu suatu blok


yangmenjelaskan posisi dari kombinasi faktor internal dan eksternal
pembangunan,dengan kombinasi : kekuatan-peluang (S-O), kekuatan-ancaman (S-
T),kelemahan-peluang (W-O) dan kelemahan-ancaman (W-T). Sebelummenentukan
kuadran pembangunan, harus dilihat terlebih dahulu uji konsistensidari pengolahan
kuesioner SWOT.

Ø  Membuat pola strategi pembangunan berdasarkan Indeks Penilaian


Kuadran.Prioritas strategi pembangunan berdasarkan skenario ini ditetapkan
denganmenjalankan kombinasi kebijakan dengan indeks nilai paling kecil berurutan
keyang paling besar. Dengan kata lain, daerah akan berusaha untuk
mengatasiseluruh faktor yang paling lemah yang dimiliki untuk kemudian beralih
padakombinasi strategi yang telah memiliki indeks baik/tinggi. Dari contoh di
atasstrategi pembangunan yang dilakukan institusi akan bergerak dari WT_
ST_WO_ SO.

F.     Langkah-Langkah Penerapan Analisis SWOT

Langkah 1: Menyiapkan sesi SWOT

§  SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50 - 60 menit. 

§  Peserta dibagi dalam kelompok dengan maksimum 6 orang per kelompok. 

§  Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau komponen


pelayanan yang akan dianalisa. 

§  Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai dengan contoh. 

§  Siapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok. 

§  Tentukan seorang Pencatat. Tugas Pencatat adalah mengisi matriks SWOT. 


Langkah 2: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

•         Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua kekuatan di


dalam organisasi (internal). Kekuatan bisa berupa, tenaga trampil, gaji, sarana.
Setelah kartu diisi tempelkan pada kertas flipchart. 

•         Setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan menggunakan curah


pendapat, daftarkan kelemahan di dalam organisasi (internal) pada kartu lalu
ditempelkan pada flipchart. 

Langkah 3: Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman

§  Dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan semua kesempatan di luar


organisasi (kesempatan ekstern) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
pelayanan atau atasi sebuah masalah. Ini bisa berupa latihan, tenaga baru,
peraturan baru dan seterusnya. 

§  Dengan menggunakan curah pendapat, buatlah daftar ancaman di luar organisasi


(ancaman ekstern) yang dapat menghalangi pemecahan masalah. 

Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancaman dan


peluang

§  Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan, ancaman dan


peluang. 

§  Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya


kesempatan / ancaman dan berapa besar kemungkinan kesempatan / ancaman
tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan ancaman dan peluang. 

Langkah 5: Menganalisis kekuatan dan kelemahan

•         Masukan kekuatan dan kelemahan masuk matriks SWOT. 

•         Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang paling
besar di atas, yang kurang besar di bawah. 

•         Setelah kekuatan diisi, disusul dengan kelemahan. 

•         Masukan kesempatan dan ancaman di dalam kolom. 

•         Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan dan ancaman. 

•         Kombinasi di mana kekuatan bertemu dengan kesempatan adalah keadaan


yang paling positif. Keadaan ini harus dipelihara dengan baik supaya tetap ada. 

•         Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling negatif dan
harus dihindari. 
•         Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar
untuk mengurangi kelemahan atau ancaman. 

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Analisis SWOT sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi gambaran), yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-
masing. sangat penting perannya dalam meningkatkan mutu pendidikan karena
analisis dan gambaran yang diberikan merupakan tolok ukur dalam
mengembangkan lembaga/satuan pendidikan lebih lanjut.Setelah analisis, perlu
dirumuskan visi,misi, tujuan, dan program kerja yang lebih konkrit. Perkembangan
hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan
terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian
analisis kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan berdasarkan faktor dimuka
yang sebelumnya telah dianalisa:

1.      Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi). Strategi yang


dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang
telah diidentifikasi.

2.      Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi). Kesempatan yang


dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan.

3.      Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min). Dalam analisa ancaman


ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan
yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman
tersebut.

4.      Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini). Dalam situasi


menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya
dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil
adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam
tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya
adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan
harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan
dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan
bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan
kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Akdon.2007.   Strategic     Management     For    Educational    


Management (Manajemen Strategik untuk Manajemen
Pendidikan). Bandung :  Alfabeta.

Education. To Look Good, We’ve got to Be Good. Vocationnal Education Glass,


N.M., (1991), Pro–active Manajement : How to Improve Your Management
Performance. East Brunswick, NJ: Nichols Publishing.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2179835-analisa-swot-dalam-
pengembangan-lembaga/#ixzz1mmn52qu6

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/05/. Diakses tanggal 31 maret 2010.

Andesit. http://id.wikipedia.org/wiki/andesit. (diakses tanggal 12 Januari 203 pukul


18.42 WIB).

Arafah dan Sismanto. 20013. Permaslahan perusahaan dalam analisis swot,


menganalisis kekuatan,kelemahan,kesempatan daan ancaman. kalianda :
Proceedings Himpunan ana.

Anonym, 2009. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus


Bisnis, http://id.shvoong.com/writers/papapfarras/, 20-10-2009.

anonym, 2008. Analisis SWOT, http://one.indoskripsi.com/, 20-10-2009.

Anda mungkin juga menyukai