Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI

Penelitian dan Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan Matematika di


Sekolah dan Perguruan Tinggi

DISUSUN OLEH:

Aprilia Ade Pranata 1805045005

Adiya Rahim Ramadhan 1805045008

Karmila 1805045018

Reza Wiyandika 1805045041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Penelitian dalam Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan di
Sekolah Dasar/Menengah/Atas” .

Dalam penyelesaian makalah ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pemerhati
pendidikan pada umunya serta merupakan sebuah wujud pengabdian kita kepada Allah
SWT.

Februari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Media Pembelajaran Berbasis TIK ............................................................. 3

B. TIK Sebagai Media Pembelajaran di SD SMP SMA ................................. 8

C. Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan di SD SMP SMA ........................... 17

D. Penelitian Media Pembelajaran di sekolah/Perguruan Tinggi .....................

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 21

A. Kesimpulan ................................................................................................ 21

B Saran...........................................................................................................21

Daftar Pustaka........................................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi
sangat pesat sejalan dengan pesatnya perkembangan peradaban dunia. Begitu juga
dengan dunia pendidikan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya memperbaharui
pemanfaatan hasilhasil teknologi dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang
pendidikan. Dalam dunia pendidikan, salah satu manfaat kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi yaitu dapat membantu proses belajar mengajar. Dala hal
ini, teknologi informasi dan komunikasi bermanfaat sebagai salah satu media
pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran diharapkan mampu memberikan
motivasi dan merangsang aktivitas siswa dalam belajar. Media pembelajaran
digunakan dalam rangka komunikasi dan interkasi guru dan siswa dalam proses
pembelajaran berjalan dengan baik.
Media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi didasarkan
pada kemampuan guru mengolah berbagai sumber informasi yang ada dan
berkembang secara pesat, antara lain pemanfaatan komputer (internet), VCD
pembelajaran, televisi, dan radio. Media sebagai alat bantu mempunyai fungsi
mempermudah menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi dengan
keyakinan bahwa proses kegiatan belajar mengajar dengan bantuan media
mempertinggi kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama.
Pembelajaran dengan menggunakan media akan membangkitkan motivasi belajar
yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Guru sebagai pendidik yang
profesional harus mampu berperan sebagai komunikator dan fasilitator bagi peserta
didik di dalam kelasnya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran berbasis TIK ?
2. Apa saja media pembelajaran berbasis TIK di Sekolah ?
3. Bagaimana pemanfaatan TIK dalam Pendidikan di Sekolah ?
4. Bagaimana Penelitian Media Pembelajaran di Sekolah/Perguruan Tinggi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media pembelajaran berbasis
TIK.
2. Untuk mengetahui apa saja media pembelajaran berbasis TIK di sekolah.
3. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan TIK dalam Pendidikan di Sekolah
4. Untuk mengetahui penelitian terkait media pembelajaran di sekolah/Perguruan
Tinggi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran Berbasis TIK


1. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari Bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan. Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia,
media adalah alat (sarana) komunikasi. Menurut National Education
Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa media merupakan sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun audiovisual, termasuk teknologi
perangkat kerasnya. Gagne berpendapat bahwa berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Jadi
media merupakan alat untuk menyampaikan sesuatu ide atau gagasan kepada
orang lain dalam proses komunikasi/proses belajar mengajar.
Media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari
pengertian harfiahnya juga terdapat manusia di dalamnya, benda, ataupun
segala sesuatu yang memungkinkan untuk anak didik memperoleh informasi
dan pengetahuan yang berguna bagi anak didik dalam pembelajaran, dan
bagaimana dengan adanya media berbasis TIK tersebut, khususnya
menggunakan presentasi power point dimana anak didik mempunyai keinginan
untuk maju, dan juga mempunyai kreatifitas yang tinggi dan memuaskan dalam
perkembangan mereka di kehidupan kelak. Media pembelajaran merupakan
bagian integral dari proses pendidikan. Maka dari itu media pendidikan
merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
pendidikan. Berdasarkan pengertian media pembelajaran di atas, diperoleh
pengertian bahwa media pembelajaran yaitu segala sesuatu sarana dan

3
prasarana (alat/benda) yang digunakan untuk menunjang atau mempermudah
penyampaian mata pelajaran dalam proses belajar mengajar untuk mencapai
tujuan belajar itu sendiri.
Dalam proses belajar mengajar media memiliki fungsi yang sangat
penting, dimana dengan menggunakan media pembelajaran guru diberi
kemudahan dalam penyampaian materi dan siswa mudah dalam memahami
materi yang disampaikan. Rahadi berpendapat bahwa media pembelajaran
memiliki beberapa nilai praktis diantaranya:
a. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman siswa
b. Media pembelajaran dapat membangkitkan semangat belajar yang
baru dan membangkitkan motivasi serta merangsang kegiatan siswa
dalam belajar
c. Media pembelajaran dapat mempengaruhi abstraksi

d. Media pembelajaran dapat memperkenalkan, memperbaiki,


meningkatkan, dan memperjelas pengertian konsep dan fakta

e. Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia

f. Media dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu


g. Media dapat menyajikan obyek pelajaran berupa benda atau peristiwa
langka dan berbahaya ke dalam kelas.

Di dalam kegiatan belajar mengajar digunakan media pembelajaran atau


sarana teknologi pembelajaran. Hal ini berdasarkan pandangan behaviourisme
yaitu bahwa proses pembelajaran terjadi sebagai hasil pengajaran yang
disampaikan oleh guru melalui atau dengan bantuan media. Namun dalam
pandangan konstruktivisme, media digunakan sebagai sesuatu yang
memberikan kemungkinan siswa secara aktif mengkontruksi pengetahuan.
Adapun manfaat media dalam proses belajar mengajar dapat kita
perhatikan sebagai berikut:

4
a. Dapat membantu kemudahan belajar bagi siswa dan kemudahan
mengajarbagi guru. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran akan
memberikan banyak manfaat, disatu pihak akan memudahkan siswa dalam
memahami materi pelajaran yang sedang diajarkan karena siswa secara
langsung dapat berinteraksi dengan obyek yang menjadi bahan kajian.
Sedangkan dipihak lain, penggunaan media pengajaran dapat mewakili
sesuatu yang tidak dapat disampaikan guru melalui komunikasi verbal,
sehingga kesulitan siswa memahami konsep dan prinsip tertentu dapat
teratasi. Bahkan dengan kehadiran media diakui dapat melahirkan umpan
balik yang baik dari siswa.
b. Melalui alat bantu konsep (tema) pengajaran yang abstrak dapat
diwujudkan dalam bentuk kongkrit. Penggunaan media pengajaran dalam
pembelajaran khususnya pada materi pelajaran yang bersifat abstrak yang
sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa terutama materi pelajaran
yang rumit dan kompleks sangat perlu dilakukan. Hal ini terkait dengan
materi pelajaran yangdi dalamnya terdapat sejumlah konsep-konsep yang
masih bersifat abstrak, misalnya untuk menjelaskan sistem peredaran darah
pada manusia, proses terjadinya hujan, proses terjadinya gerhana
matahari,dan lain-lain, kadang untuk menjelaskandan menggambarkannya
melalui kata-kata sangat sulit, sehingga siswa pun sulit untuk
memahaminya. Untuk menjadikan materi pelajaran yang sukar dimengerti
menjadi jelas dan mudah, maka diperlukan adanya media. Oleh karena itu
media pengajaran merupakan sarana yang dipergunakan agar pembelajaran
dapat berlangsung dengan baik dan memperlancar jalan ke arah pencapaian
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
c. Kegiatan belajar mengajar tidak membosankan dan tidak monoton salah
satu faktor penyebab rendahnya daya serap dan tingkat pemahaman siswa
dalam menerima pelajaran, khususnya pada materi pelajaran yang
memiliki tingkat kesukaran yang tinggi yang sukar untuk diproses oleh

5
siswa, oleh karena kurangnya pengetahuan guru tentang variasi dalam
mengajar hanya menggunakan satu jenis metode saja seperti metode
ceramah di mana siswa hanya menjadi pendengar saja. Belum lagi jika
materi yangdisampaikan itukurang diminati siswa, sehingga mereka akan
cepat merasa bosan dan kelelahan, dan hal tersebut tidak mereka hindari.
Itu disebabkan karena penjelasan guru yang sukar untuk dicerna dan
dipahami. Seorang guru yang bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan
kelelahan siswa adalah berpangkal dari guru itu sendiri. Untuk itu, bagi
seorang tenaga pengajar sangat dituntut untuk membekali dirinya dengan
pengetahuan dan keterampilan dalam menentukan strategi dalam mengajar.
Salah satunya dengan menggunakan media pengajaran. Hal tersebut dapat
membuat kegiatan pembelajaran lebih menarik dan disatu sisi membuat
pelajaran tidak monoton dan tidak membosankan bagi siswa.
d. Segala alat indera dapat menafsirkan dan turut berdialog sehingga
kelemahan dari salah satu indera dapat diimbangi oleh kekuatan indera
lain. Kegiatan belajar yang dibarengi dengan penggunaan media
pengajaran akan memudahkan siswa memahami penjelasan guru yang
menggunakan alat peraga. Karena dalam menerima pelajaran di samping
menggunakan indera penglihatan (mata) juga menggunakan indra
pendengaran (telinga). Tiap-tiap siswa mempunyai kemampuan indera
yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatan. Demikian juga
kemampuan dalam berbicara. Ada siswa yang lebih suka dan senang
membaca, ada yang lebih suka mendengarkan dulu baru membaca, dan
begitu pun sebaliknya.

Efektivitas proses belajar mengajar (pembelajaran) sangat dipengaruhi


oleh faktor metode dan media pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling
berkaitan, dimana pemilihan metode tertentu akan berpengaruh terhadap jenis
media yang akan digunakan. Dalam arti bahwa harus ada kesesuaian diantara

6
keduanya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Walaupun ada hal-hal lain
yang juga perlu diperhatikan dalam pemilihan media, seperti: konteks
pembelajaran, karakteristik pembelajar, dan tugas atau respon yang diharapkan
dari pembelajar.

Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama


media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh
guru.Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
a. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. Dengan
bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru
dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan
informasi diantara siswa dimanapun berada.
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik Media dapat
menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna,
baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk
menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan
tidakmembosankan.
c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dengan media akan
terjadinya komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media
guru cenderung bicara satu arah.

2. Teknologi Informasi dan Komunikasi


Istilah “Teknologi Informasi dan Komunikasi‟ tidak dapat dipisahkan
dari konsep yang membangunnya, yakni konsep “Teknologi Informasi‟ dan
“Teknologi Komunikasi‟. Teknologi informasi bisa didefinisikan sebagai
pemanfaatan teknologi guna keperluan pengolahan informasi.
Istilah teknologi informasi juga disebutkan di dalam WordNet Glossary
Universitas Princeton sebagai suatu cabang ilmu teknik yang khusus

7
berhubungan dengan teknik-teknik pemanfaatan komputer dan perangkat
telekomunikasi guna menerima, menyimpan dan meneruskan suatu informasi.
Istilah “teknologi komunikasi‟, lebih merujuk kepada proses
pentransmisian/penyebaran informasi yang telah diolah.
Munir mengemukakan bahwa teknologi komunikasi adalah perangkat-
perangkat teknologi yang terdiri dari hardware, software, proses dan sistem,
yang digunakan untuk membantu proses komunikasi, yang bertujuan agar
komunikasi berhasil (komunikatif). Teknologi informasi dan komunikasi
merupakan segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi,
pengelolaan dan transfer atau pemindahan informasi antara media
menggunakan teknologi tersebut .
Teknologi informasi dan komunikasi didefinisikan sebagai sekumpulan
perangkat dan sumber daya teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi,
penciptaan, penyebaran, penyimpanan dan pengelolaan informasi. Teknologi
ini termasuk komputer, internet, teknologi penyiaran dan telepon.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi
dan komunikasi adalah teknologi yang menggabungkan antara komputer
dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan
video atau seperangkat peralatan modern yang dapat menyajikan informasi
(terlebih yang berkaitan dengan pelajaran) yang dapat dimanfaatkan dalam
kegiatan belajar mengajar.

B. TIK Sebagai Media Pembelajaran di Sekolah ( SD, SMP, SMA)


Jenis-jenis media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi,
antara lain:
1. Komputer
Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi
informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan
pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. Sedangkan Kadir

8
mengemukakan, komputer merupakan mesin serbaguna yang dapat dikontrol
oleh program, digunakan dalam mengolah data menjadi informasi. Komputer
dalam hal ini dapat dimanfaatkan sebagai media dalam pembelajaran.
Satu unit komputer terdiri atas beberapa komponen yaitu:
1. Hardware (perangkat keras) diantaranya yaitu Printer, Keyboard, CPU,
Speaker, Input Device, Output Device, dan Storage Device.
2. Software (perangkat lunak) diantaranya yaitu Sistem Operasi, Pengolah
Kata, Pengolah Angka, Web Browser, dan Application Program.
3. Brainware (orang yang menggunakan komputer) diantaranya
yaitu User, Operator, Programmer, dan Webmaster.
Menurut Supriyanto Aji tujuan penggunaan komputer adalah agar setiap
data yang diolah dapat dihasilkan informasi yang cepat, akurat, informatif, dan
efisien.
Fungsi komputer:
1. Menyimpan bahan pelajaran yang dapat dimanfaatkan kapan saja
diperlukan.
2. Memberikan informasi tentang berbagai referensi dan sumber belajar serta
alat audio visual yang tersedia.
3. Memberikan informasi tentang ruang belajar, siswa-siswa dan tenaga
pengajar.
4. Memberikan informasi tentang hasil belajar siswa.
5. Fungsi komputer terus berkembang termasuk berbagai fasilitas yang ada di
dalamnya. Salah satu fasilitas atau jaringan computer yang dapat sangat
berguna sebagai media pembelajaran yaitu internet.

Keuntungan pembelajaran menggunakan media komputer antara lain :


1. Pembelajaran berbantuan komputer bila dirancang dengan baik, merupakan
media pembelajaran yang efektif, dapat memudahkan dan meningkatkan
kualitas pembelajaran

9
2. Meningkatkan motivasi belajar siswa
3. Mendukung pembelajaran individual sesuai kemampuan siswa
4. Dapat digunakan sebagai penyampai balikan langsung
5. Materi dapat diulang-ulang sesuai keperluan, tanpa menimbulkan rasa
jenuh
Sedangkan keterbatasan pembelajaran menggunakan media komputer adalah :
1. Keterbatasan bentuk dialog atau komunikasi
2. Keterseringan menggunakan komputer dapat menyebabkan ketergantungan
yang berakibat kurang baik
3. Mengurangi sikap interaksi sosial yang seharusnya merupakan bagian
penting dalam pendidikan.
Komputer merupakan salah satu media yang dapat mentranformasi
berbagai simbol dalam informasi dari bentuk yang satu ke bentuk lainnya.
Siswa dapat mengetik teks, dan komputer yang canggih dapat
mentranformasikannya ke dalam bentuk lain, misalnya gambar bahkan suara.

2. Video Compact Disk (VCD) Pembelajaran


VCD merupakan sistem dan penyimpanan dan rekaman video dimana
signal audio-visual direkam pada disket plastic bukan pada pita magnetic.
VCD sebagai salah satu dari media pembelajaran dikenal juga dengan istilah
audio visual aids, yaitu alat-alat yang audible artinya dapat didengar dan alat-
alat yang visible artinya dapat dilihat. VCD ini sangat bermanfaat dalam
menciptakan cara berkomunikasi yang efektif. Beberapa alat yang dapat
digunakan untuk memutar VCD, antara lain DVD player yang sudah beredar
di pasaran, VCD player yang ada, semua komputer yang sudah dilengkapi
dengan CD Room/DVD Room dengan menggunakan bantuan software yang
memadai, serta play station, Sega Satura, dan Dreamcast dengan VCD Addom
dan lain-lain.

10
Unsur-unsur VCD pembelajaran antara lain adalah kesesuaian dengan
tujuan, penyajian materi, dan penampakan gambar, VCD menarik dan mudah
dipahami.
Kelebihan VCD pembelajaran:
1. Jangkauan VCD sangat luas, cepat, merata, dan ilmiah sebagai partner guru
dalam mengajar.
2. Dengan VCD siswa akan menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses
belajar mengajar.
3. Harganya murah.
4. Siswa dapat belajar sendiri di rumah dengan menonton VCD tersebut.
5. VCD dapat menunjukkan onjek besar atau kecil, suatu objek dapat juga
diperbesar atau diperkecil dengan VCD.
6. Penayangan VCD dapat diulang-ulang sehingga siswandapat belajar sendiri
di rumah dengan menonton VCD tersebut.
Kelemahan dari VCD pembelajaran, antara lain:
1. Dalam memproduksi isi VCD perlu banyak biaya (mahal)
2. Dalam memproduksi juga perlu ahli
3. Perlu waktu yang lama membuat film
4. Perlu perawatan
5. Mudah rusak karena tergores
6. Apabila siswa belajar sendiri di rumah dengan menontonVCD tersebut dan
ada materi yang tidak diketahui, siswa tidak bisa bertanya langsung kepada
guru.

3. Televisi
Televisi adalah alat elektronik yang berfungsi menyebarkan gambar dan
diikuti oleh suara tertentu. Pada dasarnya sama dengan gambar hidup bersuara.
Televisi pendidikan dianggap barang mewah, karenanya sulit dijangkau.

11
Televisi pendidikan mempunyai nilai tertentu, yaitu bersifat langsung dan
nyata, jangkauan luas.
Keuntungan dari televisi dalam pembelajaran adalah televisi dapat
memancarkan berbagai jenis bahan audio visual termasuk gambar diam, film,
objek, spesimen dan drama, televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh
yang baik bagi siswa, televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke
kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat dan peristiwa-peristiwa melalui
peristiwa langsung atau rekaman, televisi dapat memberikan kepada siswa
peluang untuk melihat dan mendengar diri sendiri, televisi dapat menyajikan
program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan
pendidikan yang berbedabeda, televisi dapat menyajikan visual dan suara yang
amat sulit diperoleh pada dunia nyata dan televisi dapat menghemat waktu guru
dan siswa, misalnya: merekam siaran pelajaran yang disajikan sehingga dapat
diputar ulang bila diperlukan.
Keterbatasan televisi di dalam pembelajaran berupa televisi hanya
mampu menyajikan komunikasi satu arah, televisi pada saat disiarkan akan
berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesanpesannya
sesuai dengan kemampuan individual siswa, guru tidak memiliki kesempatan
untuk merevisi film sebelum disiarkan, layer pesawat televisi tidak dapat
menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi siswa untuk melihat secara rinci
gambar yang disiarkan dan kekhawatiran muncul bahwa siswa bisa jadi
bersikap pasif selama penayangan.

4. Radio
Radio adalah alat elektronik yang muncul dari hasil teknologi
komunikasi. Melalui alat ini orang dapat mendengarkan siaran dari berbagai
penjuru dan peristiwa. Radio pendidikan biasanya digunakan penuh langsung
untuk tujuan pendidikan. Di radio pendidikan, biasanya siaran khusus untuk
pendidikan diatur dengan jadwal. Radio pendidikan mempunyai nilai tertentu,

12
seperti memberikan berita yang up to date, menarik minat, jangkauan luas,
berdasarkan kenyataan, mendorong kreatif, mempunyai nilai rekreatif.
Sebagai suatu media, radio mempunyai beberapa kelebihan jika
dibandingkan dengan media lain, yaitu:
1. Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak daripada TV.
2. Sifatnya mudah dipindahkan (mobile). Radio dapat dipindahkan dari satu
ruang ke ruang lain dengan mudah.
3. Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak
4. Radio dapat memusatkan perhatian siswa pada katakata yang digunakan,
pada bunyi dan artinya.
5. Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk mengajarkan musik, dan
bahasa.
6. Radio dapat merangsang partisipasi aktif pendengar. Sambil
mendengarkan, siswa boleh menggambar, menulis, melihat peta, menyanyi
ataupun menari.
7. Radio dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, jangkauannya luas.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, sebagai media pendidikan radio
mempunyai kelemahan-kelemahan pula, antara lain:
1. Sifat komunikasinya hanya satu arah
2. Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya.
3. Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah. Integrasi
siaran radio ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelasseringkali
menyulitkan.

5. Internet
Menurut Isjoni dan Firdaus , internet merupakan jaringan yang terdiri
atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal

13
(Satelit, Telepon, Kabel) dan jangkauannya mencakup seluruh dunia.Teknologi
internet hadir sebagai media yang multifungsi. Komunikasi melalui internet
dapat dilakukan secara interpesonal (misalnya email dan chatting) atau secara
masal, yang dikenal one to many communication (misalnya mailing list).
Internet juga mampu hadir secara real time audio visual seperti pada metoda
konvensional dengan adanya aplikasi teleconference.
Internet sebagai media pendidikan mampu menghadapkan karakteristik
yang khas, yaitu:
1. Sebagai media interpersonal dan massa;
2. Bersifat interaktif,
3. Memungkinkan komunikasi secara sinkron maupun asinkron.
Fungsi layanan internet:
1. Melakukan transfer file,
2. Sarana mengirim surat (e-mail),
3. Sebagai pusat pembelajaran dan pendidikan, dan
4. Mesin pencari (Search Engine).
Pemakaian internet di kelas hendaknya harus disusun sedemikian rupa
dengan belajar mendefinisikan secara objektif. Kegiatan siswa juga harus
dimonitor dengan baik. Hal tersebut dikarenakan sebagaimana diketahui
bahwa internet bersisi berbagai macam informasi dan sumbersumber informasi
lain, meskipun di dalamnya juga terkandung hal-hal yang tidak berguna dan
menghabiskan waktu sehingga mengganggu pelajaran siswa dengan
mudahnya.
Beberapa manfaat penggunaan teknologi informasi:
1. Arus informasi tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan
tempat;
2. Kemudahan mendapatkan resource yang lengkap,
3. Aktifitas pembelajaran pelajar meningkat,
4. Daya tampung meningkat,

14
5. Adanya standardisasi pembelajaran,
6. Meningkatkan learning outcomes baik kuantitas/kualitas.
6. Audiobook dan E-Book
a) Audiobook
Perkembangan gaya hidup masyarakat modern sebagai pengaruh TIK
menuntut inovasi industri perbukuan. Salah satu bentuk inovasi buku cetak
adalah audiobook. Awalnya audiobook diciptakan untuk membantu kaum
disabilitas tuna netra. Media ini juga ditujukkan untuk membantu kelompok
masyarakat buta huruf (tuna aksara). Audiobook berkembang pesat seiring
dengan tuntutan perubahan pola hidup masyarakat modern yang sangat
sibuk dengan pekerjaan sehari-hari, sehingga waktu dan kesempatan untuk
membaca buku semakin terbatas.
Audiobook merupakan buku yang diaudiokan, atau dibacakan sesuai
dengan teks yang ada dalam buku tersebut. Pengguna audiobook dapat
memahami isi buku seperti layaknya ia membaca buku langsung. Bedanya
adalah tidak perlu membaca, tetapi cukup mendengarkan. Sesuai dengan
perkembangan zaman, pengemasan audiobook dapat disajikan dalam
format digital. Dengan demikian pemanfaatanya dapat lebih pleksibel
dengan menggunakan berbagai piranti gadget yang sedang trend di masa
kini (handphone, smartphon, tablet, laptop, dan berbagai produk mobile
lainnya).
Dalam hal ini Anwas (2014) mengidentifikasi beberapa manfaat
audiobook sebagai berikut: memahami isi buku tanpa harus membaca;
dapat dimanfaatkan fleksibel dimana saja dan kapan saja termasuk
melakukan aktivitas lain; dapat didistribusikan dan digandakan dengan
mudah, dapat digunakan secara online, offline, ataupun melalui siaran radio
(broadcash); sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia yang kurang suka
membaca buku; membantu bagi penyandang disabilitas terutama tunanetra;
serta audiobook dapat memudahkan belajar bahasa asing.

15
b) E-Book
E-book atau buku elektronik merupakan buku yang dikembangkan
dengan basis TIK. Pengembangan e-book secara sederhana umumnya
dibuat dengan cara buku cetak konvensional diubah dalam versi digital
dengan format tertentu, biasanya menggunakan format PDF (Portable
Document Format). Oleh karena itu e-book berkembang pesat baik yang
dibuat oleh institusi resmi maupun secara individu. Pemanfaatan e-book
tidak hanya dilakukan dalam sekolah formal, tetapi juga sudah dilakukan
dalam pendidikan non formal berbasis keagamaan, seperti pesantren. E-
book juga sudah dimanfaatkan di kalangan pesantren.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia juga telah
mengembangkan buku teks pelajaran versi digital (e-book), yang disebut
Buku Sekolah Elektronik (BSE). Sama halnya dengan e-book yang
berkembang di masyarakat, model BSE tersebut hanya memindahkan buku
teks cetak ke dalam format PDF, sehingga sajian materi pelajaran masih
terbatas pada teks/tulisan dan gambar saja.

7. Android
Android merupakan software berbasis linux yang kini tidak hanya
digunakan dalam dunia hiburan dan pekerjaan saja, melainkan juga dalam dunia
pendidikan. Kini, teknologi informasi dan komunikasi memang telah
merambah dalam dunia pendidikan. Tak menutup kemungkinan bahwa
nantinya android digunakan dalam proses belajar mengajar dalam sebuah
instansi pendidikan.
Android tentu saja menimbulkan pengaruh positif dan pengaruh
negative. Pengaruh positifnya mempermudah para pengajar untuk
mendapatkan materi dan lebih mengembangkan lagi dalam metode pengajaran.
Untuk para pelajar lebih mudah memahami pelajaran yang di terima karena

16
fasilitas teknologi informatika yang memadai serta memudahkan dalam
mencari materi pelajaran dalam bentuk online dan lebih update terhadap
informasi pendidikan. Pengaruh negatifnya menghambat para pelajar jika sudah
menyangkut tentang teknologi internet, seperti game online yang sedang
merajalela saat ini. Jika para pelajar sudah mengenal game online maka mereka
akan menjadi kecanduan. Jadi sangat berpengaruh negatif sekali dalam proses
Pendidikan. Dalam hal ini, tentunya para pelajar harus memfilter mana yang
baik dan bermanfaat untuk pendidikan mereka dan mana yang berakibat buruk
yang dapat menghambat proses belajar mereka.

C. Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan di SD SMP SMA


1. Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan di Sekolah Dasar
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk kegiatan
pembelajaran yang belakangan ini marak dilakukan dimaksudkan untuk
mengarahkan produk teknologi agar dapat dimanfaatkan dengan baik untuk
kepentingan pengembangan pendidikan. Salah satunya adalah penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi terhadap pembelajaran di pendidikan
Sekolah Dasar. Adapun pemanfaatan TIK dalam pendidikan di Sekolah Dasar
sebagai berikut:
A) Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi
dipihak lain ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,
grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar
menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin
terasa apabila materi ajar tersebut abstrak rumit/kompleks. Sebagai alat bantu,
media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
perbelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan

17
bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang
waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan
media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada
tanpa bantuan media
B) Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
tempat bahan pembelajaran untuk siswa tersebut berasal. Sumber belajar dapat
dikelompokan menjadi lima kategori yaitu ; manusia, buku perpustakaan,
media massa, alam lingkungan dan media pendidikan. Media pendidikan
sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru dalam memudahkan
tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya
wawasan siswa.
C) Guru di jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) harus
memanfaatkan muatan informatika atau TIK dalam proses pembelajaran
langsung atau sebagai ekstrakurikuler.
D) Fungsi penggunaan TIK dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat bantu
bagi siswa dalam proses pembelajaran dan alat bantu bagi guru dalam proses
pembelajaran
E) Alat bantu bagi siswa adalah mempermudah dalam mengikuti pembelajaran
seperti mengolah kata, membuat grafik, membuat portofolio, dan lain-lain
F) Alat bantu bagi guru adalah mempermudah dalam mencapai tujuan
pembelajaran seperti penayangan materi dalam bentuk audio, visual, bahkan
audio-visual.

2. Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama


Pengembangkan dan penggunaan TIK dalam pendidikan dapat
membuat reformasi untuk sistem pendidikan yang lebih baik salah satunya
dalam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama. Berikut merupakan
pemanfaatan TIK dalam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama:

18
A) Sebagai media presentasi pembelajaran, misal berbentuk slide power
point dan animasi dengan program flash
B) Sebagai media pembelajaran mandiri atau E-Learning, misal peserta
didik diberikan tugas untuk membaca atau mencari sumber dari internet,
mengirimkan jawaban tugas, bahkan mencoba dan melakukan materi
pembelajaran Melalui E-Learning, belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang
dan waktu. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Hal ini
mendorong peserta didik untuk melakukan analisis dan sintesis
pengetahuan, menggali, mengolah dan memanfaatkan informasi,
menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri
C) Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar
melalui E-Learning diantaranya: E-Book, E-Library, interaksi dengan
pakar, email, mailling List, News Group, dan lain-lain
D) Materi pengenalan learning management system, dimana aplikasi ini
memungkinkan para guru untuk mengelola kegiatan pembelajarannya,
mulai dari mengelola kelas, mengelola materi, membuat bank soal
sampai pada evaluasi pembelajarannya. Ini menjadi sesuatu yang
menarik bagi para guru dan menjadi pengetahuan berharga
E) Materi praktek atau latihan dititik beratkan pada optimalisasi microsoft
word dalam penulisan karya ilmiah

3. Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan di Sekolah Menengah Atas


Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajran
dilakukan dalam rangka meningkatkan efektifitas dalam pelaksanaan proses
pembelajran yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa serta mutu individu para peserta didik dalam hal penggunaan teknologi

19
secara lebih tepat dan bermanfaat. Berikut adalah pemanfaatn TIK dalam
pendidikan di Sekolah Menengah Atas:
A) Pemanfaatan multimedia presentasi . presentasi merupakan salah satu
metode pembelajaran dan multimedia presentasi menempati frekuensi
paling tinggi dibandingan dengan metode lainnya. Pemanfaatan
multimedia berbasiskan presentasi telah memberikan pengaruh yang
sangat besar. Penggunaan multimedia presentasi dalam pembelajaran
bertujuan untuk mengakomodir secara keseluruhan pemanfaatan indra
serta didik baik bersifat audio, visual , maupun audio visual.
B) Pemanfaatan e-mail , website, maupun blog dapat dijadikan sebagai sebuah
strategi pembelajaran baru sehingga dapat memudahkan para siswa untuk
belajar dari manapun dan kapanoun dengan tetap berpedoman pada materi
yang disampaikan di dalam kelas. Melalui pemanfaatan website siswa juga
dapat berperan tidak hanya sebagai penikmat informasi tetapi juga sebagai
seorang peneliti maupun analis.
C) Pemanfaatan jejaring soal dalam sistem pembelajaran. Berkaitan dengan
penggunaan jejaring sosial sebagai sebuah sistem pembelajaran belum
banyak dilirik oleh para guru, namun situs jejaring sosial yang akrab di
kalangan siswa berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai saran pembelajaran
guna menggantikan fungsi perangkat lunas learning management system.
Situs jejaring sosial dapat digunakan guru upaya meningkatkan semangat
dan kreativitas siswa.

D. Penelitian Media Pembelajaran di Sekolah/Perguruan Tinggi


1. Pengertian Penelitian
Menurut (Dr. Sandu Siyoto, SKM., 2015) Penelitian adalah suatu penyeledikan
terorganisasi atau penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta
untuk menentukan sesuatu. Kata Penelitian adalah terjemahan dar kata

20
research yang berasal dari bahasa inggris. Kata Research terdiri dari dua kata
yaitu re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari.jadi dapat
disimpulkan bawha pengertian research (penelitian) adalah mencari kembali
suatu pengetahuan.
2. Jenis-Jenis Penelitian
Menurut (Surya Dharma, MPA., 2008) Berdasarkan fungsinya, penelitian
dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu penelitian dasar, penelitian terapan, dan
penelitian evaluatif. Dalam penelitian ilmiah terdapat 2 sifat jenis penelitian,
yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
a. Penelitian Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah
(scientific inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme logikal (logical
positivism) yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai
logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi (Watson, dalam Danim
2002). Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja
yang berlangsung secara ringkas, terbatasdan memilah-milah
permasalahan menjadi bagian yang dapat diukuratau dinyatakan dalam
angka-angka. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji
hubungan antar variabel, menentukan kasualitas dari variabel, menguji
teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif(untuk
meramalkan suatu gejala. Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen
(alat pengumpul data) yang menghasilkan data numerikal (angka). Analisis
data dilakukan menggunakan teknik statistik untuk mereduksi dan
mengelompokan data, menentukan hubungan serta mengidentifikasikan
perbedaan antar kelompok data. Kontrol, instrumen, dan analisis statistik
digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan penelitian secara akurat.
Dengan demikian kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh melalui
penelitian kuantitatifdapat diberlakukan secara umum. Pendekatan
kuantitatif seperti penjelasan di atas mementingkan adanya variabel-

21
variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus
didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masing-masing.
b. Penelitian Kualitatif
Pendekatan kuantitatif dimulai dengan proses berpikir deduktif untuk
mendapatkan hipotesis, kemudian melakukan verifikasi data empiris, dan
menguji hipotesis berdasarkan data empiris, serta menarik kesimpulan atas
dasar hasil pengujian hipotesis. Untuk itu,peranan statistika sangat
diperlukandalam proses analisis data. Penelitian pendidikan akhir-akhir ini
sudah mulai memusatkan perhatian kepada konsep-konsep yang timbul
daridata. Dengan demikian perhatian bukan kepada angka-angka yang
diperoleh melalui pengukuran empiris, namun pada konsep-konsep yang
terdapat di dalamnya. Suatu peristiwa empiris dapat menghasilkan suatu
konsep. Konsep-konsep yang timbul daridata empiris dicari hubungannya
untuk membentuk teori.

3. Tahapan Penelitian Ilmiah


Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah
Proses pelaksanaan penelitian ilmiah terdiri dari langkah-langkah yang juga
menerapkan prinsip metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan
selama melakukan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:

 Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah


Sebagaimana halnya dalam metode ilmiah, pada penelitian ilmiah juga
harus berangkat dari adanya permasalahan yang ingin pecahkan.
Sebelum melaksanakan penelitian ilmiah perlu dilakukan identifikasi
masalah. Proses identifikasi masalah penting dilakukan agar rumusan
masalah menjadi tajam dan sebagai bentuk data awal bahwa dalam

22
penelitian ilmiah tersebut memang dibutuhkan pemecahan masalah
melalui penelitian. Identifikasi masalah dirumuskan bersesuaian
sebagaimana latar belakang masalah, berdasarkan fakta dan data yang
ada di lapangan. Identifikasi masalah pada umumnya dirumuskan dalam
bentuk kalimat deklaratif, sementara rumusan masalah ditulis dalam
bentuk kalimat tanya (berbentuk pertanyaan).
 Melakukan Studi Pendahuluan
Di dalam penelitian ilmiah, perlu dilakukan sebuah studi pendahuluan.
Peneliti dapat melakukannya dengan menelusuri dan memahami kajian
pustaka untuk bahan penyusun landasan teori yang dibutuhkan untuk
menyusun hipotesis maupun pembahasan hasil penelitian nantinya.
Sebuah penelitian dikatakan bagus apabila didasarkan pada landasan
teori yang kukuh dan relevan. Banyak teori yang bersesuaian dengan
penelitian, namun ternyata kurang relevan. Oleh karenanya, perlu
dilakukan usaha memilah-milah teori yang sesuai. Selain itu studi
pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui pengkajian kepustakaan
akan dapat membuat penelitian lebih fokus pada masalah yang diteliti
sehingga dapat memudahkan penentuan data apa yang nantinya akan
dibutuhkan.
 Merumuskan Hipotesis
Hipotesis perlu dirumuskan dalam sebuah penelitian ilmiah, lebih-lebih
penelitian kuantitatif. Dengan menyatakan hipotesis, maka penelitian
ilmiah yang dilakukan peneliti akan lebih fokus terhadap masalah yang
diangkat. Selain itu dengan rumusan hipotesis, seorang peneliti tidak
perlu lagi direpotkan dengan data-data yang seharusnya tidak
dibutuhkannya, karena data yang diambilnya melalui instrumen
penelitian hanyalah datadata yang berkaitan langsung dengan hipotesis.
Data-data ini sajalah yang nantinya akan dianalisis. Hipotesis erat

23
kaitannya dengan anggapan dasar. Anggapan dasar merupakan
kesimpulan yang kebenarannya mutlak sehingga ketika seseorang
membaca suatu anggapan dasar, tidak lagi meragukan kebenarannya.
 Mengidentifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Sebuah variabel dalam penelitian ilmiah adalah fenomena yang akan
atau tidak akan terjadi sebagai akibat adanya fenomena lain. Variabel
penelitian sangat perlu ditentukan agar masalah yang diangkat dalam
sebuah penelitian ilmiah menjadi jelas dan terukur. Dalam tahap
selanjutnya, setelah variabel penelitian ditentukan, maka peneliti perlu
membuat definisi operasional variabel itu sesuai dengan maksud atau
tujuan penelitian. Definisi operasional variabel adalah definisi khusus
yang dirumuskan sendiri oleh peneliti. Definisi operasional tidak sama
dengan definisi konseptual yang didasarkan pada teori tertentu.
 Menentukan Rancangan atau Desain Penelitian
Rancangan penelitian sering pula disebut sebagai desain penelitian.
Rancangan penelitian merupakan prosedur atau langkah-langkah
aplikatif penelitian yang berguna sebagai pedoman dalam
melaksanakan penelitian ilmiah bagi si peneliti yang bersangkutan.
Rancangan penelitian harus ditetapkan secara terbuka sehingga orang
lain dapat mengulang prosedur yang dilakukan untuk membuktikan
kebenaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan peneliti.
 Menentukan dan Mengembangkan Instrumen Penelitian
Apakah yang dimaksud dengan instrumen penelitian? Instrumen
penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkannya. Beragam alat dan teknik
pengumpulan data yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan dan jenis
penelitian ilmiah yang dilakukan. Setiap bentuk dan jenis instrumen
penelitian memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.
Karena itu sebelum menentukan dan mengembangkan instrumen

24
penelitian, perlu dilakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Salah
satu kriteria pertimbangan yang dapat dipakai untuk menentukan
instrumen penelitian adalah kesesuaiannya dengan masalah penelitian
yang ingin dipecahkan. Tidak semua alat atau instrumen pengumpul
data cocok digunakan untuk penelitian-penelitian tertentu
 Menentukan Subjek Penelitian
Orang yang terlibat dalam penelitian ilmiah dan berperan sebagai
sumber data disebut subjek penelitian. Seringkali subjek penelitian
berkaitan dengan populasi dan sampel penelitian. Apabila penelitian
ilmiah yang dilakukan menggunakan sampel penelitian dalam sebuah
populasi penelitian, maka peneliti harus berhati-hati dalam
menentukannya. Hal ini dikarenakan, penelitian yang menggunakan
sampel sebagai subjek penelitian akan menyimpulkan hasil penelitian
yang berlaku umum terhadap seluruh populasi, walaupun data yang
diambil hanya merupakan sampel yang jumlah jauh lebih kecil dari
populasi penelitian. Pengambilan sampel penelitian yang salah akan
mengarahkan peneliti kepada kesimpulan yang salah pula.Sampel yang
dipilih harus merepsentasikan populasi penelitian.
 Melaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian adalah proses pengumpulan data sesuai dengan
desain atau rancangan penelitian yang telah dibuat. Pelaksanaan
penelitian harus dilakukan secara cermat dan hati-hati karena kan
berhubungan dengan data yang dikumpulkan, keabsahan dan kebenaran
data penelitian tentu saja akan menentukan kualitas penelitian yang
dilakukan.Seringkali peneliti saat berada di lapangan dalam
melaksanakan penelitiannya terkecoh oleh beragam data yang sekilas
semuanya tampak penting dan berharga. Peneliti harus fokus pada
pemecahan masalah yang telah dirumuskannya dengan mengacu

25
pengambilan data berdasarkan instrumen penelitian yang telah
dibuatnya secara ketat. Berdasarkan cara pengambilan data terhadap
subjek penelitian, data dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu data
langsung dan data tidak langsung. Data langsung adalah data yang
diperoleh secara langsung oleh peneliti dari sumber data (subjek
penelitian), sementara data tidak langsung adalah data yang diperoleh
peneliti tanpa berhubungan secara langsung dengan subjek penelitian
yaitu melalui penggunaan media tertentu misalnya wawancara
menggunakan telepon, dan sebagainya.
 Melakukan Analisis Data
Beragam data yang terkumpul saat peneliti melaksanakan penelitian
ilmiahnya tidak akan mempunyai kana apapun sebelum dilakukan
analisis. Ada beragam alat yang dapat digunakan untuk melakukan
analisis data, bergantung pada jenis data itu sendiri. Bila penelitian
ilmiah yang dilakukan bersifat kuantitatif, maka jenis data akan bersifat
kuantitatif juga. Bila penelitian bersifat kualitatif, maka data yang
diperoleh akan bersifat kualitatif dan selanjutnya perlu diolah menjadi
data kuantitatif. Untuk itu perlu digunakan statistik dalam pengolahan
dan analisis data.
 Merumuskan Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada hakekatnya merumuskan hasil penelitian dan melakukan
pembahasan adalah kegiatan menjawab pertanyaan atau rumusan
masalah penelitian, sesuai dengan hasil analisis data yang telah
dilakukan. Pada saat melakukan pembahasan, berarti peneliti
melakukan interpretasi dan diskusi hasil penelitian.Hasil penelitian dan
pemabahasannya merupakan inti dari sebuah penelitian ilmiah.Pada
penelitian ilmiah dengan pengajuan hipotesis, maka pada langkah inilah
hipotesis itu dinyatakan diterima atau ditolak dan dibahas mengapa

26
diterima atau ditolak. Bila hasil penelitian mendukung atau menolak
suatu prinsip atau teori, maka dibahas pula mengapa demikian.
Pembahasan penelitian harus dikembalikan kepada teori yang menjadi
sandaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan.
 Menyusun Laporan Penelitian dan Melakukan Desiminasi
Seorang peneliti yang telah melakukan penelitian ilmiah wajib
menyusun laporan hasil penelitiannya. Penyusunan laporan dan
desiminasi hasil penelitian merupakan langkah terakhir dalam
pelaksanaan penelitian ilmiah. Format laporan ilmiah seringkali telah
dibakukan berdasarkan institusi atau pemberi sponsor di mana penelitia
itu melakukannya. Desiminasi dapat dilakukan dalam bentuk seminar
atau menuliskannya dalam jurnal-jurnal penelitian. Ini penting
dilakukan agar hasil penelitian diketahui oleh masyarakat luas
(masyarakat ilmiah) dan dapat dipergunakan bila diperlukan.

4. Penelitian Terkait Media Pembelajaran


Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan (Akhyar, 2018:17). Menurut Nasaruddin
(2015:22)
media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
seseorang ke orang lain sehingga dapat memotivasinya untuk belajar. Menurut
Widodo (2018:156), Media pembelajaran merupakan alat yang dapat
digunakan sebagai pendidik untuk menyampaikan pesan kepada siswa.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran matematika adalah segala sesuatu yang digunakan pendidik
untuk menyampaikan pembelajaran matematika ke peserta didik sehingga
dapat memotivasi peserta didik untuk belajar matematika.

27
Terdapat salah satu penelitian yang membahas terkait media
pembelajaran disini Khairunnisa & Ilmi (2020) melakukan penelitian dengan
judul “Media Pembelajaran Matematika Konkret Versus Digital: Systematic
Literature Review di Era Revolusi Industri 4.0”. Hasil penelitian tersebut
adalah mengulas media pembelajaran matematika yang dibagi menjadi media
konkret dan digital beserta memaparkan kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan media pembelajaran konkret di antaranya adalah meningkatkan
keterampilan problem solving, berpikir kreatif, dan visual thinking siswa.
Sedangkan kelebihan media pembelajaran digital di antaranya adalah
meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu dalam pembelajaran matematika,
mendukung pembelajaran jarak jauh, dan tidak memerlukan pemeliharaan
khusus. Kelemahan dari media pembelajaran konkret adalah lebih
membutuhkan perhatian dan perawatan, sehingga menyita lebih banyak waktu.
Sedangkan kelemahan media pembelajaran digital adalah masih ditemukan
siswa dan guru yang gagap teknologi, sebagian siswa tidak memiliki gadget
seperti laptop atau smartphone, dan jaringan internet juga masih kurang
memadai di sebagian daerah.
Sehingga dapat disimpulkan Manfaat penggunaan media pembelajaran
proses belajar mengajar adalah media pembelajaran dapat menunjang proses
pembelajaran yang mampu meningkatkan pemahaman dan tercapainya hasil
belajar. , materi lebih jelas dan tidak verbalistik, memberikan motivasi (siswa
termotivasi untuk belajar), dan memberikan pengalaman belajar yang lebih
bermakna. Media pendidikan sangat penting bagi guru dan peserta didik. Hal
ini karena setiap bahan ajar yang disampaikan oleh guru pasti menggunakan
media, paling tidak ia menggunakan media verbal berupa kata-kata yang
diucapkan di hadapan peserta didik. (WitaHarahap & Surya, 2017:6)

Berikut ada beberapa Jurnal yang mengangkat terkait penelitian media


pembelajaran di sekolah/Perguruan tinggi diantaranya:

28
 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Media
Presentasi Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
X Mia Sman 1 Soppeng Oleh Akhyar M (2018)
 Media Pembelajaran Matematika Berbasis Android pada Materi
Program Linear. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan
Matematika, 7(1), 161-170. Oleh Apsari, P. N., & Rizki, S (2018)
 Design of Mathematics learning media based on discovery learning to
improve problem solving ability. Indonesian Journal on Learning and
Advanced Education (IJOLAE), 1(2), 20-28. Oleh Darmawan, E. W., &
Suparman, S. (2019)
 Media pembelajaran matematika konkret versus digital: Systematic
literature review di era revolusi industri 4.0. Jurnal Tadris
Matematika, 3(2), 131-140 Oleh Khairunnisa, G. F., & Ilmi, Y. I. N.
(2020).

29
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Media merupakan alat untuk menyampaikan sesuatu ide atau gagasan
kepada orang lain dalam proses komunikasi/proses belajar mengajar. Media
yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari pengertian harfiahnya
juga terdapat manusia di dalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang
memungkinkan anak didik memperoleh informasi dan pengetahuan yang
berguna bagi anak didik dalam pembelajara, dan bagaimana dengan adanya
media berbasis TIK tersebut. Dalam proses belajar mengajar media memiliki
fungsi yang sangat penting dimana dengan menggunakan media pembelajaran
guru diberi kemudahan dalam penyampaian materi dan siswa mudah dalam
memahami materi yang disampaikan.

B. Saran
Menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan. Sekiranya dari teman-teman dan para pembaca dapat memberikan
kritik dan saran mengenai makalah ini. Teman-teman mahasiswa dan para
pembaca juga dapat membaca mengenai media pembelajaran berbasis TIK di
website ataupun di buku.

1
DAFTAR PUSTAKA

Anwas, M. 2016. MODEL BUKU TEKS PELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI. Kwangsan, Vol 4 No. 1

https://jurnalkwangsan.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalkwangsan/article/vie
w/32 diakses pada tanggal 7 Februari 2021

Budiana, Sjafirah dan Bakti. 2015. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi dalam Pembelajaran Bagi Para Guru SMPN 2 Kawali Desa


Citeureup Gunawan, Agus. 2016. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Melalui Penggunaan Media Pendidikan Dalam Pembelajaran IPS
SD. 3(2): 16-23. Kabupaten Ciamis. 4(1): 59-62.

Huda, Irkham Abdaul. 2020. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) Terhadap Kualitas Pembelajaran di Sekolah Dasar. 2(1): 121-125.

Husain, Chaidar. 2014. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

Pembelajaran di SMA Muhammadiyah Tarakan. 2(2): 184-192.

Japar, Muhammad. 2018. TEKNOLOGI DAN INFORMASI PENDIDIKAN. Jakarta:

Laboratorium Sosial Politik Press.

2
Jafar, Muhammad. (2018). Teknologi dan Informasi Pendidikan. Jakarta:

Laboratorium Sosial Politik Press.

Putra, Suhendar Rizki, dkk. 2017. PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA

PEMBELAJARAN BERBASIS APLIKASI ANDROID TERHADAP HASIL


BELAJAR SISWA. Vol. 11, No. 2
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/10628/6486
diakses pada 7 Februari 2021

3
Daftar Pertanyaan

1. Anggara Duta Medika / 2005046010(Kelompok 7)


Bagaimana Cara menanggulagi guru dan siswa yang malas dikarenakan
adanya pemanfaatan TIK dalam Proses Pembelajaran
Jawaban:
1. Menurut kami guru yang malas dikarenakan adanya pemanfaatan TIK
dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa factor, memang
benar fenomena sekarang banyak guru yang mestinya memanfaatkan
teknologi dalam proses pembelajarannya, justru malah siswanya yang
memahami hanya dengan media yang sudah guru paparkan, misalnya
dengan menggunakan power point, banyak sekali guru yang harusnya
memanfaatkan power point untuk memaksimalkan pembelajaran malah
hanya membaca power point yang didapat dari internet. Oleh karena itu,
penting sekali adanya pelatihan yang diberikan kepada guru dala mengelola
kelas, dan juga guru hendaknya dari pihak sekolah memberikan pelatihan
untuk guru agar dapat menyesuiakan dengan majunya teknologi saat ini,
dan semua itu Kembali dari kesadaran guru sendiri juga dalam mengelola
pembelajaran kepada siswa. Untuk mengatasi siswa yang malas karena
adanya pemanfaatan TIK pun Kembali ke guru tersebut, dikarenakan kedua
ini saling berhubungan

2. Khafifah Nuriyah / 1805045005 (Kelompok 8)


Menurut kelompok, bagaimana cara agar guru guru terbiasa dengan
teknologi?
Jawaban :

4
Menurut kami cara guru agar dapat terbiasa dengan teknologi adalah
dengan guru tersebut mengeksplorasi sendiri teknologi tersebut karna jika
hanya memanfaatkan workshop atau pelatihan itu kurang efektif., karena
workshop dan pelatihan tersebut tidak setiap saat ada. Jadi agar guru
tersebut terbiasa maka mereka harus mengeksplorasi sendiri teknologi
tersebut, seperti cara bagaimana membuat video pembelajaran yg kreatif
atau cara kembuat presentasi yang menarik itu sekarang di youtube sudah
banyak jadi guru tersebut dapat melihat videonya lalu mencoba nya.
Sehingga dengan mencoba tersebut lama kelamaan guru tersebut akan
terbiasa dengan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai