Anda di halaman 1dari 6

“PENGERTIAN ILMU SEJARAH, PENULISAN SEJARAH DAN

PENDEKATAN ILMU SOSIAL DALAM REKONSTRUKSI SEJARAH”


LAPORAN INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS
METODOLOGI SEJARAH
Dosen Pengampu: Dr AHMAL, S.Pd, M. Pd

Disusun Oleh:
Kelas 4B
KELOMPOK 1

Anggelica Putri Panggabean (2005112847)


Cut Liadiani (2005111084)
Miranda Aprilia (2005111092)
Sagita Nuratika (2005111076)
Tri Andini (2005111078)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN
Diskusi adalah sebuah kegiatan bertukar pikiran untuk mendapatkan suatu
keputusan maupun untuk memecahkan suatu permasalahan. Semua yang terlibat
baik pembicara, moderator, maupun peserta dituntut untuk menanggapi
permasalahan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dari diskusi ini
diharapkan sebuah permasalahan yang telah dibahas oleh penyaji mampu
memberikan manfaat tersendiri bagi seluruh pihak yang terlibat dalam diskusi.
Dengan judul materi mengenai “Pengertian Ilmu Sejarah, Penulisan Sejarah dan
Pendekatan Ilmu Sosial dalam Rekonstruksi Sejarah” yang diangkat oleh penyaji.

B. URAIAN PELAKSANAAN
1. Tempat dan Waktu
Waktu Pelaksanaan Diskusi:
Hari dan Tanggal : Jum’at, 25 Maret 2022
Waktu : 10.00- 11.40 WIB
Tempat : Laboratorium Prodi Pendidikan Sejarah FKIP
Judul : “Pengertian Ilmu Sejarah, Penulisan Sejarah dan Pendekatan Ilmu Sosial
dalam Rekonstruksi Sejarah”
Penyaji : Kelompok 1
Anggelica Putri Panggabean (2005112847)
Cut Liadiani (2005111084)
Miranda Aprilia (2005111092)
Sagita Nuratika (2005111076)
Tri Andini (2005111078)
Peserta : Mahasiswi Prodi Pendidikan Sejarah Kelas 4B/ Rombel 1

2. Proses Jalannya Diskusi


a. Pembukaan
Moderator membuka diskusi dengan mempersilahkan teman-teman untuk bertanya
terhadap materi yang telah disajikan, dan membatasi pertanyaan yang terdiri dari 3
pertanyaan sebagai berikut:
1) Putri Adellia 2005111072
2) Wingga Wulandari 2005111079
3) Adelia Rizka 2005111093

b. Pembahasan Materi
Materi ditampilkan dalam bentuk PPT di ruang laboratorium Prodi Pendidikan
Sejarah dan dijelaskan oleh tim penyaji.

c. Tanya Jawab
Dalam presentasi ini terdapat 3 pertanyaan yang diajukan oleh 3 mahasiswi

1) Penanya: Putri Adellia 2005111072


“Dari metode penulisan sejarah bagaimana cara mengecek atau mengetahui bahwa
data sudah valid dengan sumber-sumber yang ada jika sumber yang kita cari tidak
valid apa langkah selanjutnya yang harus kita lakukan apakah mengganti topik atau
tetap mencari sumber ke lapangan atau tulisan-tulisan yang sesuai dengan topik yang
kita angkat?”

Penjawab: Cut Liadiani (2005111084) dan Tri Andini (2005111078)


Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu tahap dalam penulisan sejarah ialah
verifikasi atau kritik sumber, nah disinilah langkah-langkah yang menentukan kita
apakah data atau sumber yang diambil sudah sesuai. Kita memilih dan menyeleksi
sumber tersebut dengan kritik ekstern (autentisitas) dan kritik intern (kredibiltas), hal
ini dilakukan untuk menghasilkan fakta-fakta sejarah.
Fakta inilah yang kemudian menjadi landasan dalam penulisan sejarah. Artinya, uji
keaslian dan validitas data dilakukan agar menghindari bias, prasangka, atau
kepentingan tertentu pada data. Lalu, bagaimana jika data atau sumber tersebut tidak
valid?, tidak sesuai atau relevan dengan tema penulisan kita? Atau bahkan tidak ada
lagi sumber lain yang objektif?. nah, disinilah peran para sejarawan profesional
dimana mereka sebagai orang pertama yang menghasilkan sebuah tulisan sejarah
paling baru atau tidak pernah ditulis sebelumnya. Para sejarawan atau penulis sejarah
punya peranan penting terkait mencari, mengumpulkan dan merekonstruksi suatu
sumber dan data sejarah agar bisa ditulis, ibarat bangunan yang telah hancur dan
puing-puing nya berserak entah kemana, andil sejarawan berada disitu.
Nah, jika tetap juga tidak menemukan sumber atau data yang valid apakah kita perlu
mengganti topik atau tetap dengan sumber yang tidak valid?, tentu saja lebih baik kita
yang mempraktekkan bahwa sumber dan data yang mengikuti tema kita bukan
sebaliknya tema kita yang mengikuti sumber dan data, kembali lagi bahwa sejarawan
profesional adalah orang pertama yang menulis sebuah cerita sejarah. Disini juga
dapat kita gunakan Arsip sebagai data atau sumber valid, kemudian sebagai calon
penulis suatu tema yang hendak diangkat maka baiknya kita mempelajari secara
mendalam dan menyeluruh tentang tema tersebut agar memudahkan dalam
pengumpulan sumber dan data tersebut.

2) Penanya: Wingga Wulandari 2005111079


“Sesuai apa yang tertulis di ppt, Kedudukan sejarah dan ilmu-ilmu sosial (bahasa,
geografi, ekonomi,sosiologi, ilmu politik, antropologi) adalah saling memerlukan dan
saling memberikan kontribusi.nah, tapi mengapa sejarah dan ilmu sosial itu saling
mempengaruhi dan saling memerlukan?”

Penjawab: Sagita Nuratika 2005111076


Jika ditanya mengapa sejarah dan ilmu sosial saling memerlukan dan mempengaruhi,
dapat diketahui bahwa sejarah memiliki hubungan timbal balik dengan ilmu sosial.
Jika diibaratkan seperti halnya simbios mutualistis, sama sama menguntungkan.
Sejarah memiliki kegunaan bagi ilmu sosial, dan ilmu sosial menjadi ilmu bantu
dalam mengkaji sejarah. Keduanya memiliki objek yang sama yaitu manusia. Dalam
mempelajari sejarah, tentu tidak akan terlepas dengan ilmu ilmu sosial. Meskipun
demikian keduanya masih dapat dibedakan karena antara sejarah dan ilmu sosial
memiliki ciri khas masing-masing.
Sejarah membutuhkan ilmu-ilmu sosial dalam hal deskripsi dan analisis, Ilmu-ilmu
sosial pun membutuhkan sejarah untuk melakukan pendekatan atau metode untuk
mendapatkan kecenderungan-kecenderungan serta pola-pola umum sebelum dapat
meramalkan atau memprediksi masa yang akan datang.
Kesimpulan nya, dengan kata lain, Sejarah dan ilmu-ilmu sosial saling membantu
dalam proses pengkajian. Sejarah perlu melakukan analisis dengan ilmu bantu berupa
ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu sosial pun membutuhkan pendekatan historis dalam
mengkaji permasalahan sosial untuk lebih memperkaya keilmuanya.
3) Penanya: Adelia Rizka 2005111093
“dalam penelitian sejarah ada 5 metode yang telah dijelaskan oleh tim penyaji salah
satunya yaitu metode heuristik dan interpretasi dari kedua metode ini tentu saja pasti
ada tantangan di dalamnya mohon kepada tim penyaji jelaskan secara rinci tantangan
tantangan tersebut?”

Penjawab: Miranda Aprilia 2005111092 dan Anggelica Putri Panggabean


2005112847
Nah, untuk tahap heuristik atau pengumpulan sumber sejarah sendiri tantanagn yang
dihadapi itu anatar lain:
Bahasa: bahasa yang digunakan dalam sumber sejarah bukanlah bahasa yang dipakai
saat ini, sehingga sulit dipahami. Misalnya, Bahasa Indonesia kuno atau Bahasa
Belanda kuno. Dalam pengumpulan sumber sejarah mayoritas tentunya berbahasa
yang tidak bisa sembarang orang mengerti, sejarawan perlu belajar bahsa kuno tadi
mulai dari sansekerta, jawa kuno dll
Usia sumber sejarah: banyak sumber sejarah yang usianya sudah tua, sehingga sangat
rapuh jika disentuh/digunakan. Menemukan dan mengumpulkan sumber sanagt suli,
sebab perlu teliti dan kehati-hatian.
Akses sumber sejarah: tidak semua orang bisa mengakses sumber sejarah yang
dibutuhkan. Misalnya, kita ingin menulis tentang suatu kontroversi sejarah (seperti
G30S/PKI) atau hal yang sentimen tentunya kita perlu relasi yang bagus dan
mengenal orang yang tapat untuk dijadikan narasumber. Selain itu ada juga sumber
atau data sejarah yang sifatnya eksklusif dan tertutup (militer) bagi masyarakat umum
perlu akses tapat untuk bisa mendapatkan sumber tersebut
Sulit dipahami: ada beberapa catatan sejarah yang menggunakan tulisan tangan dan
terkadang sulit dipahami. Dan tentunya biaya, karena kita ketahui bahwa sumber
sejarah itu tidak tau dimana keberadaannya. Bisa saja kita meneliti tema A tapi
sumbernya berada di wilayah B. nah penulis sejarah juga dihadapi dengan masalah
biaya untuk bisa mengumpulkan sumber-sumber tersebut.
Sedangkan untuk tahap interpretasi atau penafsiran sejarawan dihadapkan pada
tantangan pemikiran atau internalnya sendiri, dituntut untuk berimajinasi yang
terbatas. Batasan di sini adalah fakta-fakta sejarah yang ada tidak boleh menyimpang.
Selain itu peneliti harus sangat berhati-hati karena di sini sangat rentan bagi peneliti
untuk memasukkan sisi subjektifnya.
Diskusi selesai dan langsung ditutup oleh moderator.
C. KESIMPULAN
Dalam diskusi kelompok 1 berjalan dengan lancar dan baik, dalam pelaksanaannya
semua elemen dari penyaji, moderator, notulen, maupun peserta diskusi telah
melaksanakan tugasnya masing- masing.

Anda mungkin juga menyukai