Anda di halaman 1dari 7

Manfaat Keluarga Berencana (KB)

Sharon Natalia Runtulalo (102017200)

A2

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

sharon.2017fk200@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Keluarga Berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai hak
reproduksi  untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Adapun terdapat jenis-jenis
kontrasepsi yang dibagi menjadi dua yaitu kontrasepsi hormonal dan non hormonal.
Kontrasepsi hormonal terdiri atas pil KB, suntik KB, dan implant. Sedangkan kontrasepsi non
hormonal terdiri atas Intra Uterine Device (IUD), Medis Operasi Pria (MOP), dan Medis
Operasi Wanita (MOW). Penggunaan KB ini bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga serta masyarakat pada umumnya. Dan
juga dari penggunaan KB ini akan sangat memberikan manfaat untuk pertumbuhan
penduduk.
Kata kunci: keluarga berencana, kontrasepsi hormonal, kontrasepsi non hormonal
Abstract
Family planning is a set of, the ideal delivery and age, arrange pregnancy via a
promotion, reproductive rights protection and assistance according to quality. But there are
contraceptive that is divided into two groups that are hormonal and non hormonal
contraceptives. Consists of hormonal contraceptive pills, kb syringe, and implants. While
hormonal contraception non consists of intra uterine device (IUD), men medical operation
(MOP), and medical female operation (MOW). The program aims to improve maternal and
child health and welfare, the royal society in general. As well as from the use of the program
can provide benefit for the population growth.
Keywords: family planning, contraceptive hormonal, contraceptive non hormonal
Pendahuluan
Pemerintah Indonesia telah membuat suatu kebijakan untuk menekan angka
pertumbuhan penduduk yaitu dengan program Keluarga Berencana (KB). Pemerintah
Indonesia mencanangkan program KB yaitu pada tahun 1957. Kemudian pada tahun 1970
resmilah program KB menjadi program pemerintah dengan ditandai pencanangan hari
keluarga nasional pada tanggal 29 Juni 1970. Program KB ini dikelola oleh Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB mempunyai

1
sebuah moto yaitu “dua anak lebih baik” motto itu dipakai karena penduduk Indonesia yang
telah menikah pada masa sebelum dirintis KB memiliki anak dengan jumlah banyak. Hal ini
dikarenakan sebuah kepercayaan bahwa banyak anak banyak rezeki sehingga setiap pasangan
bisa melahirkan sampai 11 orang atau lebih. Program KB telah berpengaruh terhadap
pertumbuhan penduduk di Indonesia sekarang karena sudah banyak penduduk Indonesia yang
mengikuti program KB walaupun belum semua penduduk Indonesia yang mengikuti program
tersebut. Namun, penduduk Indonesia yang mengikuti program tersebut telah membantu
pemerintah dalam menekan pertumbuhan penduduk di Indonesia. 1 Untuk itu, dalam makalah
ini saya akan membahas tentang jenis-jenis kontrasepsi yang terbagi dua yaitu kontrasepsi
hormonal dan non hormonal. Saya juga akan membahas tentang manfaat dari Keluarga
Berencana (KB), yang pasti akan sangat berperan dan berpengaruh dalam pertumbuhan
penduduk.
Pengertian Keluarga Berencana (KB)
Keluarga Berencana (KB) adalah program untuk mengatasi masalah kependudukan
sekaligus menjadi solusi untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
dalam mengemban amanat pembangunan. Program Keluarga Berencana (KB) ini sebagai
program yang berkelanjutan dan senantiasa harus mendapat kontribusi dari berbagai pihak
untuk membuatnya mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.2
Jenis Kontrasepsi Hormonal

Gambar 1. Pil KB3


Pertama, pil KB. Pil KB merupakan salah satu jenis KB yang mudah untuk dilakukan,
yaitu tinggal minum pilnya setiap hari pada waktu yang sama dan sesuai anjuran dokter.
Pemakaian pil KB sebagai alat kontrasepsi ini sangat efektif bila diminum setiap hari secara
teratur. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi untuk pengguna
kontrasepsi jenis ini. Akibat yang ditimbulkan dari pemakaian yang tidak teratur yaitu

2
menyebabkan kehamilan. Pil KB ini bekerja dengan cara mengentalkan lendir leher rahim
sehingga sperma akan sulit masuk dan mencapai sel telur. Lapisan dinding juga akan dirubah
sehingga tidak siap menerima dan menghidupi sel telur yang telah dibuahi. Dan juga dapat
mencegah indung telur melepaskan sel telur setiap bulannya (ovulasi). Pada bulan pertama
penggunaan kontrasepsi ini akan menimbulkan efek samping berupa mual, pendarahan atau
flek di masa haid, kenaikan berat badan, atau sakit kepala. Tetapi tidak perlu khawatir karena
efek samping ini tidak berbahaya. Perlu diketahui juga bahwa pil KB ini tidak mempengaruhi
kesuburan karena walaupun diminum dalam jangka waktu yang lama, tetap bisa hamil jika
berhenti meminumnya. Penggunaan pil KB untuk ibu menyusui harus konsultasikan terlebih
dahulu ke dokter karena tidak semua pil KB bisa digunakan oleh ibu menyusui. Adapun
manfaat dari penggunaan pil KB yaitu dapat mengatasi berbagai gangguan kesehatan seperti

nyeri haid, mencegah kurang darah, dan mencegah penyakit kanker.4


Gambar 2. Suntik KB5
Kedua, suntik KB. Suntik KB termasuk yang paling banyak diminati oleh perempuan.
Suntik KB ini bisa dilakukan 1 bulan atau 3 bulan sekali. Suntik KB ini aman digunakan
untuk wanita yang menyusui setelah 6 minggu pasca persalinan. Efek samping yang
ditimbulkan yaitu keluar flek-flek, pendarahan ringan diantara dua masa haid, sakit kepala,
dan kenaikan berat badan. Jika kontrasepsi ini dihentikan penggunaannya, maka bisa terjadi
kehamilan dengan segera.4

Gambar 3. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)6

3
Ketiga, Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK). AKBK atau sering disebut juga
implant atau KB susuk. AKBK adalah alat kontrasepsi yang mengandung levanorgestrel yang
dibungkus dalam kapsul silastic-silicone dan disusukkan di bawah kulit. Jumlah kapsul yang
disusukkan sebanyak 6 kapsul dan masing-masing panjangnya 34 mm.7
Jenis Kontrasepsi Non Hormonal

Gambar 4. Intra Uterine Device (IUD)8


Pertama, Intra Uterine Device (IUD). IUD terbuat dari bahan plastik yang lentur dan
digunakan dengan cara dimasukkan ke saluran leher rahim oleh bidan atau dokter yang
terlatih dengan tujuan untuk menjaga bertemunya sel telur dengan sperma sehingga
mencegah kemungkinan terjadinya kehamilan. Dapat digunakan sekitar 8 tahun, tetapi
pemeriksaan rutin harus tetap dilakukan karena jika pemasangan IUD tidak tepat atau
posisinya berubah, maka bisa menyebabkan terjadinya kehamilan. Efek samping yang
ditimbulkan dari penggunaan IUD yaitu masa haid lebih lama dan banyak, serta
kemungkinan dapat terjadi infeksi panggul3.4,9
Kedua, Medis Operatif Pria (MOP). Sering juga disebut vasektomi, yang merupakan
alat kontrasepsi permanen dengan cara operasi kecil yang dilakukan untuk menghalangi
keluarnya sperma dengan cara mengikat atau memotong saluran vas deferent.10
Ketiga, Medis Operatif Wanita (MOW). Sering juga disebut tubektomi, yang
merupakan alat kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara
mengikat atau memotong saluran tuba falopi. Cara ini merupakan cara KB permanen bagi
perempuan yang tidak ingin mempunyai anak lagi. Cara ini juga sangat efektif untuk
mencegah kehamilan dan belum ditemukan adanya efek samping jangka panjang, hanya saja
rasa tidak nyaman setelah operasi.4,10

4
Tujuan Keluarga Berencana (KB)
Tujuan utama dari pelaksanaan Keluarga Berencana (KB) ini adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga serta masyarakat
pada umumnya. Dengan berhasilnya pelaksanaan KB ini, maka diharapkan angka kelahiran
dapat diturunkan, sehingga tingkat kecepatan perkembangan penduduk tidak melebihi
kemampuan kenaikkan produksi. Karena laju pertumbuhan penduduk akan menjadi masalah
yang besar jika tidak ditangani secara serius, yang mengakibatkan pertumbuhan penduduk
yang tinggi tanpa disertai pertambahan produksi akan menjadi beban yang berat bagi
pemerintah daerah. Dengan demikian, taraf kehidupan dan kesejahteraan rakyat diharapkan
akan lebih meningkat.11,12
Manfaat Keluarga Berencana (KB)
Pertama, manfaat untuk ibu yaitu bisa memperbaiki kesehatan badan karena
tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek, adanya
waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak, ada waktu untuk istirahat dan menikmati
waktu luang, serta melakukan kegiatan-kegiatan lain. Kedua, manfaat untuk anak yang
dilahirkan yaitu anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya dalam
keadaan sehat dan sesudah lahir anak tersebut akan memperoleh perhatian, pemeliharaan, dan
makanan yang cukup karena kehadiran anak tersebut yang memang diinginkan dan
diharapkan. Ketiga, manfaat untuk anak yang lain yaitu memberi kesempatan perkembangan
fisiknya lebih baik karena memperoleh makanan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam
keluarga, perkembangan mental dan sosial lebih sempurna karena pemeliharaan dan waktu
yang lebih banyak diberikan ibu terhadap anaknya, serta perencanaan kesempatan pendidikan
yang lebih baik. Keempat, manfaat untuk ayah yaitu bisa memperbaiki kesehatan fisik,
mental, dan sosial karena kecemasan berkurang dan lebih banyak waktu luang untuk
keluarganya. Dan yang terakhir manfaat untuk semua anggota keluarga yaitu kesehatan fisik,
mental, dan sosial setiap anggota keluarga tergantung dari kesehatan seluruh keluarga. Dan
juga setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk memperoleh
pendidikan.13
Kesimpulan
Dari pembahasan-pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa program Keluarga
Berencana (KB) ini sangat berpengaruh dan sangat berperan dalam masyarakat. Misalnya,
dari program Keluarga Berencana (KB) ini bisa menekan pertumbuhan penduduk dalam

5
suatu negara. Program ini juga sangat berperan dan membawa banyak dampak postif dalam
suatu keluarga. Dengan mengikuti program Keluarga Berencana (KB) ini juga bisa
menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam mengemban amanat
pembangunan. Untuk itu, sangat disarankan untuk mengikuti program Keluarga Berencana
(KB) ini.
Daftar Pustaka
1. Susanti HA. Strategi komunikasi badan kependudukan dan keluarga berencana
nasional. Jurnal Komunikasi ASPIKOM Januari 2015;2(4):243-254
Diunduh dari http://jurnalaspikom.org/index.php/aspikom/article/view/75/73
Sabtu, 18 November 2017 pukul 23:00
2. Cholil A. A to z: 26 kiat menata keluarga. Jakarta:PT Elex Media Komputindo;2007
3. Diunduh dari https://mediskus.com/wanita/cara-benar-minum-pil-kb
Kamis, 23 November 2017 pukul 01:45
4. Siswosuharjo S, Chakrawati F. Panduan super lengkap hamil sehat. Semarang:PT
Niaga Swadaya;2011
5. Diunduh dari http://www.halodok.com/2015/12/kelebihan-kb-suntik-dan-
kekurangannya.html
Kamis, 23 November 2017 pukul 02:00
6. Diunduh dari http://alkontrasepsi.blogspot.co.id/2013/11/implanon.html
Kamis, 23 November 2017 pukul 02:10
7. Suparni IE, Yuli R. Menopause masalah dan penanganannya.
Yogyakarta:Deepublish;2016
Diunduh dari https://books.google.co.id/books?
id=I9kwDwAAQBAJ&dq=implant+kontrasepsi+hormonal&hl=id&source=gbs_navli
nks_s
Selasa, 21 November 2017 pukul 22:00
8. Diunduh dari https://www.google.co.id/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&ved=&url=http%3A%2F
%2Femedicine.medscape.com%2Farticle%2F1998022-
overview&psig=AOvVaw2OlS6xrNZsJdobyGRp_kdr&ust=1511464430751412
Kamis, 23 November 2017 pukul 02:20
9. Danuatmaja B, Meiliasari M. 40 hari pasca melahirkan. Jakarta:Puspa Swara;2007

6
10. Frocepta C, Rodiani. Faktor-faktor penggunaan alat kontrasepsi medis operasi wanita
pada pasangan wanita usia subur. Jurnal Majority Februari 2017;6(1):11-17
Diunduh dari http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/
1523/1481
Selasa, 21 November 2017 pukul 23:50
11. Faqih A. Kependudukan: teori, fakta, dan masalah. Yogyakarta:Deepublish;2010
Diunduh dari https://books.google.co.id/books?
id=EHMwDAAAQBAJ&dq=manfaat+keluarga+berencana+untuk+masyarakat&hl=i
d&source=gbs_navlinks_s
Rabu, 22 November 2017 pukul 00:47
12. Pratiwi NL, Basuki H. Health seeking behavior dan aksesibilitas pelayanan keluarga
berencana di indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Januari 2014;17(1):45-
53
Diunduh dari http://oaji.net/articles/2015/820-1432776155.pdf
Rabu, 22 November 2017 pukul 12:26
13. Bahiyatun. Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta:EGC;2009

Anda mungkin juga menyukai