Anda di halaman 1dari 2

Hari santri

Perkenalkan namaku Fadhil fikri, aku lahir pada tanggal 30 november 2003,
aku adalah anak pertama dari 3 bersaudara, aku mempunyai adik dua yang
bernama Elsa Amelia Putri, bapaku adalah seorang pengusaha yang hebat, dan
ibuku adalah seorang ibu rumah tangga. pada cerita kali ini aku akan menceritakan
bagaimana aku bisa masuk kepondok pesantren Al-Nahdlah dan betah sampai saat
ini.
Pada tahun 2016 aku pun tamat SD dan aku ingin
melanjutkan sekolahku di pondok psantren, “Fik, kamu mau modok dimana?” ucap
ayah padaku, lalu aku pun menjawab, “belum ada bayangan mau mondok dimana
yah”. Karna ayahku bingung mau mondokinnya dimana, jadi aku dan ayahku
berfikiran untuk survei ke tempat pondok pesantren yang ada di Indonesia.
Pertama kali pondok pesantren yang aku survei ialah pondok pesantren yang
bernama AL-INAYYAH, yang ada di Gunung sindur.

Lalu aku pun


daftar dipondok pesantren itu bersama temanku, alhamdulillah aku lulus dipondok
pesantren itu, seiring berjalannya waktu aku pun berubah pikiran untuk tidak
mondok dipesantren itu tanpa sebab. Lalu aku dan ayahku survei Kembali
kepondok pesantren yang lainnya, pada suatu hari aku pum survei Kembali
bersama ayahku, saat itu hujan pun turun sangat deras. Aku dan ayahku pun
berhenti sejenak untuk memakai jaz hujan dan melanjutkan perjalanan, lalu aku
pun telah sampai kepondok pesantren yang aku survei, aku melihat banyak santri
lagi Latihan silat di dalam sebuah ruangan yang terbuka, aku melihatnya sangat
keren, lalu aku dan ayahku pun Kembali pulang kerumah.

Dan aku pun Kembali kepondok itu bersama


ayahku untuk melihat lebih jelas lagi mengenai tempat yang ada diasrama pondok
pesantren itu. Aku dan ayaku dibimbing oleh salah satu ustadz yang ada di asrama
tersebut, untuk melihat kamar-kamar yang ada di pondok itu. Tanpa pikir Panjang
aku pun setuju untuk mondok dipondok pesantren tersebut yang bernama Al-
Nahdlh Islamic Boarding School.
Seiring berjalannya waktu aku pun akhirnya berangkat kepondok pesantren
tersebut dengan membawa perlengkapan lengkap yang telah ditentui dari pondok
pesantren tersebut. Lalu Aku dan keluargaku pun disambut oleh santri pondok
pesantren Al-Nahdlah Islamic BoardingSchool dengan baik, Lalu kedua
Orangtuaku pun berpamitan kepada ku untuk pulang kerumah.

Waktu pun berjalan begitu cepat, aku dan teman sekelasku sudah mau lulus
dari pondok pesantren Al-Nahdlah, dipondok itu aku belajar banyak sekali mau
pun dari guru hingga kaka kelas ku dan aku sangat beruntung masuk ke pondok
pesantren Al-Nahdlah walaupun aku pernah mengalami ketidak enakan tapi itu
membuat mental ku lebih terlatih. Terimakasih pondok pesantren Al-Nahdlah
Islamic Boarding School.

Anda mungkin juga menyukai