Soal Ujikompetensi
Soal Ujikompetensi
A. Bartholinitis
B. Vulvitis
C. Endometritis
D. Servisitis
E. Vaginitis
JAWABAN: B. Vulvitis
PEMBAHASAN:
Vulvitis adalah suatu kondisi peradangan pada vulva yang dapat menyerang wanita dalam
rentang usia berapapun. Gejala vulvitis : rasa sangat gatal di alat kelamin, terutama pada malam
hari, keputihan, rasa seperti terbakar dan kulit pecah pecah di sekitar vulva, kulit bersisik dan
area putih yang menebal di vulva, bengkak dan merah di labia dab vulva, benkolan berisi cairan
(blister) pada vulva.
SOAL 2. Seorang perempuan, umur 45 tahun datang ke PMB mengeluh terlambat haid 2 bulan.
Hasil anamnesis : haid tidak teratur sejak 6 bulan terakhir, akseptor AKDR, sering merasakan
panas, memerah dan berkeringat pada wajah. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 120/80
mmHg, N 80x/mnt, P 24x/menit dan S 36,5˚C. Abdomen tidak teraba adanya masa.
A. Perimenopause
B. Hamil
C. Perimenorhoe
D. Amenorhoe
E. Menopause
JAWABAN: A. Perimenopause
PEMBAHASAN:
Keluhan yang dirasakan menunjukkan gejala perimenopause. Apabila ibu sudah tidak
mendapatkan haid selama satu tahun, dapat dikatakan menopause.
SOAL 3. Seorang perempuan, umur 37 tahun datang ke PMB ingin menggunakan alat
kontrasepsi. Hasil anamnesis : melahirkan anak ke empatnya 40 hri yang lalu dan tidak ingin
memiliki anak lagi. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 150/90 mmHg, N 88x/mnt, P 24x/menit
dan S 37˚C. terdapar varises.
A. AKDK
B. PIL
C. MOW
D. SUNTIK
E. AKDR
JAWABAN: C. MOW
PEMBAHASAN:
MOW (Metode Operatif Wanita) atau sering disebut dengan tubektomi sesuai untuk pasangan
yang tidak ingin menambah anak lagi, ibu pasca bersalin, ibu menyusui, perempuan dengan
gangguan Kesehatan yang bertambah berat jika terjadi kehamilan.
SOAL 4. Seorang perempuan, umur 27 tahun datang ke PMB dengan keluhan tidak ingin hamil
lagi. Hasil anamnesis : suami biasa menggunakan kondom namun tadi malam tidak
menggunakan karena kehabisan. Hari ini adalah hari ke 10 siklus haid. Hasil pemeriksaan : KU
baik, CM, TD 120/80 mmHg, N 80x/mnt, P 28x/menit dan S 36,5˚C.
Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat digunakan pada kasus tersebut?
A. Pil Progestin
B. Pil Kombinasi
C. Suntik Kombinasi
E. Suntil cyclofem
PEMBAHASAN:
Kontrasepsi darurat adalah cara untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seks yang tidak
menggunakan pengaman. Sering disebut sebagai morning after pill. Pil ini mengandung
hormone yang dapat dikonsumsi wanita setelah melakukan hubungan seks.
Hormon seperti levonogestrel progesterone diberikan dalam dosis tinggi untuk mencegah
kehamilan, mencegah perlekatan sel telur yang sudah dibuahi ke didnding Rahim.
Cara kerja kontrasepsi ini adalah dengan menunda ovulasi (pelepasan sel telur wanita selama
siklus bulanan).
Jenis kontrasepsi ini paling efektif Ketika dikonsumsi secepat mungkin setelah hubungan seks,
pil ini berfungsi paling baik jika diminum maksimal 72 jam pertama setelah hubungan seks tanpa
menggunakan pengaman.
SOAL 5. Seorang perempuan, umur 27 tahun datang ke PMB dengan keluhan tidak ingin hamil
lagi. Hasil anamnesis : suami biasa menggunakan kondom namun tadi malam tidak
menggunakan karena kehabisan. Hari ini adalah hari ke 10 siklus haid. Hasil pemeriksaan : KU
baik, CM, TD 120/80 mmHg, N 80x/mnt, P 28x/menit dan S 36,5˚C. Bidan memberikan pil
kontrasepsi darurat.
Berapa jam kah maksimal penggunaan alat kontrasepsi pada kasus tersebut?
PEMBAHASAN:
Kontrasepsi darurat adalah cara untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seks yang tidak
menggunakan pengaman. Sering disebut sebagai morning after pill. Pil ini mengandung
hormone yang dapat dikonsumsi wanita setelah melakukan hubungan seks.
Jenis kontrasepsi ini paling efektif Ketika dikonsumsi secepat mungkin setelah hubungan seks,
pil ini berfungsi paling baik jika diminum maksimal 72 jam pertama setelah hubungan seks tanpa
menggunakan pengaman.
SOAL 6. Seorang perempuan, umur 48 tahun datang ke Posyandu dengan keluhan menstruasi
yang sangat banyak. Hasil anamnesis : sering merasa pusing dan lemas, sudah menstruasi
selama 10 hari, siklus haid tidak teratur 2 – 3 bulan, kadang sulit tidur dan gelisah, akseptor
AKDR. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 120/80 mmHg, N 92x/mnt, P 20x/menit dan S
37˚C. Abdomen tidak teraba masa, inspekulo tampak darah mengalir dari OUI.
B. Neoplasia
C. Penggunaan kontrasepsi
D. Infeksi
E. Gangguan hormonal
PEMBAHASAN:
Perhatikan kata kunci pada soal, diantaranya : keluhan (menstruasi yang sangat banyak), umur
(48 tahun), siklus haid (tidak teratus 2-3 bulan), hasil anamnesis (kadang sulit tidur dan gelisah)
merupakan kunci kasus ini adalah perdarahan pada masa perimenopause.
Berikutnya perhatikan hasil pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, abdomen tidak teraba
massa, inspekulo darah mengalir dai OUI, tidak disampaikan adanya darah yang keluar berbau
atau kelainan pada organ genetalia merupakan kunci kasus ini perdarahan, bukan disebabkan
oleh infeksi, neoplasma, maupun karena penggunaan kontrasepsi karena tidak dijelaskan
riwayat perdarahan sebelumnya dengan sebab masih menggunakan kontrasepsi.
Menopause bukan pilihan karena menopause sudah tidak mengalami haid selama satu tahun.
SOAL 7. Seorang perempuan, umur 40 tahun P6A1 datang ke PMB dengan keluhan mengalami
keputihan yang berbau, kurang lebih 1 tahun. Hasil anamnesis : mengalami perdarahan saat
melakukan hubungan seksual. Hasil pemeriksaan : KU pucat, CM, TD 90/60 mmHg, N 88x/mnt,
P 18x/menit dan S 37,6˚C, Hb 7 mg/dl.
A. Histereskopi
B. Histerosalpingomamografi
C. Pap smear
D. Biopsy
E. Kolposkopi
JAWABAN:
Melakukan pemeriksaan panggul dan pap smear secara berkala adalah salah satu cara yang
direkomendasikan untuk mendeteksi dini kanker serviks. Melalui pemeriksaan ini, dapat
mengetahui apakah terdapat kelainan pada sel-sel leher Rahim.
Pemeriksaan pap smear dianjurkan untuk dilakukan setiap 3 tahun pada wanita wanita berusia
21-29 tahun, dan tiap 3-5 tahun pada wanita berusia 30-65 tahun.
Jika hasil pemeriksaan mengarah pada kemungkinan kanker serviks, akan dipastikan dengan
melakukan pemeriksaan lebih lanjut, yaitu kolkoskopi dan biopsi.
SOAL 8. Seorang perempuan, umur 20 tahun P1A1 datang ke PMB dengan keluhan keluar
keputihan berbau dari kemaluanya. Hasil anamnesis : dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Hasil
pemeriksaan : KU pucat, CM, TD 110/70 mmHg, N 90x/mnt, P 24x/menit dan S 38˚C, tampak
keluar cairan kekuningan dari vulva.
Pemeriksaan tambahan apakah yang dapat dilakukan pada kasus diatas untuk menunjang
diagnosa ?
A. Pemeriksaan IVA
C. Pemeriksaan dalam
E. Pemeriksaan inspekulo
PEMBAHASAN:
Kemudian dengan bantuan speculum : melihat permukaan dinding vagina dan serviks (mulut
Rahim) dan secret yang terlihat di dalam vagina ataupun dari serviks.
Kemudian secret vagina tersebut diambil untuk dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan
IVA ataupun pap smear.
SOAL 9. Seorang remaja perempuan, umur 28 tahun P1A0 datang ke PMB ingin ber KB. Hasil
anamnesis : ibu tertarik menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang, saat ini ibu sedang haid
hari ke 5. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 120/80 mmHg, N 80x/mnt, P 24x/menit dan S
36,5˚C. Setelah melakukan konseling klien memilih menggunakan alat kontrasepsi AKDR.
Prosedur apakah yang harus dilakukan bidan sebelum memasang AKDR pada pasien?
A. Pemeriksaan panggul
B. Pemeriksaan urinalis
E. Pemeriksaan payudara
PEMBAHASAN:
SOAL 10. Seorang remaja perempuan, umur 18 tahun datang ke RS dengan keluhan rasa sakit
pada panggul dan perut bagian bawah. Hasil anamnesis : demam tinggi dan keputihan yang
berwarna kuning, gatal, melakukan hububfab seksual secara aktif. Hasil pemeriksaan : KU baik,
CM, TD 120/80 mmHg, N 84x/mnt, P 20x/menit dan S 37,5˚C.
A. Menggunakan kondom
D. Melakukan IVA
PEMBAHASAN:
Penyakit menular Seksual (PMS) atau yang sekarang biasa disebut Infeksi Menular Seksual
(IMS). PMS terjadi karena melakukan hubungan seksual yang tidak aman. Media penularan
penyakit ini melalui suatu cairan seperti cairan vagina, sperma, darah maupun cairan tubuh
lainnya.
Cara penularan : saat melakukan hubungan seksual, berbagi jarum suntik dan menggunakan
berkali kali. Saat sedang hamil, ibu dapat menularkan penyakit ini kepada janinnya.
SOAL 11. Seorang perempuan umur 29 tahun, G2P1A0 dibawa oleh keluarganya ke RS dengan
keluhan pusing dan pandangan kabur, hasil anamnesis dengan keluarga, ibu sedang hamil 8
bulan. Hasil pemeriksaan : TD 170/100 mmHg, N 94x/menit, S 36,7◦C, P 24x/menit. TFU 32 cm,
puki, letak kepala, DJJ (+) 120/menit, pemeriksaan penunjang protein urine (++). Apakah
kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?
PEMBAHASAN:
Preeklampsi berat di tandai dengan gejala – gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan
penglihatan, mual, nyeri epigastrium, dan hiperefleksia. Dari hasil pemeriksaan di dapatkan
Tekanan darah >160/110 mmHg kemudian pemeriksaan penunjang dengan protein urin (++)
sebagai pendukung diagnose dengan preeklampsi berat. Bila keadaan ini tidak segera diobati,
akan timbul kejang atau eklampsi.
SOAL 12. Seorang pasien berumur 26 tahun G1P0A0 datang ke klinik bersalin mengatakan
sejak 2 bulan terakhir tidak mengalami menstruasi. Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah
disetai pengeluaran darah bercak berwarna coklat tua. Hasil pemeriksaan di dapatkan tinggi
fundus uteri sepusat, belum ada pembukaan dan pplano test (+). Apakah kemungkinan diagnosa
pada kasus tersebut?
PEMBAHASAN:
Molahidatidosa atau hamil anggur merupakan salah satu kegawatdaruratan pada kehamilan
trimester I yang ditandai dengan tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan.
SOAL 13. Seorang perempuan dating ke klinik bersalin untuk melakukan control ulang
kehamilan. Ny. A mengatakan mual dan sedikit pusing. Hasil pengkajian di dapatkan HPHT
tanggal 20 Februari 2019. K U baik, TD 110/70 mmHg, nadi 83x/I, respirasi 24x/I dan suhu tubuh
36,40C. Kapankah taksiran persalinan kasus tersebut?
A. 29 November 2019
B. 29 Oktober 2019
C. 27 November 2019
D. 27 November 2020
E. 27 Desember 2019
PEMBAHASAN:
SOAL 14. Seorang perempuan datang ke poskesdes mengatakan ingin suntik TT. Hasil
pengkajian di dapatkan bahwa ia belum pernah mendapatkan imunisasi TT. Berapa kali
perempuan tersebut memerlukan suntik TT untuk melindungi dirinya seumur hidup?
A. Satu kali
B. Dua kali
C. Tiga kali
D. Empat kali
E. Lima kali
PEMBAHASAN:
Untuk melindungi TT seumur hidup atau di kenal dengan TT long, maka seorang perempuan
harus mendapatkan imunisasi TT sebanyak lima kali secara teratur dengan interval pemberian
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
A. 28
B. 30
C. 35
D. 37
E. 40
JAWABAN: C. 35
PEMBAHASAN:
Untuk menentukan IMT rumus yang digunakan adalah BB/(TB)2. IMT normal pada wanita
adalah 18,5-24,99. IMT perempuan tersebut adalah 35 termasuk dalam kelebihan berat badan.
SOAL 16. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu dating ke klinik
bersalin mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan suhu
36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka, presentasi
kepala 2/5, djj 144 x/menit. Berpakah taksiran berat janin perempuan tersebut?
A. 3565 Gram
B. 3556 Gram
C. 3545 Gram
D. 3645 Gram
E. 3654 Gram
PEMBAHASAN:
Rumus untuk menentukan taksiran berat janin adalah (TBJ= (TFU-11) x 155 untuk kepala janin
sudah masuk PAP) sementara untuk kepala janin belum masuk PAP menggunakan rumus
TBJ=(TFU-12) x 155.
SOAL 17. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu datang ke klinik
bersalin mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan suhu
36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka, presentasi
kepala 2/5, djj 144 x/menit. Hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 8 cm, ketuban
(+), presentasi kepala, posisi uuk kanan depan, penurunan H III, moulage tidak ada.
Bagaimanakah imbang feto pelfik klien tersebut?
A. Baik
B. Luas
C. Cukup
D. Kurang
E. Sedang
JAWABAN: A. Baik
PEMBAHASAN:
Imbang feto pelfik pada kasus tersebut adalah baik. Hal ini terlihat dari kemajuan persalinan
yakni pembukaan, presentasi dan penurunan bagian terbawah janin (kepala)
SOAL 18. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu datang ke klinik
bersalin mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan suhu
36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka, presentasi
kepala 2/5, djj 144 x/menit. Hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 6 cm, ketuban
(+), presentasi kepala, posisi uuk kanan depan, penurunan H II, moulage tidak ada. Apakah
kebutuhan fisiologis pada klien tersebut?
B. Support mental
C. Dukungan suami
PEMBAHASAN:
Kebutuhan pada persalinan kala I fase aktif yakni memenuhi nutrisi ibu (minum), menganjurkan
ibu untuk mobilisasi senyaman mungkin dan kebutuhan eliminasi.
SOAL 19. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu datang ke klinik
bersalin mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan suhu
36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka, presentasi
kepala 2/5, djj 144 x/menit. Hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 8 cm, ketuban
(+), presentasi kepala, posisi uuk kanan depan, penurunan H III, moulage tidak ada. Apakah
rencana asuhan untuk persalinan klien tersebut?
PEMBAHASAN:
Observasi kemajuan persalinan di lakukan sesuai dengan lembar partograf yang terdiri dari DJJ
dan nadi setiap 30 menit, TD setiap 2 jam, pembukaan dan menurunan kepala janin setiap 4
jam.
SOAL 20. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu datang ke klinik
bersalin mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan suhu
36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka, presentasi
kepala 2/5, djj 144 x/menit. Hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 8 cm, ketuban
(+), presentasi kepala, posisi uuk kanan depan, penurunan H III, moulage tidak ada. Apakah
prioritas asuhan sayang ibu yang harus dilakukan oleh bidan?
B. Kebutuhan nutrisi
E. Melakukan eliminasi
PEMBAHASAN:
Asuhan sayang ibu yang menjadi prioritas untuk memberikan kenyamanan pada klien adalan
pendampingan. Sehingga dalam proses persalinan, bidan harus mendampingi ibu untuk
memberikan asuhan saying ibu.
SOAL 21. Seorang perempuan umur 26 tahun hamil cukup bulan, datang ke puskesmas dengan
keluhan nyeri di perut yang menjalar kepinggang yang semakin lama semakin sering sejak 5 jam
yang lalu. Hasil anamnesis: keluar lendir campur darah sejak 2 jam yang lalu, ibu merasa tidak
kuat lagi, ibu menangis setiap ada kontraksi. Hasil pemeriksaan: TD: 120/90 mmHg,
Pembukaan: 5 cm, penurunan: Hodge III, terbawah kepala, ketubah utuh. DJJ: 138 x/menit, kuat
dan teratur. Apakah asuhan sayang ibu yang tepat pada kasus tersebut?
D. Memberikan pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang ibu lakukan
E. Mengajarkan teknik relaksasi dengan cara tarik nafas panjang dan dalam saat kontraksi
JAWABAN: E. Mengajarkan teknik relaksasi dengan cara tarik nafas panjang dan dalam
saat kontraksi
PEMBAHASAN:
Rasa nyeri pada saat kontraksi adalah respon alamiah dari tubuh. Dan ambang batas rasa nyeri
masing-masing orang berbeda, sehingga akan menimbulkan reaksi yang berbeda – beda pula
pada ibu bersalin.
Untuk mengatasi nyeri akibat kontraksi pada ibu bersalin kala I adalah dengan membantu
mengajarkan ibu bernafas saat kontraksi, salah satu upaya mengurangi rasa nyeri adalah
dengan teknik nafas panjang dan dalam. Teknik ini terbukti efektif dalam menurunkan intensitas
nyeri.
SOAL 22. Seorang perempuan usia 32 tahun, G2P1A0 baru saja melahirkan bayi secara
spontan di PMB. Hasil anamnesis: ibu merasa lelah. Hasil pemeriksaan: KU baik ,TD 110/80
mmHg, N 70 x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit. Setelah bayi lahir, dikeringkan dan diberikan pada
ibu untuk dilakukan IMD. Bidan melakukan asuhan yang efektif untuk membantu melahirkan
plasenta. Apakah tujuan dari tindakan yang dilakukan Bidan tersebut ?
PEMBAHASAN:
Asuhan yang efektif dalam melahirkan plasenta adalah penatalaksanaan manajemen aktif kala
III, yaitu penyuntikan oksitosin 10 IU pada 1/3 distal paha, penegangan tali pusat terkendali dan
massase uterus. Adapun tujuan dari MAK III adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus yang
efektif
SOAL 23. Seorang perempuan usia 32 tahun, G2P1A0 baru saja melahirkan bayi secara
spontan di PMB. Hasil anamnesis: ibu merasa lelah. Hasil pemeriksaan: KU baik ,TD 110/80
mmHg, N 70 x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit. Setelah bayi lahir, dikeringkan dan diberikan pada
ibu untuk dilakukan IMD. Bidan melakukan asuhan yang efektif untuk membantu melahirkan
plasenta. Bidan melihat tali pusat tampak lebih memanjang, kemudian memindahkan klem 5 cm
di depan vulva. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh Bidan?
B. Menyuntikkan oksitosin 10 IU IM
D. Melahirkan plasenta
E. Masase uterus
PEMBAHASAN:
Pada langkah APN ke 33 dinyatakan pindahkan klem tali pusat berjarak 5-10 cm di depan vulva.
Langkah selanjutnya adalah meletakkan satu tangan pada tepi atas simfisis (untuk mendeteksi
kontraksi, sedangkan tangan yang lain memegang klem untuk menegangkan tali pusat.
SOAL 24. Seorang perempuan usia 33 tahun, P3A0 baru saja melahirkan secara spontan di RS.
Hasil anamnesis: ibu merasa lelah. Hasil pemeriksaan: KU lemah ,TD 110/80 mmHg, N 70
x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit. Setelah bayi lahir, dikeringkan dan diberikan pada ibu untuk
dilakukan IMD. Kemudian plasenta lahir, bidan melakukan masase uterus. Apakah tindakan
selanjutnya pada kasus tersebut ?
D. Beri Oksitosin 10 IU IM
E. Periksa perdarahan
PEMBAHASAN:
Pada langkah APN segera setelah plasenta lahir, lakukan masase dengan meletakkan teapak
tangan di fundus dan lakukan massase dengan gerakan melingkar hingga uterus
berkontraksi.vSetelah itu periksa kedua sisi plasenta (maternal dan fetal) pastikan plasenta telah
dilahirkan lengkap.
SOAL 25. Seorang perempuan umur 32 tahun G3P2A0 datang ke PMB mau melahirkan. Hasil
anamnesis: keluar lendir campur darah sejak 3 jam yang lalu, keluar air-air berbau amis 15 menit
yang lalu, Ibu mempunyai dorongan untuk meneran. Hasil pemeriksaan: pembukaan lengkap,
penurunan Hodge III+, ketuban (-). Kemudian ibu mengatakan ada dorongan kuat untuk
meneran. Terlihat kepala dengan diameter 5 cm di introitus vagina. Apakah tindakan bidan
selanjutnya pada kasus tersebut?
E. Menahan perineum
PEMBAHASAN:
Pada langkah APN persiapan untuk melahirkan bayi: Letakkan handuk bersih (untuk
mengeringkan bayi) dibawah perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter
5-6 cm letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian alas bokong ibu.
SOAL 26. Seorang perempuan usia 28 tahun, G3P2A0 baru saja melahirkan secara spontan di
RS. Hasil anamnesis: ibu merasa kelelahan dan sedikit pusing. Hasil pemeriksaan: KU
lemah ,TD 100/80 mmHg, N 70 x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit, plasenta sudah lahir, kontraksi
uterus lembek, perdarahan +400 cc. Apakah tindakan pertama yang dilakukan pada kasus
tersebut ?
PEMBAHASAN:
Diagnosis pada kasus tersebut adalah atonia uteri. Pada penatalaksanaan atonia uteri, jika
setelah dilakukan masase fundus uteri, uterus tidak berkontraksi maka yang pertama kali
dilakukan adalah evakuasi bekuan darah/ selaput ketuban kemudian diikuti dengan melakukan
kompresi bimanual interna
SOAL 27. Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu datang ke PMB dengan
keluhan nyeri punggung. Hasil anamnesis: ibu merasa tidak nyaman dengan nyeri punggung
yang dialaminya dan cemas menghadapi persalinannya. Hasil pemeriksaan : TD 140/90 mmHg,
P: 24x/menit, TFU : 30 cm, terbawah kepala, belum masuk PAP. DJJ: 140 x/menit, kuat dan
teratur. Apakah penyebab keluhan pada kasus tersebut ?
PEMBAHASAN:
Hormon progesteron dan hormon relaksin menyebabkan relaksasi jaringan ikat dan otot– otot.
proses relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul untuk meningkatkan kapasitasnya
sebagai persiapan proses persalinan, tulang pubis melunak menyerupai tulang sendi,
sambungan sendi sacrococcigus mengendur membuat tulang coccigis bergeser ke arah
belakang sendi panggul yang tidak stabil, pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit punggung
bawah.
SOAL 28. Seorang perempuan usia 28 tahun, G2P1A0 hamil 32 minggu datang ke PMB dengan
keluhan BAB keras. Hasil anamnesis: ibu merasa tidak nyaman dengan keadaannya. Hasil
pemeriksaan: KU baik ,TD 100/80 mmHg, N 78 x/menit, S 36,5 0C, P 24 x/menit. TFU: 33 cm,
puka, terbawah kepala, belum masuk PAP. DJJ: 138 X/menit, kuat dan teratur. Apakah
penyebab keluhan pada kasus tersebut ?
PEMBAHASAN:
Konstipasi ibu hamil terjadi akibat peningkatan produksi progesteron yang menyebabkan tonus
otot polos menurun, termasuk pada sistem pencernaan, sehingga sistem pencernaan menjadi
lambat. Motilitas otot yang polos menurun dapat menyebabkan absorpsi air di usus besar
meningkat sehingga feses menjadi keras
SOAL 29. Seorang perempuan hamil 32 minggu datang ke rumah sakit dengan keluhan
perdarahan di gusi. Hasil anamnesis: gusi berdarah saat menggosok gigi, bahkan berdarah
tanpa sebab apapun, warna darah merah segar. Hasil pemeriksaan: TD: 110/70 mmHg, S:37 C,
tampak bercak kebiruan berupa memar pada paha, betis dan lengan ibu.
A. Hasil uji pembekuan darah menunjukkan tidak adanya bekuan darah setelah 4 menit
PEMBAHASAN:
Dari data didapatkan bahwa ibu mengalami Gangguan pembekuan darah. Dengan gejala
utama: Perdarahan warna merah segar, Hasil uji pembekuan darah menunjukkan tidak
adanya bekuan darah setelah 7 menit, Rendahnya faktor pembekuan darah, fibrinogen,
trombosit, fragmentasi sel darah merah.
Penyulit lain yang mungkin timbul: Perdarahan gusi, Memar bawah kulit dan Perdarahan
dari tempat suntikan dan jarum infus.
Jadi, dari pilihan jawaban yang tersedia jawaban yang benar adalahnya rendahnya kadar
fibrinogen.
SOAL 30. Seorang perempuan usia 28 tahun, G3P2A0 baru saja melahirkan secara spontan di
PMB. Hasil anamnesis: ibu merasa kelelahan dan sedikit pusing. Hasil pemeriksaan: KU
lemah ,TD 100/80 mmHg, N 70 x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit, plasenta sudah lahir, kontraksi
uterus lembek, perdarahan +400 cc. Setelah dilakukan eksplorasi dan Kompresi bimanual
interna, uterus masih belum berkontraksi. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan pada
kasus tersebut ?
A. Rujuk
PEMBAHASAN:
Pada penatalaksanaan atonia uteri, jika setelah dilakukan masase fundus uteri, uterus tidak
berkontraksi maka yang pertama kali dilakukan adalah evakuasi bekuan darah/ selaput ketuban
kemudian diikuti dengan melakukan kompresi bimanual interna. KBI maksimal dilakukan selama
5 menit. Jika uterus masih bellum berkontraksi maka ajarkan keluarga KBE, keluarkan tangan
danberi ergometrin 0,2 mg IM.
SOAL 31. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang ke PMB diantar suaminya dengan
keluhan terlambat haid sejak 7 hari yang lalu dan selama 2 hari ini merasa mual saat di pagi hari,
sempat melakukan pemeriksaan kehamilan mandiri dan hasilnya positif. HPHT: 19 – 5 – 2020.
Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 84 x/ menit, P 18 x/menit, 36,7°C. wajah sedikit pucat,
Abdomen tidak ada pembesaran Abnormal, plano test (+). Apa yang paling tepat pada kasus
tersebut?
Mual muntah di pagi hari / morning sicknesss merupakan ketidaknyaman yang sering di alami
oleh ibu hamil. Ketidaknyaman ini adalah hal fisiologis yang di pengaruhi oleh perubahan
hormone dan akan menghilang dengan bertambhnya usia kehamilan.
SOAL 32. Seorang perempuan berusia 30 tahun , G3P2A0, UK 9 bln, datang ke PMB dengan
keluhan mules pada perut makin sering dan kuat sejak 8 jam yag lalu. Keluhan disertai keluar
lendir kemerahan, mules pada perut menjalar ke pinggang, KU baik, Composmentis, TD 110/70
mmHg, N 88x/menit, Suhu 36,80C, Palp.: TFU 34 cm, kep. 2/5, his teratur dan kuat 4/10’/50”,DJJ
+ (140x/mnt) teratur. Terdapat tanda gejala kala II, Hasil PD : Ø lengkap, ketuban (+), kep. HIII,
denominator UUK ka. Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Pemasangan Kateter
B. Pimpin Meneran
C. Drip Oksitosin
D. Amniotomi
E. Episiotomi
JAWABAN: D. Amniotomi
PEMBAHASAN:
Seperti yang terdapat pada panduana asuhan persalinan normal, Asuhan yang diberikan ketika
didapatkan seorang ibu bersalin dengan adanya tanda gejala kala II dan memastikan
pembukaan lengkap yang disertai ketuban masih utuh, maka asuhan yang paling tepat untuk
dilakukan adalah melakaukan Amniotomi yang merupakan tindakan memecah lapisan ketuban
guna mempercepat proses persalinan.
SOAL 33. Seorang perempuan umur 32 tahun dengan keluhan kedua payudara terasa nyeri
sejak 1 hari yang lalu. Kedua payudara terasa tegang,nyeri saat tersentuh pakaian,dan badan
meriang. Klien memiliki bayi berusia 10 minggu, ASI eksklusif tidak dapat diberikan karena ibu
bekerja dan di tempat kerja tidak tersedia pojok ASI sehingga tidak bisa pompa ASI. TD: 130/80
mmHg, S : 38,5°C, N : 88x/menit, P : 22x/menit. payudara tampak penuh dan tegang
kemerahan, dan nyeri tekan. Apa edukasi yang paling tepat pada keadaan tersebut?
A. Perawatan
B. Kompres hangat
C. Tehnik menyusui
D. Tehnik pengosongan
PEMBAHASAN:
Payudara yang tegang,penuh, serta munculnya kemerahan meupakan tanda dari mastitis yaitu
peradangan pada payudara. Dimana keadaan ini disebabkan oleh sumbatan saluran susu yang
berlanjut.hal ini disebabkan karena pengeluaran ASI yang tidak efektif. Sehingga hal pdrtama
yang tepat untuk dilakukan adalah pengosongan payudara untuk mengurangi rasa nyeri dan
penuh pada payudara.
SOAL 34. Seorang perempuan, umur 20 tahun, P1A0, nifas hari ke-7. , dirawat di RS karena
mengeluh nyeri pada luka jahitan dan demam. KU tampak kesakitan, TD 100/60 mmHg, N 90
x/menit, S 38,8°C, P 20 x/menit, conjungtiva merah mud. Kontraksi baik, TFU 3 jari diatas
symphisis, lokea berbau, jahitan basah, terdapat tanda kemerahan di sekitar jahitan. Apa kondisi
yang paling mungkin terjadi pada kasus tersebut?
PEMBAHASAN:
Infeksi kala nifas adalah infeksi peradangan pada semua alat genetalia pada masa nifas oleh
sebab apapaun dengan ketentuan meningkatnya suhu badan melebii 38° C tanpa menghitung
hari pertama dan berturut-turut selama 2 hari. C tanpa menghitung hari pertama dan berturut-
turut selama 2 hari. Berdasarkan bentuknya infeksi nifas bisa terbatas pada perineum, vulva,
vagina, serviks dan endometrium. Bila dilihat dari tnda gejala yang dialami pasien merupakan
infeksi yang terjadi pada perineum.
SOAL 35. Seorang perempuan umur 28 tahun, G2P1A0 hamil 3 bulan datang ke PMB dengan
keluhan pusing dan mudah lelah pada saat melakukan aktivitas. Hasil pemeriksaan KU: baik,
konjungtiva tampak anemis, TD 100/60mmHg, N 88x/menit, S 36,8°C, P 20x/menit, TFU 12 cm,
pemeriksaan penunjang HB 9,5gr/dl. Apakah penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?
PEMBAHASAN:
Anemia dalam kehamilan dapat terjadi karena perubahan fisiologi selama kehamilan, akibat dari
penurunan jumlah sel darah merah yaitu konsentrasi Hb <11 gr/dl pada trimester I dan III
kehamilan dan Hb < 10,5 gr/dl pada trimester II. Penatalaksanaan lakukan deteksi dini dengan
cara memeriksa kadar HB pada Trimester I dan III, jika ditemuka anemia pada trimester I berikan
berikan tablet asam folat 50 μg/hari, vit B6 , vit C.
SOAL 36. Seorang perempuan berumur 31 tahun G3P2A0 hamil 9 bulan datang ke PMB
dengan keluhan mules semakin sering dan lama. Hasil anamnesa ibu sudah merasakan mules
sejak 4 jam yang lalu dan mengeluarkan cairan dari kemaluanya tapi bukan air kencing sejak 1
jam yang lalu. Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5°C, P: 20x/menit, TFU
32 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, DJJ(+) 152x/menit. PD: pembukaan lengkap,
effacement 100%, ketuban (-), bagian terbawah janin kepala, bagian terdahulu UUK, molage (-),
bidang hodge II. Setelah dilakuakn pimpinan persalinan selama 15 menit kepala sudah keluar
akan tetapi bahu tidak kunjung keluar dan tidak melakukan putar paksi. Apakah diagnosis dari
kasus di atas?
A. Distosia
B. Distosia Bahu
C. Distosia Kepala
D. Persalalinan lama
E. Persalinan Memanjag
PEMBAHASAN:
Distosia bahu dapat dikenali apabila didaptkan adanya: kepala bayi sudah keluar tetapi bahu
tertahan dan tidak dapat dilahirkan, kepala bayi sudah lahir, tetapi menekan vulva dengan
kencang, dagi tertarik dan menekan perineum, traksi pada kepala tidak berhasil melahirkan bahu
yang tetap tertahan di kranial simfisis pubis.
SOAL 37. Seorang perempuan berumur 31 tahun G3P2A0 hamil 9 bulan datang ke PMB
dengan keluhan mules semakin sering dan lama. Hasil anamnesa ibu sudah merasakan mules
sejak 4 jam yang lalu dan mengeluarkan cairan dari kemaluanya tapi bukan air kencing sejak 1
jam yang lalu. Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5°C, P: 20x/menit, TFU
32 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, DJJ(+) 152x/menit. PD: pembukaan lengkap,
effacement 100%, ketuban (-), bagian terbawah janin kepala, bagian terdahulu UUK, molage (-),
bidang hodge II. Setelah dilakuakn pimpinan persalinan selama 15 menit kepala sudah keluar
akan tetapi bahu tidak kunjung keluar dan tidak melakukan putar paksi. Langkah awal apakah
yang dilakukan bidan pada kasus tersebut?
PEMBAHASAN:
Distosia bahu adalah kegagalan persalinan bahu setelah kepala lahir, dengan mencoba salah
satu metode persalinan bahu. Dalam penangan distosia bahu diperlukan seorang asisten untuk
membantusehingga bersegeralah minta bantuan baru kemuadian melakuakn manuver
pertolongan distosia bahu seperti manuver mc.robert, rubin, masanti, dan woods.
SOAL 38. Seorang perempuan berumur 31 tahun G3P2A0 hamil 9 bulan datang ke PMB
dengan keluhan mules semakin sering dan lama. Hasil anamnesa ibu sudah merasakan mules
sejak 4 jam yang lalu dan mengeluarkan cairan dari kemaluanya tapi bukan air kencing sejak 1
jam yang lalu. Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5°C, P: 20x/menit, TFU
32 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, DJJ(+) 152x/menit. PD: pembukaan lengkap,
effacement 100%, ketuban (-), bagian terbawah janin kepala, bagian terdahulu UUK, molage (-),
bidang hodge II. Setelah dilakuakn pimpinan persalinan selama 15 menit kepala sudah keluar
akan tetapi bahu tidak kunjung keluar dan tidak melakukan putar paksi.setelah dilakukan
maneuver mc.robert bayi lahir dengan selamat. Komplikasi apa yang mungkin muncul terhadap
ibu pada kasus tersebut?
A. Trauma persalinan
B. Robekan perineum
D. Perdarahan persalinan
PEMBAHASAN:
Komplikasi yang mungkin muncul pada ibu pada pertolongan persalinan dengan distosia bahu
adalah robekan perineum dan vagina yang luas. Hal ini disebabkan karena bahu menjadi bagian
terbesar pada kasus ini sehingga adanya beberapa tindakan tambahan manuver peralinan yang
apada akhirnya berakibat pada robekan perineum dan vagina yang luas
SOAL 39. Seorang perempuan umur 30 tahun dengan keluhan kedua payudara terasa nyeri dan
panas sejak 2 hari yang lalu. Dari anamnesis ibu mempunyai bayi yang berusia 2 minggu dan
jarang menyusui bayinya karena malas dan bayinya sering tidur. Dari pemeriksaan didapatkan
hasil . TD : 130/80 mmHg, S : 38,8°C, N : 90x/menit, P : 22x/menit. Payudaramengkilap dan
kemerahan, terdapat benjolan lunak dan berisi nanah di kedua payudara, payudara nampak
tegang. Apa diagnosis pada kasus tersebut?
A. Abses Payudara
B. Mastitis infeksiosa
C. Bendungan Payudara
E. Bendungan Payudara
PEMBAHASAN:
Abses payudara adalah benjolan pada payudara yang berisi nanah. Abses payudara biasanya
disebabkan oleh infeksi. Penyakit ini sering dialami oleh ibu menyusui.
SOAL 40. Seorang perempuan umur 30 tahun dengan keluhan kedua payudara terasa nyeri dan
panas sejak 2 hari yang lalu. Dari anamnesis ibu mempunyai bayi yang berusia 2 minggu dan
jarang menyusui bayinya karena malas dan bayinya sering tidur. Dari pemeriksaan didapatkan
hasil . TD : 130/80 mmHg, S : 38,8°C, N : 90x/menit, P : 22x/menit. Payudara mengkilap dan
kemerahan, terdapat benjolan lunak dan berisi nanah di kedua payudara, payudara nampak
tegang. Apa yang menjadi faktor penyebab pada kasus tersebut?
D. Putting rusak
E. Putting lecet
JAWABAN:
Abses Payudara disebabkan oleh bakteri yang umum ditemukan pada kulit normal
yaitu Staphylococcus aureus. Infeksi terjadi khusunya pada ibu menyusui, dimana bakteri
masusk melalui kulit yang rusak pada awal menyusui.
SOAL 41. Seorang perempuan umur 28 tahun. Datang ke PMB pada tanggal 25 Juni 2020
denga n keluhan mual muntah, Haid terakhir 8 Mei 2017. HCG Urin (+). Rencana tindakan yang
paling tepat pada kasus tersebut?
A. Istirahat baring
PEMBAHASAN:
Ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel pada dinding uterus, tubuh akan memproduksi
hormon human chorionic gonadotropin (HCG). Hal inilah yang diduga menyebabkan mual. Jadi,
rasa mual yang muncul merupakan pertanda bahwa tubuh sedang memproduksi hormon yang
dibutuhkan untuk kehamilan. Jika tidak diatasi maka dapat menyebabkan kehilangan cairan atau
dehidrasi. Maka dari itu meskipun ibu mengalami mual muntah, ibu tersebut harus tetap
mengkonsumsi makanan dan minuman agar tidak mempengaruhi pada janin. Dengan
caramenganjurkan makan sedikit tapi sering, serta makanan hangat.
SOAL 42. Seorang Perempuan Umur 30 tahun dengan riwayat abortus 3 kali. Sekarang
mengalami perdarahan yang tidak kunjung berhenti sejak mulai haid sampai sekarang.
Perdarahan telah terjadi selama 12 hari dengan sifat darah banyak, disertai nyeri pada perut
yang terus-menerus. Ia sekarang merasa sering pusing dan mudah berkunang- kunang. Dari
pemeriksaan VT dijumpai adanya masa uterus, padat dan berbenjol-benjol. Hasil Pemeriksaan
tersebut, maka diagnosis pada kasus tersebut adalah ?
A. Myoma Uteri
B. Molla hidatidosa
C. Abortus Habitualis
D. Kehamilan Ektopik
E. Kista
SOAL 43. Seorang perempuan Umur 30 tahun P3A0, masa Nifas 7 hari dengan keluhan demam
sejak 2 hari yang lalu, persalinan ditolong oleh dukun, datang ke BPM hasil anamnesis demam,
pusing dan badan terasa lemas, PPV cairan berbau. Hasil pemeriksaan TD: 100/70 mmHg, S:
39°C, N:100x/menit, P:28x/menit. Apa Diagnosa pada kasus tersebut ?
B. Infeksi Puerpuralis
E. HPP
PEMBAHASAN:
Infeksi puerpuralis : infeksi ibu nifas ditandai suhu ≥ 38 0C, lokhea berbau, masain kubasi 2 hari
dalam 10 hari pertama post partum, disebabkan oleh bakteri yang berada di dalam usus dan
jalan lahir.
SOAL 44. Seorang Perempuan usia 38 tahun datang ke PMB bersama suaminya. Pasien
mengatakan ingin ber KB, hasil anamnesis bidan yaitu pasien mempunyai 4 orang anak,
mempunyai riwayat Hipertensi TTV : TD= 140/80 mmHg, N= 80 x/menit, RR= 20 x/menit, S=
36,5℃. Alat Kontrasepsi apakah yang cocok untuk wanita tersebut?
A. Suntik 3 Bulan
B. Kalender
C. IUD
D. MOW
E. Pil
JAWABAN: D. MOW
PEMBAHASAN:
MOW merupakan kontrasepsi penutup terhadap kedua sel telur kanan dan kiri. Prosedur ini juga
akan menghalangi sperma ke tuba falopi. Sebagai salah satu metode KB yang bersifat
permanen, tubektomi terbukti sangat efektif, namun tidak memengaruhi siklus menstruasi.
SOAL 45. Seorang Perempuan Usia 23 tahun, datang ke PMB pada tanggal 25 Juni 2020,
dengan keluhan mual muntah, dan terlambat Haid selama 16 hari. Haid terakhir adalah 12
Februari 2020. Dari hasil pemeriksaan laboratorium HCG dinyatakan positip hamil. Kapan
Tafsiran Persalinan pada wanita tersebut?
A. 18 – 11 – 2020
B. 19 – 11 – 2020
C. 19 – 11 – 2021
D. 20 – 11 – 2020
E. 21 – 11 – 2021
JAWABAN: B. 19 – 11 – 2020
PEMBAHASAN:
Patokan menentukan tafsiran persalinan yaitu dari HPHT pasien. Dengan rumus jika bulan april
sampai desember maka rumusnya : +7 -3 +1. Jika bulan HPHT pasien mulai Januari sampai
Maret maka rumusnya : +7 +9. Maka kita sudah dapat memperkirakan kapan pasien tersebut
mengalami persalinan. Pada kasus ini adalah 19 – 11 – 2020.
SOAL 46. Seorang Perempuan usia 27 tahun, G1P0A0 datang ke PMB bersama suami dengan
keluhan mules mau melahirkan. 3 jam kemudian pasien telah melahirkan secara spontan. Hasil
pemeriksaan TTV : TD= 120/80 mmHg, N=80 x/menit, RR=20 x/menit, S= 36,7 ℃. Saat Kala III,
plasenta masih belum ada tanda-tanda pelepasan. Tindakan apakah yang harus dilakukan pada
ibu tersebut?
A. Manual Plasenta
B. KBI
C. Masase Uterus
D. Merujuk
E. Kuretase
PEMBAHASAN:
Kala III merupakan kala yang dimana saat lahirnya Plasenta, yaitu dengan penanganan tali
pusat terkendali. Namun jika Plasenta masih belum lepas maka melakukan manajemen
pelepasan tali pusat secara Manual atau disebut juga dengan Manual Plasenta.
SOAL 47. Seorang Perempuan Usia 36 tahun, G1P0A0. pada saat kala III setelah plasenta lahir
lengkap terjadi perdarahan, kontraksi lembek serta TFU sulit ditentukan. Hasil pemeriksaan tidak
ada robekan jalan lahir, kandung kemih kosong. Diagnosa yang terjadi pada kasus ini adalah
A. Ruptur Uteri
B. Atonia Uteri
C. Inversio Uteri
D. Retensio Plasenta
E. Plasenta Previa
PEMBAHASAN:
Kala III merupakan kala lahirnya plasenta. Jika plasenta sudah lahir maka kita memantau
kontraksi uterus dengan cara masase. Akan tetapi jika saat memantau kontraksi uterus ternyata
kontraksi tidak baik, terjadi perdarahan, tidak terdapat luka jahitan, maka dapat disimpul bahwa
diagnose pasien Atonia uteri yaitu kontraksi uterus yang sangat lemah.
SOAL 48. Seorang Perempuan datang ke PMB pada tanggal 25 Juni 2020 Jam 10.00 WIB,
dengan keluhan mengeluarkan cairan per vagina berupa lendir bercampir darah sejak 3 jam
yang lalu. Bidan melakukan PD mendapatkan hasil pembukaan 6 cm, H 2, let kep, selaput
ketuban (+), His : 4 /10’/40”. Diagnosa apa yang tepat untuk ibu tersebut?
E. Inpartu Kala 1
PEMBAHASAN:
Pada persalinan terdapat 4 kala. Pada kasus ini kita kunci dari pembukaan serviknya yaitu
pembukaan 6 cm. Pada kala 1 dibagi menjadi 2 yaitu kala 1 fase laten dan ala 1 fase aktif. Yang
di maksud kala 1 Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar delapan
jam. Dan kala 1 Fase aktif: pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar
enam jam. Pada tahap ini ibu akan merasakan kontraksi yang terjadi tiap 10 menit selama 20-30
detik. Pada kasus ini yaitu kala 1 fase aktif dikarnakan pembukaan 6 cm.
SOAL 49. Seorang Perempuan Usia 22 tahun G1P0A0, UK 40 minggu, datang ke PMB dengan
riwayat DM. Saat ini sedang dalam proses persalinan kala II. Setelah kepala janin lahir, tidak
terjadi putar paksi luar. Diagnosa untuk ibu tersebut adalah…
A. Partus Lama
B. Partus Presipitatus
D. Distosia Bahu
E. Partus sirotinus
PEMBAHASAN:
Kepala sudah lahir tetapi tidak dapat ptar paksi luar ditambah dengan ibu tersebut riwayat DM.
Pada ibu yang DM maka akan melahirkan bayi besar. Bayi besar akan sulit mengalami putar
paksi luar. Maka dari itu di sebut dengan distosia bahu yaitu Persalinan sulit yg ditandai adanya
hambatan kemajuan dalam persalinan.
SOAL 50. Seorang Perempuan umur 30 tahun baru saja melahirkan anak pertama tanggal 17
Juli 2007 jam 13.00 WIB, jenis kelamin perempuan, BB 3900 gram, keadaan waktu lahir
menangis dengan kuat. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap dan sudah dilakukan
masase. Perempuan tersebut mengalami robekan jalan lahir sampai dengan otot perineum.
Asuhan yang utama dilakukan oleh bidan adalah?
A. Melakukan Masas Uterus
B. Mengukur TFU
C. Memantau Pedarahan
D. Memeriksa Plasent
E. Menjahit Laserasi
PEMBAHASAN:
Robekan Perineum terdapat 4 derajat. Derajat 1 yaitu Mukosa vagina, Komisura Posterior.
Derajat 2 yaitu Muksa vagina, Komisura Posterior, kult perineum, otot perineum. Derajat 3 yaitu
Mukosa Vagina, Komisura Posterior, Kulit perineum, otot perineum, otot spinter ani. Derajat 4
yaitu Mukosa Vagina, Komisura Posterior, Kulit perineum, otot perineum, otot spinter ani sampai
dengan dinding depan rectum. Dalam hal ini pasien mengalani robekan pada otot perineum,
berarti pasien masuk pada derajat 2 dan asuhan yang utama yaitu menjahit laserasi agar tidak
terjadi perdarahan.