Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah

pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh

pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau

diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dalam melakukan tugas dan fungsinya, seorang ASN perlu di manajemen. Manajemen

ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional,

memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik

korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Berdasarkan Undang – undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik

serta perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi – fungsi ASN ini harus dilakukan dengan

penuh tanggung fungsinya tersebut, ASN diharapkan mampu menerapkan nilai dasar

ANEKA sebagai bentuk tanggung jawabnya, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Penerapan ANEKA ini diharapkan mampu

meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada publik. Penerapan ANEKA ini

diharapkan dapat dilakukan oleh semua ASN di instansi pemerintah terutama yang

terkait langsung dengan pelayanan publik termasuk di lingkup UPT Rumah Sakit Mata

NTB.

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat akan pengetahuan

khususnya dalam bidang kesehatan yaitu gizi semakin meningkat. Masyarakat mulai

menyadari adanya keterkaitan antara makanan dengan penyakit. Berbagai metode

dilakukan dalam penyampaian informasi tersebut salah satunya dengan melakukan

konseling gizi. Sebagai nutrisionis di rumah sakit, salah satu tugas pokok dan fungsinya

adalah melakukan konseling.. Dalam memberikan konseling gizi pada pasien rawat

rawat jalan yang tepat, cepat, dan akurat di rumah sakit perlu ditanamkan nilai-nilai

dasar ANEKA.
1
Laporan ini akan difokuskan pada pemberian informasi terkait kesehatan pasien

khususnya masalah gizi dan makanan melalui konseling. Pemberian konseling tersebut

diperuntukkan bagi pasien pasien rawat jalan.

Dari masalah tersebut, penulis akan menyusun rancangan kegiatan untuk

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen

mutu dan anti korupsi (ANEKA) dalam memberikan konseling dengan inovasi yang

efektif dan efisien. Kegiatan tersebut akan diaktualisasikan selama satu bulan ke depan

sebagai langkah awal bagi penulis dalam berkontribusi untuk meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan.

2. Tujuan

Tujuan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di

Rumah Sakit Mata NTB adalah sebagai berikut :

1. Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara yang beretika dan profesional, yang

mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan publik di lingkungan

Rumah Sakit Mata Provinsi NTB

2. Menjadikan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,

komitmen mutu dan anti korupsi) sebagai solusi dalam meningkatkan mutu

pelayanan khususnya dalam melakukan konseling gizi bagi pasien rawat jalan.

3. Meningkatkan pemahaman pasien terhadap konseling gizi rawat jalan di Rumah

Sakit Mata NTB dengan media Informasi dan Tekhnologi (IT).

4. Memberikan bimbingan konseling agar pasien mampu mengatur diet makanan

yang dikonsumsi sehari-hari di rumah sesuai dengan penyakitnya ketika sudah

pulang dari Rumah Sakit.

5. Sebagai bentuk penyelesain tugas akhir dalam mengikuti kegiatan prajabatan

golongan II dan III tahun 2019.

2
3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup untuk kegiatan aktualisasi ini adalah tugas jabatan dan fungsi

pokok sesuai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Dalam penulisan ini, hal yang dibahas

adalah kegiatan aktualisasi sesuai dengan SKP dan akan diaktualisasikan ke dalam

nilai-nilai dasar ANEKA.

Berdasarkan SKP Nutrisionis Terampil terdapat beberapa poin kegiatan yang

menjadi penilaian angka kredit SKP salah satunya adalah melakukan pelayanan

konseling gizi rawat jalan, maka kegiatan yang akan dilakukan oleh Ahli Gizi dalam

menerapkan aktualisasi tersebut adalah :

1. Membangun dasar konseling gizi

2. Menggali permasalahan dengan pengkajian gizi

3. Menegakkan diagnosis gizi

4. Melakukan rencana intervensi gizi

5. Memperoleh komitmen dengan pasien

6. Monitoring dan evaluasi

Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan selama 30 hari di rumah sakit mulai dari

tanggal 4 juli sampai dengan 2 agusutus 2019

3
BAB II

PENETAPAN ISU

1. Identifikasi Isu

Isu adalah sebuah masalah yang muncul pada sebuah instansi akibat dari

kesejangan antara realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan para

stakeholder). Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang

muncul pada instansi kerja penulis, yaitu di bagian pelayanan gizi rawat jalan di

Rumah Sakit Mata NTB. Isu muncul dari berbagai sumber, yaitu : 1). Hasil observasi

dan pengalaman penulis selama masa percobaan (CPNS), 2). Tugas pokok dan fungsi

penulis sebagai Nutrisionis dan 3). Sasaran Kinerja Pegawai.

Beberapa isu muncul dari sumber di atas kemudian di inventarisir dengan

mengkategorikannya ke dalam tiga prinsip ASN yaitu : 1) Manajemen ASN, 2)

Pelayanan Publik,dan 3) Whole of Government (WoG). Langkah selanjutnya adalah

mengkonsultasikan isu yang telah teridentifikasi kepada rekan sejawat, coach, dan

mentor, kemudian dapat dianalisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah core

issue.

Berdasarkan alur tersebut, maka didapatkan isu yang telah diidentifikasi dan

terkategorisasi dengan prinsip ASN, sebagai berikut :

1. Belum lengkapnya pengisian antropometri pasien pada ruang AP

2. Belum optimalnya pelayanan konseling gizi pada pasien rawat jalan

3. Belum adanya jadwal pengambilan makanan untuk diet pasien rawat inap di

UPT Rumah Sakit Mata NTB dari Rumah Sakit Siti Hajar

4. Belum adanya Dapur Gizi untuk Manajemen Penyelenggaraan Makanan

5. Kurangnya koordinasi Dokter DPJP dengan Petugas Gizi

2. Analisis dan Pemilihan Isu

Penetapan isu strategis yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi ini

memerlukan suatu pemilihan isu. Pemilihan isu dilakukan dengan memberikan

penilaian dan skala prioritas untuk setiap isu yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Analisis pemilihan isu yang digunakan dalam kegiatan ini adalah menggunakan alat
4
bantu penetapan kriteria kualitas isu. Kriteria yang digunakan adalah APKL (Aktual,

Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan).

Berdasarkan definisi operasional isu yang telah ditetapkan, akan

menggambarkan kesenjangan antara kondisi realita dan kondisi ideal yang diharapkan

stakeholder. Hasil penilaian berdasarkan alat bantu penetapan criteria APKL dapat

dilihat pada table berikut.

Tabel 1. Hasil Penetapan Kualitas Isu dengan APKL


Kriteria APKL Total
No Isu Rangking
A P K L Skor
1 Belum lengkapnya pengisian 4 4 3 4 15 2
antropometri pasien pada ruang
AP
2 Belum optimalnya pelayanan 5 5 4 4 18 1
konseling gizi pada pasien rawat
jalan
3 Belum adanya jadwal 3 3 2 4 12 4
pengambilan makanan untuk
diet pasien rawat inap di UPT
Rumah Sakit Mata NTB dari
Rumah Sakit Siti Hajar

4 Belum adanya Dapur Gizi untuk 3 4 3 3 13 3


Manajemen Sistem
Penyelenggaraan Makanan
Rumah Sakit
5 Kurangnya koordinasi Dokter 3 3 2 3 11 5
DPJP dengan Petugas Gizi

Keterangan Tabel :

A : Aktual

P : Problematik

K : Kekhalayakan

L : Kelayakan

3. Dampak isu

Dampak yang akan terjadi jika isu tidak segera dipecahkan maka pemahaman

pasien terhadap konseling gizi yang diberikan rendah dimana tujuan dari konseling

gizi tidak tercapai yaitu pasien mampu mengatur makan-makanan yang dikonsumsi

sehari-hari di rumah ketika sudah pulang dari Rumah Sakit.

Disamping itu Rumah Sakit Mata merupakan rumah sakit khusus yang

melayani bagian kesehatan mata dimana salah satu jenis konsultasi gizi yang sering di

5
tangani yaitu pasien dengan penyakit Diabetes Melitus. Dimana Diabetes mellitus

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap salah satu penyakit mata yaitu katarak.

Sehingga membutuhkan pelayanan gizi yang optimal salah satunya dengan konseling

gizi agar pasien dapat mengetahui jenis diet yang dianjurkan sehingga gula darah

pasien dapat stabil.

4. Gagasan pemecahan isu

Pemecahan isu yaitu “Peningkatan pelayanan konsultasi gizi rawat jalan

melalui media informasi dan teknologi (IT) di Rumah Sakit Mata NTB ” diperlukan

suatu rangkaian kegiatan yang mampu menyelesaikan isu tersebut. Untuk

melaksanakan rangkaian kegiatan penyelesaian isu, perlu dilakukan implementasi

nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Adapun berbagai kegiatan yang dilakukan untuk

menyelesaikan isu diatas adalah :

7. Melakukan Konsultasi dengan mentor dan kepala instalasi gizi

8. Menyiapkan media konseling gizi berbasis IT (video)

9. Membangun dasar konseling gizi

10. Menggali permasalahan dengan pengkajian gizi

11. Menegakkan diagnosis gizi

12. Melakukan rencana intervensi gizi

13. Memperoleh komitmen dengan pasien

14. Monitoring dan evaluasi

6
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

1. Deskripsi organisasi

a. Nama organisasi

Struktur Organisasi Rumah Mata Nusa Tenggara Barat ditetapkan berdasarkan

Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 29 Tahun 2018 tentang

Pembentukan Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas-Dinas Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Badan

pada Badan-Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, sebagai berikut :

Gambar 1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat

7
b. Visi Misi dan Nilai Organisasi

Visi

Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Mata yang professional, terjangkau dan

berkualitas.

Misi

1. Meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mata

2. Meningkatkan kualitas tenaga medis dan non medis yang professional

3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mata melalui pemberian layanan

yang comprehensive, bermutu, professional dan beretika

4. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mata yang berorientasi pada

perkembangan teknologi medis terkini

c. Tugas pokok dan fungsi organisasi

1. Tugas Pokok

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 29 Tahun

2018 tentang Pembentukan Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas-Dinas Daerah dan Unit

Pelaksana Teknis Badan pada Badan-Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat adalah salah satu unit kerja di lingkungan

Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat

di bidang pelayanan kesehatan mata

2. Fungsi

Direktur Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat mempunyai tugas memimpin,

membina dan mengkoordinasikan, mengawasi serta melaksanakan pengendalian ter-

hadap pelaksanaan tugas dan fungsi Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat sesuai

8
PeraturanPerundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas pokok di-

rektur Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan fungsi sebagai

berikut:

a. Penyiapan bahan Penyiapan bahan rumusan kebijakan strategis dibidang

kesehatan mata;

b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis dibidang kesehatan mata;

c. Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan mata;

d. Penyiapan bahan pelaksanaan administrasi dibidang kesehatan mata;

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang

tugas;

d. Kedudukan Penulis dalam Struktur Organisasi

Kedudukan penulis di UPT Rumah Sakit Mata NTB adalah sebagai

Nutrisionis Terampil dengan kualifikasi diploma tiga gizi berada dibawah Kasi

penunjang kemudian Kepala Instalasi Gizi

e. Tugas Pokok dan Fungsi Penulis

Tugas Pokok : Melaksanakan Asuhan Gizi pada pasien rawat jalan.

Fungsi :

1. Membuat konsep jadwal ahli gizi di poliklinik gizi rawat jalan jadwal

penyuluhan materi Gizi untuk instalasi PKRS.

2. Melaksanakan konsultasi / penyuluhan dan rujukan gizi pada pasien rawat

jalan.

3. Menghubungi ahli gizi yang bertugas sesuai jadwal tugasnya.

4. Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan pelayanan gizi rawat jalan

secara berkala (Bulanan & Tahunan)

5. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pelayanan asuhan Gizi di poliklinik

rawat jalan agar sesuai dengan standar asuhan gizi.

6. Menjalin kerjasama yang baik dengan tenaga gizi dan tim kesehatan lain di

instalasi Gizi.

9
2. Nilai - Nilai Dasar Profesi ASN

Menurut undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

disebutkan bahwa ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai

ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan

pemersatu bangsa. Selain fungsi tersebut terdapat nilai-nilai dasar ASN yang disebut

ANEKA yang akan diterapkan dalam kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan.

Adapun nilai-nilai ASN terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Penjelasan dari indikator-indikator untuk

masing-masing nilai dasar tersebut sebagai berikut :

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada

setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban dalam memberikan

pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Akuntabilitas sering

disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada

dasarnya kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas

adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah

kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas yang harus

dimiliki oleh seorang PNS dalam menjalankan tugasnya antara lain adalah :

(1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik

kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sector, kelompok

dan pribadi. (2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan

mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis. (3) Memperlakukan warga

Negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintah dan

10
pelayanan publik dan (4) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan

dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

2. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan manifestasi kesadaran nasional yang

mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut

kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong

untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan

Negara. Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN

sebagai pondasi dalam mengaktualisasikan fungsi dan tugasnya dengan

orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Nilai – nilai

dasar yang terkandung dalam nasionalisme adalah implementasi nilai – nilai

Pancasila yaitu beriman, bertaqwa, menghormati sesama, tidak memaksakan

kehendak, tidak semena – mena, memberi bantuan untuk sesama, membina

persatuan dan kesatuan, menerima hasil keputusan untuk kepentingan

bersama, adil, membela kebenaran dan bersikap sederhana. Selain itu nilai –

nilai dasar yang terkandung dalam nasionalisme juga terkait dengan fungsi

ASN yaitu: (1) Pelaksana kebijakan publik (Integritas tinggi, profesional,

mengedepankan kepentingan publik, mampu bersikap adil dan tidak

diskriminatif), (2) Pelayan publik (profesional dan mengedepankan

kepentingan publik) dan (3) Perekat dan pemersatu bangsa (mampu bersikap

adil dan netral serta mampu menjadi figur dan teladan bagi masyarakat).

11
3. Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan

bai/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan

kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab kebijakan

publik. Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam etika publik antara lain

jujur, tanggap, cepat, akurat, bertanggung jawab, berdaya guna, berintegritas

tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan santun dan menjaga kerahasiaan.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan public dengan

berorientasi pada kebutuhan dan keinginan public. Nilai – nilai dasar yang

terdapat dalam komitmen mutu antara lain efektivitas, efisiensi, inovasi,

kehandalan, cepat tanggap, kompetensi, kemudahan, keramahan, komunikasi,

kepercayaan, keamanan dan pemahaman pelanggan

5. Anti Korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk

memberantas segala tingah laku atau tindakan yang melawan norma. Nilai –

nilai dasar anti korupsi antara lain jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung

jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.

12
3. Rancangan Aktualisasi

Unit kerja : Instalasi Gizi

Identifikasi isu : Kurangnya pemahaman Pasien Terhadap Pelayanan Konseling Gizi Rawat Jalan Di Rumah

Sakit Mata Nusa Tenggara Barat.

Isu yang diangkat : Peningkatan Pelayanan Konseling Gizi Rawat Jalan Melalui Media Informasi dan

Tehnologi (IT) di Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat

Gagasan Pemecahan Isu : 1. Melakukan Konsultasi dengan mentor dan kepala instalasi gizi

2. Menyiapkan media konseling gizi berbasis IT (video)

3. Membangun dasar konseling gizi

4. Menggali permasalahan dengan pengkajian gizi

5. Menegakkan diagnosis gizi

6. Melakukan rencana intervensi gizi

7. Memperoleh komitmen dengan pasien

8. Monitoring dan evaluasi

13
Tabel 2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Kontribusi
Tahapan/prosedur Teknik aktualisasi Penguatan nilai-
No Kegiatan Output / hasil kegiatan Nilai-nilai dasar terhadap visi-
kegiatan nilai dasar nilai organisasi
misi organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Konsultasi dan 1. Menyiapkan bahan Mendapat persetujuan  Akuntabilitas  Dalam Dengan Dengan
mendiskusikan yang akan dari mentor dan kepala melakukan berdiskusi berkonsultasi
kepada mentor dikonsultasikan instalasi gizi dan konsultasi, dengan mentor dengan mentor dan
dan kepala 2. Konsultasi dan masukan-masukan yang penulis dan kepala kepala instalasi gizi
instalasi gizi berdiskusi dengan bias mendukung kegiatan mempertanggung instalasi gizi menunjukkan
mentor dan aktualisasi. jawabkan isu dapat koordinasi dan
3. Menyepakati yang diangkat meningkatkan kolaborasi yang
penyelesaian isu yang  Nasionalisme  Dalam koordinasi kita. baik dalam sebuah
diangkat melakukan Ini sesuai organisasi
konsultasi dengan visi dan
dengan mentor misi rumah sakit
dan kepala yaitu
instalasi gizi meningkatkan
tentang kualitas tenaga
permasalahan medis dan non
yang diangkat medis yang
dengan profesional
menjunjung
tinggi
musyawarah
serta bimbingan
pimpinan

14
 Etika publik  Penulis akan
meminta saran
dan masukan
dengan sopan
kepada mentor
dan kepala
instalasi gizi
2 Menyiapkan  Mencari referensi video Diperoleh Video yang  Akuntabilitas  dalam Dalam menyiap- Dengan
media konseling dari internet atau berkaitan materi menyiapkan kan media kon- menyediakan
gizi berbasis IT sumber terpercaya konseling gizi media berupa seling berbasis media IT sebagai
 Memilih video yang berdasarkan keluhan video penulisIT yang mencer- sarana dalam
sesuai dengan materi pasien mencari sumber minkan kegiatan konseling dapat
konseling atau penyakit yang sesuaiini mendukung menguatkan nilai
yang umum dialami dengan materimisi dari rumah nilai organisasi
pasien konsultasi agar sakit yaitu yaitu peningkatan
 Mengevaluasi dan target Meningkatkanku
dari mutu dan
menyimpan video konsultasi ali-
tsb menambah inovasi
sebagai media jelas taspelayananke-
tambahan dalam sehatanmata
konseling  Komitmen mutu  dalam yang berorien-
penggunaan tasipadaperkem-
media IT (video) bangante-
penulis knologimedis-
melakukan terkini
inovasi yang
sedikit berbeda
dari konsultasi
 Anti korupsi gizi biasanya
 dalam mencari
video di internet

15
penulis
menggunakan
sarana yang
tersedia di rumah
sakit (wifi)
3 Membangun  Memperkenalkan diri  Terjalin kenyamanan  Akuntabilitas  Dalam Kegiatan ini Dengan
dasar konseling dengan pasien dengan pasien membangun mendukung melaksanakan
gizi  Mencatat identitas  Diperoleh data dasar konseling terwujudnya kegiatan ini maka
pasien identitas pasien memerlukan misi organisasi nilai nilai organisasi
tanggung jawab yaitu kualitas dapat diterapkan
pelayanan seperti tulus, ramah
 Nasionalisme  Mengunakan kesehatan yang tamah, dan proaktif
bahasa Indonesia bermutu dan dalam memberikan
yang baik dan profesional pelayanan, adil
benar

 dilakukan dengan
 Etika publik sopan santun,
jujur dan terbuka

 membangun
kepercayaan
 Komitmen mutu dengan pasien
4 Menggali 1. Mengukur data 1. Status gizi  Akuntabilitas  Penulis menkaji Kegiatan ini Dengan
permasalahan antropometri berdasarkan IMT antropometri, mendukung melaksanakan
dengan 2. Mengkaji biokimia 2. Hasil laboratorium biokimia, fisik terwujudnya kegiatan ini maka
pengkajian gizi 3. Menkaji keadaan fisik 3. Tekanan darah, suhu, dan klinis, misi yaitu mendukung nilai
dan klinis dll riwayat makan, meningkatkan nilai organisasi yaitu
4. Menkaji riwayat makan 4. Pola makan pasien dan riwayat kualitas menjamin integritas
16
dan personal sebelum ke RS dan personal pasien pelayanan dan mutu dari
atktifitas fisik yang dengan kesehatan mata pelayanan kesehatan
biasa dijalani mempertanggung yang mata di Rumah sakit
jawabkan hasil berorientasi mata NTB
yang telah pada
didapat. perkembangan
teknologi medis
 Nasionalisme  Dalam menkaji terkini
riwayat makan
pasien penulis
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar

 Etika publik  Saat menkaji


riwayat pasien,
penulis
melakukan
dengan bahasa
yang halus,
sopan, jujur dan
terbuka

 Komitmen  Penulis
mutu melakukan
penkajian BB dan
TB sesuai dengan
SOP sehingga
menghasilkan

17
data yang akurat,
efektif, dan
efisien

5 Menegakkan 1. Menentukan asupan 1. Asupan gizi lebih atau  Akuntabilitas Dalam Kegiatan ini Dengan kegiatan ini
diagnosis gizi gizi dari riwayat kurang menentukan mendukung dapat mendukung
makan 2. Tekanan darah pasien asupan gizi, fisik, terwujudnya nilai – nilai
2. Menentukan domain tinggi atau rendah dan klinis dan misi dari RS organisasi yaitu
fisik dan klinis mengalami diabetes perilaku mata yaitu peningkatan mutu,
3. Menentukan domain mellitus atau tidak memerlukan meningkatkan bersikap adil dalam
perilaku 3. Pasien rajin olahraga tanggung jawab kualitas tenaga penentuan diagnosis
atau tidak serta dilakukan medis dan non dan integritas pad
dengan cermat medis yang pelayanan kesehatan
professional

 Komitmen  Penentuan
mutu asupan gizi,
keadaan fisik
dan klinis
pasien sesuai
dengan
perhitungan dan
referensi yang
mencerminkan
mutu dari
pelayan
tersebut tetap
dijaga
6 Melakukan 1. Menghitung 1. Diperoleh  Akuntabilitas  Dalam Dengan rencana Dalam melakukan
rencana kebutuhan energi dan kebutuhan zat gizi melakukan intervensi gizi kegiatan ini dapat

18
intervensi gizi zat gizi lainnya berupa energi, intervensi gizi dapat men- mendukung nilai
2. Melakukan preskripsi protein, lemak dan hasil yang dukung kualitas nilai dalam
diet karbohidrat sesuai diperoleh dapat pelayanan kese- organisasi yaitu
3. Melakukan konseling dengan BB pasien dipertanggungja hatan mata menjadi layanan
gizi dengan media 2. Pasien mengetahui wabkan dan melalui pembe- yang berintegritas,
(IT) video jenis diet, bentuk melakukan rian layanan menjamin mutu, dan
makanan, makanan konseling gizi yang compre- bersikap adil
yang boleh dan tidak kepada pasien hensie, bermutu,
boleh dimakan secara adil professional dan
3. Pasien melakukan beretika serta
perubahan pola  Nasionalisme  Dalam dengan meman-
makan, perilaku, memberikan faatkan media
gaya hidup konseling gizi video men-
penulis bersikap dukung misi dari
adil dan tidak RS mata yaitu
diskriminatif Meningkatkan
kualitas
 Etika publik  Dalam pelayanan kese-
melakukan hatan mata yang
rencana berorientasi
intervensi gizi pada perkem-
yang melalui banganteknologi
tahap konsleing medis terkini
gizi penulis
bersikap cermat,
sopan santun dan
menjaga
kerahasian

 Komitmen  Dalam

19
mutu melakukan
konseling gizi
penulis bersikap
ramah dalam
komunikasi
untuk
membangun
kepercayaan
dengan pasien.
Melakukan
inovai dengan
teknologi berupa
video dalam
menerapkan
konseling gizi

 Anti korupsi  Dalam


menghitung
kebutuhan gizi
pasien, penulis
tidak
menambahkan
atau mengurangi
jumlah asupan
pasien
7 Memperoleh 1. Memberikan 1. Pasien mematuhi  Akuntabilitas  dalam meberikan Dengan adanya Kegiatan ini
komitmen pemahaman, dukungan konseling gizi yang pemahaman, kegiatan memperkuat nilai
dengan pasien dan motivasi kepada diberikan dan dukungan dan komitmen nilai dari organisasi
pasien menerapkan motivasi penulis dengan pasien yaitu pelayanan
2. Penulis menyakan konseling gizi yang menujukkan mendukung misi public yang bersifat

20
kembali hal yang tidak telah diberikan sikap dan dari RS mata adil dan tulus
jelas terhadap konseling 2. Pasien memahami perilaku yang yaitu
gizi materi konseling konsisten meningkatkan
yang diberikan terhadap kualitas tenaga
konseling yang medis non medis
diberikan yang profesional
sebelumnya

 Etika publik  bersikap sopan


dan hormat
kepada pasien
saat menanyakan
kembali hasil
konseling gizi
yang tidak jelas

 Komitmen  memberikan
mutu kepercayaan
kepada pasien
bahwa materi
yang
disampaikan
adalah benar
sehingga pasien
bias termotivasi
oleh konsultasi
yang diberikan
8 Monitoring dan 1. Monitoring  Akuntabilitas  Dalam Kegiatan ini Kegiatan ini
evaluasi perkembangan fisik 1. Perubahan status gizi monitoring mendukung misi mendukung
klinis dan biokimia pasien menjadi perkembangan dari RS mata terwujudnya nilai

21
dalam rekam medis normal atau tidak pasien mulai dari yaitu dari rumah sakit
2. Mengukur hasil 2. Perubahan tekanan sebelum Meningkatkan yaitu menjunjung
3. Evaluasi hasil darah dan hasil lab konseling sampai kualitas integritas dalam
4. Dokumentasi pasien normal setelah konseling pelayanan kese- pelayanan publik
monitoring dan evaluasi 3. Rekam medis pasien penulis hatan mata
melakukan melalui pembe-
penilaian dengan rian layanan
tepat dan benar yang compre-
sehingga bias hensive,
mmeprtanggungj bermutu, profes-
awabkan hasil sional dan
dari monitoring beretika
tersebut

 Komitmen  Dalam mengukur


mutu hasil dan
mengevaluasi
hasil yang
diperoleh penulis
melakukan
dengan ekfektif
dan efisien
 Anti korupsi
 Dalam
mendokumentasi
kan hasil dari
monitoring dan
evaluasi penulis
tidak
menambahkan

22
atau mengurangi
hasil dari capaian
yang telah
dilakukan selama
melakukan
konseling

23
4. Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi

Berikut adalah jadwal aktualisasi rancangan nilai-nilai dasar ASN dalam konseling

gizi untuk rawat jalan

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Peningkatan Pelayanan Konseling Gizi Rawat Jalan


melalui Media Informasi dan Tehnologi di Rumah Sakit Mata NTB

No Kegiatan Tgl 4 juli – 2 Agustus 2019

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

1 Konsultasi dengan
mentor dan kepala
instalasi gizi
2 Menyiapkan media
IT untuk konseling
gizi
3 Membangun dasar
konseling gizi
4 Menggali
permasalahan
dengan pengkajian
gizi
5 Menegakkan
diagnosis gizi
6 Melakukan rencana
intervensi gizi
7 Memperoleh
komitmen dengan
pasien
8 Monitoring dan
evaluasi

24

Anda mungkin juga menyukai