PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
Dalam melakukan tugas dan fungsinya, seorang ASN perlu di manajemen. Manajemen
ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
Negara, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
serta perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi – fungsi ASN ini harus dilakukan dengan
penuh tanggung fungsinya tersebut, ASN diharapkan mampu menerapkan nilai dasar
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Penerapan ANEKA ini diharapkan mampu
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada publik. Penerapan ANEKA ini
diharapkan dapat dilakukan oleh semua ASN di instansi pemerintah terutama yang
terkait langsung dengan pelayanan publik termasuk di lingkup UPT Rumah Sakit Mata
NTB.
khususnya dalam bidang kesehatan yaitu gizi semakin meningkat. Masyarakat mulai
konseling gizi. Sebagai nutrisionis di rumah sakit, salah satu tugas pokok dan fungsinya
adalah melakukan konseling.. Dalam memberikan konseling gizi pada pasien rawat
rawat jalan yang tepat, cepat, dan akurat di rumah sakit perlu ditanamkan nilai-nilai
dasar ANEKA.
1
Laporan ini akan difokuskan pada pemberian informasi terkait kesehatan pasien
khususnya masalah gizi dan makanan melalui konseling. Pemberian konseling tersebut
mutu dan anti korupsi (ANEKA) dalam memberikan konseling dengan inovasi yang
efektif dan efisien. Kegiatan tersebut akan diaktualisasikan selama satu bulan ke depan
sebagai langkah awal bagi penulis dalam berkontribusi untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan.
2. Tujuan
1. Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara yang beretika dan profesional, yang
komitmen mutu dan anti korupsi) sebagai solusi dalam meningkatkan mutu
pelayanan khususnya dalam melakukan konseling gizi bagi pasien rawat jalan.
2
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup untuk kegiatan aktualisasi ini adalah tugas jabatan dan fungsi
pokok sesuai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Dalam penulisan ini, hal yang dibahas
adalah kegiatan aktualisasi sesuai dengan SKP dan akan diaktualisasikan ke dalam
menjadi penilaian angka kredit SKP salah satunya adalah melakukan pelayanan
konseling gizi rawat jalan, maka kegiatan yang akan dilakukan oleh Ahli Gizi dalam
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan selama 30 hari di rumah sakit mulai dari
3
BAB II
PENETAPAN ISU
1. Identifikasi Isu
Isu adalah sebuah masalah yang muncul pada sebuah instansi akibat dari
kesejangan antara realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan para
muncul pada instansi kerja penulis, yaitu di bagian pelayanan gizi rawat jalan di
Rumah Sakit Mata NTB. Isu muncul dari berbagai sumber, yaitu : 1). Hasil observasi
dan pengalaman penulis selama masa percobaan (CPNS), 2). Tugas pokok dan fungsi
mengkonsultasikan isu yang telah teridentifikasi kepada rekan sejawat, coach, dan
mentor, kemudian dapat dianalisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah core
issue.
Berdasarkan alur tersebut, maka didapatkan isu yang telah diidentifikasi dan
3. Belum adanya jadwal pengambilan makanan untuk diet pasien rawat inap di
UPT Rumah Sakit Mata NTB dari Rumah Sakit Siti Hajar
penilaian dan skala prioritas untuk setiap isu yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Analisis pemilihan isu yang digunakan dalam kegiatan ini adalah menggunakan alat
4
bantu penetapan kriteria kualitas isu. Kriteria yang digunakan adalah APKL (Aktual,
menggambarkan kesenjangan antara kondisi realita dan kondisi ideal yang diharapkan
stakeholder. Hasil penilaian berdasarkan alat bantu penetapan criteria APKL dapat
Keterangan Tabel :
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Kelayakan
3. Dampak isu
Dampak yang akan terjadi jika isu tidak segera dipecahkan maka pemahaman
pasien terhadap konseling gizi yang diberikan rendah dimana tujuan dari konseling
gizi tidak tercapai yaitu pasien mampu mengatur makan-makanan yang dikonsumsi
Disamping itu Rumah Sakit Mata merupakan rumah sakit khusus yang
melayani bagian kesehatan mata dimana salah satu jenis konsultasi gizi yang sering di
5
tangani yaitu pasien dengan penyakit Diabetes Melitus. Dimana Diabetes mellitus
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap salah satu penyakit mata yaitu katarak.
Sehingga membutuhkan pelayanan gizi yang optimal salah satunya dengan konseling
gizi agar pasien dapat mengetahui jenis diet yang dianjurkan sehingga gula darah
melalui media informasi dan teknologi (IT) di Rumah Sakit Mata NTB ” diperlukan
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Adapun berbagai kegiatan yang dilakukan untuk
6
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Deskripsi organisasi
a. Nama organisasi
Pembentukan Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas-Dinas Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Badan
7
b. Visi Misi dan Nilai Organisasi
Visi
berkualitas.
Misi
1. Tugas Pokok
2018 tentang Pembentukan Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas-Dinas Daerah dan Unit
Pelaksana Teknis Badan pada Badan-Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat adalah salah satu unit kerja di lingkungan
melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
2. Fungsi
Direktur Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat mempunyai tugas memimpin,
hadap pelaksanaan tugas dan fungsi Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat sesuai
8
PeraturanPerundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas pokok di-
rektur Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut:
kesehatan mata;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugas;
Nutrisionis Terampil dengan kualifikasi diploma tiga gizi berada dibawah Kasi
Fungsi :
1. Membuat konsep jadwal ahli gizi di poliklinik gizi rawat jalan jadwal
jalan.
6. Menjalin kerjasama yang baik dengan tenaga gizi dan tim kesehatan lain di
instalasi Gizi.
9
2. Nilai - Nilai Dasar Profesi ASN
disebutkan bahwa ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan
pemersatu bangsa. Selain fungsi tersebut terdapat nilai-nilai dasar ASN yang disebut
ANEKA yang akan diterapkan dalam kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan.
1. Akuntabilitas
dimiliki oleh seorang PNS dalam menjalankan tugasnya antara lain adalah :
(1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
dan pribadi. (2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
10
pelayanan publik dan (4) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan
2. Nasionalisme
mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut
bersama, adil, membela kebenaran dan bersikap sederhana. Selain itu nilai –
nilai dasar yang terkandung dalam nasionalisme juga terkait dengan fungsi
kepentingan publik) dan (3) Perekat dan pemersatu bangsa (mampu bersikap
adil dan netral serta mampu menjadi figur dan teladan bagi masyarakat).
11
3. Etika Publik
publik. Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam etika publik antara lain
4. Komitmen Mutu
berorientasi pada kebutuhan dan keinginan public. Nilai – nilai dasar yang
5. Anti Korupsi
memberantas segala tingah laku atau tindakan yang melawan norma. Nilai –
nilai dasar anti korupsi antara lain jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
12
3. Rancangan Aktualisasi
Identifikasi isu : Kurangnya pemahaman Pasien Terhadap Pelayanan Konseling Gizi Rawat Jalan Di Rumah
Isu yang diangkat : Peningkatan Pelayanan Konseling Gizi Rawat Jalan Melalui Media Informasi dan
Gagasan Pemecahan Isu : 1. Melakukan Konsultasi dengan mentor dan kepala instalasi gizi
13
Tabel 2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Tahapan/prosedur Teknik aktualisasi Penguatan nilai-
No Kegiatan Output / hasil kegiatan Nilai-nilai dasar terhadap visi-
kegiatan nilai dasar nilai organisasi
misi organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Konsultasi dan 1. Menyiapkan bahan Mendapat persetujuan Akuntabilitas Dalam Dengan Dengan
mendiskusikan yang akan dari mentor dan kepala melakukan berdiskusi berkonsultasi
kepada mentor dikonsultasikan instalasi gizi dan konsultasi, dengan mentor dengan mentor dan
dan kepala 2. Konsultasi dan masukan-masukan yang penulis dan kepala kepala instalasi gizi
instalasi gizi berdiskusi dengan bias mendukung kegiatan mempertanggung instalasi gizi menunjukkan
mentor dan aktualisasi. jawabkan isu dapat koordinasi dan
3. Menyepakati yang diangkat meningkatkan kolaborasi yang
penyelesaian isu yang Nasionalisme Dalam koordinasi kita. baik dalam sebuah
diangkat melakukan Ini sesuai organisasi
konsultasi dengan visi dan
dengan mentor misi rumah sakit
dan kepala yaitu
instalasi gizi meningkatkan
tentang kualitas tenaga
permasalahan medis dan non
yang diangkat medis yang
dengan profesional
menjunjung
tinggi
musyawarah
serta bimbingan
pimpinan
14
Etika publik Penulis akan
meminta saran
dan masukan
dengan sopan
kepada mentor
dan kepala
instalasi gizi
2 Menyiapkan Mencari referensi video Diperoleh Video yang Akuntabilitas dalam Dalam menyiap- Dengan
media konseling dari internet atau berkaitan materi menyiapkan kan media kon- menyediakan
gizi berbasis IT sumber terpercaya konseling gizi media berupa seling berbasis media IT sebagai
Memilih video yang berdasarkan keluhan video penulisIT yang mencer- sarana dalam
sesuai dengan materi pasien mencari sumber minkan kegiatan konseling dapat
konseling atau penyakit yang sesuaiini mendukung menguatkan nilai
yang umum dialami dengan materimisi dari rumah nilai organisasi
pasien konsultasi agar sakit yaitu yaitu peningkatan
Mengevaluasi dan target Meningkatkanku
dari mutu dan
menyimpan video konsultasi ali-
tsb menambah inovasi
sebagai media jelas taspelayananke-
tambahan dalam sehatanmata
konseling Komitmen mutu dalam yang berorien-
penggunaan tasipadaperkem-
media IT (video) bangante-
penulis knologimedis-
melakukan terkini
inovasi yang
sedikit berbeda
dari konsultasi
Anti korupsi gizi biasanya
dalam mencari
video di internet
15
penulis
menggunakan
sarana yang
tersedia di rumah
sakit (wifi)
3 Membangun Memperkenalkan diri Terjalin kenyamanan Akuntabilitas Dalam Kegiatan ini Dengan
dasar konseling dengan pasien dengan pasien membangun mendukung melaksanakan
gizi Mencatat identitas Diperoleh data dasar konseling terwujudnya kegiatan ini maka
pasien identitas pasien memerlukan misi organisasi nilai nilai organisasi
tanggung jawab yaitu kualitas dapat diterapkan
pelayanan seperti tulus, ramah
Nasionalisme Mengunakan kesehatan yang tamah, dan proaktif
bahasa Indonesia bermutu dan dalam memberikan
yang baik dan profesional pelayanan, adil
benar
dilakukan dengan
Etika publik sopan santun,
jujur dan terbuka
membangun
kepercayaan
Komitmen mutu dengan pasien
4 Menggali 1. Mengukur data 1. Status gizi Akuntabilitas Penulis menkaji Kegiatan ini Dengan
permasalahan antropometri berdasarkan IMT antropometri, mendukung melaksanakan
dengan 2. Mengkaji biokimia 2. Hasil laboratorium biokimia, fisik terwujudnya kegiatan ini maka
pengkajian gizi 3. Menkaji keadaan fisik 3. Tekanan darah, suhu, dan klinis, misi yaitu mendukung nilai
dan klinis dll riwayat makan, meningkatkan nilai organisasi yaitu
4. Menkaji riwayat makan 4. Pola makan pasien dan riwayat kualitas menjamin integritas
16
dan personal sebelum ke RS dan personal pasien pelayanan dan mutu dari
atktifitas fisik yang dengan kesehatan mata pelayanan kesehatan
biasa dijalani mempertanggung yang mata di Rumah sakit
jawabkan hasil berorientasi mata NTB
yang telah pada
didapat. perkembangan
teknologi medis
Nasionalisme Dalam menkaji terkini
riwayat makan
pasien penulis
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar
Komitmen Penulis
mutu melakukan
penkajian BB dan
TB sesuai dengan
SOP sehingga
menghasilkan
17
data yang akurat,
efektif, dan
efisien
5 Menegakkan 1. Menentukan asupan 1. Asupan gizi lebih atau Akuntabilitas Dalam Kegiatan ini Dengan kegiatan ini
diagnosis gizi gizi dari riwayat kurang menentukan mendukung dapat mendukung
makan 2. Tekanan darah pasien asupan gizi, fisik, terwujudnya nilai – nilai
2. Menentukan domain tinggi atau rendah dan klinis dan misi dari RS organisasi yaitu
fisik dan klinis mengalami diabetes perilaku mata yaitu peningkatan mutu,
3. Menentukan domain mellitus atau tidak memerlukan meningkatkan bersikap adil dalam
perilaku 3. Pasien rajin olahraga tanggung jawab kualitas tenaga penentuan diagnosis
atau tidak serta dilakukan medis dan non dan integritas pad
dengan cermat medis yang pelayanan kesehatan
professional
Komitmen Penentuan
mutu asupan gizi,
keadaan fisik
dan klinis
pasien sesuai
dengan
perhitungan dan
referensi yang
mencerminkan
mutu dari
pelayan
tersebut tetap
dijaga
6 Melakukan 1. Menghitung 1. Diperoleh Akuntabilitas Dalam Dengan rencana Dalam melakukan
rencana kebutuhan energi dan kebutuhan zat gizi melakukan intervensi gizi kegiatan ini dapat
18
intervensi gizi zat gizi lainnya berupa energi, intervensi gizi dapat men- mendukung nilai
2. Melakukan preskripsi protein, lemak dan hasil yang dukung kualitas nilai dalam
diet karbohidrat sesuai diperoleh dapat pelayanan kese- organisasi yaitu
3. Melakukan konseling dengan BB pasien dipertanggungja hatan mata menjadi layanan
gizi dengan media 2. Pasien mengetahui wabkan dan melalui pembe- yang berintegritas,
(IT) video jenis diet, bentuk melakukan rian layanan menjamin mutu, dan
makanan, makanan konseling gizi yang compre- bersikap adil
yang boleh dan tidak kepada pasien hensie, bermutu,
boleh dimakan secara adil professional dan
3. Pasien melakukan beretika serta
perubahan pola Nasionalisme Dalam dengan meman-
makan, perilaku, memberikan faatkan media
gaya hidup konseling gizi video men-
penulis bersikap dukung misi dari
adil dan tidak RS mata yaitu
diskriminatif Meningkatkan
kualitas
Etika publik Dalam pelayanan kese-
melakukan hatan mata yang
rencana berorientasi
intervensi gizi pada perkem-
yang melalui banganteknologi
tahap konsleing medis terkini
gizi penulis
bersikap cermat,
sopan santun dan
menjaga
kerahasian
Komitmen Dalam
19
mutu melakukan
konseling gizi
penulis bersikap
ramah dalam
komunikasi
untuk
membangun
kepercayaan
dengan pasien.
Melakukan
inovai dengan
teknologi berupa
video dalam
menerapkan
konseling gizi
20
kembali hal yang tidak telah diberikan sikap dan dari RS mata adil dan tulus
jelas terhadap konseling 2. Pasien memahami perilaku yang yaitu
gizi materi konseling konsisten meningkatkan
yang diberikan terhadap kualitas tenaga
konseling yang medis non medis
diberikan yang profesional
sebelumnya
Komitmen memberikan
mutu kepercayaan
kepada pasien
bahwa materi
yang
disampaikan
adalah benar
sehingga pasien
bias termotivasi
oleh konsultasi
yang diberikan
8 Monitoring dan 1. Monitoring Akuntabilitas Dalam Kegiatan ini Kegiatan ini
evaluasi perkembangan fisik 1. Perubahan status gizi monitoring mendukung misi mendukung
klinis dan biokimia pasien menjadi perkembangan dari RS mata terwujudnya nilai
21
dalam rekam medis normal atau tidak pasien mulai dari yaitu dari rumah sakit
2. Mengukur hasil 2. Perubahan tekanan sebelum Meningkatkan yaitu menjunjung
3. Evaluasi hasil darah dan hasil lab konseling sampai kualitas integritas dalam
4. Dokumentasi pasien normal setelah konseling pelayanan kese- pelayanan publik
monitoring dan evaluasi 3. Rekam medis pasien penulis hatan mata
melakukan melalui pembe-
penilaian dengan rian layanan
tepat dan benar yang compre-
sehingga bias hensive,
mmeprtanggungj bermutu, profes-
awabkan hasil sional dan
dari monitoring beretika
tersebut
22
atau mengurangi
hasil dari capaian
yang telah
dilakukan selama
melakukan
konseling
23
4. Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
Berikut adalah jadwal aktualisasi rancangan nilai-nilai dasar ASN dalam konseling
1 Konsultasi dengan
mentor dan kepala
instalasi gizi
2 Menyiapkan media
IT untuk konseling
gizi
3 Membangun dasar
konseling gizi
4 Menggali
permasalahan
dengan pengkajian
gizi
5 Menegakkan
diagnosis gizi
6 Melakukan rencana
intervensi gizi
7 Memperoleh
komitmen dengan
pasien
8 Monitoring dan
evaluasi
24