Anda di halaman 1dari 8

22 PENGABDI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol.1, No.

2 (2020)

PKM Melalui Pelatihan Pembuatan Desinfektan untuk


Mencegah Penyebaran Covid-19 di Kota Makassar

Mithen Lululangi1, St. Fatma Hiola2, Andi Akram Nur Risal3


Universitas Negeri Makassar, Indonesia1,2,3

Abstrak. Mitra Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah Jemaat Gereja Toraja
Mamasa Nipa-nipa serta ibu rumah tangga Perumahan Bukit Nirwana Permai Kecamatan
Manggala. Masalah yang dihadapi adalah penyebaran virus Covid-19 yang meningkat dan
sulit mendapatkan cairan disenfektan di pasaran. Tujuan kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dalam pembuatan disenfektan dan cara penggunaannya.
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah sosialisasi dan praktik langsung. Hasil
yang dicapai pada kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat
dalam pembuatan disenfektan dan cara penggunaannya.

Kata Kunci: Pembuatan Desinfektan, Covid-19

PENDAHULUAN
Kota Makassar dengan luas wilayah 175,77 Km2 dengan jumlah penduduk
lebih dari 1.538.207 juta jiwa ( Data BPS Kota Makassar Januari 2020), Kota ini berada
di urutan kelima terbesar di Indonesia. Resiko terkena dampak Covid-19 sangat besar
terlihat dari data yang ada pada awal bulan April 2020 sebanyak 105 orang.Kondisi
saat ini sangat menghawatirkan, maka itu perlu dilakukan pencengahan untuk
mengurangi atau meminimalisir penyebaran penyakit covid-19 di Kota Makassar.
Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit
pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan
infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS) (Yunus & Rezki, 2020). Coronavirus jenis baru yang ditemukan
menyebabkan penyakit Covid-19.Wabah covid-19 pertama kali ditemukan pada Kota
Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019.
Pencegahan penyebaran virus Covid-19 dapat dilakukan dengan
penyemprotan cairan desinfektan pada benda-benda sekitar. Disinfektan menjadi
salah satu kunci dalam pencegahan penyebaran virus corona penyebab COVID-19.
Namun, harus diperhatikan penggunaannya dengan benar. Disinfektan berfungsi
membunuh segala mikroorganisme baik virus maupun bakteri, pada objek
permukaan benda mati. Bahan disinfektan berbeda dengan antiseptik baik secara
tujuan, dosis, dan teknik yang digunakan. Desinfektan biasanya mengandung glutaral
dehid dan formal dehid. Penggunaan zat-zat tersebut biasanya digunakan pada
rumah sakit dan laboratorium. Namun pada situasi penyebaran virus Covid-19 saat
ini dapat digunakan di rumah dengan pembuatan sederhana (Larasati, 2020).
Cairan desinfektan yang digunakan antara lain diluted bleach (larutan pemutih
/natrium hipoklorit), klorin dan sejenisnya, etanol 70%, ammonium kuartener,
PKM Melalui Pelatihan Pembuatan Desinfektan (Mithen dkk.) 23

danhidrogen peroksida (Kementrian Kesehatan RepublikIndonesia, 2020). Untuk


sekarang penggunaan zat-zat tersebut dapat digunakan tidak hanya di rumah sakit,
namun di rumah pun akan sering digunakan.
Etanol dengan konsentrasi minimal 70% terbukti dapat melarutkan bagian
lipid atau lemak pada dinding virus sehingga virus akan rusak. Selain itu, etanol juga
mampu larut dengan air sehingga dapat melarutkan virus yang amplopnya bersifat
larut air (non-lipophilic virus). Bahan golongan klorin (contohnya klorin dioksida,
sodium hipoklorit, asam hipoklorit) dapat membunuh virus dengan jalan masuk
menembus dinding virus dan akan merusak bagian dalam virus. Namun demikian
penggunaan bahan ini harus secara hati-hati karena dapat mengganggu pernafasan.
Klorin adalah cairan/bahan yang mudah menguap dan masuk kesaluran pernafasan
(Rutala, 2008).
Tujuan program ini adalah untuk memberikan pengetahuan masyarakat
tentang cara pembuatan disenfektan dan penggunaan atau penyemprotan
disenfektan secara tepat. Cairan disenfektan hanya disemprotkan kepada benda mati
yang berada didalam rumah ataupun sekitar rumah. Permasalahan yang kami akan
berikan solusi pada kegiatan ini yaitu mengadakan sosialisasi dan pelatihan
pembuatan desinfektan sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19.
Pembuatan desinfektan relatif mudah dengan bahan murah dan terjangkau,
namun penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan resiko penyakit bagi
masyarakat. Olehnya perlu dilakukan kegiatan pelatihan pada masyarakat tentang
pembuatan desinfektan secara tepat. Pelatihan yang efektif harus dirancang sesuai
dengan kemampuan masyarakat baik dalam hal materi maupun waktu pelaksanaan.
Pelaksanaan pelatihan diawali dengan pengkondisian awal atau memberikan
motivasi dan arahan pada peserta untuk semangat mengikuti kegiatan. Suasana yang
kondusif dapat tercipta jika kondisi awal peserta dan ruang kegiatan terkondisi
dengan baik. Olehnya, tim pengabdian masyarakat ini merancang metode pelatihan
secara cermat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan pengabdian ini berupa sosialisasi tentang penyebaran
virus Covid-19 serta pencegahannya. Desinfektan adalah salah satu pencegahan yang
mudah dilakukan oleh masyarakat ditingkat rumah tangga. Subyek pelatihan adalah
warga masyarakat di Kecamatan Manggala Kota Makassar khususnya Jemaat Gereja
Toraja Mamasa Nipa-nipa serta ibu rumah tangga Perumahan Bukit Nirwana Permai.
Adapun tahap dalam pengebdian ini adalah:
Survey dan Analisis Masalah
Survei dan analisis masalah merupakan langkah awal yang dilakukan untuk
mengetahui permasalahan atau kendala yang dialami warga masyarakat Kota
Makassar dalam pencegahan covid-19. Pada umumnya masyarakat kesulitan
menemukan desinfektan di pasaran. Hal ini menyebabkan masyarakat belum terlibat
dalam upaya pencegahan covid-19.
24 PENGABDI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol.1, No.2 (2020)

Perumusan Masalah dan Pengembangan Solusi


Berdasarkan hasil analisis masalah dapat disumpulkan bahwa masyarakat
belum menemukan cara pembuatan disenfektan yang mudah dan praktis. Solusi
yang diberikan yaitu sosialisasi tentang penyebaran covid-19 dan pencegahanya
serta cara pembuatan disenfektan.
Pelaksanaan Pengabdian

Pelaksanaan pengabdian ini berupa sosialisasi yang dilakukan dengan


menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan simulasi serta pemberian
pelatihan pembuatan disenfektan dengan menggunakan metode demonstrasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan pengabdian pada Jemaat Gereja Toraja Mamasa, Nipa-nipa serta


ibu-ibu rumah tangga Perumahan Bukit Nirwana Permai pelatihan pembuatan
disenfektan dilaksanakan pada tanggal 4 April 2020 sampai Juni 2020. Dalam
pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan pembuatan disenfektan dan cara
penggunannya.
Pelatiahan 1. Penjelasan Tentang Virus Covid-19
Coronavirus Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe
acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Covid-19 dapat
menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu,
hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia (Doremalen et. al, 2020). Penyakit ini
dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat
batuk ataupun bersin (Indrawati, 2020).
Covid – 19 di Indonesia dinyatakan pertama kali pada bulan Februari sebanyak
dua orang yang berasal dari Jakarta. Adapun data covid 19 pada Kota Makassar
dapat dilihat pada gambar 1

Gambar 1. Data Covid-19 Kota Makassar


PKM Melalui Pelatihan Pembuatan Desinfektan (Mithen dkk.) 25

Pada gambar 1 dapat dilihat Covid-19 di Makassar mengalami kenaikan yang


cukup signifikan yang dapat terlihat pada gambar sebelah kiri yang positif sebanyak
600 orang dan pada tanggal 09 Juni menjadi 1137 orang positif corana.
Pelatihan 2. Penjelasan Tentang Disenfektan

Gambar 2. Model Spray Disinfektan

Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk menghambat atau


membunuh mikroorganisme (misalnya pada bakteri, virus dan jamur kecuali spora
bakteri) pada permukaan benda mati, seperti furniture, ruangan, lantai, dll.
Disinfektan tidak digunakan pada kulit maupun selaput lendir, karena berisiko
mengiritasi kulit dan berpotensi memicu kanker. Hal ini berbeda dengan antiseptik
yang memang ditujukan untuk disinfeksi pada permukaan kulit dan membran
mukosa.
Disinfektan dapat digunakan untuk membersihkan permukaan benda dengan
cara mengusapkan larutan disinfektan pada bagian yang terkontaminasi, misalnya
pada lantai, dinding, permukaan meja, daun pintu, saklar listrik dll. Penyemprotan
disinfektan tidak dilakukan terhadap bahan yang menyerap seperti kain karena
larutan disinfektan bersifat kaustik yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pernafasan, kulit dan mata (Indrawati, 2020).
Penggunaan disinfektan dengan teknik spray atau fogging telah digunakan
untuk mengendalikan jumlah antimikroba dan virus di ruangan yang berisiko tinggi.
Proses ini akan mencegah penularan mikroorganisma patogen dari permukaan
benda ke manusia. Larutan disinfektan juga memiliki sifat korosif terhadap logam,
sehingga setelah disemprotkan dan dibiarkan selama 10 menit, logam dibersihkan
kembali dengan kain basah agar logam tidak korosi atau berkarat (Indrawati, 2020).
Pelatihan 3. Penyediaan Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada pelatihan pembuatan disenfektan ini sebagai
berikut:
1. Lisol
2. Pemutih
3. Kertas A4
26 PENGABDI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol.1, No.2 (2020)

Alat yang digunakan pada pelatihan pembuatan disenfektan ini sebagai


berikut:
1. Sprayer
2. Baskom
3. Masker
4. Sarung Tangan
Pelatihan 4. Proses Pembuatan Cairan Disenfektan

Gambar 3. Pembuatan Disenfektan

Adapun bahan-bahan yang harus disiapkan yaitu:


1. Accelerated hydrogen peroxide 0,5 persen
2. Benzalkonium chloride/quaternary ammonium/alkyl dimethyl benzyl ammonium
chloride 0,05 persen
3. Chloroxylenol 0,12 persen
4. Ethyl alcohol atau ethanol 62-71 persen
5. Iodine in iodophor 50 ppm
6. Isopropanol atau 2 propanol 50 persen
7. Pine oil 0,23 persen
8. Povidone-iodine 1 persen
9. Sodium hypochlorite 0,05-0,5 persen
10. Sodium chlorite 0,23 persen
11. Sodium dischloroisocyanurate 0,1-0,5 persen
Bahan-bahan tersebut mudah diperoleh pada bahan pembrsih rumah tangga
yang dijual bebsas dipasaran. Dalam pencampurannya harus dilakukan secara hati-
hati ahrus menghindari kontak mata dan kulit karena dapat menyebabkan iritasi
Berikut ini adalah cara pembuatan desinfektan :
1. Campurkan air dan chloride sesuai takaran.
2. Larutan tersebut diaduk sampai tercampur.
3. Masukkan larutan ke dalam sprayer.
4. Semprotkan langsung pada permukaan benda (dinding/ lantai/ karpet/ pintu/
lemari/ meja/ dan lainnya) atau gunakan kain bersih atau tisu untuk mengelap
permukaan benda yang kecil dengan cara zigzag atau dari memutar dari tengah
keluar.
PKM Melalui Pelatihan Pembuatan Desinfektan (Mithen dkk.) 27

5. Biarkan permukaan tetap basah selama 10 menit. Apabila ingin dikeringkan dapat
dilap dengan kain/ tisu yang bersih.
Usai desinfeksi, lepas APD dan letakkan pada tempatnya. Khusus masker
disposabel buang ke tempat sampah. Sementara, cuci bersih seluruh APD dan cuci
tangan memakai sabun dengan air bersih mengalir.
Pelatihan 5. Penyemprotan

Gambar 4. Proses Penyemprotan

Proses penyemprotan disenfektan ini harus dilakukan dengan menggunakan


masker dan disenfektan yang telah dibuat hanya untuk penyemprotan pada benda
mati yang berada di dalam rumah atau sekitar rumah. Simpan cairan disenfektan
pada tempat yang sulit dijangkau dari anak-anak.
Evaluasi Peningkatan Keterampilan
Salah satu hasil dari pengabdian ini adalah meningkatnya keterampilan dalam
pembuatan dan penyemprotan disenfektan.Adapun peningkatan keterampilan
masyarakat dalam pembuatan dan penyemprotan disenfektan dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Pengetahuan Tentang Pencegahan Covid-19

Nilai rata-rata
Pengetahuan
Pre Test Post Test
Penyebaran Covid – 19 3.2 3.6
Pencegahan Penularan Covid-19 3.4 3.8
Disenfektan 1.7 3.6
Nilai Maksimum 4.0 4.0
28 PENGABDI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol.1, No.2 (2020)

Tabel 2. Pengetahuan Dalam Membuat dan Menyemprotkan Disenfektan

Nilai rata-rata
Keterampilan
Pre Test Post Test
Pencampuran Bahan 1.2 3.8
Penyemprotan 2.4 3.4
Nilai Maksimum 4.0 4.0

Berdasarkan tabel 1 dan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa terjadi


peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada Jemaat Gereja Toraja Mamasa dan
ibu-ibu Perumahan Bukit Nirwana Permai setelah diberi pelatihan. Meningkatnya
pengetahuan dan keterampilan peserta menjadi indikator adanya perhatian dan
respon dari peserta. Diharapkan masyarakat dapat mencegah penularan covid – 19
dengan melakukan penyemprotan cairan disenfektan pada benda mati yang berada
disekitar mereka.
KESIMPULAN
Hasil pengabdian pada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pembuatan cairan disenfektan dan
cara penggunaannya. Selain itu, masyarakat juga lebih menjaga kebersihan rumah
dengan menggunkan desinfektan sebagai tindakan pencegehan penularan Covid –
19 melalui benda mati. Kegitan pengabdian yang dilakukan kepada masyarakat
mendapat respon yang baik.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kegiatan pengabdian ini didanai oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Data Badan Pusat Statistik Kota Makassar. (2020).
Indrawati, W. (2020). Membantu Masyarakat Mencegah Wabah Covid-19. 'ADALAH,
4(1).
Larasati, A. L., & Haribowo, C. (2020). Penggunaan Desinfektan dan Antiseptik Pada
Pencegahan Penularan Covid-19 di Masyarakat. Majalah Farmasetika, 5(3),
137-145.
Rutala, W. A., & Weber, D. J. (2008). Guideline for disinfection and sterilization in
healthcare facilities, 2008.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Surat Edaran nomor
HK.02.02/111/375/2020 tentang Penggunaan Bilik Desinfeksi Dalam Rangka
Pencegahan Penularan Covid-19.
Van Doremalen, N., Bushmaker, T., Morris, D. H., Holbrook, M. G., Gamble, A.,
Williamson, B. N., ... & Lloyd-Smith, J. O. (2020). Aerosol and surface stability of
PKM Melalui Pelatihan Pembuatan Desinfektan (Mithen dkk.) 29

SARS-CoV-2 as compared with SARS-CoV-1. New England Journal of


Medicine, 382(16), 1564-1567.
Yunus, N. R., & Rezki, A. (2020). Kebijakan Pemberlakuan Lock Down Sebagai
Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19. Salam: Jurnal Sosial dan Budaya
Syar-i, 7(3), 227-238.

Anda mungkin juga menyukai